Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKSPLORASI DIRI

Dosen Pembimbing: Dr. Grido Handoko Sriyono

Di Susun Oleh Kelompok 1:

1. Abdur Rakhim Mahaldis


2. Ayu Lestari
3. Khaliqatul Bariyah
4. Robiatul Adawiyah

Progam Study S1 Keperawatan


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
Pajarakan - Probolinggo
2018
HALAMAN PENGESAHAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar


Komunikasi Keperawatan II

Mengetahui,
Dosen Mata Ajar

Dr. Grido Handoko Sriyono


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala limpah rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak
gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad
SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES
Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul
“EKSPLORASI DIRI” dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami
juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok
pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Ns. Iin Aini Isnawaty, S.Kep.,M.Kes. sebagai ketua STIKES Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong.
3. Ns. Ana Fitria Nusantara S.Kep., M.Kep. sebagai Ketua Prodi S1
Keperawatan.
4. Dr. Grido Handoko Sriyono Sebagai dosen mata ajar Komunikasi
Keperawatan
5. Santi Damayanti,A.Md. sebagai ketua perpustakaan STIKES Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong.
6. Teman-teman kelompok sebagai anggota penyusun makalah ini.
Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa
sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan audien untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada materi makalah ini.

Probolinggo 20 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kesadaran Diri................................................................... 3
2.2 Explorasi Perasaan .............................................................................. 5
2.3 Kemampuan Menjadi Model............................................................... 5
2.4 Etika Dan Tanggung Jawab ................................................................ 7
BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 23
4.2 Saran.................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran diri merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk introspeksi


dan Termasuk memperoleh pengertian dan pengetahuan mendalam tentang
kekuatan, kualitas, kelemahan, kekurangan, ide, pemikiran, keyakinan,
idealisme, respon, reaksi, sikap, emosi, dan motivasi seseorang. Keperawatan
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang berkenaan dengan
masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan spiritual dari individu.
Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit. Untuk menilai kualitas pelayanan
keperawatan diperlukan adanya standar praktik keperawatan yang merupakan
pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari pengkajian sampai
evaluasi serta pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi
keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat
dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung
jawab perawat. (Nursalam).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah eksplorasi diri ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memahami tentang eksplorasi diri.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kesadaran diri.
2. Untuk mengetahui eksplorasi perasaan.
3. Untuk mengetahui kemampuan menjadi model.
4. Untuk mengetahui etika dan tanggung jawab.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa baik penyusun dan pembaca adalah
untuk menambah wawasan terhadap eksplorasi diri.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Kesadaran Diri
Kesadaran diri merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk introspeksi
dan Termasuk memperoleh pengertian dan pengetahuan mendalam tentang
kekuatan, kualitas, kelemahan, kekurangan, ide, pemikiran, keyakinan, idealisme,
respon, reaksi, sikap, emosi, dan motivasi seseorang. Sehingga introspeksi juga
termasuk dalam menilai bagaimana kita dipandang oleh orang lain dan
bagaimana pengaruh tingkah laku, reaksi, dan tabiat kita pada orang lain.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perawat perlu menjawab
pertanyaan “siapa saya”. Perawat harus dapat mengkaji perasaan, reaksi dan
perilakunya secara pribadi maupun sebagai pemberi perawatan. Kesadaran diri
akan membuat perawat menerima perbedaan dan keunikan klien.
Campbell (1980) mendefinisikan kesadaran diri menurut model keperawatan
secara holistik meliputi komponen psikologik, fisik, lingkungan dan pilosopi :
1.    Komponen psikologi 
Termasuk pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri dan personaliti.
2.    Komponen fisik
Adalah pengetahuan tentang fisiologi personal dan umum, juga termasuk sensasi
tubuh, gambaran diri dan potensial fisik.
3.    Komponen lingkungan
Berisi tentang lingkungan sosiokultural, hubungan dengan orang lain, dan
pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan alam.
4.   Komponen pilosopi
Adalah perasaan tentang makna kehidupan. Pilosopi diri berupa tentang
kehidupan dan kematian baik yang disadari maupun tidak disadari termasuk
kemampuan superior, tetapi juga meliputi tanggung jawab terhadap perilaku baik
secara etik dan nyata.
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara (Stuart dan Sundeen,
1987,h.98 – 99) yaitu :
a) Mempelajari diri sendiri. 
Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku, termasuk
pengalaman yang menyenangkan, hubungan hubungan interpersonal dan
kebutuhan pribadi. Caranya meningkatkan pengetahuan diri, diperlukan
dengan belajar tentang diri sendiri. Individu perlu menampilkan keikhlasan
dalam menampilkan emosinya, identifikasi kebutuhan dan kemampuan
personal, dan penampilan bentuk tubuh terhadap kebebasan, kegembiraan,
dan spontan. Yang termasuk penampilan personal meliputi pikiran, perasaan,
memori dan rangsangan.
b) Belajar dari orang lain. 
Belajar dan mendengar orang lain. Pengetahuan tentang diri tidak bisa
diketahui oleh diri sendiri. Juga berhubungan dengan orang lain, individu
mempelajari diri sendiri, juga belajar untuk mendengar secara aktif dan
terbuka menerima umpan balik dari orang lain. Kesediaan dan keterbukaan
menerima umpan balik orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang
diri sendiri.  Aspek yang negatif memberi kesadaran bagi individu untuk
memperbaikinya sehingga individu akan selalu berkembang setiap menerima
umpan balik.
c) Membuka diri.
Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang sehat. Untuk ini
harus ada teman intim yang dapat dipercaya tempat menceritakan hal yang
merupakan rahasia.

1.2 Eksplorasi Perasaan


Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya
agar ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen,
1987,h.102).
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia mendapatkan dua informasi
penting yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya
pada klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya
dan mengontrol penampilannya.

1.3 Kemampuan Menjadi Model


Perawat yang mempunyai masalah pribadi, seperti ketergantungan obat,
hubungan interpersonal yang terganggu, akan mempengaruhi hubungannya
dengan klien (Stuart dan Sundeen, 1987, h.102).
Perawat mungkin menolak dan mengatakan ia dapat memisahkan hubungan
profesional dengan kehidupan pribadi. Hal ini tidak mungkin pada asuhan
kesehatan jiwa karena perawat memakai dirinya secara terapeutik dalam
menolong klien.
Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran
dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan
bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.
Ciri perawat yang dapat menjadi role model:
1.      Puas akan hidupnya
2.      Tidak didominasi oleh stres
3.      Mampu kembangkan kemampuan
4.      Adaptif

1.4 Etika Dan Tanggung Jawab


Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan berupa
kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk perawat
umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-klien dan tanggung
jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat
dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab
sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggung jawaban,
risiko, komitmen dan keadilan.
      Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk
merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan kemampuan
yang dimiliki. Juga dilakukan oleh anggota tim kesehatan, perawat yang setiap
waktu siap untuk menggali pengetahuan dan kemampuan dalam menolong orang
lain; sumber-sumber yang digunakan guna dipertanggung jawabkan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesadaran diri merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk introspeksi
dan Termasuk memperoleh pengertian dan pengetahuan mendalam tentang
kekuatan, kualitas, kelemahan, kekurangan, ide, pemikiran, keyakinan, idealisme,
respon, reaksi, sikap, emosi, dan motivasi seseorang. Sehingga introspeksi juga
termasuk dalam menilai bagaimana kita dipandang oleh orang lain dan
bagaimana pengaruh tingkah laku, reaksi, dan tabiat kita pada orang lain.
Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang
berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan
spiritual dari individu.
Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran
dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat
diharapkan bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan
kekurangannya. Perawat yang mempunyai masalah pribadi, seperti
ketergantungan obat, hubungan interpersonal yang terganggu, akan
mempengaruhi hubungannya dengan klien.
Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan berupa
kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk perawat
umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-klien dan tanggung
jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat
dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab
sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggung jawaban,
risiko, komitmen dan keadilan.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Mahasiswa
Penulis menyadari bahwa makalah dibuat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Suryani (2014). Komunikasi terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Edisi 2.
Jakarta. Salemba Medika. 2008.
Bateman, T. (2011). Nursing Team Dynamics: Communication, Culture,
Collaboration. Thesis, Canada: Library And Archives.

Anda mungkin juga menyukai