Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI PEREMPUAN DAN


KELUARGA DALAM PERSIAPAN
KEHAMILAN

Nama Kelompok:

1. Masdalena Siregar (00521023)

2. Mariana (00521029)

3. Sepriyanti

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS AWAL BROS BATAM

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul “Psikologi Perempuan dan Keluarga Dalam Persiapan Kehamilan”
Adapun makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok Program
Studi S1 Kebidanan STIKes Awal Bros Batam.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar
makalah ini sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi karena keterbatasan
kemampuan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari sepenuhnya dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, namun berkat bantuan,
bimbingan dan saran serta dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan dengan baik.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Dra Wiwik Suryandartiwi A.MM. selaku Rektor Universitas Awal Bros Batam.
2. Ns. Rachmawaty M.Noer, S.Kep, M.Kes, selaku Wakil Rektor I Universitas Awal
Bros Batam
3. Netty Herawaty Purba,SST,, M.Keb, selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
Universitas Awal Bros Batam.
4. Ridni Husnah, S.ST., M. Keb, selaku Dosen yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan baik.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan penulis
berharap kiranya makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Batam, 20 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Keluarga ................................................. 6
2.2 Persiapan Diri Sebelum Menikah .......................................................... ……………8
2.3 Perencanaan Kehamilan ............................................................................................ 9
2.4 Dukungan Keluarga Dalam Persiapan Persalinan ................................................... 10
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………......11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 11
3.2 Saran .......................................................................................................................... 11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

bagi seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga merupakan salah satu cara
untuk mencapai kesempurnaan seorang ibu. Selama proses pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan, seorang ibu harus mampu untuk beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologisnya. Proses perubahan yang
terjadi akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon yang ada di
dalam tubuh ibu selama kehamilan

selama masa kehamilan, perubahan anatomi, fisiologi maupun psikologis merupakan


beberapa hal yang tidak bisa dihindari, yang mana perubahan tersebut dapat
memberikan dampak negatif bagi kesehatan ibu dan janin sehingga dalam

situasi ini ibu dituntut untuk siap dalam menghadapi segala perubahan yang
terjadi selama masa kehamilan

Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil adalah peningkatan kecemasan
seperti ketakutan merawat bayi dan penerimaan peran baru dalam keluarga
sebagai seorang ibu, dalam hal ini bukan hanya ibu hamil yang harus mempersiapkan
diri dalam kehamilannya, peran serta keluarga terutama suami merupakan hal utama
sebagai support system.

Maka dari itu, karena pentingnya persiapan secara psikologis bagi perempuan dan
keluarga dalam mempersiapkan kehamilan yang baik maka penulis menyajikan materi ini
agar lebih siap menghadapi kehamilannya kelak.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang


menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adakah “pengaruh kehamilan yang sehat
dengan kesiapan secara psikologis bagi perempuan dan keluarga?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui adakah pengaruh kehamilan yang sehat dengan kesiapan


secara psikologis bagi perempuan dan keluarga.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan keluarga

Ada banyak ahli yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


perencanaan keluarga. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa factor yang mempengaruhi
perencanaan keluarga menurut para ahli. Oleh karena itu untuk menciptakan perlu diperhatikan
faktor-faktor berikut:

A. Perhatian, yaitu menaruh hati pada seluruh anggota keluarga sebagai dasar utama hubungan
yang baik antar anggota keluarga. Baik pada perkembangan keluarga dengan
memperhatikan peristiwa dalam keluarga dan mencari sebab akibat permasalahan, juga
terdapat perubahan pada setiap anggotanya.

B. Pengetahuan, perlunya menambah pengetahuan tanpa henti-hentinya untuk memperluas


wawasan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan keluarga. Sangat perlu untuk
mengetahui anggota keluarganya, yaitu setiap perubahan dalam keluarga, dan perubahan
dalam anggota keluarganya, agar kejadian yang kurang diinginkan kelak dapat
diantisipasikan. Jika pasangan suami istri mempunyai seorang anak maka pasangan
tersebut dapat memikirkan jarak dan penambahan anak supaya kasih saying dan
perkembangan anak dapat tumbuh dengan optimal jika pasangan suami istri baru
berkeluarga maka dilakukan perencanaan secara financial atau perencanaan akan
momongan.

C. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga, hal ini berarti pengenalan terhadap diri
sendiri dan pengenalan diri sendiri yang baik penting untuk memupuk pengertian-
pengertian. Bila pengenalan diri sendiri telah tercapai maka akan lebih mudah menyoroti
semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam keluarga. Masalah akan lebih mudah
diatasi, karena banyaknya latar 14 belakang lebih cepat terungkap dan teratasi, pengertian
yang berkembang akibat pengetahuan tadi akan mengurangi kemelut dalam keluarga.

6
D. Sikap menerima, langkah lanjutan dari sikap pengertian adalah sikap menerima, yang
berarti menerima segala kelemahan, kekurangan, dan kelebihannya, ia seharusnya tetap
mendapatkan tempat dalam keluarga. Sikap ini akan menghasilkan suasana positif dan
berkembangannya kehangatan yang melandasitumbuh suburnya potensi dan minat dari
anggota keluarga.

E. Peningkatan usaha, setelah menerima keluarga apa adanya maka perlu meningkatkan
usaha, yaitu dengan mengembangkan setiap aspek keluarga secara optimal, hal ini
disesuaikan dengan setiap kemampuan masing-masing, tujuannya yaitu agar tercipta
perubahan-perubahan dan menghilangkan keadaan bosan. Penyesuaian harus perlu
mengikuti setiap perubahan baik dari fisik orang tua maupun anak.

Dari sumber lain, keluarga harmonis atau keluarga bahagia adalah apabila dalam kehidupannya
telah memperhatikan faktor-faktor berikut:

1. Faktor kesejahteraan jiwa, yaitu rendahnya frekuensi pertengkaran dan percecokan di rumah,
saling mengasihi, saling membutuhkan, saling tolong-menolong anatr sesama keluarga,
kepuasan dalam pekerjaan dan pelajaran masing-masing yang merupakan indikator-indikator
dari adanya jiwa yang bahagia, sejahtera dan sehat.

2. Faktor kesejahteraan fisik, seringnya anggota keluarga yang sakit, banyak pengeluaran untuk
kedokter, untuk obat-obatan, dan rumah sakit tentu akan mengurangi dan menghambat
tercapainya kesejahteraan keluarga.

3. Faktor perimbangan antara pengeluaran dan pendapatan keluarga. Kemampuan keluarga


dalam merencanakan hidupnya dapat menyimbangkan pemasukan dan pengeluarandalam
keluarga. Kunci utama perencanaan keluarga sebenernya terletak pada kesepahaman hidup
suami dan istri. Karena kecilnya kesepahaman dan usaha untuk saling memahami akan membuat
keluarga menjadi rapuh. Makin 15 banyak perbedaan antara kedua belah pihak. Jika salah
satunya tidak mau berkorban maka pihak satunya harus mau untuk berkorban. Jika pengorbanan
tersebut telah melapaui batas atau kerelaannya maka keluarga tersebut akan terancam. Maka
pahamilah keadaan pasangan, baik kelebihan maupun kekurangannya yang kecil hingga terbesar
untuk mengerti sebagai landasan dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Rencana kehidupan

7
yang dilakukan kedua belah pihak merupakan faktor yang sangat berpengaruh karena dengan
perencannan ini keluarga bisa mengantisipasi hal yang akan datang dan terjadi saling membantu
untuk misi keluarga.

2.2 Mempersiapkan Diri Sebelum Memasuki Gerbang Pernikahan

Pada umumnya setiap individu yang ingin membangun rumah tangga melalui
ikatan pernikahan yang sakral, bertujuan untuk mencapai kebahagian lahir dan batin.
Namun, untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup pernikahan ternyata tidaklah mudah
karena banyak masalah yang harus dihadapi. Untuk itu, sebelum memasuki pernikahan
perlu adanya hal-hal penting untuk mencapai kebahagiaan tersebut, dengan kata lain
adanya penyesuain terhadap pasangan hidup.

Masa Persiapan Individu


Pada umunya pasangan yang akan menikah selalu sibuk dengan hal-hal yang
berhubungan dengan prosesi pernikahan. Padahal, masih ada hal-hal yang pokok dan
jauh lebih penting sebelum sesorang memasuki kehidupan pernikahan, yaitu sebagai
berikut:
1. Persiapan mental, merupakan kematangan secara psikologis untuk
memasuki hidup pernikahan, seperti dapat menerima pasangan apa adanya
dan dapat menerima perbedaan satu sama lain.
2. Persiapan keilmuan, individu tidak dapat selalu mengandalkan dengan cara
learning by doing. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang kehidupan
rumah tangga.

8
3. Persiapan fisik, hal ini berkaitan dengan kesiapan fisik untuk memiliki
anak sebagai penerus keturunan, agar anak yang dihasilkan dari pernikahan
dapat lahir sehat dan baik.
4. Persiapan finansial, pasangan yang akan menikah lupa bahwa perhitungan
aspek finansial pascapernikahan jauh lebih penting dari acara pernikahan.

2.2 Perencanaan kehamilan

Perencanaan kehamilan.merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui


perencanaan kehamilan yang aman,sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya menurunkan angka kematian maternal.
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami
istri. Baik itu secara psikologi/mental,fisik dan finansial adalah hal yamg tidak boleh
diabaikan.
Kehamilan yang baik itu direncanakan dan dipersiapkan karena hamil itu butuh persiapaan
fisik dan psikis yang sehat dari seorang ibu.
Bila fisiknya tidak sehat dan psikisnya belum siap,maka ibu hamil sangat mudah terserang
stress.Akibatnya kehamilan akan terganggu dan berpengaruh terhadap Kesehatan janin.
5-10% Wanita yang hamil itu mengalami depresi. Kehamilan adalah berubahnya kondisi
tubuh,terutama Rahim sehingga mempengaruhi kondisi psikologisnya
Kesiapan aspek psikologis dalam persiapan kehamilan
Apabila memutuskan untuk hamil,sebaiknya mulai menjalani konseling prahamil.
Konseling ini berisikan saran dan anjuran,seperti dengan
cara melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan) dan pemeriksaan
laboratorium.
Tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta calon ayah untuk
menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Konseling prahamil dilakukan untuk mencegah cacat bawaan akibat kekuranagn zat gizi
tertentu.
Agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan maka hindari hal-hal
yang memberikan pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal,stress dapat
9
mengganggu siklus bulanan dan mencegah proses ovulasi.
Sebuah studi membuktikan bahwa Wanita dengan tingkat stress tinggi umumnya akan
sulit untuk hamil.

2.4 Dukungan dari keluarga dalam persiapan persalinan

Sebagian ibu hamil mengalami kesusahan untuk mengatur emosi karena perubahan
yang terjadi. Apalagi perubahn pada kehamilan trimester pertama. dukungan keluarga
untuk ibu hamil sangat penting dan banyak manfaatnya,bukan hanya dari suami,tapi juga
dari orang tua,mertua,adik,kakak,saudara atau bahkan teman dekat sekalipun
Secara personal,istri tentu sangat membutuhkan dukungan dari suami,selama masa
kehamilan peran suami siaga akan meningkatkan kesiapan ibu hamil sampai dengan
menjelang masa persalinan,sedangkan dukungan keluarga saat sedang hamil juga sangat
penting.seluruh anggota keluarga harus turut ambil bagian mendukung si ibu hamil agar
siap menjadi orang tua kelak.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perlu adanya perencanan yang baik untuk mempersiapkan kehamilan dan


persalinan bagi perempuan agar tidak menimbulkan masalah psikologis atau trauma
psikologis yang mendalam selama menjalankan kehamilannya,sehingga diharapkan bisa
mencipkan sebuah keluarga yang Bahagia seperti yang diinginkan dan menghasilkan
keturunan yang baik secara fisik maupun psikis.

3.2 Saran

Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama yaitu sehat secara fisik dan psikis
dalam perencanaan kehamilan dan persalinan diharapkan keluarga dan suami menjalankan
perannya masing-masing dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dyah Satya Yoga, Ni Wayan Suarmini, Suto Prabowo Peran Keluarga Sangat
Penting dalam Pendidikan Mental, Karakter Anak serta Budi Pekerti Anak. Vol 8 (2015)
Goode, William J. 1983. Sosiologi Keluarga. Cetakan Pertama. Diterjemahkan
oleh: Sahat Simamora. Jakarta: Bina Aksara.
https://www.youtube.com/watch?v=33saK0z9Uxo Masalah Kondisi Psikologis Ibu
Hamil dan Solusinya

12

Anda mungkin juga menyukai