(Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Psikologi Klinis)
Kelas F/6
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah saya dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudul “Perspektif
Teoritik Dalam Bidang Psikolgi Klinis Dan Etika Dalam Psikologi Klinis” yang
kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Klinis.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir
zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Besar harapan kami dengan terselesaikan makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian dosen bidang studi Psikologi Klinis, dan mudah-
mudahan isi dari makalah ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang
membaca makalah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BABII PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. kritik & saran................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering Kita mendengar kata“Psikologi Klinis”, tetapi kita tidak tahu apa itu
Psikologi Klinis.Psikologi Klinis adalah salah satu bidang terapan psikologi
terapan selain Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri dan Organisasi, dan lain-
lain.Psikologi Klinis menggunakan konsep dan teori psikologi abnormal,
psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian. Disamping itu
juga menggunakan prinsip-prinsip dalam asesmen dan intervensi. Konsep dan
prinsip itu diterapkan dan digunakan agar dapat memahami dan memberi bantuan
bagi mereka yang mengalami masalah-masalah psikologis. Dan juga memberi
bantuan mereka yang mengalami gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku
abnormal.
Oleh sebab itu makalah ini akan membahas mengenai bagaimana teoritik
dalam bidang psikologi klinis serta bagaimana etika dalam psikologi klinis, untuk
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai psikologi klinis berikut kami
paparkan bagaimana psikologi klinis dalam perspektif teoritik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perpektif Teoritik dalam Bidang Psikologi Klinis ?
2. Apa yang dimaksud dengan Etika dalam Psikologi Klinis ?
3. Bagaiamana Kode Etik dalam Psikologi Klinis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perpekti teoritik psikologi klinis
2. Untuk memahami Etika dalam psikologi klinis
3. Mengetahui serta memahami kode etik psikologi klinis
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
http://natsirasnawi.blogspot.com/2008/02/pendekatan-dalam-psikologi-klinis.htmldiaksespada 22
February 2019 Pukul 20.18 wib
3
Tujuan dari pendekatan Freud adalah insight (mamahami faktor-faktor
yang tidak disadari yang menimbulkan masalah pada perasaan, pikiran, dan
perilaku) dan working through terhadap insight untuk meningkatkan fungsi
sehari-hari. Proses working through melibatkan pengujian yang teliti dan
mendalam terhadap harapan, dorongan, impuls, dan konflik tak sadar dalam
kehidupan sehari-hari. Teknik-teknik seperti asosiasi bebas (mengungkapkan
apa saja yang ada dalam pikiran pasien tanpa menyaringnya), analisis mimpi
dan interpretasi, serta analisis transferensi bertujuan untuk memahami dan
menangani berbagai masalah yang ada.
2
ibid
4
Edward Thorndike, William James, Ivan Pavlov, dan lainnya. Pendekatan
kognitif-behavioral berfokus pada perilaku tampak (seperti perilaku yang
dapat diobservasi) dan perilaku tidak tampak (seperti berpikir) yang diperoleh
melalui proses belajar dan kondisioning dalam lingkungan sosial. Asumsi
dasar menyediakan dasar bagi pendekatan kognitif-behavioral, termasuk fokus
pada pengalaman terkini dari pada pengalaman terdahulu, penekanan pada
perilaku terukur dan dapat diamati, pentingnya pengaruh lingkungan dalam
perkembangan perilaku normal dan abnormal, dan penekanan pada metode
penelitian empiris untuk mengembangkan strategi dan intervensi assessmen
dan perawatan.
3. Pendekatan Humanistik
Teori humanistik mengasumsikan pendekatan- pendekatan
Phenomenological yang menekankan setiap individu mempersepsikan
pengalaman dunianya. Perspektif humanistik cenderung melihat orang aktif,
berpikir, kreatif, dan pertumbuhan orientatif. Membantu orang melalui
pemahaman perhatian, perasaan, dan perilaku melalui mata pasien. Para ahli
Humanistik cenderung untuk mengasumsikan orang itu pada dasarnya baik
intensinya dan bahwa mereka secara alami bekerja keras ke arah pertumbuhan,
cinta, kreativitas, dan aktualisasi diri. Aktualisasi diri membantu ke arah
kemajuan dalam hidup, ke arah pertumbuhan yang lebih baik, damai, dan
penerimaan lebih tajam dan hal lainnya. Bukannya memusatkan pada masa
lalu, ahli teori humanistik fokus terhadap “disini dan sekarang” atau saat ini.
5
tantangan untuk para profesional bekerja dengan individu yang
mempunyai sikap atau perilaku yang menyerang (penyalahgunaan seksual
anak-anak, pencurian, komentar pembenci suku bangsa lain).
Unconditional positive regard tidak berarti bahwa perilaku atau sikap ini
diterima dengan baik. Congruence, atau keaslian, mengacu pada harmoni
antara satu perasaan dan tindakan. Dengan begitu, para ahli harus bekerja
keras untuk jujur dalam hubungannya dengan orang lain. Keaslian juga
menyiratkan bahwa para ahli tidak akan mencoba untuk menyembunyikan
perasaannya dari orang lain, namun demikian masih menampakkan sikap
profesionalisme. Pendekatan client centered mengatur orang mempunyai
satu bawaan yang mengarah ke pertumbuhan.
3
http://natsirasnawi.blogspot.com/2008/02/pendekatan-dalam-psikologi-klinis.htmldiaksespada 22
February 2019 Pukul 20.18 wib
6
Oleh karena itu, permasalahan dalam perasaan, pemikiran, perilaku,
dan hubungan muncul karena banyaknya orang yang kekurangan-
termotivasi dalam berusaha untuk memenuhi keperluannya. Maslow
menunjuk momen itu ketika perwujudan diri adalah benar-benar dicapai
sebagai puncak pengalaman. Walaupun teori Maslowtelah menerima
banyak perhatian dan penerimaan, dia menawarkan sedikit kecil dalam
kaitan dengan spesifik teknik untuk menggunakan pengkajian dan
penanganan psikologis.
c) Perspektif gestalt
Asumsi dari pendekatan gestaltmeliputi pikiran dimana permasalahan
terjadi sehubungan dengan ketidak-mampuan kita untuk sungguh-sungguh
sadar akan perasaan kita saat ini, pemikiran, dan perilaku yang banyak
sekali memfokuskan pada masa lalu serta masa depan. Pendekatan Gestalt
memfokuskan pada kesadaran akan saat ini juga atau pengalaman saat ini.
Pendekatan ini memfokuskan pada tiga kebutuhan psikologis
fundamental manusia bahwa meliputi kemampuan/ wewenang,
otonomi,dan pergaulan. Pemeliharaan tiga kebutuhan ini cenderung lebih
psikologis yang menggerakan seseorang ke arah aktualisasi diri (Sheldon
et al., 2003). Teori ini digunakan untuk menyediakan dukungan otonomi
dengan klien. Ini meyakinkan bahwa ahli terapi secara penuh
menghormati dalam menangani perspektif nya dan mempertimbangkan
kebebasan maksimumnya. Ahli terapi didukung untuk melihat dunia
melalui mata atau worldview klien dan memastikan pilihan mereka
dihormati sedemikian rupa sehingga ahli terapi tidak sedang menceritakan
kepada mereka apa yang harus dikerjakan dan bagaimana untuk
melakukannya. Walaupun itu tidak satupun pendekatan direktif, dalam
mendorong ahli terapi untuk memberikan klien pilihan dalam memilih
keinginan mereka untuk pindah ke arah kebebasan mereka untuk memilih.
7
B. Etika dalam Psikologi Klinis
4
Fithriyah.Lailatul dan Jauhar.Mohammad,Pengantar Psikologi Klinis, Jakarta: Prestasi Pustaka,
2014. Hlm. 197
8
secara filosofis, etika terbatas pada pembicaraan atau wacana mengenai
landasan untuk menyebut baik atau jahat.5
2. Etika Profesi
Etika profesi disusun untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalu ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
akan dipatuhi oleh seluruh anggota kelompok tersebut. Profesi adalah suatu
moral komunitas yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama. Mereka yang
membentuk suatu profesi disatukan arena latar belakang pendidikan yang
sama dan bersama- sama memiliki keahlian yang eksklusif. Profesi menjadi
suatu kelompok yang memiliki kekuasaan spesifik dan memiliki tanggung
jawab yang spesifik pula. Eksistensi kode etik menyebabkan kepercayaan
masyarakat terhadap suatu profesi dapat diperkuat karena setiap klien
mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin dengan baik.6
5
Kawaguchi.Hasan, PsikologiKlinishttps://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/08/masalah-etika-
dan-kode-etik-dalam.html. Diakses 24 februari 2019 pukul 19.30
6
Fithriyah.Lailatul dan Jauhar.Mohammad. Op.Cit. Hlm. 198
9
Profesi psikolog klinis harus dijalankan sesuai dengan kode etik profesi
psikologi. Kode etik mengatur hal-hal yang patut dan tidak patut dilakukan
oleh seorang psikolog, terutama psikolog klinis. Salah satu substansi yang
cukup signifikan dalam kode etik psikologi adalah ketentuan mengenai
kerahasiaan data dan hasil pemeriksaan.
10
terjadi pelanggaran dari etika sangat mungkin pasien akan merasakan rasa
malu, tidak berharga, atau beban-beban psikologis lainnya. Lalu, apa sajakah
etika dalam praktik psikologi klinis itu?
11
e) Hubungan Profesional antara Psikolog dan Klien
Salah satu permasalahan yang dikhawatirkan terjadi adalah
adanya hubungan spesial antara psikolog dan klien. Dalam Bab IV
Pasal 16 Kode Etik Psikologi Indonesia (2010), dapat dirangkumkan
bahwa seorang psikolog harus menyangkal segala ketertarikan serta
segala kemungkinan adanya hubungan spesial dengan klien karena hal
ini melanggar etika.
f) Pemberian Intervensi Yang Tepat
Setiap psikolog berkewajiban untuk memberi pelayanan,
perawatan atau intervensi yang tepat untuk klien. Hal ini berarti
psikolog harus menangani permasalahan yang dialami klien sesuai
dengan kapasitas atau specialty dari psikolog tersebut. Dalam hal
kompetensi psikolog tidak sesuai dengan kasus yang ditangani, maka
psikolog wajib untuk mengalihkan penanganan kepada psikolog lain
yang lebih kompeten dan mumpuni sehingga klien tetap menerima
intervensi yang sesuai dengan kebutuhan.
7
Kate. Dane, https://www.academia.edu/8685287/Kode_Etik_Psi._Klinis, Diakses 23 februari
15.18
12
merupakan bagian dari peran ilmiah, pendidikan atau profesi mereka sebagai
psikolog.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menentukan pendekatan psikologi klinis ada tiga pendekatan teori
yang dipakai yang pertama, Perspektif psikoanalitik Freud sering disebut
analisis klasik atau analisis Freudian klasik. Freud membangun pemahaman
perilaku manusia berdasarkan pada tiga struktur mental yang biasa terjadi
dalam konflik psikis. Id, Ego dan Superego. Yang kedua, Teori humanistik
mengasumsikan pendekatan- pendekatan Phenomenological yang
menekankan setiap individu mempersepsikan pengalaman dunianya.
Perspektif humanistik cenderung melihat orang aktif, berpikir, kreatif, dan
pertumbuhan orientatif. Membantu orang melalui pemahaman perhatian,
perasaan, dan perilaku melalui mata pasien. Yang ketiga, Teori humanistik
mengasumsikan pendekatan- pendekatan Phenomenological yang
menekankan setiap individu mempersepsikan pengalaman dunianya.
Perspektif humanistik cenderung melihat orang aktif, berpikir, kreatif, dan
pertumbuhan orientatif.
Etka psikologi klinis anatara lain adalah, a) Data Yang Aktual Dan Dapat
Dipertanggung Jawabkan, b) Kerahasian Data Klien c) Memahami Batasan
Kerahasiaan Data d) Transparansi Tentang Kewenangan Psikolog e)
Hubungan Profesional antara Psikolog dan Klien f) Pemberian Intervensi
Yang Tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://natsirasnawi.blogspot.com/2008/02/pendekatan-dalam-psikologi-
klinis.htmldiaksespada 22 February 2019 Pukul 20.18 wib