Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang ’’Psikologi Tentang Perkembangan,
Perempuan Dan Keluarga Dalam Persiapan Kehamilan Sehat’’. Tidak lupa dukungan baik secara
materil dan nonmateril yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga
makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan keluarga .................................... 2
2.2 Mempersiapkan Diri Sebelum Memasuki Gerbang Pernikahan ........................... 3
2.3 Perencanaan Kehamilan......................................................................................... 4
2.4 Dukungan dari Keluarga Dalam Persiapan Persalinan .......................................... 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 6
3.2 Saran ...................................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dan berkembangannya kehangatan yang melandasi tumbuh suburnya potensi dan
minat dari anggota keluarga.
5) Peningkatan usaha,
setelah menerima keluarga apa adanya maka perlu meningkatkan usaha, yaitu
dengan mengembangkan setiap aspek keluarga secara optimal, hal ini disesuaikan
dengan setiap kemampuan masing-masing, tujuannya yaitu agar tercipta perubahan-
perubahan dan menghilangkan keadaan bosan. Penyesuaian harus perlu
mengikuti setiap perubahan baik dari fisik orang tua maupun anak.
Dari sumber lain, keluarga harmonis atau keluarga bahagia adalah apabila
dalam kehidupannya telah memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Faktor kesejahteraan jiwa, yaitu rendahnya frekuensi pertengkaran dan percecokan
di rumah, saling mengasihi, saling membutuhkan, saling tolong-menolong antar
sesama keluarga, kepuasan dalam pekerjaan dan pelajaran masing-masing yang
merupakan indikator-indikator dari adanya jiwa yang bahagia, sejahtera dan sehat.
2. Faktor kesejahteraan fisik, seringnya anggota keluarga yang sakit, banyak
pengeluaran untuk kedokter, untuk obat-obatan, dan rumah sakit tentu akan
mengurangi dan menghambat tercapainya kesejahteraan keluarga.
3. Faktor perimbangan antara pengeluaran dan pendapatan keluarga. Kemampuan
keluarga dalam merencanakan hidupnya dapat menyimbangkan pemasukan dan
pengeluaran dalam keluarga. Kunci utama perencanaan keluarga sebenernya
terletak pada kesepahaman hidup suami dan istri. Karena kecilnya kesepahaman dan
usaha untuk saling memahami akan membuat keluarga menjadi rapuh. Makin
banyak perbedaan antara kedua belah pihak. Jika salah satunya tidak mau berkorban
maka pihak satunya harus mau untuk berkorban. Jika pengorbanan tersebut telah
melapaui batas atau kerelaannya maka keluarga tersebut akan terancam. Maka
pahamilah keadaan pasangan, baik kelebihan maupun kekurangannya yang kecil
hingga terbesar untuk mengerti sebagai landasan dalam menjalani kehidupan
berkeluarga. Rencana kehidupan yang dilakukan kedua belah pihak merupakan
faktor yang sangat berpengaruh karena dengan perencannan ini keluarga bisa
mengantisipasi hal yang akan datang dan terjadi saling membantu untuk misi
keluarga.
2.2 Mempersiapkan Diri Sebelum Memasuki Gerbang Pernikahan
Pada umumnya setiap individu yang ingin membangun rumah tangga melalui
ikatan pernikahan yang sakral, bertujuan untuk mencapai kebahagian lahir dan batin.
3
Namun, untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup pernikahan ternyata tidaklah
mudah karena banyak masalah yang harus dihadapi. Untuk itu, sebelum memasuki
pernikahan perlu adanya hal-hal penting untuk mencapai kebahagiaan tersebut, dengan
kata lain adanya penyesuain terhadap pasangan hidup.
Pada umunya pasangan yang akan menikah selalu sibuk dengan hal-hal yang
mberhubungan dengan prosesi pernikahan. Padahal, masih ada hal-hal yang pokok dan
jauh lebih penting sebelum sesorang memasuki kehidupan pernikahan, yaitu
sebagaiberikut:
2.Persiapan keilmuan, individu tidak dapat selalu mengandalkan dengan cara learning by
doing. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang kehidupan rumah tangga
3.Persiapan fisik, hal ini berkaitan dengan kesiapan fisik untuk memiliki anak sebagai
penerus keturunan, agar anak yang dihasilkan dari pernikahan dapat lahir sehat dan baik.
4.Persiapan finansial, pasangan yang akan menikah lupa bahwa perhitungan aspek
finansial pasca pernikahan jauh lebih penting dari acara pernikahan.
4
konseling prahamil. Konseling ini berisikan saran dan anjuran,seperti dengan cara
melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan) dan pemeriksaan
laboratorium. Tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta
calon ayah untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Konseling prahamil dilakukan untuk mencegah cacat bawaan
akibat kekuranagn zat gizi tertentu.
Agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan maka hindari
hal-hal yang memberikan pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal,stress dapat
mengganggu siklus bulanan dan mencegah proses ovulasi. Sebuah studi membuktikan
bahwa Wanita dengan tingkat stress tinggi umumnya akan sulit untuk hamil
2.4 Dukungan dari keluarga dalam persiapan persalinan
Sebagian ibu hamil mengalami kesusahan untuk mengatur emosi karena perubahan
yang terjadi. Apalagi perubahn pada kehamilan trimester pertama. dukungan keluarga
untuk ibu hamil sangat penting dan banyak manfaatnya,bukan hanya dari suami,tapi juga
dari orang tua, mertua, adik, kakak, saudara atau bahkan teman dekat sekalipun
Secara personal,istri tentu sangat membutuhkan dukungan dari suami, selama
masa kehamilan peran suami siaga akan meningkatkan kesiapan ibu hamil sampai dengan
menjelang masa persalinan,sedangkan dukungan keluarga saat sedang hamil juga sangat
penting. Seluruh anggota keluarga harus turut ambil bagian mendukung si ibu hamil agar
siap menjadi orangtua kelak
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama yaitu sehat secara fisik dan psikis
dalam perencanaan kehamilan dan persalinan diharapkan keluarga dan suami menjalankan
perannya masing-masing dengan baik.