Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AIK IV

PENGOBATAN MEDITASI DAN TERAPI LILIN

Dosen Pembimbing:

Syamsul Anwar, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

Kelas 5B

Disusun Oleh:

1. Dimas Bimantoro H.P 2018720115

2. Lulu Anggraini 2018720077

3. Nuraisyah 2018720087

4. Yulia Dwi Aryanti 2018720191

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini berhasil kamiselesaikan. Makalah ini
kami susun untuk memenuhi nilai mata kuliah Al Islam 4. Dalam penyusunan makalah ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namunkami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan dari Bapak.

Selaku Dosen kami yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
dalammemberikan bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan laporan ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Syamsul Anwar.
Kami sadar makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada
teknik penyusunan maupun materi.

Kemampuan yang kami miliki sangatlah terbatas. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan untuk memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, 11 September 2020

Penyusun

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
c. Tujuan Penulis........................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................3


A. MEDITASI............................................................................................................................3
1. Pengertian Meditasi................................................................................................................3

2. Macam-macam Meditas.........................................................................................................3
3. Manfaat dan Kegunaan Meditasi............................................................................................3
4. Cara Melakukan Meditasi......................................................................................................4

5. Meditasi Menurut pandangan Al qur'an dan assunah ............................................................5

B. TERAPI LILIN......................................................................................................................5
1. Pengertian Terapi Lilin...........................................................................................................5
2. Cara Pemakainan....................................................................................................................5

3. Bahaya Terapi Lilin................................................................................................................7


4. Tips Membersihkan Telingan yang Aman dan Benar............................................................8
5. Pandangan Al-qur’an dan Assunah........................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN JURNAL.......................................................................................9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pengobatan semenjak dahulu selalu berjalan dengan kehidupan umat manusia.
Karena sebagai mahluk hidup, manusia amatlah akrab dengan berbagai macam penyakit ringan
maupun berat. Pelepasan dari segala macam penyakit inilah yang mendorong manusia untuk
membuat menyingkap berbagai metode pengobatan, mulai dari memakan berbagai jenis obat-
obatan, baik berupa tumbuh-tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah terkomposisikan,
yang diatur berkhasiat penanggulangan penyakit tertentu, atau sistim pemijatan, pembekaman,
hingga operasi pembedahan. Semua dilakukan dengan trial dan error.

Teknologi medis boleh saja semakin modern dan canggih, namun jenis penyakit juga
tidak kalah cepatnya ber-regenerasi. Sementara banyak manusia yang tidak menyadari bahwa
Allah tidak pernah menciptakan manusia dengan begitu saja. Setiap kali penyakit muncul, pasti
Allah juga menciptakan obatnya. Hanya ada manusia yang mengetahuinya dan ada juga yang
tidak mengetahuinya.

Namun tentu semua jenis pengobatan dan obat-obatan tersebut hanya terasa khasiatnya
bila dilengkapi dengan sugesti dan keyakinan. Disinilah kekuatan Do'a Dzikir, maka Islam
mengenal istilah do’a dan keyakinan. Dengan pengobatan yang tepat (tentunya berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman puluhan tahun), dosis obat yang sesuai dengan doa dan keyakinan,
tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan terkecuali maut.

Merujuk pada praktek-praktek agung tasawuf praktis, praktik-praktik sufi, seperti sholat,
dzikir, tafakur (meditasi), ternyata tidak sekedar ritual-ritual tanpa makna. Dibalik praktik-
praktik sufi tersebut, tersimpan potensi-potensi penyembuhan bagi penyakit- penyakit yang tidak
bisa disembuhkan oleh kedokteran modern, seperti kanker, strooke, kerusakan kromosom/ DNA,
dan jenis-jenis penyakit emosional, psikologis dan non medis.

Resesi yang berkepanjangan menimpa seluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia saat
ini dalam situasi yang tidak menentu, baik dari segi ekonomi maupun politik. Keadaan seperti ini
menimbulkan keresahan yang sangat pada segenap lapisan masyarakat, terutama kalangan
menengah ke bawah atau rakyat miskin. Keperluan hidup mesti dicukupi dari hari ke hari,
sementara kemampuan masyarakat miskin untuk memenuhinya sangat terbatas atau tidak
mampu.

1
Hal ini membuat suasana kehidupan keras dan kejam, bahkan cenderung ke arah
perlombaan yang tidak sehat. Keadaan ini sangat efektif membuat orang stres sehingga mudah
terkena penyakit, baik fisik maupun mental. Dimana dokter pun sudah angkat tangan dalam
pengobatannya terutama dari golongan menengah kebawah, telah mendorong mereka untuk
untuk mencari alternative pengobatan lain yang relative lebih murah dan nota bene juga ampuh
dalam mnyembuhkan berbagai penyakit terminal.

B. Tujuan Penulisan
 Dapat mengetahui pengobatan meditasi
 Dapat menegtahui terapi lilin.

C. Rumusan masalah
 Apa definisi dari meditasi dan terapi lilin
 Apa saja klasifikasi/macam-macam bentuk pengobatan dari meditasi dan terapi lilin.
 Bagamaina pendapat Al-qur'an dan assunah tentang pengobatan meditasi dan terapi
lilin.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. MEDITASI
1. Pengertian

Perkataan Meditasi itu sendiri diserap dari bahasa Latin, meditation yang berarti
merenungkan dan juga berakar dari kata Mederi (kesehatan) dari kata ini pula diserap kata
medisin. Jadi jelas meditasi itu sebenarnya baik bagi kesehatan. Dalam bahasa Indonesia,
Meditasi, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pemusatan pikiran dan perasaan
untuk mencapai sesuatu. Jadi bermeditasi adalah memusatkan pikiran dan perasaan untuk
mencapai sesuatu, tetapi kata meditasi itu lebih dikenal dengan nama samedi yang diserap dari
bahasa Sansekerta, samadhi yang juga disebut dhyana atau pranayama. Samedi itu artinya
meditasi dalam bahasa Sangsekerta. "meditasi " (meditation) didefinisikan sebagai "praktek
berpikir secara mendalam dalam keheningan, terutama untuk alasan keagamaan atau untuk
membuat batin tenang." (Oxford Advanced Learner's Dictionary). Pada dasarnya, 'meditasi'
adalah “pemusatan perhatian pada suatu obyek batin secara terus-menerus."

2. Macam-macam meditasi

Meditasi ada dua macam, yaitu meditasi duduk dan meditasi gerak (Tai- Chi). Meditasi
duduk ini sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Islam jauh sebelum Sidharta Gauthama lahir
melalui ajaran Budhi Dharma. Meditasi ini juga sering dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW
ketika sebelum dan sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, yang pada saat itu disebut dengan
berkhalwat dan tahannuts. Beliau melakukan meditasi di Gua Hira, ketika menghadapi masalah
yang menimpa diri dan umatnya. Seperti halnya meditasi duduk, meditasi gerak juga sudah ada
dalam ajaran Islam yaitu dalam bentuk gerakan shalat,

3. Manfaat Dan Kegunaan

Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita
rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika kita
menderita sakit tertentu. Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling
baik. Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan
menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa hormon-hormon stres.

Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi
normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama meditasi, lama-
kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat
mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya napas. Di masa lalu
testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya dari orang-orang yang mempraktikkan
meditasi, saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif.

3
Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk
mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin serta
menurunkan hormon streskortisol. Dr. Herbert Benson, scorang ahli jantung dari Universitas
Harvard, adalah orang pertama yang dengan penuh keyakinan menggabungkan manfaat meditasi
dengan pengobatan gaya barat. Secara ilmiah, ia menjelaskan manfaat-manfaat dari meditasi
yang telah dipraktikkan orang selama berabad-abad.

Meditasi bisa mengurangi kecemasan telah diselidiki oleh tokoh- tokoh sarjana Barat,
seperti pada penyelidikan Zen Meditation, dan kemudian pada penyelidikan Transcendental
Meditation. Tetapi kajian di barat juga telah membuktikan 33% hingga 50% mereka yang
melakukan meditasi tanpa teknik yang betul akan mengalami peningkatan dalan tekanan darah,
stress, kemurungan serta mudah marah. Maka jika anda benar-benar ingin mendalami meditasi,
pastikan anda dilatih oleh mereka benar-benar mahir dan berpengalaman serta mampu memberi
penjelasan untuk setiap keadaan.

4. Cara melakukan meditasi

Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuensi gelombang otak
terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering
mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditassi agar dapat menemukan cara yang khas
untuk membuatnya menjadi selaras. Ada banyak buku bagus mengenai teknik bermeditasi, tetapi
berikut dasar-dasarnya:

 Cari tempat yang tenang.


 Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
 Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di atas bantalan atau
handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tetapi usahakan duduk hanya pada setengah
bagian depan kursi. Ada orang-orang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu
untuk mencegah kedinginan.
 Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
 Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
 Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda terpusat pada aliran
napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan menghilang.
 Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa
rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus ke
atas sampai kepala.
 Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa tempat yang nyata atau
khayalan.

4
5. Meditasi Menurut pandangan Al qur'an dan assunah

Dari Abu Waqid al Laitsi, beliau berkata: "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu
"alaihi wa sallam ke Hunain dan kami baru saja keluar dari kekafiran. Kaum musyrikin
mempunyai pohon yang mereka tinggal di sekitarnya dan mereka menggantungkan senjata-
senjata mereka di pohon itu, dinamai Dzaatu Anwaath. Maka kami melewati pohon itu, lalu kami
katakan, Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana Dzaatu
Anwaath punya mereka.

Lalu berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam "Allahu Akbar, demi Dzat yang
jiwaku ada di tanganNya, sungguh kalian telah berkata seperti Bani Israil telah berkata kepada
Musa : "... buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa
tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak
mengetahui."

Faktor yang sama yang mereka perhatikan antara kaum musa dengan meditasi adalah
“kehendak untuk melakukan tradisi selain islam". Dalam hadits tersebut terdapat Dzaatu
Anwaats dan Berhala. Kedua hal tersebut disamakan dengan meditasi. Tapi mengapa rasulullah
tidak mengabulkan permintaan untuk membuat Dzaatu Anwaats, dan mengapa kehendak umat
nabi musa untuk dibuatkan berhala termasuk perbuatan tercela? Apakah karena faktor hal itu
merupakan tradisi agama lain ataukah karena hal itu mengandung unsur kemusyrikan?
Sesungguhnya hal tersebut disebabkan terkandung unsur kemusyrikan di dalamnya. Dalam
bahasa lain, kemusyrikan ini berarti kebodohan spiritual.

Untuk apa kaum nabi musa meminta dibuatkan berhala? Jika untuk disembah, maka tentu
itu perbuatan bodoh. Sebab tak patut benda mati seperti berhala disembah, ia tak dapat memberi
kemanfaatn apapun. Unsur kebodohan inilah yang tercela, dan bukan karena hal itu merupakan
"ritual agama lain". Untuk apa sebagian mualaf meminta dibuatkan pohon Dzaatu Anwats? Jika
hal tersebut berhubungan dengan kepercayaan mistis yang bodoh, maka kebodohan itulah yang
tercela, dan bukan karena menggantungkan senjata di pohon tersebut merupakan ritual agama
lain.

Berbeda halnya dengan meditasi, tidak terkandung di dalamnya unsur kebodohan


spiritual. Jika meditasi adalah suatu cara mengembangkan konsentrasi, maka meditasi
merupakan bagian dari agama Islam. Kenapa, karena konsentrasi merupakan hal yang vital
dalam agama Islam. Tanpa daya konsentrasi yang baik, maka seseorang itu dianggap tidak
beragama dengan benar.

Sebagaimana firman Allah : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(0(yaitu)


orang-orang yang sahun dari shalatnya, (Q.S 107:4-5) Sahun disitu merupakan lawan kata dari
khusyu. Inilah pengertian yang saya fahami dari kalimat tersebut. Jadi, kita tahu bahwa
konsentrasi merupakan hal yang begitu penting di dalam shalat. Sedangkan shalat merupakan
tiang agama. Jika tiangnya rapuh, tentu agamanya pun rapuh. Karena pentingnya konsentrasi,

5
maka muslim harus belajar untuk mengembangkan konsentrasi dengan berbagai cara yang baik.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang muslim adalah dengan cara berlatih meditasi

B. TERAPI LILIN
1. Pengertian

Ear Candle Therapy atau Terapi Lilin Telinga adalah terapi dengan menggunakan lilin
khusus untuk menyedot kotoran yang berasal dari telinga. Ujung bagian bawahnya sengaja
dibuat berlubang supaya bisa menyedot jamur atau kotoran telinga yang mengumpul di gendang
telinga. Meski sederhana, Ear Candle adalah obat untuk membersihkan kotoran telinga yang
berlebihan, sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan mendengar, sinus jelas dan
menyingkirkan telinga bakteri berbahaya pada telinga anda. Hal ini tidak digunakan untuk
mengobati jenis infeksi telinga atau penyakit seperti sinusitis, radang selaput lender, migran,
beberapa macam gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, telinga beredengung,
vertigo dan lain lain. Harus hati- hati ketika melakukan lilin telinga dan tidak pernah melakukan
itu pada diri sendiri karena cara melakukan lilin telinga harus selalu hadir orang untuk membantu
melakukan nya dan sangat berbahaya jika dilakukan sendiri karena posisi lilin yang tidak benar.

Semakin banyak yang memilih untuk memasukkan metode pengobatan komplementer


atau alternatif bersama dengan atau tempat perawatan keschatan yang mereka terima dari dokter
perawatan primer mereka. Salah satu dari metode ini adalah ear candle, meskipun lilin telinga di
masa lalu digunakan untuk penyembuhan dan pemurnian spiritual, sekarang sedang dipilih untuk
mengatasi penyakit ringan yang melibatkan sistem pernapasan, sinus, dan telinga pada diri anda
dengan aman menghapus kotoran telinga yang berlebihan dari telinga Anda. Lilin telinga ini
bebentuk kerucut yang menyerupai lilin lilin dan lilin lebah digulung, Lilin telinga dapat

2. Cara pemakaian
a. Berbaring dengan keadaan seperti gambar di atas :) masukkan ear candle kebagian telinga
paling dalam
b. Bakar ear candle
c. Tunggu sekitar 15menit, hingga api mendekati garis.
d. Api di matikan (dengan cara ditiup atau dicelup ke air)
e. Sisa ear candle boleh dibongkar tuk liat kotoran telinga yang sudah tersedot.

6
3. Bahaya Terapi Lilin (Ear Candle)

Untuk Mengatasi Telinga Berdengung Ear candle menimbulkan beberapa bahaya, yang
paling serius bila ada yang terbakar karena lilin yang panas. Pabrik lilin mengatakan bahwa lilin
yang mereka produksi hanya akan jatuh di bagian luar dari telinga, tapi hanya sedikit yang
menginstruksikan untuk memegang lilinnya secara horizontal untuk mencegah masuknya lilin ke
telinga. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 1996 ke 144 dokter THT menemukan ada 14
dokter yang pernah menemui pasien korban ear candle, minimal 13 kasus luka bakar telinga
bagian luar, 7 kasus liang telinga tersumbat karena ear candle, dan 1 kasus gendang telinga yang
pecah Bahaya terapi lilin (ear candle) untuk mengatasi telinga berdengung. Membersihkan
telinga dengan menggunakan terapi lilin atau ear candle bukan merupakan tindakan yang
dianjurkan oleh medis.

Beberapa pasien yang melakukan terapi lilin tersebut justru mengalami keluhan seperti
telinga terasa nyeri dan panas. Beberapa keluhan lainnya bahwa setelah menjalani terapi lilin
telinga terasa tersumbat. Setelah dilakukan pemeriksaan, temyata bahaya terapi lilin ditimbulkan
karena terdapat lilin yang masuk ke lubang telinga yang bisa mengakibatkan iritasi thermal atau
iritasi yang disebabkan panas pada liang telinga tersebut. Berikut ini adalah bahaya terapi lilin
bagi telinga, yaitu:

1. Iritasi Thermal dalam Telinga Banyak yang tidak menyadari dampak bahaya terapi lilin
tersebut. Pasien menganggap rasa panas yang dirasakan saat melakukan terapi ear candle
merupakan proses pembersihan untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga sekaligus
aromatherapy. Padahal hal tersebut akan membawa dampak negatif pada keschatan
telinga yaitu iritasi atau iritasi thermal.

2. Kerusakan Gendang Telinga Bahaya terapi lilin lainnya yaitu jika membersihkan telinga
dengan menggunakan ear candle yang dilakukan dalam jangka waktu yang sering akan
menimbulkan kerusakan gendang telinga. Oleh sebab itu sangat tidak disarankan
melakukannya. Panas dari api yang membakar lilin tersebut adalah penyebab utama
kerusakan gedang telinga.

3. Merusak Fungsi Telinga Dampak buruk ear candle atau terapi lilin akan menjadi buruk
jika dilakukan dalam jangka waktu yang sering. Hal ini akan menyebabkan fungsi
pendengaran kita menurun yang disebabkan panas pada lubang telinga. Pertama akan
merusak gendang telinga maka akan berlanjut pada menurunnya pendengaran. Maka
sebelum bahaya terapi lilin ini terjadi, sebaiknya Anda pikir lagi untuk mencoba
membersihkan kotoran telinga dengan terapi lilin.

7
4. Tips Membersihkan Telinga yang Aman dan Benar
Untuk menghindari bahaya terapi lilin atau ear candle Anda bisa mulai dengan
membersihkan kotoran telinga sendiri. Dengan membersihkan telinga sendiri di rumah
secara benar tentu lebih aman. Berikut ini beberapa tips cara membersihkan telinga yang
benar yaitu:
 Membersihkan telinga menggunakan cotton bud yang diolesi minyak zaitun 1
sampai 2 kali seminggu.
 Jika kotoran telinga kering dan membatu dan terdorong ke dalam maka jangan
mencoba untuk mengeluarkannya sendiri. periksakan ke dokter THT. Dokter akan
melakukan car toilet (spoeling) dan hal itu tidak bisa dilakukan oleh Anda sendiri
di rumah.
 Gunakan cotton bud yang berbahan kapas lembut yang bisa menyerap bagus.
 Jangan mengorek telinga dengan jari karena berisiko kuku yang masuk akan
menyebabkan iritasi dan kuman atau bakteri masuk ke dalam telinga yang akan
menimbulkan bahaya lain.

5. Pandangan Al-qur'an Dan Assunah


"Dan Janganlah kalian menjerumuskan diri kalian dengan tangan kalian sendiri ke
dalam jurang kerusakan." (QS. Al Baqarah (2): 195) "Dan Janganlah kalian membunuh
diri kalian sendiri ." (QS. An Nisa (4): 29) "Di antara baiknya Islam seseorang adalah ia
meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat." (HR. Imam At Tirmidzi, ia berkata 'hasan'.
Bulughul Maram, Bab Az Zuhd wal Wara', hal. 277, hadits no. 1287. Darul Kutub al
Islamiyah). Jika pengobatan dengan menggunakan terapi lilin ini memberikan hasil yang
negatif bukan mengembalikan kesehatan tetapi lebih membahayakan diri kita sendiri,
maka jelas al quran dan assunah melarangnya.

8
BAB III

PEMBAHASAN JURNAL

Judul : Meditasi Sebagai Sarana Mempertajam Intuisi Di Lembaga Seni Pernafasan Radiasi
Tenaga Dalam Unit Psikosufistik UIN WALISONGO SEMARANG

Penulis : Zaifuddin Hamzah

Tahun : 2015

Pendahuluhan :

Meditasi merupakan sarana untuk mendapatkan keheningan, untuk mendapatkan fokus


dan kesadaran yang tinggi dalam mempengaruhi kondisi kejiwaan (psikologis) dan fisik
manusia. Meditasi adalah bentuk ritualitas untuk mendapatkan ketenangan yang hakiki, yang
punya nilai-nilai guna sebagai sarana untuk menghilangkan stres, menyembuhkan segala
penyakit, dan membantu seseorang menemukan potensi-potensi yang terdapat di dalam dirinya.
Potensi tersebut yaitu kekuatan pikiran (intuisi), yang akan mempermudah mengakses data-data
yang tersimpan di dalam alam bawah sadar, untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
dalam kehidupan. Termasuk untuk memutuskan segala keputusan dengan cepat dan tepat, dapat
membaca potensi yang akan terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang, membaca pikiran
seseorang yang dicurigai, untuk membaca dimensi lain. Maka, intuisi ini dapat difungsikan atau
dimanfaatkan dengan sedemikian rupa, baik maksud maupun tujuannya dengan baik.

Tujuan :

Peneliti tertarik mengangkat permasalahan tentang Efektivitas Meditasi Sebagai Sarana.


Mempertajam Intuisi di Lembaga Seni Pernafasan Radiasi Tenaga Dalam Unit Psikosufistik
Walisongo Semarang yang dipimpin oleh Shonief Hidayat ini, mengembangkan potensi-potensi
manusia luar biasa yang ada dalam tubuh manusia melalui mengolah raga, olah rasa, dan olah
jiwa. Ada dua tujuan penelitian ini dilakukan yakni Pertama, mengungkap dan menjelaskan
sistem konsep maupun teknik Efektivitas Meditasi Sebagai Sarana Mempertajam Intuisi, yang
dipraktekkan di Lembaga Seni Pernafasan Radiasi Tenaga Dalam. Kedua, untuk mengetahui
lebih dalam tentang intuisi seperti apakah yang didapatkan setelah melakukan meditasi
mempertajam intuisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian
kualitatif yang bersifat deskripti

9
Metode :

Di mana penelitian ini, lebih mengandalkan manusia sebagai informasi kunci.


Selanjutnya, di dalam penelitian kualitatif ini penulis melakukan analisa data secara induktif,
mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif,
lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat
kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dasar penelitiannya bersifat semestara, dan hasil
penelitiannya disepakati oleh dua pihak : peneliti dan subjek penelitian. Bentuk metode
pengumpulan data menggunakan observasi serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Hasil dan Pembahasan :

Hasil dalam penelitian ini adalah adanya efektivitas meditasi sebagai sarana
mempertajam intuisi dilembaga seni pernafasan radiasi tenaga dalam. Melalui sarana meditasi
itulah intuisi akan terasa lebih tajam intuisinya dan hasilnya pun lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dijelaskan bahwasanya efektivitas meditasi itu
sangat berpengaruh sekali terhadap ketajaman intuisi para peserta di lembaga seni pemafasan
radiasi tenaga dalam. Yang mana dengan tajamnya intuisi tersebut hidup ini akan lebih terarah
dalam mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat.

1. Tahapan Pertama
Yaitu duduk sikap meditasi dan posisikan seluruh tubuhnya dalam keadaan rileks
dan senyaman nyaman mungkin, terus tarik nafas dari hidung sedalam dalamnya simpan
dalam perut terus keluarkan nafasnya perlahan-lahan sambil lalu memejamkan mata guna
untuk lebih fokus dalam bermeditasi, setelah itu ucapkan salam kepada sang maha
penguasa alam semesta jagat raya ini Allah SWT. Setelah itu ucapkan salam terhadap
alam sekitar, seperti: bumi, air, angin, udara, tanah, api, pohon-pohon dan binatang-
binatang dan mahkluk- mahkluk lainnya yang ada di alam sekitar. Setelah itu ucapkan
salam terhadap diri sendiri, seperti: tubuh, kepala, mata, hidung, mulut, telinga, tangan,
kaki, dan seluruh organ-organ lainnya yang ada di dalam tubuh. Sambil mengucapkan
salam terhadap objek yang di tuju senantiasa selalu mengolah nafas dan dzikir di dalam
hati, seperti contoh tarik nafas sedalam- dalamnya dari hidung simpan dalam perut dan
keluarkan nafas perlahan-lahan dari hidung lagi, ketika menarik nafas sambil
mengucapkan salam dari hati terhadap objek yang di tuju dan setelah itu dibarengi dzikir
Allah Allah Allah sambil lalu mengeluarkan nafas dari hidung perlahan-lahan setelah itu
sambil lalu merasakan kenikmatan yang sangat nyaman rileks dan penuh dengan rasa
ihklas, pasrah, syukur kepada sang maha pencipta alam semesta Allah SWT.

10
2. Tahapan Kedua
Yaitu membuka cakra, cakra adalah generator-generator energi yang berfungsi
sebagai sistem kelistrikan dan energi di dalam tubuh manusia. Singkatnya, cakra adalah
sel pembangkit aura. Cakra-cakra ini tidak terletak pada tubuh fisik, melainkan pada
tubuh non-fisik. Biasanya cakra-cakra berpusat di dalam atau di permukaan tubuh fisik
dan ujungnya yang berfungsi sebagai pintu terdapat di luar tubuh fisik. Kata Cakra
sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Roda (berputar). Cakra adalah pintu
energi yang berfungsi memompa energi kotor keluar dari tubuh dan menggantinya
dengan energi baru dan bersih. Cakra merupakan pusat-pusat tenaga pada tubuh manusia
yang aktif setiap saat entah itu disadari atau tidak.
Energi bergerak melalui cakra-cakra untuk menghasilkan kondisi psikologis tubuh
yang berbeda-beda, karena setiap cakra akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh,
seperti perasaan marah, sedih, gembira, tenang, konsentrasi, dan lain-lain. Setiap cakra
adalah pusat emosi dan pusat dari sebuah lapisan tubuh. Cakra dalam pengertian spiritual
adalah tempat atau jalur keluar masuknya energi prana atau sebagai transformer energi.
Cakra ini bila dilihat dengan mata batin akan terlihat seperti sebuah roda cahaya yang
berputar atau seperti bunga teratai. Masing-masing cakra memiliki frekuensi dan
gelombang yang berbeda-beda. Setiap daun teratai mewakili jumlah frekuensi yang
digetarkan, frekuensi terendah dimulai dari cakra terbawah dan semakin banyak jumlah
daunnya, maka frekuensinya juga semakin tinggi.

3. Tahapan Ketiga
Yaitu apabila keseluruhan cakra yang tujuh tersebut sudah terbuka, maka
mulailah mengolah energi alam semesta dengan cara mengimajinasikan menarik energi
alam semesta yang melingkupi energi tanah, air, api, angin dan lain sebagainya. Setelah
energi tersebut di tarik maka energi tersebut dialirkan keseluruh cakra-cakra yang sudah
di buka dan diaktifkan, setelah itu tinggal difokuskan terhadap cakra mana yang mau
digunakan untuk kebutuhan masing-masing cakra tersebut, seperti contoh memfokuskan
terhadap cakra ajna, karena yang dibutuhkan adalah mempertajam intuisi. Di dalam RTD
intuisi itu adalah kesadaran yang tinggi dan kepekaan jiwa yang amat sangat luar biasa
atas kekuasaan Tuhan, kepekaan jiwa disini yang dimaksud adalah peka terhadap jati diri
sendiri dan peka terhadap lingkungan alam sekitar dan alam semesta, dan kepekaan yang
sesungguhnya yaitu peka akan adanya energi Ilahi. Karena energi Ilahi inilah segala-
galanya yang bisa mengolah dan mengendalikan kepekaan jiwa atas seluruh energi yang
ada di alam semesta ini.

4. Tahapan keempat
11
Tahapan perenungan, penyadaran, penyesalan, dan penyembuhan terhadap
kehidupan diri, dan tahapan keempat ini terfokuskan kepada cakra ajna, karena cakra ajna
yang menghantarkan terhadap perenungan, penyadaran, penyesalan, dan penyembuhan
dalam kehidupan diri. Cakra ajna inilah yang diyakini orang dapat memberikan intuisi
atau pengetahuan yang dapat memperkirakan sesuatu, cakra ajna juga sering di katakan
mata "ketiga" atau juga sering disebut "indera keenam". Cakra ini memberikan kekuatan
berimajinasi dan menggunakan pikiran. Jika kemampuan cakra ajna ini dimaksimalkan,
maka akan memiliki intuisi dan penggunaan alam pikiran lebih baik. Cakra ini berada di
kelenjar pineal. Cakra ajna juga memberikan kemampuan untuk berkomunikasi antara
pikiran dan makhluk lain dan dunia ruh. Cakra ajna itu juga merupakan sumber kekuatan
mata batin, pewaskitaan, telepati, serta inspirasi atau ide cemerlang yang di dapatkan
secara tiba-tiba.

5. Tahapan kelima
Tahapan kelima ini adalah tahapan terakhir dari semua tahapan yang ada di atas,
yang mana tahapan kelima ini merupakan tahapan meditasi syukur, yaitu mengucapkan
syukur yang seikhlas- ikhlasnya kepada Allah SWT. Atas segala nikmat dan rahmatnya
yang dilimpahkan, setelah mengucapkan syukur maka panggillah Asma Allah dalam hati
sekeras-kerasnya mungkin sampai merasa plong dan merasa beban masalah hilang,
setelah itu tarik nafas sepanjang-panjangnya dari hidung simpan dalam perut terus
keluarkan dari hidung perlahan-lahan dan buka matanya perlahan-lahan dan rasakan
nikmat sesungguhnya setelah bermeditasi.

Kesimpulan :

Gambaran efektivitas meditasi sebagai sarana mempertajam intuisi di Lembaga Seni


Pernafasan Radiasi Tenaga Dalam Unit Psikosufistik UIN Walisongo Semarang, berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan. Maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:

Efektivitas meditasi sebagai sarana mempertajam intuisi menjadi salah satu teknik
meditasi di lembaga seni pemafasan radiasi tenaga dalam, yang mana dengan adanya pengaruh
bermeditasi secara efektif. Maka, akan dapat mempertajam intuisi. Meditasi yang efektif dapat
mempertajam intuisi tersebut adalah meditasi pembukaan, pengaktifan dan pengolahan cakra,
cakra yang di maksud adalah cakra ajna.

12
Jadi, cakra ajna tersebut dibuka, diaktifkan dan diolah dengan sarana meditasi. Kenapa
cakra ajna yang harus dibuka, diaktifkan dan diolah, karena intuisi itu terletak di cakra ajna.
Akan tetapi sebelum membuka, mengaktifkan dan mengolah cakra ajna, perlu adanya proses
sebelum masuk kepada proses meditasi membuka, mengaktifkan dan mengolah cakra ajna.

Proses tersebut yaitu pertama, proses memfokuskan pikiran atau menenangkan pikiran
dengan cara olah pernafasan. Kedua, proses duduk sikap meditasi. Ketiga, proses dzikir.
Keempat, proses penarikan energi alam semesta. Kelima, proses penarikan energi lahi. Keenam,
proses materialisasi. Ketujuh, proses visualisasi. Kedelapan, proses afirmasi. Kesembilan, proses
pembukaan. Setelah proses di atas ini sudah di lakukan dengan baik. Sedangkan ketajaman
intuisi yang dihasilkan dari meditasi mempertajam inuituisi itu seperti seseorang yang mampu
meraih kesuksesan dengan mengambil sejumlah keputusan dan langkah yang tepat. Dan dapat
membantu orang dalam menganalisis semua informasi dalam setiap permasalahan dan mampu
secara akurat menginterpretasikan situasi-situasi yang mungkin terjadi. Itulah sebabnya mengapa
seseorang yang tajam intuisinya hampir selalu memiliki banyak jalan keluar atas berbagai
persoalan yang dihadapinya.

13
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Meditasi' adalah "pemusatan perhatian pada suatu obyek batin secara terus-
menerus." Meditasi sudah ada di jaman nabi, meditasi adu dua macam meditasi duduk
dan gerak, meditasi mempunyai banyak manfaat baik kesehatan rohani maupun jasmani,
al quran dan assunah tidak melarang melakukan meditasi demi kebaikan.
Terapi lilin adalah terapi dengan menggunakan lilin khusus untuk menyedot
kotoran yang berasal dari telinga, terapi ini sangant berbahaya, dan memberikan dampak
negatif bagi kesehatan, al quran melarang sesuatu yang merugikan kita dan tidak
memberikan manfaat.

14
DAFTAR PUSTAKA

“Meditasi Sebagai Terapi” Tentang Ilmu Penegtahuan.27 Oktober 2010.

“Meditasi dalam Pandangan Islam”.Meditasi.Agustus 2012.

“Bentuk Terapi Komplementermeditasi dan Imagery”. Coretan Si Moody.23 Oktober 2016

: http://hzeinentangilmupengetahuan.blogspot.co.id/2010/10/meditasi-sebagai-terapi.html

http://sihsihasih-idea.blogspot.co.id/2016/10/makalah-meditasi-dan-imagery.html

http://meditasi-antotea2.blogspot.co.id/2012/08/meditasi-dalam-pandangan-islam.html

15

Anda mungkin juga menyukai