Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Jasmani
Dosen Pengampu : Dede Mahpud, S.Pd., M.Pd
Kelompok 1
23 F
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
banyak kenikmatan bagi kita semua sebagai makhluknya sehingga hari ini atas kehendak-Nya
jugalah makalah ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa pula shalawat dan salam kami hantarkan pada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya keislaman, ketauhidan dan intelektualitas
pada kami semua.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada segenap sahabat maupun teman-teman sekalian
yang ikut berperan serta atas terselesainya makalah ini sebagai syarat tugas yang diberikan
oleh dosen untuk kelompok kami.
Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Permintaan maaf yang sebesar-besarnya kami ucapkan, apabila terdapat kesalahan dan
kekhilafan, karena kesempurnaan hanya milik Allah Azza Wa Jalla. Dan hanya kepada Nya
lah penulis memohon petunjuk dan kepada-Nya lah kembali segala urusan.
Penyusun,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Pemerintah selalu melakukan pembangunan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Kementerian Kesehatan
RI., 2012). Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil. (Kementerian Kesehatan RI., 2012).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Kesehatan Jasmani dan Rohani berhubungan dengan Ibu Hamil?
2. Bagaimana cara menjaga keseimbangan emosional Ibu Hamil?
3. Apa hubungan antara Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Kesehatan Janin?
4. Apa manfaat Kesehatan Rohani untuk Ibu Hamil?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan jasmani bagi ibu hamil mencakup kondisi fisik tubuh, seperti kecukupan gizi,
aktivitas fisik yang sesuai, dan perawatan medis yang diperlukan. Sementara itu, kesehatan
rohani melibatkan aspek kejiwaan dan emosional, seperti dukungan sosial, manajemen stres,
dan keseimbangan mental yang positif. Keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani
penting untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Dari perspektif medis, kesehatan ibu hamil mencakup pemantauan kesehatan fisik dan
medis secara menyeluruh. Ini melibatkan pemeriksaan rutin, pemantauan pertumbuhan janin,
penanganan kondisi medis yang mungkin muncul selama kehamilan, dan aspek kesehatan
reproduksi.Selain itu, penekanan diberikan pada asupan nutrisi yang seimbang, kebugaran
fisik, dan pencegahan komplikasi kehamilan. Faktor psikologis juga dianggap penting,
dengan perhatian pada kesehatan mental ibu hamil untuk mendukung kehamilan yang
optimal.
Istirahat Cukup: Pastikan ibu hamil mendapatkan istirahat yang cukup untuk mendukung
keseimbangan emosional.
Aktivitas Fisik: Melibatkan diri dalam aktivitas fisik ringan seperti berjalan atau prenatal
yoga dapat membantu meredakan stres.
Makan Sehat: Asupan makanan yang seimbang dapat memengaruhi suasana hati. Pilih
makanan bergizi untuk mendukung kesehatan emosional.
Pemahaman tentang Perubahan Tubuh: Memahami perubahan fisik yang terjadi selama
kehamilan dapat membantu mengatasi perasaan cemas atau tidak nyaman.
Dukungan Sosial: Bergantung pada dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat
memberikan rasa aman dan dukungan emosional.
Teknik Relaksasi: Praktikkan teknik pernapasan dalam dan meditasi untuk membantu
mengelola stres.
Ingatlah bahwa setiap kehamilan berbeda, dan penting untuk berkonsultasi dengan
profesional kesehatan untuk saran yang lebih spesifik.
5
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndike, yang banyak melakukan penelitian
dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndike dan definisinya sendiri
tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas
yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi empat belas
kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
● Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
● Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar
dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan
bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut
sebagai contoh adalah :
● Rumah sakit umum
● Rumah sakit jiwa
● Institusi untuk penderita cacat mental
● Rumah perawatan
● Keperawatan distrik
● Perawatan di rumah
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit
umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
● Urutan aktivitas yang harus dilakukan
● Aktivitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
● Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
● Fungsi unik dari keperawatan
● Upaya pasien ke arah kemandirian
● Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
● Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari
fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah
sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju
kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut.
C.Apa hubungan antara Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Kesehatan Janin
Kesehatan mental ibu hamil dapat berpengaruh pada kesehatan jasmani, dan sebaliknya. Stres
atau masalah mental pada ibu hamil dapat memengaruhi kehamilan dan perkembangan janin.
Sebaliknya, kesehatan jasmani yang baik dapat mendukung kesehatan mental, mengurangi
risiko stres, dan memberikan dampak positif pada kehamilan. Perawatan yang holistik,
mencakup perhatian terhadap kesehatan mental dan jasmani, penting untuk mendukung
kehamilan yang sehat.
Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi
oleh :
1. Usia
2. Kondisi emosional (mood & temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya.
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif, dan status mental
8
2. Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
9
B. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan metode observasi,
indra penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul, perawat menganalisis
data tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis
keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan
kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.
10
C. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Henderson adalah
untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu
klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien
merupakan makhluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Teori Virginia Henderson tentang
model konsep keperawatan dalam buku "The Principles and Practice of Nursing" menerapkan
Model Keperawatan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan proses keperawatan
didunia ini dengan pemenuhan ke-14 komponen dasar kebutuhan manusia.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung
kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan,
atau pengetahuan untuk itu.
B. Saran
Sebagai akhir dari karya tulis ini penulis berharap agar pembaca dapat memberikan saran
yang bersifat membangun. Mengambil dari referensi-referensi dari karya tulis ini sebagai
penutup, penulis ingin mengemukakan saran yang mudah-mudahan bermanfaat yang
ditunjukkan umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi para generasi yang akan
datang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Lyn Basfort & Oliver Slevin, 2006. Teori dan Praktik Keperawatan : Pendekatan
Integral
Pada Asuhan Pasien. Jakarta : EGC
A. Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika
Potter & Perry, 1999 "Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
14