Anda di halaman 1dari 10

Materi kesehatan WHO

Istilah kesehatan tentu bukan merupakan kata baru dalam kamus


keseharian warga terutama keutamaan atau penting nya frasa yang
diambil dari kata sehat ini. Kesehatan merupakan impian siapa pun
untuk terhindar dari berbagai penyakit agar aktifitas menjalankan
kegiatan sehari-hari menjadi lancar tanpa gangguan suatu apa pun.

Kesehatan di sini tentu tidak hanya mengarah pada kesetahan fisik


tubuh seseorang namun juga membahas mengenai kesehatan mental.

Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli

1. Paune

Seorang ahli dalam dunia medis, menjelaskan bahwa kesehatan adalah


kenormalan pada fungsi-fungsi organ tubuh dalam menjalankan fungsi
nya tanpa gangguan rasa nyeri atau kegagalan fungsi dalam melakukan
aktifitas.

2. Perkins

Jauh sebelum Paune mengemukakan pendapat mengenai kesehatan,


Perkins, seorang ahli medis telah mengungkapkan pada tahun 1938
bahwasannya kesehatan merupakan keseimbangan yang dinamis antara
fungsi dan bentuk tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar
yang memperngaruhi kedua elemen tersebut.

3. White
Dalam mendifinisikan kesehatan, White yang seorang dokter memiliki
cara untuk mengartikan kesehatan secara sederhana. Menurut White,
kesehatan merupakan keadaan normal pada sesorang yang tidak
memilikim keluhan atau absennya gejala-gejala penyakit yang
diidentifikasi secara medis pada saat proses pemeriksaan berlangsung.

4. Neuman

Berbeda dengan pendapat Paune, Perkins, mau pun White, Neuman


mengartikan kesehatan sebagai bentuk keseimbangan antara fisik,
psikis, sosial, spiritual, budaya dan biopsisko pada tubuh seseorang
dimana dapat disimpulkan bahwa Neuman juga mengarah pada makna
sehat secara jiwa.

Pengertian Kesehatan Menurut WHO

WHO mungkin terdengar asing bagi orang awam. Namun organisasi


yang memiliki nama panjang World Health Organization ini merupakan
rezim kesehatan dunia atau dengan terjemahan Lembaga Kesehatan
Dunia yang diampu langsung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

WHO memiliki tugas untuk mendefinisasikan makna kesehatan dan


penyakit termasuk pengawasan terhadap penanganan penyakit
endemic serta obat-obatan di seluruh dunia. Pada pernyataannya yang
dikeluarkan tahun 1947, WHO mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan mental, fisik dan kesejahteraan sosial yang berfungsi secara
normal tidak hanya dari keabsenan suatu penyakit.
Pengertian Kesehatan Menurut Depkes

Departemen Kesehatan tentu memiliki definisi tersendiri bagi warga


Indonesia untuk dapat lebih memahami dan peduli pada kesehatan
mereka sendiri. Departemen kesehatan merupakan lembaga yang
berada dalam naungan langsung Kementerian Kesehatan oleh karena
nya pengertian kesehatan secara langsung didefinisikan oleh Kemenkes
sementara Depkes hanya tinggal menyebarluaskan saja.

Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23


tahun 1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh,
sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa
gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan
fisik, mental dan sosial seseorang termasuk dalam melakukan interaksi
dengan lingkungan.

Kesehatan oleh masyarakat masih dianggap penting setelah orang


tersebut dalam keadaan sakit. Namun, tentu akan lebih baik untuk
dapat melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan daripada
mengobati.

Pengertian Kesehatan Menurut WHO

Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit
atau kelemahan”

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi


Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah
konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik.

Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya kesehatan.

Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan


gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan


bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk
membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang
memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan
para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah
kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat
Indonesia tidak mampu mendapatjaminan kesehatan dari lembaga atau
perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen,
dan Jamsostek.
Golongan masyarakat yang dianggap ‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan
kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.
Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik,
berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait
beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari
pelayanan kesehatan itu sendiri

Aspek-Aspek Kesehatan

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :

Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh


sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak
tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan.
60 TAHUN INDONESIA BERGABUNG DI WORLD HEALTH ORGANIZATION

DIPUBLIKASIKAN PADA : JUMAT, 28 MEI 2010 12:22:44, DIBACA : 57.396


KALI

Tuntutan perubahan di tingkat global termasuk Indonesia untuk


memajukan ketatakelolaan yang baik (Governance) terjadi di semua lini
termasuk sektor kesehatan. WHO sudah waktunya untuk tidak lagi
melakukan business as usual. Sebagai organisasi dunia yang melayani
negara anggotanya, WHO dituntut menerapkan mekanisme kerjasama
yang mengedepankan transparansi, adil dan setara. Tiga prinsip ini
hendaknya menjadi pegangan dalam menjalankan mandatnya
membantu negara anggota dalam memajukan kesehatan dunia. Dengan
tiga prinsip tersebut, WHO dapat memainkan peranan penting
membantu negara anggota khususnya negara berkembang untuk
mempercepat pencapaian target MDGs.Demikian sambutan Menkes Dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH, dalam perayaan peringatan
60 tahun bergabungnya Indonesia dengan Badan Kesehatan Dunia PBB
atau World Health Organization (WHO) di Hotel Le Meridien, Jakarta, 26
Mei 2010.

Indonesia secara resmi menjadi anggota WHO pada 23 Mei 1950 dan
hingga saat ini bersama dengan 10 negara lain seperti India, Thailand,
Nepal, dan Sri Lanka berada dalam wilayah Asia Tenggara. WHO adalah
organisasi internasional dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa yang
bertanggung jawab memberikan arah dan kebijakan dalam rangka
penanganan kesehatan masyarakat tingkat dunia. WHO juga
memberikan bantuan tehnis dalam pelaksanaan kebijakan program
kesehatan di setiap negara anggota WHO, ujar Menkes.

Menkes mengatakan, dalam kurun 60 tahun, WHO telah banyak


memberikan dukungan program kesehatan di Indonesia khususnya
dalam meningkatkan kapasitas institusi maupun individu guna
mendukung kebijakan kesehatan tingkat nasional maupun komitmen
global.

Salah satu isu kesehatan dunia yang menjadi perhatian utama adalah
pencapaian target Millenium Development Goals pada tahun 2015. Bagi
Indonesia, dengan tenggang waktu yang tinggal 5 tahun lagi,
Pemerintah tetap berkomitmen untuk mempercepat upaya pencapaian
MDG, bersama dengan seluruh stkeholder terkait, termasuk swasta dan
elemen masyarakat, kata Menkes.

Pada forum World Health Assembly di Jenewa beberapa waktu lalu,


selain menyampaikan berbagai keberhasilan dalam upaya mencapai
target MDG, Menkes yang mewakili delegasi Indonesia juga berbagi
pengalaman tentang berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam
mencapai tujuan pembangunan tersebut. Dengan disparitas yang makin
melebar pada aspek geografi wilayah, sosio ekonomi, sumberdaya,
maka setiap wilayah menghadapi kendala yang berbeda-beda dalam
mencapai target MDG, khususnya MDG 4 (mengurangi angka kematian
anak) dan 5 (meningkatkan kesehatan ibu).
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut Kementerian Kesehatan
telah merancang roadmap reformasi kesehatan masyarakat. Sebagai
salah satu prioritas nasional, Reformasi Kesehatan Masyarakat
dijabarkan dalam beberapa area perubahan yaitu 1) pembiayaan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan medis dan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar promotif dan preventif; 2) penyediaan
obat/alkes esensial; 3) kelembagaan dan tatakelola upaya kesehatan
yang baik; 4) penanganan wilayah bermasalah; dan 5) penyediaan
sumber daya kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Seperti yang disampaikan Wakil Presiden RI saat berpidato di PBB pada


bulan April lalu bahwa diperlukan peningkatan dan kesinambungan
investasi agar dihasilkan percepatan momentum pencapaian MDG.
Sudah jelas bahwa prinsip health is an investment, not a cost harus
menjadi titik tolak setiap kebijakan kesehatan.

Namun pemerintah juga menghadapi kendala dalam menyediakan


investasi bagi sektor kesehatan. Pemerintah baru mampu memenuhi
kurang dari 80 % dari total kebutuhan investasi sektor kesehatan. Oleh
karenanya, upaya eksternal lainnya termasuk peningkatan dan
kesinambungan komitmen dari negara donor melalui Overseas
Development Asistance (ODA) harus tetap konsisten.
Oleh sebab itu, jelas Menkes pada pertemuan WHA yang lalu mendesak
negara anggota WHO, Lembaga Donor dan Organisasi Internasional
lainya agar dana bantuan internasional, disinergikan dan disinkronkan
dengan strategi dan kebijakan nasional.

Menkes juga berharap WHO dan lembaga donor maupun organisasi


internasional lainnya memusatkan upayanya secara maksimal dan
bekerja sama untuk pencapaian target MDG dan program kesehatan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai