Oleh :
SRILEJARING TIYAS
NIM. 202108112
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Mahasiswa
Srilejaring Tiyas
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena limpahan berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik yang berjudul “Praktik Asuhan
Malang”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas stase
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Srilejaring Tiyas
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................3
1.3 Manfaat............................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................5
2.1 Persalinan 5
2.2 Analisa Jurnal 55
2.3 Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan 61
BAB 3 TINJAUAN KASUS..............................................................................69
3.1 Data Subjektif................................................................................................69
3.2 Data Objektif..................................................................................................72
3.3 Analisa Data...................................................................................................76
3.4 Penatalaksanaan.............................................................................................76
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................................86
BAB 5 PENUTUP..............................................................................................88
5.1 KESIMPULAN..............................................................................................88
5.2 SARAN..........................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................90
LAMPIRAN.......................................................................................................91
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
3. Lampiran Leaflet.....................................................................................98
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
dan ketakutan yang berlebih selama proses persalinan. Keadaan ini sering
terjadi pada wanita yang pertama kali melahirkan (Wijaya dkk, 2014).
plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan
sendiri)
faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor lain yang
2011). Pada ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan akan takut,
psikologis ibu yang tidak stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses
1
2
persalinan.
satunya dikarenakan faktor adat istiadat dan kebijakan rumah sakit yang
kuat, salah satunya adalah dukungan dari seorang suami. Hal ini
perasaan tenang serta menguatkan psikis ibu karena suami dianggap dapat
istri karena suami menyaksikan perjuangan ibu dalam melahirkan buah hati
mereka, suami selalu ada saat dibutuhkan, ibu merasa nyaman dan ada energi
lebih ketika suami mendampingi. Ibu merasa tidak sendiri ketika melahirkan
pendampingan suami selama proses persalinan istri yang dapat dilihat dari
ibu menjai tenang, tidak merasa cemas sehingga persalinan dapat berjalan
dengan lancar dan cepat. Akan tetapi apabila kurangnya support dan tidak
berbagai masalah.
Persalinan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persalinan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir
5
6
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat
ibu dan bayi atau seluruhnya terjadi atas kekuatan ibu sendiri,
2014).
2014).
yaitu :
b) His persalinan
uteri
1) His pendahuluan
2) His pembukaan
10 cm, his mulai teratur dan lebih kuat dan ibu merasa
sakit.
3) His pengeluaran
plasenta.
12
5) His pengiring
keluar.
a) Bidang Hodge I
panggul.
b) Bidang Hodge II
sympisis.
d) Bidang Hodge IV
a) Uterus
janin keluar.
teregang.
persalinan.
dan introitus.
terendah janin.
(5) Perineum
janin.
normal.
1) Sikap
bersilang didada.
2) Letak
3) Presentasi
4) Posisi
2013).
2.1.6.5. Psikologis
21
dkk. 2013).
2.1.6.6. Penolong
janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan
1) Uterus
2) Serviks
b) Dilatasi
diameter 3 cm.
b. Fase aktif
menjadi 4 cm
24
2014).
d) Perubahan Metabolisme
e) Perubahan Suhu
(Sulistyawati, 2014).
g) Perubahan pernafasan
2) Uterus
3) Serviks
(Sulistyawati, 2014).
5) Ekspulsi Janin
janin sudah tidak masuk lagi diluar his. Dengan his serta
(Sulistyawati, 2014).
plasenta atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri. Kala III
uterus atau ke dalam vagina. Kala III ini tidak kala pentingnya
dengan kala I dan kala II. Kelalaian dalam memimpin kala III
1) Pelepasan plasenta
rongga rahim).
2) Pengeluaran plasenta
1) Tanda vital
(Sulistyawati, 2014).
2) Gemetar
3) Serviks
4) Perineum
tersebut.
33
mengambil alih.
(Sulistyawati, 2014).
hal ini terjadi karena pasien tidak tahu mengenai caranya serta
2.1.9.5. Istirahat
pendamping tersebut.
sebagai berikut :
1. Mengusap keringat
3. Memberikan minum
37
4. Mengubah posisi
2. Pengaturan posisi
prosedur tindakan
6. Asuhan tubuh
7. Sentuhan
a. Farmakologis
38
b. Nonfarmakologis
sebagai berikut :
terlalu panas
(3) Hidroterapi
(4) Counterpressure
dideritanya.
3) Gerakan
2013).
besar
yang menimbulkan :
3) Pengeluaran cairan
1) Kala I
44
dimana kontraksi semakin lebih kuat, dan lebih lama. Lama kala
2) Kala II
panggul
2013).
3) Kala III
dan pernafasan.
cm).
1) Fase Laten
7-8 jam.
2) Fase Aktif
multigravida 2 cm/jam.
pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dengan
ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada
saat itu his dirasakan pada tekanan pada otot-otot dasar panggul,
kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada his. Dengan
(Tando, 2013).
lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat.
tekanan pada fundus uteri dan keluar yang disertai darah (Tando,
2013).
pernafasan
c) Kontraksi uterus
49
2. Fleksi
maksimal.
4. Ekstensi
besar, dahi, hidung, mulut dan dagu bayi dengan gerakan ekstensi.
dalam.
6. Ekspulsi
2.1.13. Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan
terpapar pada partograf di antara garis tebal angka 180 dan 100.
dapat dipalpasi
dipisahkan
52
tidak terputus dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka
sesuai.
53
anak panah
berkemih.
antara lain :
24 Anak mahal
Sumber : (Rohani, dkk. 2013)
derajat 1 tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan aposisi luka dan
Terjadi robekan
pada mukosa vagina,
komisura posterior, kulit
perineum dan otot
perineum dan otot sfingter
Derajat 4
ani. Bukan wewenang
bidan maka rujuk ke
rumah sakit. Sumber :
(JNPK-KR, 2008)
57
2016
Pembahasan
itu lingkaran cemas dan takut dimulai. Karena rasa kecemasan yang
2004). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina 2015 di BPM Tri
frekuensi Alfa, tanpa tertidur. Pada kondisi Alfa, alam bawah sadar
masuk pada gelombang otak Alfa atau gelombang otak Teta maka
tubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari ketegangan.
(Sary, 2013).
kala I
penting karena banyak ibu merasa takut dan menjadi cemas untuk
60
nyeri yang hebat, atau adanya faktor penyulit atau komplikasi. Rasa
pikiran dengan seluruh organ tubuh serta bekerja sama dengan otak
Kesimpulan
Kesimpulan
tahun, hamil 40 minggu, inpartu kala I fase laten, janin intra uterin
hamil 40 minggu, inpartu kala II, janin intra uterin tunggal hidup,
kala III dengan melakukan manajemen aktif kala III, dan pada kala IV
Diagnosa potensial yaitu terjadi kala I lama karena fase laten ibu
62
serta observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus, DJJ dan cairan
benar. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik.
siku, kemudian tarik paha ke arah dada. Dalam hal ini tidak terdapat
f. Evaluasi pada ibu dengan persalinan normal dari kala I, II, III, dan IV
adalah ibu merasa nyaman dengan tindakan yang telah diberikan dan
Pada kasus ini tidak mengalami hambatan, ibu dan bayi dalam
Bayi
Lima aspek dasar atau lima benang merah dalam asuhan persalinan
baik normal maupun patologis termasuk bayi baru lahir menurut Depkes
2.3.1 Diperlukan oleh pasien, keputusan ini harus akurat, Membuat Keputusan
Klinik
aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun bagi petugas yang
1) Pengumpulan data
masalah
penanganan segera
6) Melaksanakan asuhan
(JNPK-KR, 2008)
melahirkan bayi.
Berikut ini merupakan asuhan sayang ibu dan sayang bayi dalam
melahirkan :
asuhan
khawatir
persalinan
7) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan atau anggota keluarga lain
12) Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang
ia menginginkannya
bayi
66
kesehatan :
HIV/AIDS
melalui :
b. Prinsip-prinsip PI
asimtomatik.
secara benar.
terkontaminasi.
a. Cuci tangan.
pribadi lainnya.
untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif
perawatan bagi ibu dan bayi. Partograf adalah bagian terpenting dari
keputusan klinik
yang diberikan
daerah, termasuk catatan kematian dan kesakitan ibu atau bayi baru
lahir
2) Identifikasi penolong
tersedia
2.3.5 Rujukan
1) Pembedahan termasuk SC
2) Tranfusi darah
70
4) Pemberian antibiotik IV
5) Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bayi baru lahir
TINJAUAN KASUS
01 rw 05 Genengan Pakisaji.
d. Siklus : 28 Hari
f. Lamanya : 7 hari
g. Disminore : tidak
a. Menikah ke 1
b. Usia Menikah : 21 tahun
c. Lama Menikah : 1 tahun
Trimester 1 : ANC 2 kali, ibu mengeluh mual muntah dan nafsu makan
USG.
Trimester 2 : ANC 1 kali, tidak ada keluhan. Diberikan terapi Fe, kalk.
74
minggu
didapat
Perubahan fisiologis kehamilan, nutrisi ibu hamil, istirahat cukup tanda bahaya
persalianan.
d) Imunisasi TT
TT 5
b. Eliminasi : BAK 4-5 x/hr, warna jernih, bau khas urin, tidak terasa sakit.
BAB 1x/hr, warna coklat kekuningan, konsistensi lembek, tidak terasa sakit.
d. Istirahat : tidur siang + 2 jam/hr dari jam 1-2 siang, malam +7-8
jam/hr
c) Keluarga mendukung : Ya
(1)Keadaan Umum
Kesadaran: Composmentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg
76
N :80x/menit
Suhu : 36,0oC
RR :20x/menit
BB : 82 kg
LILA : 26 cm
TB : 155 cm
IMT : 34,2
Reflek Patella : +/
Pemeriksaan Panggul
a. Distansia spinarum : tidak terkaji
c. Mulut : Tidak sariawan, bibir lembab, lidah bersih, gigi tidak ada karies
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena
proxesus xypoideus
kiri ibu
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras pada perut ibu bagian
ada polidaktil/sindaktil
a) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,6 gr/dl
Golda : O
HIV : NR
Sifilis : NR
HbSAg: NR
b) Pemeriksaan USG
Tanggal : 08-11-2021
corpus.
Tanggal : 23-12-21
corpus.
Tanggal : 13-01-2022
corpus.
Tanggal : 07-02-2022
corpus.
d) Swab : Negatif
3.4 PENATALAKSANAAN
Kala I
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah dalam waktu persalinan
support mental kepada ibu agar semangat dalam menjalani proses persalinan.
80
kepada ibu
4. Melakukan masasse atau pijatan lembut dengan sedikit ditekan atau seperti
mengusap-usap pada titik nyeri (bagian punggung) ibu untuk mengurangi nyeri
karena kontraksi.
5. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri dengan
cara mengambil nafas panjang dari hidung dan dikeluarkan dari mulut,
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin tiap 1 jam serta mencatat pada lembar
observasi.
siapkan
Kala II
P:
(10cm), ketuban sudah pecah dan kepala bayi sudah berada di bawah
menolong persalinan
3. Memposisikan ibu dorsal recumbent dan mengajari ibu cara mengejan yang
benar, yaitu apabila ada kontraksi ibu silahkan menarik nafas panjang dari
boleh bersuara saat mengejan, kedua tangan berada pada selangkangan paha
E/ ibu nyaman dengan posisi dorsal recumbent dan bisa mengejan dengan
benar
4. Meminta suami atau keluarga untuk memberi support, makan atau minum
E/ suami atau keluarga bersedia memberi support serta makan atau minum
pada ibu
bersih diperut ibu saat kepala bayi terlihat 5-6 cm didepan vulva,
menyiapkan kain 1/3 bagian bokong ibu untuk stenen, membuka partus set,
menganjurkaan ibu bernafas pendek, tidak ada lilitan tan tali pusat,
melahirkan bahu anterior dan superior, melakukan sanggah susur, bayi lahir
LD 34, anus ada, A-S : 8-9, menangis kuat, tidak ada kelaingan kongenital,
6. Melakukan IMD dengan meletakkan bayi diatas dada ibu. Kulit bayi kontak
Kala III
S : Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya secara normal dan perut
kosong
P:
3. Melakukan jepit potong tali pusat, memegang tali pusat sekitar 5 cm,
mengklem tali pusat kearah ibu 3 cm, dan kearah bayi 2 cm,
mengikat tali pusat menggunakan benang tali pusat, setelah itu bayi
dengan cara masasse lembut pada perut bagian bawah searah jarum jam.
(kontraksi keras)
darah arteri)
8. Memberitahu ibu bahwa terdapat laserasi jalan lahir derajat 2 dan akan
Kala IV
Tanggal 04-03-2022
S : Ibu mengatan masih merasa lelah dan mules karena selesai bersalin,
Suhu : 36,0oC
UC : baik
Perdarahan : + 100cc
P:
15 detik.
pada tempatnya
lengkapi
87
UC : baik
Perdarahan : + 100cc
Lochea : Rubra
P:
pada perut ibu, kepala bayi berada pada siku ibu, tangan ibu
keluhan
ulang.
89
BAB IV
PEMBAHASAN
kenceng dan mengeluarkan lendir darah sejak pukul 15.00 WIB. Pada
pemeriksaan dalam, didapatkan ibu sudah masuk kala I fase laten yaitu
pembukaan 3cm. Sesuai dengan teori bahwa persalinan dimulai (inpartu) sejak
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu
jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Depkes RI, 2008).
Sedangkan kenceng-kenceng dan keluar lendir darah yang dirasakan ibu termasuk
bahwa kenceng- kenceng dan pengeluaran lendir darah merupakan salah satu
tanda masuk persalinan yaitu terjadinya his persalinan dan pengeluaran lendir
darah. Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang
lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas, terjadi perdarahan karena
seperti menganjurkan ibu untuk didampingi oleh pendamping persalinan dan ibu
relaksasi, dan membimbing suami untuk melakukan pijatan ringan kepada ibu.
Hal tersebut sesuai dengan (Sulistyawati, 2014) bahwa salah satu kebutuhan dasar
91
ibu saat persalinan yaitu kehadiran seorang pendamping dan mengajarkan teknik
relaksasi nafas untuk mengurangi tingkat nyeri persalinan.Pukul 23.00 WIB Ny.A
mengatakan merasa sangat mulas yang semakin sering dan terasa lemas.
pembukaan 10, kontraksi 4 kali dalam 10 menit dengan lama kontraksi 45 detik.
Hal tersebut sesuai dengan fisiologis persalinan yaitu Dari pembukaan 4 hingga
mencapai pembukaan 10 cm, sekitar 6 jam (Rohani, dkk. 2013). Sehingga dari
pernyataan kasus Ny. ”A” tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan praktik
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Ny.“A” usia 22 tahun GIP000A0 UK 41 minggu, tunggal, hidup, intra
uterine, presentasi kepala, Inpartu kala I fase laten. Saat ini Ny. “A”
mengeluh perut mules disertai nyeri perut bagian bawah. Ny. “A” memahami
bahwa mules disertai nyeri perut bagian bawah yang dirasakan merupakan
3000, PB 50, LK 33, LD 34, anus ada, A-S : 8-9, menangis kuat, tidak ada
5.2. Saran
yang mengganggu.
kepada klien agar klien bisa lebih terbuka dan KIE yang diberikan
Tando. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: In
Medik.
Dwi Asri H, dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika; (2010).
Lampiran 3 Leaflet
103
104