Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
waktunya sebagai salah satu pelengkap tugas profesi ners yaitu seminar kasus.
Kelompok menyadari makalah ini masih jauh dari harapan pembaca yang mana di
dalamnya masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. Oleh
karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
Kelompok,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
A. Latar Belakang............................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 4
C. Tujuan......................................................................................................................... 5
D. Manfaat...................................................................................................................... 5
A. Definisi....................................................................................................................... 6
B. Klasifikasi................................................................................................................... 6
C. Etiologi..................................................................................................................... 7
D. Menifestasi Klinis..................................................................................................... 8
E. Patofisiologi............................................................................................................. 8
F. Pemeriksaan penunjang............................................................................................ 9
G. Penatalaksaan........................................................................................................... 9
H. Pathway/woc............................................................................................................. 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHVLVAN
A. Latar Belakang
3
(Runiari, 2010). Pada umumnya mual dan muntah merupakan gejala yang wajar
ditemukan pada kehamilan trimester pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi
pada pagi hari sehingga sering dikenal dengan morning sickness. Sementara
setengah dari wanita hamil mengalami morning sickness, antara 1,2 -
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kelompok tertarik untuk merumuskan masalah
C. Tujuan Penelitian
4
Tujuan Umum
Untuk Memahami dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pada ibu hamil
SOLOK.
Tujuan Khusus
1. Menyusun konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan HEG di ruang
Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK.
2. Melaksanakan pengkajian dan mengidentifikasi data dalam menunjang asuhan
HEG di ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK .
3. Menentukan diagnosa keperawatan pada asuhan keperawatan klien dengan HEG di
ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK
4. Menentukan perencanaan asuhan keperawatan pada klien dengan HEG di ruang
D. Manfaat Penulis
1) Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam
5
A. Definisi
B. Klasifikas
Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :
a. Tingkat I
1) Ibu merasa lemah
2) Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
3) Nafsu makan tidak ada
4) Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik menurun
6) Turgor kulit mengurang
7) Lidah mengering mata cekung
8) Merasa nyeri pada epigastrium
b. Tingkat II
1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis
2) Berat badan turun
3) Tensi turun, nadi kecil dan cepat
4) Suhu kadang-kadang naik
5) Mata sedikit ikterik dan cekung
6) Turgor kulit lebih mengurang
7) Lidah mengering dan tampak kotor
6
8) Hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi
C. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada
bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan
kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan
susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu:
penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar
D. Manifestasi Klinis
Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :
Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa
terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan
hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah yang berlebihan juga dapat
7
menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi. Selain mual
dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat
mengalami gejala tambahan berupa :
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
c. Sangat sensitif terhadap bau
d. Produksi air liur berlebihan
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6
minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu. Mual dan muntah
yang dirasakan ibu hamil cenderung akan membuat mereka menjadi lebih lemah dan
akan meningkatkan kecemasaan terhadap kejadian yang lebih parah. Masalah
psikologis juga berperan pada parahnya mual dan muntah serta perkembangan
hiperemesis gravidarum.
Masalah psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan cenderung mengalami
mual dan muntah dalam kehamilan. Selain itu ketidakseimbangan psikologis ibu
hamil seperti cemas, rasa bersalah, mengasihani diri sendiri, ingin mengatasi konflik
secara serius, ketergantungan atau hilang kendali akan memperberat keadaan mual
dan muntah yang dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah
tersebut menjadi lebih buruk dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum
(Tiran, 2008)
E. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan
hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat
8
dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah lebih
banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput
lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan
gastrointestinal (Khayati, 2013).
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN
c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH
G. Penatalakasanaan
Hiperemesis Gravidarum Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus
hiperemesis gravidarum menurut (Khayati, 2013) yaitu dengan cara :
9
H. PATHWAYS
1
0
BAB III
ASVHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian
a. Identitas Kien
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama, alamat,
pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan tanggal pengkajian diambil) dan identitas
penanggung jawab (nama, umur, pendidikan, agama, suku, hubungan dengan klien,
pekerjaan, alamat).
b. Keluhan Vtama
Biasanya pasien dengan HEG merasakan keluhan Mual muntah terus-menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun,
merasa nyeri pada epigastrium, suhu badan dan tekanan darah menurun.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Meliputi keluhan yang tengah dirasakan pasien seperti rasa mual muntah yang
berlebihan dan mengganggu aktivitas klien sehari-hari yang terjadi selama masa kehamilan
d. Riwayat kesehatan dahulu
Adannya riwayat Hiperemesis Geaviadrum yang pernah diderita sebelumnya dan
pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan yang
menyebabkan mual muntah.
f. Riwayat kehamilan
Mengetahui berapa umur kehamilan ibu saat ini, dan hal-hal yang berhubungan
dengan kehamilan
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Vntuk mengetahui riwayat penyakit keluarga, tanyakan apakah sebelumnya anggota
dari keluarganya ada yang memiliki riwayat Hipermesis Grapidarum seperti yang dialami
klien saat ini, dan juga riwayat giekologi dalam keluarga seperti kista, tumor dan masalah
reproduksi lainnya.
h. Pola Aktivitas Sehari-hari
Kaji aktivitas klien sehari-hari. Apakah ada gangguan atau tidak. Kaji bagaimana
klien menjalankan aktivitas sehari-hari. Apakah klien memerlukan bantuan atau tidak
dalam beraktivitas. Klien mengalami Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningdat
(> 100 kali per menit). Frekuensi pemapasan meningkat. Suhu kadang naik, badan lemah.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik pada pemeriksaan umum pasien memiliki kesadaran yang baik (compos
1
1
mentis).
1. Kepala
Inspeksi : Bersih atau tidak. Ada lesi atau tidak.
Palpasi : Ada atau tidaknya nyeri tekan, Krepitasi, Massa
2. Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis karena mual dan muntah, sclera ikterus.
3. Mulut
Inspeksi : Apakah bibir pucat atau kering, kelengkapan gigi, ada atau tidaknya caries
gigi.
4. Sistem reproduksi
pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui TFU, keadaan vagina (kebersihan) dan
payudara (keadaan bentuk dan warna aerola)
5. Sistem kardiovaskuler, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tekanan darah,
nadi dan suhu tubuh pasien
6. Sistem perkemihan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui frekuensi BAK dan
BAB pasien dalam satu hari, warna dan bau
7. Sistem gastrointestinal, pemeriksan ini dilakukan untuk mengetahui pola makan pasien
dan masalah pencernaan yang muncul pada pasien seperti porsi makan pasien, mual dan
muntah
3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b.d muntah yang berelebihan, peningkatan asam lambung
b. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d frekuensi mual dan
muntah berlebihan
1
2
c. Kekurangan volume mairan b.d kehilangan mairan yang berlebihan
d. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (SDKI, 2016).
1
3
sesuia dengan tinggi gizi untuk menentukan
badan jumlah kalori dan nutrisi
- Mampu yang dibituhkan pasien
mengidentifikasikan Nutrition monitoring:
kebutuhan nutrisi c. BB pasien dalam batas
normal
d. Monitor adanya
penuruna berat badan
e. monitor jumlah tipe
aktifitas yang biasa
dilakukan
1
4
3.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1
5
1. Bagi mahasiswa
Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dalam penerapan proses asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemis Gravidarum. Hasil studi kasus ini dapat
digunakan sebagai masukan dalam pengembangan studi kasus berikutnya, dan dapat
menambah keterampilan dan kemampuan penulis dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada ibu hamil dengan Hipermesis Gravidarum.
2. Bagi rumah sakit
Untuk menambah pengetahuan tentang Hiperemis Gravidarum dan sebagai bahan
masukan dalam memberikan asuhan keperawatan terutama ruangan KB Rawatan
RSUD M.NATSIR Kota Solok.
3. Bagi pasien
Untuk mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk tidak terjadi komplikasi dari
Hiperemis Gravidarum dan bisa menjaga kehamilan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1
6
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Runiari, N. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum.
Jakarta: Selemba Medika.
SDKI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: PPNI
SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan
Keperawatan, (Edisi 1), Jakarta. PPNI.
1
7