Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN & BBL

“Evidance Based Practice Dalam Asuhan Persalinan Kala II”

DISUSUN OLEH :

1. Aurora Corina Y.A (2030701004)

2. Putri Dea Aprilia (2030701013)

3. Korina Oktavia (2030701009)

4. Melly indriani (2030701022)

5.Riska Dwi Ariani (2030701005)

6. Lusiawati (2030701007)

JURUSAN D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmatNya serta anugerah Nya .
Sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Evidance Based
Practice Dalam Asuhan Persalinan Kala II” ini dengan baik tanpa suatu kendala yang berarti . 

Dengan selesainya makalah ini saya ingin menyampaikan banyak terima kasih pada
dosen yang telah membimbing kami. Meskipun makalah ini disusun sedemikian rupa dengan
usaha semaksimal mungkin. Namun penulis menyadari masih ada kekurangan dan
kelemahannya . Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini . Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tarakan, 31 Agustus 2021

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Pengertian Evidance Based..............................................................................................................3
B. Manfaat Evidance Based Asuhan Persalinan...................................................................................3
C. Praktik Rekomendasi Evidance Based Asuhan Persalinan...............................................................4
D. Pengertian Persalinan Kala II...........................................................................................................5
E. Tanda dan Gejala Persalinan Kala II.................................................................................................5
F. Diagnosis Pasti Persalinan Kala II.....................................................................................................6
G. Fase Persalinan Kala II (Aderhold Dan Robert)................................................................................6
H. Penatalaksanaan Fisiologis Persalinan Kala II..................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka
kematian maternal dan angka kematian perinatal. Pada saat ini angka kematian maternal dan
perinatal di Indonesia masih terbilang cukup tinggi di lingkungan ASEAN, Hal ini menunjukan
bahwa kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya kebidanan masih
memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan perempuan, memberi kewenangan
pada perempuan, asuhan secara individual/perorangan, asuhan secara terus menerus dan
berkelanjutan, praktik secara otonom, dan mempraktikkan asuhan yang berbasis bukti (evidence
based care) (ICM, 2005).

Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan
karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan yang tidak diperlukan
atau tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang
diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas mengenai evidence
based dalam praktik asuhan persalinan.

Kala II persalinan merupakan fase dalam persalinan yang dimulai ketika dilatasi serviks
lengkap dan berakhir dengan kelahiran janin. Durasi rata-rata sekitar 50 menit untuk nulipara dan
sekitar 20 menit untuk multipara. Kemajuan persalinan yang lambat atau tidak ada kemajuan
merupakan satu dari komplikasi persalinan yang mengkhawatirkan, rumit dan tidak terduga. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu power, passage, passenger, psychologic.
Power merupakan kontraksi otot-otot rahim dan tenaga mengejan. Passage merupakan keadaan
dari tulang panggul yang akan dilewati janin saat proses persalinan. Passanger merupakan
keadaan janin yang akan dilahirkan, sedangkan psychologic merupakan kondisi psikis ibu yang
akan melahirkan (Hidayat dan Sujiatini, 2018). Faktor-faktor ini dapat berperan sendiri-sendiri

1
atau secara bersama-sama. Kelainan nyata pada salah satu faktor, atau penyimpangan ringan
pada beberapa faktor, dapat merintangi keberhasilan pengakhiran persalinan. Hal tersebut sangat
berhubungan erat dengan lamanya persalinan.

Apabila kerja uterus (power) tidak bekerja secara efisien maka dapat mengakibatkan partus
lama. Salah satu komplikasi pada ibu yang banyak terjadi pada persalinan kala II salah satunya
adalah partus lama (Oxorn dan Forte, 2015). Insidensi partus lama bervariasi dari 1 hingga 7
persen. Partus lama dapat menyebabkan berbagai komplikasi atau efek berbahaya baik bagi ibu
ataupun bayi. Beratnya cedera terus meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan,
risiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Semakin lama persalinan, semakin tinggi
morbiditas serta mortalitas.

Kala persalinan yang dipengaruhi oleh seluruh faktor tersebut adalah kala dua persalinan
(Oxorn dan Forte, 2015). Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8%
dan di Indonesia sebesar 9%. Jumlah kejadian partus lama di Kabupaten Konawe Utara sebesar
11% (Dinkes Sultra, 2017). Kematian maternal banyak terjadi pada saat persalinan, salah satu
penyebabnya adalah kala II lama (37%) dan kematian perinatal sendiri salah satu penyebabnya
adalah asfiksia pada bayi (28%). Partus lama menjadi salah satu penyebab kematian ibu karena
pada partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, dan dapat
terjadi pendarahan post partum yang sangat membahayakan keselamatan ibu (Cunningham,
2015).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu evidance based dalam asuhan persalinan?
2. Apa manfaat dari evidance based asuhan persalinan?
3. Apa saja praktik yang direkomendasikan berdasarkan evidance based asuhan persalinan?
4. Apa yang dimaksud evidance based persalinan kala II ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu evidance based dalam asuhan persalinan.
2. Agar dapat memahami manfaat dari evidance based.
3. Untuk memahami praktik apa saja yang dianjurkan berdasarkan evidance based.
4. Untuk mengetahui evidance based asuhan persalinan kala II.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evidance Based


Pengertian evidence Based jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka evidence
Based dapat diartikan Evidence : Bukti, fakta dan Based : Dasar. Jadi evidence based adalah
praktik berdasarkan bukti.

Evidence based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil
penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.

Evidence Based - Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti
penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis. (Djami, Moudy 2013).

Bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan atau membantu keluarga
untuk memberikan dukungan persalinan, bidan tersebut harus melakukannya dengan cara yang
bersifat sayang ibu meliputi:
1. Aman sesuai evidence based, dan memberi sumbangan pada keselamatan jiwa ibu.
2. Memungkinkan ibu merasa aman dan nyaman secara emosional serta merasa
didukung dan didengarkan.
3. Menghormati kebudayaan, keyakinan, agama dan ibu keluarganya sebagai pengambil
keputusan.
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih.
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh ibu.

B. Manfaat Evidance Based Asuhan Persalinan


Manfaat Evidence Based (Djami, Moudy 2013). Manfaat yang dapat diperoleh dari
pemanfaatan Evidence Based antara lain:

1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah.
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif).
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu.

3
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Praktik Rekomendasi Evidance Based Asuhan Persalinan


Asuhan Sayang Ibu

Asuhan sayang ibu adalah asuhan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu. Sehingga sangat penting sekali diperhatikan pada saat seorang ibu akan 
bersalin.

A. Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :


a. Memanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya sesuai martabatnya.
b. Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelummemulai
asuhan tersebut
c. Menjelaskan proses pesalinan kepada ibu dan keluarganya
d. Mengajurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau kuatir.
e. Mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
f. Memberikan dukungan, membesarkan hatinya dan menenteramkan perasaan ibu beserta
anggota keluarga yang lain.
g. Menganjurkan ibu untuk ditemani suaminya dan/atau anggota keluarga yang lain selama
persalinan dan kelahiran bayinya.
h. Mengajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara memperhatikan dan mendukung
ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya.
i. Melakukan pencegahan infeksi yang baik secara konsisten.
j. Menghargai privasi ibu.
k. Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayi.
l. Menganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila
iamenginginkannya.
m. Menghargai dan membolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak memberi pengaruh
yang merugikan.
n. Menghindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan (episiotomy, pencukuran,
dan klisma).

4
o. Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir
p. Membantu memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi
q. Menyiapkan rencana rujukan (bila perlu).

B. Pengaturan Posisi Persalinan

Pada saat proses persalinan akan berlangsung, ibu biasanya di anjurkan untuk mulai
mengatur posisi telentang / litotomi. Tetapi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ternyata
posisi telentang ini tidak boleh dilakukan lagi secara rutin pada proses persalinan, hal ini
dikarenankan :

a. Bahwa posisi telentang pada proses persalinan dapat mengakibatkan  berkurangnya aliran
darah ibu ke janin.
b. Posisi telentang dapat berbahaya bagi ibu dan janin, selain itu posisi telentang juga
mengalami konntraksi lebih nyeri, lebih lama, trauma perineum yang lebih besar.
c. Posisi telentang/litotomi  juga dapat menyebabkan kesulitan penurunan bagian bawah
janin. Sehingga memperlama proses persalinan.
d. Posisi telentang bisa menyebabkan hipotensi (syndrome supine hypotensi) karena bobot
uterus dan isinya akan menekan aorta, vena kafa inferior serta pembluh-pembuluh lain
dalam vena tersebut. Hipotensi ini bisa menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa
mengarah ke anoreksia janin.
e. Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada syaraf di kaki dan di punggung dan
akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah punggung pada masa post partum (nifas).

D. Pengertian Persalinan Kala II


Persalinan kala II adalah dimulai saat pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya
seluruh tubuh janin.

E. Tanda dan Gejala Persalinan Kala II


1. Ibu ingin mengejan bersamaan dg kontraksi.
2. Ibu merasakan peningkatan tekanan pd rektrum/vagina.
3. Perineum terlihat menonjol.
4. Vulva vagina dan sfinger membuka.
5. Peningkatan pengeluaran lendir & darah.

5
F. Diagnosis Pasti Persalinan Kala II
1. Pembukaan lengkap
2. Kepala bayi terlihat pada introitus vagina
G. Fase Persalinan Kala II (Aderhold Dan Robert)
- Fase I : fase tenang, mulai dari pembukaan lengkap samapi timbul keinginan untuk
mengejan.
- Fase II : fase peneranan, mulai dari timbulnya kekuatan untuk mengejan samapi kepala
crowning (lahirnya kepala).
- Fase III : fase perineal, mulai sejak crowning kepala janin sampai lahirnya seluruh badan
bayi.

H. Penatalaksanaan Fisiologis Persalinan Kala II


1. Mulai mengejan.
Jika sudah didapatkan tanda pasti kala dua tunggu ibu sampai merasakan adanya
dorongan spontan untuk mengejan. Meneruskan pemantauan ibu dan bayi.
2. Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan
Melanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan selama
kala dua persalinan secara berkala. Memeriksa dan mencatat nadi ibu setiap 30 menit,
frekuensi dan lama kontraksi selama 30 menit, denyut jantung janin setiap selesai
mengejan, penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen, warna cairan
ketuban, apakah ada presentasi majemuk, putaran paksi luar, adanya kehamilan
kembar dan semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan
persalinan.
3. Posisi Ibu saat Mengejan
Membantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya. Ibu dapat
berganti posisi secara teratur selama kala dua persalinan karena hal ini sering kali
mempercepat kemajuan persalinan.

6
(Duduk atau setengah duduk)

(Jongkok atau berdiri) (Merangkak atau berbaring ke kiri)

4. Melahirkan kepala
Bimbing ibu untuk mengejan. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut
ibu. Saat sub occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum
dengan dialas lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan
puncat kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir,
Mengusapkan kasa atau kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan
darah.

5. Memeriksa Tali Pusat


Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti mengejan dan bernapas cepat.
Raba leher bayi, apakah ada leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar lepaskan
melewati kepala bayi.

7
6. Melahirkan Bahu
Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan memeriksa tali pusat,
tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya dan awasi rotasi spontan kepala bayi.
Setelah rotasi eksternal, letakan satu tangan pada setiap sisi kepala bayi dan
beritahukan pada ibu untuk mengejan pada kontraksi berikutnya. Lakukan tarikan
perlahan kearah bawah dan luar secara lembut (Kearah tulang punggung ibu hingga
bahu bawah tampak dibawah arkus pubis. Angkat kepala bayi kearah atas dan luar
(mengarah ke langit-langit) untuk melahirkan bahu posterior bayi.

7. Melahirkan Sisa Tubuh Bayi


Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian
posterior dengan ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan keempat jari pada
bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu
janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir. Setelah badan dan lengan lahir,
tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut
janin). Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
sedemikian rupa hingga bayi menghadap kearah penolong. Nilai bayi, kemudian
letakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila tali
pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkinkan.

8
8. Memotong tali pusat
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat.
Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri,
dengan perlindungan jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian evidence Based jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka evidence
Based dapat diartikan Evidence : Bukti, fakta dan Based : Dasar. Jadi evidence based adalah
praktik berdasarkan bukti. Evidence based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.

Kala II persalinan merupakan fase dalam persalinan yang dimulai ketika dilatasi serviks
lengkap dan berakhir dengan kelahiran janin. Durasi rata-rata sekitar 50 menit untuk nulipara dan
sekitar 20 menit untuk multipara. Kemajuan persalinan yang lambat atau tidak ada kemajuan
merupakan satu dari komplikasi persalinan yang mengkhawatirkan, rumit dan tidak terduga. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu power, passage, passenger, psychologic.
Power merupakan kontraksi otot-otot rahim dan tenaga mengejan.

Adapun penatalaksanaan Fisiologis persalinan Kala II terdiri dari :

- Mengejan.
- Memantau selama pelaksanaan persalinan kala II.
- Posisi ibu saat mengejan.
- Melahirkan kepala.
- Memeriksa tali pusat.
- Melahirkan bahu.
- Melahirkan sisa tubuh bayi.
- Memotong tali pusat.

B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca khususnya mahasiswa kesehatan agar dapat melaksanakan
tugasnya dalam memberikan pertolongan tentang persalinan kala II dengan baik dan benar sesuai
dengan teori dan prakteknya nanti sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dan semoga
makalah ini dapat berguna untuk semuanya.

10
Daftar Pustaka

Oxorn, Harry dan William R Forte. 1990. Human Labor & Birth :Ilmu Kebidanan
Patofisiologi & Fisiologi Persalinan, Di Editori oleh Mohammad Hakimi. Edisi Indonesia,
Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Ed 2
di Editori oleh Monica Ester. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsteri. Jakarta: EGC.
Wikhajosastro, Hanifa .2005. IlmuKebidanan . Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Http://creasoft.wordpress.com/2008/04/27/persalinan-kala-ii/ di akses pada pukul 14.00 10
April 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai