Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA KELUARGA

MAKALAH

Disusun Oleh:

Beatris Rusae

NIM :1420119069R

PROGRAM STUDI S1 KEPERWATAN

STIKES NUSANTARA
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Keperawatan
Maternitas tentang Program Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Kesehatan Ibu
dan Anak di Indonesia ( STUNTING dan ANEMIA) ini dengan segala baik.
Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini baik lewat ide, pemikiran, maupun dukungan dan dorongan. Serta
terima kasih kepada dosen yang sudah mempercayakan saya untuk mengerjakan makalah ini.
Dari penulisan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan baik dari segi bahasa maupun materi yang dipaparkan karena itu, penulis sangat
menerima dan menyambut baik semua kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
kedepannya.
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat …................................................................................................................................ 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Dinamika Keluarga......................................................................................................2
2.2 Aspek-Aspek Dinamika Keluarga.............................................................................................2
2.3 Adaptasi Maternal......................................................................................................................3
2.4 Adaptasi Paternal.......................................................................................................................3
2.5 Adaptasi Kakek nenek ..............................................................................................................4
2.6.Adaptasi Saudara Kandung ...................................................................................................... 4
2.7.Adaptasi menjadi orang tua setelah usia 35 tahun ................................................................... 4
BAB 3 Penutup
3.1.Kesimpulan ............................................................................................................................. 7
3.2.Saran ........................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan dan penggunaan kemampuan untuk mengikuti nasihat yang dianjurkan
dipengaruhi oleh lingkungan sosial, keuangan, dan kebijakan perwatan kesehatan. Kehamilan
memberi dampak pada seluruh anggota keluarga. Masing-masing keluarga beradaptasi dan
berinterpretasi berbeda, bergantung berbeda, bergantung pada budaya dan budaya dan
pengaruh  pengaruh tren sosial.
Perawat/bidan harus beradaptasi pada kondisi ini agar berperan sesuai dengan
harapan keluarga. Proses adaptasi keluarga terhadap kehamilan ini berlangsung dalam suatu
lingkaran lingkaran budaya yang dipengaruhi oleh tren-tren sosial. Perawat harus bisa
beradaptasi, supaya dapat menerapkan bagaimana perawat yang sesuai didalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana adaptasi dalam keluarga saat ibu mengalami kehamilan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui adaptasi kehamilan.
2. Untuk mengetahui menyiapkan kelahiran

1.4 Manfaat
1. Manfaat Praktis Dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan pengetahuan
pengetahuan di bidang kesehatan kesehatan serta dapat mengetahui bagaimana dinamika
keluarga saat ibu hamil.
2. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan dan sumber informasi pada ibu–ibu tentang
pentingnya tindakan yang dilakukan saat ibu hamil.
3. Manfaat Teoritis Merupakan masukan bagi institusi pendidikan di harapkan memberikan
informasi lebih banyak lagi tentang adaptasi bagi keluarga terhadap kelancaran proses
kehamilan sehingga dapat menambah pengetahuan mahasiswa.

BAB II
TINJAUAN TEORI

1.1 Definisi Dinamika Keluarga


Dinamika keluarga adalah suatu interaksi atau hubungan pasien dengan anggota
keluarga dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya.
Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.
Dinamika keluarga juga merupakan interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan
sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun
kelompok sosial yang sama.
Dinamika Keluarga merupakan proses dimana keluarga melakukan fungsi, mengambil
keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping
terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Keluarga tidak ubahnya seperti negara.
Ada pimpinan, menteri, rakyat, kebijakan, dan aturan. Layaknya negara, dinamika politik
keluarga pun mesti dinamis. Karena dengan begitulah, keluarga menjadi hidup, hangat, dan
produktif.
Orang belajar banyak tentang berbagai hal melalui keluarga. Mulai masalah
pendidikan, hubungan sosial antar anggota keluarga, ekonomi, pertahanan, komunikasi,
organisasi, dan politik. Tidak semua pimpinan keluarga peka dengan dinamika yang ada.
Kadang terlalu tegang menyikapi kesenjangan antara idealita dengan realita. Ketidakpekaan
dan ketegangan inilah yang sering membuat dinamika keluarga menjadi buruk. Para anggota
keluarga menjadi ikut kikuk, bungkam, dan takut. Sehingga komunikasi antar anggota
keluarga juga tidak berjalan dengan baik Jadi, dinamika dalam keluarga adalah hal yang
memang sudah seharusnya terjadi. Yang diperlukan adalah rasa tenggang rasa, menerima
masukan dan kemauan untuk berubah.

1.2 Aspek-Aspek Dinamika keluarga


 Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiriyang biasa dikenal
dengan harga diri atau self-esteem.
 Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran mereka
yang dikenal dengan komunikasi.
 Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka seharusnya
merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistem nilai keluarga.
 Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan institusi di luar
keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

1.3 Adaptasi Maternal


Secara bertahap, seorang wanita akan berubah dari seseorang yang bebas dan berfokus
pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen untuk merawat individu
lain.
Menurut Rubin, (1967); Lederman, (1984); Stainton, (1985) pertumbuhan ini
membutuhkan penguasaan tugas-tugas perkembangan tertentu diantaranya adalah
Menerima kehamilan tingkat penerimaan dicerminkan dalam kesiapan wanita dan
respons emosionalnya dalam menerima kehamilan : Kesiapan menyambut kehamilan,
respons emosional, respon terhadap perubahan citra tubuh, Ambivalensi selama masa
hamil
Mengidentifikasi peran ibu
Mengatur kembali hubungan antara ibu dan anak  perempuan serta antara dirinya dan
pasangannya, serta membangun hubungan dengan anak yang belum lahir .

1.4 Adaptasi Paternal


Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah, kekawatirannya dan kebutuhannya
akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. May (1982) menguraikan tiga tahap
yang menandai tiga tugas pengembangan yang dialami ayah yang menantikan bayinya :
 Fase Pengumuman
 Fase Moratorium
 Fase Pemusatan : menerima kehamilan, identifikasi  peran ayah, hubungan yah, hubungan
dengan pasangan, dengan pasangan, hubungan hubungan ayah anak, antisipasi persalinan.
1.5 Adaptasi Kakek Nenek
Kebanyakan kakek-nenek sangat gembira menantikan kehadiran cucunya. Hal ini
membangkitkan kembali perasaan mereka saat mereka masih muda, rasa suka cita
menantikan kelahiran dan menjadi orangtua baru.

1.6 Adaptasi Saudara Kandung


Respon seudara kandung terhadap kehamilan berbeda-beda, bergantung pada usia
dan kebutuhan mereka. Anak usia setahun mungkin tidak banyak menyadari proses ini,
tetapi anak usia dua tahun memperhatikan perubahan pada penampilan ibunya. Pada usia
tiga atau empat tahun, anak-anak ingin diceritakan asal muasal mereka dan menerimanya
sebagai hal yang sama dengan kehamilan ibu saat ini. Anak usia sekolah menunjukkan minat
klinis terhadap kehamilan ibunya. Remaja awal dan pertengahan, yang pikirannya dipenuhi
pengenalan akan identitas seksual mereka, mungkin mengalami kesulitan untuk menerima
bukti nyata aktifitas seksual orangtua mereka.

1.7 Adaptasi Menjadi Orang Tua Setelah 35 tahun


Ada dua kelompok orangtua usia lanjut dalam  populasi wanita yang memiliki anak
pada periode lanjut masa usia subur mereka. Kelompok pertama terdiri dari orangtua yang
memiliki banyak anak atau memiliki anak pada usia menopause. Kelompok kedua yaitu
mereka yang merupakan  pendatang baru dalam perawatan maternitas, mereka dalah wanita
yang dengan sengaja menunda kelahiran anaknya sampai usia 30-an atau awal 40-an.
Wanita multipara adalah mereka yang tidak  pernah menggunakan kontrasepsi karena
pilihan pribadi atau kurang pengetahuan tentang kontrasepsi atau justru mereka yang telah
menggunakan kontrasepsi dengan berhasil pada masa usia subur mereka.

HUBUNGAN AYAH ANAK


Ikatan ayah-anak dapat sama kuat dengan hubungan ibu-anak, dan ayah dapat
semampu ibu dalam mengasuh bayi. Perilaku ayah terhadap anak tidak secara nyata berbeda
dari perilaku ibu, kecuali dalam hal bermain dengan bayi. Dalam banyak hal pria
mempersiapkan diri untuk menjadi ibu, misalnya membaca, membayangkan, dan
melamunkan bayinya. Pria menyesuaikan segala kegiatan yang dahulu yang biasa dilakukan
dengan tanggungjawabnya yang baru, sehingga memungkinkannya menyediakan waktu
untuk keluarga  barunya.
Identifikasi peran ayah a) Dukungan emosi Sumber utama dukungan pria ialah
pasangannya. Dukungan ini harus dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh
bayi dan memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya. Oleh karena itu para
ayah perlu mencari dukungan dari keluarga dan teman-temannya.  b) Dukungan
instrumental Ayah perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga atau
teman-temannya, jika memerlukan bantuan. c) Dukungan informasi Ayah perlu mengetahui
siapa saja yang dapat memberikan nasehat tentang cara menyelesaikan  persoalan yang tiba-
tiba muncul. d) Dukungan penilaian Ayah perlu menemukan orang lain yang dapat
memberikan kriteria yang kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilannya.
Pria menunjukkan berbagai respons emosi terhadap kehamilan pertama pasangannya.
Dalam studi yang dilakukan oleh May, ditemukan tiga gaya khas antara lain:
 Gaya Pengamat Sikap Menjauhi Kehamilan.
Ayah yang bahagia menyambut kehamilan menunjukkan sikap mendukung
pasangannya dan ingin menjadi ayah yang baik. Akan tetapi, karena nilai budaya dan
merasa malu, mereka menjauhkan diri dari aktifitas, seperti mengikuti kelas prenatal,
membuat keputusan tentang menyusui dan memilih perawatan professional.
 Gaya Ekspresif
Respons emosi yang kuat terhadap kehamilan dan keinginan untuk menjadi pasangan
secara penuh dalam rencana mereka. Suami menunjukkan kesadaran akan kebutuhan
istri mereka untuk memperoleh dukungan dan menyadari saat-saat mereka tidak mampu
memberi dukungan yang istri mereka perlukan.
 Gaya Instrumental
Diperlihatkan oleh pria yang menekankan bahwa tugasnya harus diselesaikan dan
memandang dirinya sebagai pengurus atau menejer kehamilan. Mereka merasa
bertanggung jawab akan hasil akhir kehamilan dan melindungi serta mendukung
istrinya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Betapa pentingnya fungsi keluarga untuk ibu hamil dan janin. Karena bagaimanapun
keluarga merupakan bagian yang sangat penting untuk dukungan dan adaptasi ibu maupun
janin yang dikandung sehingga jika adaptasi saat kehamilan  baik maka anak yang akan
dilahirkan akan menjadi anak yang bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Serta
adaptasi pada kehamilan yang akan menentukan kebahagiaan keluarga saat ibu dalam proses
kehamilan.
3.2 Saran
Saran dari materi ini adalah agar ibu-ibu yang sedang hamil selalu dalam keadaan
sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka
sebaikanya para ibu hamil dapat menyesuikan adaptasi saat kehamilan
DAFTAR PUSTAKA

Varny, Helen; JanM. Kriebs, Carolyn L. Gegor.2002. Buku Saku Bidan; editor edisi bahasa
Indonesia, Alfrina Hany.- Jakarta : EGC, 2001.-I Dewa Nyoman Supariasa,
MPS;Bachyar Bakri, SKM.Mkes;Ibnu Fajar,SKM. Penerbit buku kedokteran.Jakarta
Salimah, S.Kp.M. Kes. 2006. “Asuhan Kebidanan Antenatal”. EGC, Jakarta Dinamika  saat ibu
hamil dalam (http://adelineca (http://adelinecalonperawat.blogspot.com/dinamika-
dinamika-keluarga-pada-masa-hamil.htm)  diunduh  pada tanggal 27 September 2021.
Umril.2012.keperawatan malternitas dalam (http

Anda mungkin juga menyukai