Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MASALAH

FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Poses Keperawatan Dan Berpikir Kritis

Dosen Pengampu : Rani Fitriani Arifin, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :

Lailatuh munawaroh C1AA23078


Nicholas pranandi dermawan C1AA23129
Shalsa nabila C1AA23182
Sarah anwari C1AA23178
Syekah khoerunisa C1AA23198
Tyara Chantika Dwi Febrianti C1AA23206

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik guna untuk memenuhi tugas mata kuliah proses keperawatan dan berpikir kritis dengan
judul “ asuhan keperawatan pasien dengan masalah fisiologis dan psikologis ” dari dosen
pengampu Rani Fitriani Arifin,S.Kep.,Ners.,M.Kep
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menmbah pengetahuan bagi
pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah inimasih jauh dari kata sempurna
dikarnakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran seta masukan bahwa kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
Pendidikan.

Sukabumi, 25 Maret 2024

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

1. Pengertian psikologis dan fisiologis...........................................................3


2. Faktor psikologis dan fisiologis yang dapat mempengaruhi pasien...........4
3. Gejala dari masalah psiologis dan fsikologis..............................................5
4. Perbedaan masalah psiologis dan fsikologis...............................................5
5. Proses asuhan keperawatan pasien masalah psiologis dan fsikologis dengan
pendekatan SDKI, SLKI, SIKI...................................................................6
6. Asuhan keperawatan pasien masalah perilaku dengan pendekatan
SDKI, SLKI , SIKI......................................................................................6
BAB III PENUTUP .............................................................................................7
1. Kesimpulan..................................................................................................7
2. Saran............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan pasien dengan masalah fisiologis dan psikologis merupakan
landasan penting bagi perawat dalam memberikan perawatan yang holistik dan terkoordinasi
Masalah fisiologis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis seperti
penyakit kronis, trauma fisik, ketidak seimbangan hormon, atau efek samping obat-obatan.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh dan keseimbangan sistem-sistem
biologis.Hubungan antara perawat dengan pasien artinya perhatian dan tindakan keperawatan
berubah dari pendekatan yang berorientasi penyakit medis ke model yang memusatkan perhatian
kepada pasien sebagai individu dan kebutuhan pasien (Cobert dalam Ellis dkk, 1995). Hubungan
antara pasien dan perawat lebih ditekankan pada hubungan yang bersifat humanistik dan
hubungan ini menuntut perawat untuk terlibat lebih mendalam dengan pasien dan memandang
pasien sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial dan spiritual,
sehingga perawat dalam melayani pasien akan lebih sempurna.
B. Rumusan masalah
1. Apa konsep asuhan keperawatan fisiologis dan psikologis ?
2. Apa Faktor fisiologis dan psikologis yang dapat mempengaruhi pasien ?
3. Apa saja gejala dari masalah fisiologis dan psikologis ?
4. Apa perbedaan masalah fisiologis dan psikologis ?
5. Bagaimana menyusun proses asuhan keperawatan pasien masalah fisiologis dan
psikologisdengan pendekatan SDKI,SLKI dan SIKI ?
C. Tujaun Makalah
1. Tujuan Umum

1) Untuk mengetahui dan mengidentifikasi tentangAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah


Fisiologis dan Psikologis
2. Tujuan Khusus
1) Untuk memahami asuhan keperawatan fisiologis dan psikologis
2) Untuk mengetahui faktor fisiologis dan psikologis yang dapat mempengaruhi pasien
3) Mengetahui masalah fisiologis dan psikologis
4) Untuk mengetahui perbedaan masalah fisiologis dan psikologis.
5) Untuk mengetahui menyusun proses asuhan keperawatan pasien masalah fisiologis dan
psikologis dengan pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI.
6) Untuk mengetahui menyusun proses asuhan keperawatan pasien masalah perilaku dengan
pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan keperawatan fisiologis dan psikologis
1. Pengertian psikologis dan fisiologis
Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Jadi, psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
macam-macam gejala, proses, maupun latar belakangnyaPada penggunaannya, kata psikologi
dan ilmu jiwa terdapat perbedaan sebagai berikut.
1. Ilmu jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia, sedangkan psikologi merupakan ilmu
pengetahuan, sehingga digunakan secara ilmiah.
2. Ilmu jiwa digunakan lebih luas yang meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan,
khayalan dan spekulasi mengenai jiwa, sedangkan psikologi adalah pengetahuan yang diperoleh
dengan sistematis melalui metode-metode ilmiah yang mengandung beberapa syarat yang
disepakati oleh ahli psikologi.
Beberapa ahli yang mengemukakan pengertian psikologi menurut Purwanto, H (1998)
antara lain berikut ini.
1. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia.
2. Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku yang
tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang obyektif terhadap rangsangan
dan jawaban respon.
3. Wilhelm Wundt (tokoh eksperimental), psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan, panca
indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan manusia (individu), yang tidak
dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Tingkah laku atau perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku
manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Perilaku manusia itu
mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan
sebagainya, bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi yang
juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa
perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan,
keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi sikap, dan sebagainya. Manusia berperilaku
karena dituntut oleh dorongan. Dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang
harus terpuaskan, di antaranya ada dua macam kebutuhan yaitu kebutuhan dasar dan kebutuhan
tambahan. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan yang menentukan kelangsungan hidup manusia,
seperti makan, minum, perlindungan diri, sedangkan yang disebut kebutuhan tambahan sifatnya
mendukung atau menambah kebutuhan dasar manusia.
Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani
sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan
dan impuls dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan
psikis, dijelaskan oleh psikologi. Misalnya, jika seseorang menaruh rasa semangat yang tinggi,
ketika ia mengahadapi suatu masalah tertentu maka ia akan menaggapi masalah itu dengan
semangat untuk menyelesaikannya Jadi konsep asuhan keperawatan fisiologis dan psikologis
adalah dua pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan kepada pasien. Konsep ini
memiliki tujuan untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah yang dialaminya, baik berasal
dar fisiologis (sitem tubuh) maupun sistem yang berkaitan dengan emosi, persepsi dan hubungan
sosial atau disebut dengan psikologis.
2. Faktor fisiologis dan psikologis yang dapat mempengaruhi pasien
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.
1) keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas
belajar seseorang .
2) kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani
sangat memengaruhi proses belajar , maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Menurut Kotler & Keller menyatakan bahwa faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh
lingkungan seseorang. Faktor psikologis meliputi :
a) motivasi
b) persepsi
c) pembelajaran
d) kepercayaan dan sikap.
Hal ini menunjukkan bahwa responden terpengaruh oleh factor psikologis. Faktor
psikologis konsumen akan banyak memberikan pengetahuan penting mengenai perilaku
konsumen. Indikator yang menunjukkan faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi,
pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Motivasi didefinisikan dorongan yang timbul baik dari
dalam maupun dari luar individu. Semakin besar dorongan yang diberikan kepada seseorang
maka akan semakin termotivasi seseorang dalam melakukan keputusan pembelian. Kurangnya
motivasi akan membuat seseorang kurang tertarik dalam melakukan keputusan pembelian.
Persepsi merupakan anggapan yang dimiliki oleh individu terhadap sesuatu. Penilaian yang
diberikan oleh konsumen terhadap suatu produk dapat berpengaruh dari persepsi seseorang.
Persepsi yang baik mengenai suatu produk akan memberikan nilai yang baik. Sehingga persepsi
dapat memengaruhi keputusan pembelian baik barang atau jasa.
3. Gejala dari masalah fisiologis dan psikologis
Gejala masalah fisiologis adalah perubahan fisik yang muncul ditubuh ketika individu
mengalami gangguan fisiologis. Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan fisiologis antara
lain:
1. Gejala Kardiovaskular
a) Jantung berdebar-debar
b) Mengalami pegal pada bagian cervical (tulang belakang leher)
c) Terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi yaitu tekanan darah sistolik (tekanan darah
saat jantung berkontraksi) lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah
diastolik (tekanan darah saat jantung beristirahat) lebih dari atau sama dengan 90 mmHg)
2. Gejala Gastrointestinal
a) Gangguan pada sistem pencernaan
b) Ulu hati perih (Fungsi ulu hati adalah untuk mengontrol berbagai organ di dalam rongga
perut dan menjaganya agar berfungsi dengan baik)
c) Keluhan perut kembung atau meteorismus (gejala yang menunjukkan adanya udara atau
gas dalam rongga abdomen atau usus)
3. Gejala Respiratoriu
a) Mengalami sesak nafas
b) Asma disertai dengan wheezing (suara bernada tinggi seperti “ngik” siulan yang
terdengar saat bernapas. Ini adalah hasil dari udara yang bergerak melalui saluran udara
menyempit)
4. Gejala Dermatologi
a) Mengalami gatal-gatal
b) Eksim (suatu kondisi peradangan pada kulit yang menimbulkan gatal dan bercak
merah)
5. Gejala Musculoskeletal
a) Gangguan gout (merujuk kepada penyakit sendi yang disebabkan oleh kristal
asam urat)
b) Mengalami pegal
c) Mengalami kejang
d) Sakit kepala
6.Gejala Hormonal-Endokrin
a) Gangguan menstruasi
b) Keringat dingin disertai berdebar-debar
Gejala psikologis adalah gejala yang timbul akibat aktifitas tingkah laku manusia,
yang terkait dengan berpikir, intelegensi, emosi, dan motivasi. Gejala psikologis dapat
berupa gangguan perilaku, perasaan, dan pendukungan. Gejala masalah psikologisdapat
berupa:
1) Adanya ketegangan, kebosanan, kesepian
2) Stress
3) Gelisah ketika tidur
4) Gangguan emosional (sulit mengendalikan emosi, mudah marah, ketakutan)
5) Gangguan perasaan (merasa orang-orang tidak ramah, tidak disukai orang lain)
6) Gangguan perilaku (tidak dapat menikmati hidup, berbicara lebih sedikit)
7) Gangguan pendukungan (kurangnya motivasi)
8) Gangguan pengendalian impulsi (Gangguan pengendalian impulsi adalah jenis
gangguan mental yang ditandai dengan kesulitan mengendalikan impuls agresif atau antisosial.
Orang yang mengalami gangguan pengendalian impulsi dapat mengalami kekerasan fisik,
pencurian, perusakan properti dan lainnya).
4. Perbedaan masalah fisiologis dan psikologis
Masalah Fisiologis adalah gangguan atau ketidaknormalan dalam fungsi fisik atau
biologis tubuh. Ini bisa meliputi kondisi seperti penyakit, cedera fisik, atau gangguan hormonal.
Pada penyebabnya terkait dengan faktor-faktor biologis seperti genetika, lingkungan, atau gaya
hidup, kemudian pada gejalanya bersifat fisik.Sedangkan Masalah Psikologis berasal dari proses
mental, emosional, atau perilaku individu. Ini mungkin disebabkan oleh stres, trauma psikologis,
konflik internal serta gangguan emosional. Pada Penyebabnya berkaitan dengan pengalaman,
kepercayaan, dan persepsi individu terhadap dunia di sekitarnya, kemudian gejalanya
berhubungan dengan perubahan perilaku, emosi, atau pola pikir.Masalah fisiologis dan
psikologis memiliki perbedaan mendasar dalam asal usul, penyebab dan gejala akan tetapi satu
sama lain saling terhubung dan saling memengaruhi.
5. Proses asuhan keperawatan pasien masalah fisiologis dan psikologis dengan pendekatan
SDKI, SLKI dan SIKI.
Untuk menyusun proses asuhan keperawatan pasien masalah psikologis dan fsiologis
dengan pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Pengkajian
- Identifikasi faktor psikologis yang mempengarkesehatan pasien.
- Identifikasi tanda-tanda yang muncul sebagai dampak masalah psikologis.
- Identifikasi kebutuhan pasien dalam hal biologis, psikologis, social dan spiritual.
2) Identifikasi diagnose keperawatan
- Identifikasi masalah psikologis yang dialami pasien.
- Identifikasi tingkat keparahan masalah psikologis.
- Identifikasi tujuan asuhan keperawatan yang diinginkan.
3) Penentuan perencanaan keperawatan:
- Identifikasi tindakan keperawatan yang diperlukan.
- Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan.
- Identifikasi waktu dan durasi asuhan keperawatan.
4) Implementasi asuhan keperawatan:
- Implementasi tindakan keperawatan yang telah dirancang.
- Implementasi pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI dalam asuhan keperawatan.
- Implementasi pengawasan dan evaluasi terhadap kemajuan pasien.
5) Evaluasi:
- Evaluasi kemajuan pasien dalam hal biologis, psikologis, social dan spiritual.
- Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
- Evaluasi kebutuhan pasien dalam hal biologis, psikologis, social dan spiritual.
Pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI dalam asuhan keperawatan pasien masalah psikologis
meliputi:
1) SDKI (Sistem Data Keperawatan):
- Mengumpulkan data mengenai kondisi pasien dan factor psikologis yang mempengaruhi
kesehatannya.
- Menganalisis data dan mengidentifikasi tindakan keperawatan yang diperlukan.
2) SLKI (Sistem Pencatatan Keperawatan):
- Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dan kemajuan pasien.
- Mengawasi dan menganalisis kemajuan pasien dalam hal biologis, psikologis, social dan
spiritual.
3) SIKI (Sistem Informasi Keperawatan):
- Mengumpulkan, menganalisis dan mengelola data mengenai kondisi pasien dan tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.
- Mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam hal biologis, psikologis, social dan spiritual.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI dalam asuhan
keperawatan pasien masalah psikologis, Anda dapat memastikan bahwa pasien mendapatkan
asuhan keperawatan yang optimal dan terstruktur.
6. Asuhan keperawatan pasien masalah perilaku dengan pendekatan SDKI, SLKI dan
SIKI
Asuhan keperawatan pasien masalah perilaku dapat disusun dengan pendekatan SDKI,
SLKI, dan SIKI. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran
Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan
standar dalam melakukan penyusunan dan pencatatan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun asuhan keperawatan pasien masalah perilaku
dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1) Pengkajian:
Pengkajian adalah tahap awal dalam proses asuhan keperawatan. Pengkajian meliputi
pemeriksaan fisik, psikologis, sosial, dan spritual. Pengkajian ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi mengenai keadaan klien dan mengidentifikasi masalah keperawatan.
2) Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan meliputi pengidentifikasi masalah keperawatan, pengumpulan
data, dan pengkajian data.
3) Perencanaan
Perencanaan meliputi pengidentifikasi tujuan, pengumpulan data, dan pengkajian data.
Perencanaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah keperawatan yang telah dibuat.
4) Implementasi
Implementasi meliputi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah dibuat dalam tahap
perencanaan. Implementasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan yang telah
dibuat.
5) Evaluasi
Evaluasi meliputi pengumpulan data, pengkajian data, dan pengambilan tindakan.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur hasil dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan dan
mengidentifikasi kebutuhan untuk perbaikan.
Dalam pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, asuhan keperawatan pasien masalah perilaku
dapat disusun dengan menggunakan standar diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang
telah ditetapkan. Standar ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
KASUS APLIKASI ASKEP

Masalah Psikologi

Sorang laki-laki berusia 54 tahun, dibawa ke RS dengan diagnosa medis Dermatitis seboroik.
Pasien mengeluh nyeri pada seluruh tubuh sehingga tidak bisa tidur nyenyak dengan skala nyeri
5 (rentang 1-10). Pasien sering bertanya kapan bisa pulang. Hasil pemeriksaan fisik TD 150/100
mmHg, nadi 126 x/menit, RR 28 x/mnt, suhu 36,8OC. pasien tampak sering menguap,
konjungtiva pucat dan tampak lingkaran hitam disekitar mata.

Data Objektif :

• TD 150/100 mmhg ( tidak normal )

• Nadi 126x/menit (tidak normal )

• RR 28x/menit (tidak normal )

• Suhu 36,8oC ( Normal )

•Tampak klien menggaruk area yang gatal

Data Subjektif :

• Mengeluh nyeri pada seluruh tubuh

• Tidak bisa tidur nyenyak

• Sering menguap

• Konjungtiva pucat dan tampak lingkaran hitam di sekitar mata

• Klien mengatakan gatal di seluruh tubuh

• Klien mengatakan sering menggaruk area yang gatal hingga menyebabkan lesi, dan kulit
terkelupas.

• Klien mengatakan merasa terganggu dengan kondisi gatalnya.


• Klien mengatakan sulit tidur dimalam hari.

• Klien mengatakan hanya tidur 4 jam saja.

Kasus ini masuk ke kategori psikologis subkategori Nyeri dan kenyamanan Identifikasi masalah
masuk ke Aktual Perumusan diagnosa berhubungan dengan TD 150/100 mmhg,Nadi
126x/menit ,RR 28x/ menit,mengeluh nyeri pada seluruh tubuh, tidak bisa tidur nyenyak ,sering
menguap,konjungtiva pucat ,dan tanpak lingkaran hitam disekitar mata

Tabel Analisa data ( Masalah Pisikologis )

Nama : Tn.A

Umur :54 Thn

No.Register : xxx

tanggal/ jam Data penunjang Etiologi Masalah


18/03/2024 DO/: Gejala Terkait Gangguan rasa nyaman
• TD 150/100 mmhg Penyakit dan D.0074
( tidak normal ) Ketidaknyamanan
• Nadi 126x/menit
(tidak normal )
• Skala nyeri 5
• RR 28x/menit (tidak
normal )
• Suhu 36,8oC
( Normal )
•Tampak klien mengg
aruk area yang gatal
•Tampak kulit klien te
rdapat banyak lesi.
•Tampak kulit klien a
da yang terkelupas kar
ena sering digarukny
a.

DS/:
• Mengeluh nyeri pad
a
seluruh tubuh
• Tidak bisa tidur
nyenyak
• Sering menguap
• Konjungtiva pucat
dan tampak lingkaran
hitam di sekitar mata
• Klien mengatakan g
atal di seluruh tubuh
• Klien mengatakan se
ring menggaruk area y
ang gatal hingga meny
ebabkan lesi, dan kulit
terkelupas.
• Klien mengatakan m
erasa terganggu deng
an kondisi gatalnya.

Intervensi

Tujuan / kriteria hasil Intervensi rasional


Setelah dilakukan intervensi k 1. Kaji penyebab gangguan rasa 1. Sebagai dasar dalam me
eperawatan selama 2 x 24 jam nyaman. nyusun rencana keperawat
diharapkan gangguan rasa nya 2. Observasi daerah yang dirasa an
man teratasin dengan Kriteria kan klien. 2. Mengetahui daerah tub
Hasil : 3. Anjurkan klien Mengompres uh klien yg gatal.
1.Status Kenyamanan Mening menggunakan air hangat pada ar 3. Mengurangi rasa gatal k
kat ea yang gatal lien.
4. Kolaborasi dengan Dokter 4.Mengatasi masalah klien

Implementasi

No Tanggal/jam Implementasi Paraf


1. 19/03/2024 1. Mengkaji penyebab gangguan rasa nyama
13.00 n.
ET: Rasa gatal
13.30 2. Observasi daerah yang dirasakan klien
ET: Daerah badan, tangan dan kaki
16.00 3. Anjurkan klien mengompres menggunaka
n air hangat pada area yang gatal.
ET: Klien melakukan anjuran perawat
4. Kolaborasi dengan Dokter
17.00 ET:-

Evaluasi

No Tanggal/jam Evaluasi Paraf


20/03/2024 S: Klien mengatakan masih menggaruk bada
nnya yang gatal
-Klien mengatakan masih merasa gatal pada
seluruh badan
O: Klien kadang-kadang terlihat menggaruk
area adannya yang gutal.
A:Masalah Ciangguan Rasa Nyaman bid Ge
jala Terkait Penyakit (Cutal dan Ketidaknya
manan) Belum Teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Masalah Fisiologi

Seorang laki-laki umur 50 tahun, dirawat dengan keluhan lemas, haus. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 80/65 mmHg, Nadi 120 x/menit lemah dan dalam,mukosa mulut kering, turgor
menurun, kesadaran apatis, kulit dingin, mata cekung, BB 50 kg. Berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan kalium 2,9 mEq/L, Na 123 mEq/L.
Data Objektif :

• Tekanan darah 80/65 mmhg ( tidak normal )

• Nadi 120x/menit ( tidak normal )

• BB 50 Kg (normal)

Data Subjektif :

• Turgor menurun

• Mukosa mulut kering

• Kulit dingin

• Mata cekung

• Kesadaran apatis

Kasus ini Masuk ke Kategori Fisiologis sub kategori Nutrisi dan Cairan

Identifikasi masalah masuk ke aktual Perumusan diagnosa berhubungan dengan kekurangan


intek cairan dibuktikan dengan TD 80/65 mmhg , Nadi 120x/menit ,mukosa mulut kering , turgor
menurun, kesadaran apatis, kulit dingin,Mata cekung.

Tabel Analisa data ( Masalah Fisiologi )

Nama : Tn.A

Umur :50 Thn

No.Register : xxx
Tanggal/ jam Data Etiologi Masalah
20/03/2024 DO/ : Peningkatan asam la Hipovolemia
• Tekanan darah mbung (D.0023) berhubunga
80/65 mmhg ( tidak ↓ n dengan kekurangan
normal ) Kontrasi Otot lambun intek cairan dibuktika
• Nadi 120x/menit g n dengan TD 80/65 m
( tidak normal ) ↓ mhg , Nadi 120x/meni
• BB 50 Kg Muntah,Intake air dan t ,mukosa mulut kerin
(normal) elektrolit tidak ade g , turgor menurun, k
kuat esadaran apatis, kulit
DS/: ↓ dingin,Mata cekung.
• Turgor menurun Berkurangnya cairan d
• Mukosa mulut iseluruh komprateme
kering n termasuk di intravas
• Kulit dingin kuler
• Mata cekung ↓
• Kesadaran apatis Menurunya volume In
travaskuler

Hipovolemia

Intervensi

No Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional


1. Setelah dilakukan intervensi keperaw Manajemen Hipovolemi Manajemen Hipovole
atan selama 2 x 24 jam diharapkan ke a mia
seimbangan cairan meningkat dengan A. Observasi A. Observasi
Kriteria Hasil : 1. Periksa tanda dan gej 1. Untuk mengetahui
1. Asupan cairan meningkat ala hypovolemia (mis. f bagaimana kondisi pa
2. Dehidrasi menurun rekuensi nadi meningka sien, tanda-tanda keku
3. Tekanan darah membaik t, nadi teraba lemah, tek rangan cairan.
4. Denyut nadi radial membaik anan darah menurun, te 2. Untuk memantau in
5. Tekanan arteri rata rata membaik kanan nadi menyempit, take dan output cairan
6. Membrane mukosa membaik turgor kulit menurun, m pada pasien
7. Turgor kulit membaik embrane mukosa kerin B. Terapeutik
g, volume urin menuru 3. Untuk mengetahui
n, hematocrit meningka kehilangan dan kebut
t, haus, lemah) uhan cairan
2. Monitor intake dan o 4. Posisi pasien berbar
utput cairan ing di tempat tidur de
B. Terapeutik ngan bagian kepala le
3. Hitung kebutuhan cai bih rendah dari pada b
ran agian kaki. Untuk mel
4. Berikan posisi modifi ancarkan peredaran da
ed. Trendelenburg rah keotak.
5. Berikan asupan caira 5. Pemenuhan kebutu
n oral han dasar cairan dan
C. Edukasi menurunkan resiko ke
6. Anjurkan memperban kurangan cairan
yak asupan cairan oral C. Edukasi
7. Anjurkan menghindar 6. Untuk pemenuhan
i perubahan posisi mend kebutuhan dasar caira
adak n dan mempertahanka
D. Kolaborasi n cairan
8. Kolaborasi pemberia 7. Untuk mencegah ke
n cairan IV isotonis (mi salah posisi pada pasi
s. NaCl., RL) en dalam
9. Kolaborasi pemberia menjalani perencanaa
n IV hipotonis (mis. glu n keperawatan
kosa 2,5%, NaCl 0,4%) D. Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberi 8. Cairan intravena di
an cairan koloid (mis. al perlukan untuk menga
bumin, Plasmanate) tasi kehilangan cairan
11. Kolaborasi pemberi tubuh secara hebat.
an produk darah 9. Untuk membantu m
empercepat dalam pe
menuhan kebutuhan c
airan
10. Untuk membantu
mempercepat dalam p
emenuhan kebutuhan
cairan
11. Untuk membantu
mempercepat dalam
pemenuhan kebutuha
n cairan
Implementasi

no Tanggal/jam Implementasi Respon Paraf


1. 20/03/2024 Periksa tanda dan gejala h DS: Pasien mengeluh haus,
08.00 ypovolemia (mis. frekuens merasa lemah, mulut terasa
i nadi meningkat, nadi tera kering dan suhu tubuh men
ba lemah, tekanan darah m ingkat.
enurun, tekanan nadi meny DO:
empit, turgor kulit menuru  Wajah pasien tamp
n, membrane mukosa kerin ak pucat
g, volume urin menurun, h  Nadi teraba lemah
ematocrit meningkat, hau  Turgor kulit menur
s, lemah) un Membrane muk
osa
 kering Tekanan dar
ah 80/60 mmHg,
 Nadi 100 x/menit
 Suhu 38 derajat Cel
cius
20/03/2024 Monitor intake dan output DS: klien mendengarkan p
08.15 cairan enjelasan perawat

DO: Intake = 1000cc+ 200


cc Output 800 сс
20/03/2024 Hitung kebutuhan cairan DS: Pasien mengetahui ke
08.30 butuhan cairan yang harus
dipenuhi yaitu 2,5L air puti
h perhari
DO: pasien tampak menger
ti
20/03/2024 Berikan posisi modified Tr DS: Pasien mau melakuka
08.45 endelenburg nnya
DO: Pasien nampak nyama
n
20/03/2024 Berikan asupan cairan oral DS: Pasien mau meminum
09.00 nya
DO: Pasien masih terlihat l
emas
20/03/2024 Anjurkan memperbanyak a DS: Pasien mengatakan ma
09.10 supan cairan oral u melakukannya
DO: Pasien tampak menge
rti arahan dari perawat
20/03/2024 Anjurkan menghindari per DS:-
09.20 ubahan posisi mendadak DO: Pasien nampak mende
ngarkan arahan perawat
20/03/2024 Kolaborasi pemberian cair DS: Pasien mengerti akan
10.00 an IV isotonis (mis. NaCl, kebutuhan cairan dalam tu
RL) buhnya. Pasien mendengar
kan arahan perawat
DO: Pasien dan keluarga ta
mpak kooperatif
21/03/2024 Kolaborasi pemberian IV h DS: Pasien mengerti akan
08.00 ipotonis (mis. glukosa 2,5 kebutuhan cairan dalam tu
%, NaCl 0,4%) buhnya. Pasien mendengar
kan arahan perawat
DO: Pasien dan keluarga ta
mpak kooperatif
21/03/2024 Kolaborasi pemberian cair DS: Pasien mengatakan su
08.10 an koloid (mis. albumin, Pl dah merasa membaik
asmanate) DO: Pasien dan keluarga ta
mpak kooperatif
21/03/2024 Kolaborasi pemberian pro DS: Pasien mengatakan me
08.30 duk darah ngerti akan kebutuhan cair
an dalam tubuhnya dan me
rasa lebih baik dari sebelu
mnya
DO: Pasien dan keluarga ta
mpak kooperatif

Evaluasi

No Tanggal/jam Catatan Perkembangan Paraf


1. 22/03/2024 S: Klien mengatakan sudah lebih bertenaga dan merasa
08.00 lebih baik dari sebelumnya karena sudah banyak cairan
yang masuk ke tubuh.
O:
 Asupan cairan meningkat
 Dehidrasi menurun
 Tekanan darah membaik (100/60 mmHg)
 Denyut nadi radial membaik
 Tekanan arteri rata-rata membaik
 Membrane mukosa membaik
 Turgor kulit membaik
A: tujuan dan masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Psikologi dapat juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan,
psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan
laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu.
Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani
sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan
dan impuls dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan
psikis, dijelaskan oleh psikologi.
B.Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi kami selaku
kelompok 6 sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini rekan-
rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang " Asuhan Keperawatan Pasien Dengan
Masalah Fisiologis dan Psikologis ".Serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga
bermanfaat di masa yang akan datang. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurang dari
makalah ini, maka kami harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Airin Triwahyuni. (2022). Prevalensi dan Sumber Gangguan Psikologis.
Retrieved from Publikcation:
https://www.researchgate.net/publication/
363134664_Prevalensi_dan_Sumber_Gangguan_Psiklogis_pada_
Mahasiswa_Jenjang_Sarjana

Alek Gugi Gustaman, SKM. (2023). PSIKOSOMATIS. Retrieved from


Rsjlawang.com: https://rsjlawang.com/news/detail/919/psikosomatis

https://id.scribd.com/document/384997064/ASKEP-Tugas

Anda mungkin juga menyukai