Disusun Oleh
Disusun oleh :
Nama : Fitri Suryani Hadi
Nim : 2015901108
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
hidayahNya hingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan “Manajemen
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Hyperemesis Gravidarum di Ruangan Poned
Puskesmas Kumanis”.
Laporan kasus ini merupakan salah satu persyaratan menyelesaikan Praktik Klinik
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal pada Program Profesi Kebidanan
Fakultas Kesehatan Universitas Ford De Kock Bukitttinggi Tahun ajaran 2021/2022.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Detty
Afriyenti,SST.M.keb selaku pemimbing akademik dan Ibu Dian Afraida SST.Mkes selaku
pembimbing lapangan. Yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan
laporan kasus ini.Mudah-mudahan laporan kasus ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan
untuk pengembangan inovasi dalam bidang pendidikan kususnya di bidang kebidanan.
3
DAFTAR ISI
f. Penatalaksanaan.............................................................................26
4
A. Data subjektif................................................................................................ 41
B. Data Objektif................................................................................................. 42
C. Analisa............................................................................................................ 43
D. Penatalaksanaan ........................................................................................... 43
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 46
A. Kesimpulan ................................................................................................... 46
B. Saran ............................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
setiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan adalah lahirnya bayi
yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup.
Salah satu komplikasi kehamilan yang mempengaruhi status kesehatan ibu dan
dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan, mual, dan muntah
multigravida(Purwanti,2019).
Norwegia 1,1% pada 814 pasien dari 71.468 pasien Dan prevalensi
insiden yang didapatkan dari berbagai kriteria diagnostik dan variasi suku
(Purwanti,2019)
medis yang sering terjadi selama kehamilan. angka mual antara 70% dan 85%
6
Hiperemesis Gravidarum yang sangat fatologis jauh lebih jarang terjadi
Mual dan muntah merupakan hal normal yang sering terjadi pada
usia kehamilan muda dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu dan
apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan oleh ibu hamil yang dapat
dari mual dan muntah normal yang umum dialami wanita hamil karena
sekitar 80% dari ibu hamil yang dirawat dengan hiperemsesis gravidarum
Gejala mual dan muntah yang dirasakan ini terjadi dalam waktu 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan dapat berlangsung selama
7
pada usia kehamilan muda dirawat di rumah sakit. Angka kejadian
hiperemesis gravidarum yang dirawat adalah 11.4% dari seluruh ibu hamil
yang dirawat pada usia kehamilan muda. Lama rawat pasien hiperemesis
yang mengalami hiperemesis gravidarum dirawat inap lebih dari sekali dan
(Gunawan, 2011).
(Cunnningham, 2016).
bahwa lebih dari 80% ibu hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah
8
yang berlebihan, yang dapat menyebabkan ibu hamil menghindari jenis
makanan tertentu dan akan dapat menyebabkan risiko bagi dirinya maupun
kehamilan dan berbagai faktor risiko lainnya. Beberapa faktor risiko yang
kehamilan yang terlalu dekat, ibu dengan status perokok aktif, dan obesitas
(Creasy, 2014).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Puskesmas Kumanis.
2. Tujuan khusus.
9
b. Untuk mengumpulkan data asuhan Kebidanan Pada Ny.I G6P5A0H5
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
implantasi.( Prawirohardjo,2016)
asuhan tidak perlu melakukan intervensi yang tidak perlu kecuali ada
baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang
dan terdiri dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
11
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Prawirohardjo,2016)
(ovum) dan sperma atau disebut dengan fertilisasi. Ovum yang telah
dibuahi ini segera membelah diri sampai stadium morula selama 3 hari dan
bergerak kea rah rongga rahim oleh rambut getar tuba dan kontraksi tuba,
hasil konsepsi tiba pada kavum uteri pada tingkat blastula. Hasil konsepsi
blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam akan mudah masuk
kedalam desi dua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
bagi janin, dan tempat pembentukan hormon dan juga tempat menyalurkan
segala kebutuhan janin.di dalam rahim janin juga diproteksi oleh air
1500 cc, air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis.( Manuaba,2010)
12
penting bagi penapisan terhadap kelainan yang mungkin terjadi selama
kehamilan.
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
triwulan pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal
(Pantikawati,2010)
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
13
jaringan otot jaringan ikat pada serviks ini banyak mendandung
( Manuaba,2010)
3) Ovarium
4) Mammae
untuk laktasi.
1) Volume darah
Volume darah total dan volume darah naik pesat sejak akhir
14
25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah
2) Protein darah
3) Hemoglobin
c. Sistem pernapasan
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan
d. Sistem Pencernaan
lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-
15
usus. Gejala muntah (emesis), biasanya terjadi pada pagi hari yang
College,2016)
sampai lebih dari 10 kali per hari Saliva meningkat dan pada trimester
semakin membesar akan akan menekan rektum dan usus bagian bawah
16
terjadi hiperemis dan melunak, dapat berdarah serta cidera ringan.
tertekan oleh uterus yang mulai membesar dan akhir kehamilan bila
kepala janin mulai turun pintu atas panggul tertekan kembali sehingga
e. Kulit
kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal
f. Perubahan metabolisme.
wanita tidak hamil kadar sebesar 155 mEq perliter menurun sampai
17
perkirakan satu gram protein setiap kilogram berat badan dapat
iv. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,6 – 16,5 selama hamil.
dapat menambah gejala mual muntah. Ibu hamil dapat merasa bersalah
negative secara ekstrem, hal ini pada akhirnya dapat memunculkan gejala
fisik seperti mual dan muntah. faktor psikis, kematangan jiwa, dan
18
penerimaan ibu tersebut terhadap kehamilannya sangat berpengaruh
mencemaskan agar menjadi ibu yang baik. Ini terutama berlaku pada ibu
selama trimester ini umumnya wanita merasa sehat dan terbesar dari masa
kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada trimester pertama.
Pada trimester ini pula ibu mulai merasakan gerakan bayinya sehingga ia
persiapan aktif kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Wanita tersebut
mungkin takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul saat
melahirkan.
d. Diagnosis kehamilan
1) Tanda Kehamilan
19
(6) Perubahan warna mukosa vagina
(4) Ballottement
(1) Identifikasi kerja jantung janin yang tersendiri dari kerja jantung
wanita hamil
kehamilan.
20
5. Mual muntah yang merupakan gejala yang wajar yang sering di alami
oleh ibu hamil trimester 1. Tetapi jika tidak cepat ditangani secara
adalah :
a. Maternal
ibu
b. Fetal
kehamilan trimester pertama, muntah begitu hebat dimana apa yang segala
dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti
21
Biasanya hiperemesis garvidarum terjadi pada kehamilan pertama
kadar HCG yang tinggi seperti pada penyakit trofoblastik kehamilan atau
lebih lama daripada mual dan muntah yang biasa dialami pada trimester
biasanya dimulai pada trimester pertama dan menetap dengan derajat yang
hari(Cathy,2015)
22
b. Faktor organik
yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
c. Faktor Psikologis
(Cathy,2015)
bagian dari plasenta selama masa kehamilan. dapat menjadi faktor mual
dan muntah. Khusus nya karena periode mual dan muntah gestasional
yang paling umum adalah 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu
23
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tinggi. (Cathy,2015)
a. Hepar
tanpa nekrosis.
b. Ginjal
24
4. Tingkatan dan Gejala
dari 10 kali muntah akan tetapi apabila keadaan umum itu terpengaruh
a. Tingkat 1 = Ringan
mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi
sekitar 100 kali per menit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang,
b. Tingkat II = Sedang
lebih parah, lemah apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus
sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu
badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat
25
5. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
(apatis-koma).
6. Penatalaksanaan
tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
sakit adalah hiperemesis gravidarum tingkat II dan III. Dan tidak semua
26
grade harus di rawat di RS. Adapun tatalaksana hiperemesis gravidarum
a. Tatalaksana Umum
tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh
hangat.
9) Obat-obatan
dirumah sakit.
27
Adapun prosedur tetap penatalaksaan hiperemesis gravidarum
di Puskesmas Kumanis :
lakukan.
a) Tingkat I adalah pemberian cairan infuse D5%. Karena tubuh ibu harus
pemberian obat oral beberapa jenis obat oral juga bisa diberikan
28
b) Tingkat II adalah :
(1) Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tindakan yang akan di
lakukan.
(5) Mencuci tangan dengan dengan sabun di bawah air mengalir lalu
(10) Setelah melakukan tindakan cuci tangan dengan sabun di air yang
(3) Diet hiperemesis I. Diet ini diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus,
ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama
dengan makanan tetapi 1-2 jam setelahnya. Karena pada diet ini zat gizi
lama. (Sesarina,2017).
29
C. Kewenangan Bidan Dalam Asuhan Hiperemesis Gravidarum
1. Standar kompetensi
komplikasinya.
berwenang melakukan.
30
a. Konseling pada masa sebelum hamil,
c. Persalinan normal,
31
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.DATA SUBJEKTIF
1.Identitas Istri Suami
Nama Ny.I Tn.S
Umur 41 tahun 43 tahun
Suku Minang Minang
Agama Islam Islam
Pendidikan - -
Pekerjaan IRT Tani
Alamat Sabiluru Sabiluru
2.Riwayat Masuk
Sejak seminggu yang lalu Ibu di rumah mengalami mual dan muntah
sehari 10-15kali,( isi apa yang di makan ). Tanggal 18 Desember 2021 ibu
Ibu dan suami datang ke IGD Puskesmas sampai pada pukul 14.10
100/70 mmHg, Nadi: 86 X/Mnt, Pernafasan :21 X/Mnt, Suhu: 36,8, Cek
32
Serta darah ibu di ambil untuk mengetahui hasil HB ibu, Ibu di pasang Infus
di tangan kanan dengan cairan infus D5% dengan tetesan 20 tts /mnt.dengan
Pada pukul 14.15 Wib terapi yang ibu dapatkan di IGD Poned di
15-10-2021. Ibu baru 2 kali periksa ke Bidan. Periksa pertama pada saat
usia kehamilan ibu 7 minggu dan periksa ke2 pada saat usia kehamilan
4.Riwayat Persalinan
33
6.Riwayat Penyakit
7.Riwayat Psikososial
Sebelum hamil ibu mengatakan makan dan minum seperti kala normalnya
2) Eliminasi : Normal
3) Istirahat
Sebelum hamil ibu tidur 6-7 jam sehari, saat hamil ibu tidur 6-7 jam
sehari. Tiap malam dan siang hari tidur 1-2 jam. Saat hamil ibu tidak bisa
4) Seksual
9. Riwayat Kontrasepsi
menggunakan kontrasepsi suntik tersebut, ibu tidak mendapatkan haid. Ibu berhenti
34
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Keton Urine : Positive (II)
b. Test Kehamilan : Positive (+)
c. HB :12,8 grm %
d. HT : 40%
35
e. Leukosit : 16.000/mm3
f. Trombosit : 318.000/mm3
g. GDS :769/dl
3. ASSASSMENT
NY.I Usia 41 tahun G6P5A0H5 hamil 12- 13 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum.
4. PENATALAKSANAAN
dan muntah merupakan adaptasi yang terjadi pada kehamilan muda. Serta
meyakinkan ibu bahwa sakit yang dialami ibu dapat disembuhkan dengan
3. Memberitahu ibu agar Ibu tetap sering makan namun sedikit-sedikit dan
36
g. Memberikan ibu pot urine dan memberitahu agar air pipis ibu di
37
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal : Minggu / 19 Desember 2021
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan pusing mual serta muntah nya berkurang, Tetapi ibu masih sedikit
lemas. Ibu sudah mau makan dengan 6 sendok bubur ayam, 3 potong buah apel dan
1 gelas air putih.
B. DATA OBJEKTIF
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CM
c. TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 86 X/Mnt
RR : 21 X/Mnt
S : 36,7C
g. Ekstremitas : Tidak ada Oedema dan varises, tampak sedikit pucat, turgor
kulit sedikit berkurang, kulit teraba agak dingin. Di tangan
kanan ibu terpasang Infus.
C. ASSASSMENT
38
D. PLANNING
7. Menganjurkan ibu untuk minum sari buah agar mengurangi rasa mual
yang ibu rasakan seperti air jeruk manis yang hangat dan minum yang
manis supaya lebih berenergi tapi setelah makan.
9. Memberikan pemahaman kepada ibu bahwa semua anak itu sama baik itu
laki laki atau perempuan yang penting kita dapat mendidik kearah yang
baik .
39
Catatan Perkembangan ( rekam medik )
Hari/Tanggal : 20 / Desember 2021
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang rawatan kebidanan puskesmas Kumanis
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mual serta muntah berkurang , hari ini ibu sudah tidak mual
dan muntah. Ibu sudah tidak lemas. Ibu sudah mau makan dengan satu porsi
bubur ayam, 6 potong buah pepaya dan 1 gelas air putih.
B. DATA OBJEKTIF
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CM
c. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80 X/Mnt
RR : 20 X/Mnt
S : 36,6C
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera putih, konjung tiva merah
muda.
e. Mulut : bibir sudah tidak pucat merah muda, lidah sudah tidak
kering .
f. Abdomen : Tidak nyeri pada epigastrium, Ballotement (-), kandung
kemih kosong
g. Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises, tidak pucat, kulit teraba sudah
tidak dingin.
40
A. ASSASSMENT
Ny.I Usia 41 tahun G6P5A0H5 Hamil 12- 13 minggu dengan Riwayat
Hiperemesis Gravidarum
B. PLANNING
41
BAB IV
PEMBAHASAN
42
dan muntah pada ibu hamil.
Teori lain juga mengemukakan bahwa saat wanita mengetahui jenis kelamin
janinnya, ia dapat mengalami emosi positif atau negative secara ekstrem yang
kelamin tertentu, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan stress yang
B. Data Objektif
Pada pengkajian data objektif yang didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik
kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 88 kali permenit,
suhu 36.7°, pernafasan 20 kali permenit, terjadi penurunan berat badan selama
hamil 2 Kg. Mata cekung, pada mulut terlihat lidah kering dan kotor,turgor
kulit kurang elastis. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tanda gejala
lebih mengurang, dan mata sedikit ikterik. Berat badan turun dan mata menjadi
dengan teori bahwa pada kasus hiperemesis gravidarum yang ekstrem, vomitus
kardi.
43
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan data yaitu pemeriksaan pp test
hasil (+) dan pemeriksaan urin didapatkan hasil keton positif(++). Hal ini
sesuai dengan teori bahwa Mual muntah yang berlebihan dapat menyebabkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tidak sempurna, maka terjadilah ketosis atau keton dengan
O2. Oleh karena itu dapat terjadi perubahan metabolism menuju kearah
C. Analisa
Berdasarkan data yang diperoleh dari data subjektif dan data objektif
kulit mengurang, lidah terlihat kotor dan kering, nadi cepat, berat badan turun,
dapat ditegakan pada Ny.I umur 41 tahun, G6P5A0H5, hamil 12-13 minggu
D. Penatalaksanaan
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian untuk memperoleh data
subjektif dan objektif serta menyusun sebuah analisa agar diperoleh diagnosa
untuk menetukan masalah dan kebutuhan potensial Ny.I maka penatalaksanaan
yang diberikan yaitu :
44
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter Puskesmas tentang pengobatan Karena
bidan tidak memempunyai wewenang untuk pemberian obat pada kasus
hyperemesis gravidarum sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dengan
hasil kolaborasi yaitu :
a. Memperbaiki keadaan umum dengan memberikan cairan infus D 5%
denagn Kaen MG3+ Pan amin : RL (1:1:1:1) dengan tetesan 20x/i
Hal ini sesuai dengan teori bahwa pemberian cairan parenteral yang cukup
elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5-10 % dengan
keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai
sumber energi, sehingga terjadi perubahan metabolism dari lemak dan
protein menjadi pemecahan glukosa.
Dalam cairan dapat ditambahkan vitamin C, B komplek atau kalium
yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme. Pemberian neurobion
dalam cairan untuk mencegah gangguan metabolik karena kekurangan zat
makanan.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa multivitamin, pirodiksin dan atau
tiamin diberikan IV untuk menyeimbangkan elektrolit sampai wanita
mampu menoleransi cairan melalui mulut dan urin menunjukan sedikit atau
tidak ada keton dan enselopati Wernicke merupakan salah satu komplikasi
yang berkaitan dengan kurangknya vitamin B1 (thiamin).
Setelah diberikan cairan ini selama 2 hari keadaan umum ibu semakin
membaik dan sudah boleh di pulangkan
Memberikan suntikan secara intravena Ranitidin 2x50 mg sehari.Yang
bekerja mempengaruhi sistem sekresi asam lambung untuk mengurangi
rasa perih dilambung.Setelah dilakukan asuhan selama 2 hari asam
lambung ibu menurun, ibu tidak lagi merasakan nyeri pada epigastrium.
Memberikan Antiemetic metokloperamid 3x 1 ampul ( IV). Hal ini sudah
sesuai dengna teori bahwa pada keadaan yang lebih berat diberikan
45
tetapi bekerja secara sentral sebagai antagonis terhadap reseptor dopamine.
Puskesmas pada hari ke2 dan ke 3 sudak tidak muntah namun hanya mual
saja.
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan urine lengkap, dan tes fungsi hati.
pemeriksaan urine didapatkan hasil urin ibu mengandung keton positif (++),
3. Memberikan motivasi kepada ibu agar ibu tetap bersemangat dan selalu
berjudul Faktor resiko umur, Gravida,Status gizi dan kehamilan ganda denagn
46
kejadian Hiperemesis gravidarum menyatakan dalam ulasanya bahwa Faktor
gravidarum, hal ini disebabkan hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh
kestresan dan usia ibu saat mengalami kehamilan pertama. Pada ibu dengan
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
seorang ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau
sebagai pelarian kesukaran hidup.dan pada kasus ini terjadi pada kasus kehamilan
ke dua dan di sinilah peran sebagai seorang bidan dalam memberikan pengetahuan
kesehatan dan pemahaman yang baik yang berkaitan dengan masalah psikologis
yang dialami oleh ibu kususnya dengan kasus hyperemesis gravidarum ini .
Setelah diberkan asuhan kepada klien selama dirawat 2 hari klien pun
berikan terapi sesuai advis dokter dan pada hari ke 2 klien mengatakan sudah
tidak terlalu mual dan sudah tidak muntah.Pada hari ke 2 di puskesmas klien
mengatakan mual muntah berkurang menjadi 2 kali sehari dan nafsu makan
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.I dengan hiperemesis
gravidarum berupa pengumpulan data subjektif, pemeriksaan fisik dan data
penunjang untuk memperoleh data objektif, menentukan analisa untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah
diberikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Data Subjektif
Ny.I yang datang dengan keluhan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu,
muntah sehari kurang lebih 15 kali, tidak ada nafsu makan, lemas, nyeri
pada ulu hati.
2. Data Objektif
Hasil pemeriksaan mulut didapatkan bibir kering, lidah kering, mata
cekung, abdomen terasa nyeri pada epigastrium, pada pemeriksaan
penunjang didapatkan urinalisa tes HCG positif, ketonurina positif (++).
3. Analisa
Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang telah didapatkan
ditegakkan Ny.I dengan hiperemesis gravidarum.
4. Penatalaksanaan
Penanganan hiperemesis gravidarum dilakukan sesuai Protap
penatalaksanaan HEG teori dan kompetensi kewenangan bidan meliputi
memperbaiki keadaan umum, menurunkan asam lambung, mengurangi
mual muntah, dan menghilangkan benda keton dalam tubuh serta
mengurangi resiko kesakitan pada ibu dan janin.
48
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran-saran guna
perbaikan asuhan kebidanan pada kasus hiperemesis gravidarum sebagai
berikut :
1. Untuk Puskesmas
Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dengan cara memberikan asuhan kebidanan khususnya pada
klien dengan hiperemesis gravidarum kususnya dalam system pencatatan
dan pelaporan/ rekaman medik pasien
2. Untuk Klien dan Keluarga
Diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan wawasan untuk klien dan
keluarga mengenai tanda-tanda, komplikasi, dan penanganan pada kasus
hiperemesis gravidarum.
3. Untuk Profesi
Dapat mengaplikasikan teori yang didapat pada masa pendidikan kedalam
praktek lapangan dalam berbagai asuhan sesuai dengan wewenang yang
telah diterapkan sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
pelayan kebidanan dan bermanfaat bagi klien dan keluarga.
49
DAFTAR PUSTAKA
Creasy, Robert K, Robert Resnik, Jay D Iams, Charles J Lockwood, dan Michael
Greene. 2014. Creasy and Resnik’s Maternal-Fetal Medicine Principle and
Practice. Philadelphia : Elsevier.
Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, dan Spong. 2016. Obstetri Williams.
Edisi 23. Jakarta: EGC.
Gunawan, Kevin. Paul Samuel Kris Manengkei. Dwiana Ocviyanti. 2011. Diagnosis
dan Tatalaksana Hiperemesis Gravidarum. Jakarta. Artikel Pengembangan
Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2kKB). J Indon Med Assoc 61(11) :
458-464.
50
Kemenkes RI,2016.Hiperemesis Gravidarum .Dinkes Jakarta ( diakses tgl 11 -11-
2020)
Layuza. 2014. Hubungan Paritas, Umur terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum
pada Ibu Hamil di Puskesmas Pakan Rabaa dan Halaban Kecamatan Lareh
Sago Halaban Tahun 2014. Stikes Prima Nusantara Bukittinggi.
Lindsey J, Wegrznyiak DO, John T Repke, Serdar H Ural. 2012. Treatment Of
Hyperemesis Gravidarum. Reviews in Obstetrics and Gynecology 5(2):78-84.
(100):161-171.
Elsevier.
Manuaba, Ida Ayu Chandradinata. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
KB Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculapius.
Maulida, Rahmi. 2013. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Bangsal Kebidanan RSUD
Pasaman Barat tahun 2012. Universitas Andalas. Skripsi.
Rineka Cipta.
51
Nurnaningsih. 2012. Faktor-Faktor Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
Hamil Trimester Pertama di RSKDIA Siti Fatimah Tahun 2012. Fakultas Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar.Skripsi.
Oktavia, Lina. 2016. Kejadian Hiperemesis gravidarum ditinjau dari jarak kehamilan
dan paritas. Jurnal Ilmu kesehatan Aisyah 1(2) : 41-45.
Safari, Fifi Ria Ningsih. 2017. Hubungan Karakterisik dan Psikologis Ibu Hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD H.ABD.Manan Situpang Kisaran.
Jurnal Wahana Inovasi 6 (1) : 202-212.
Sesarina, Okky Rizka, Nyayu Fitriani, Siti Hildani Thaib. 2017. Gambaran Pasien
Hiperemesis Gravidarum di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Umum Daerah Bari Palembang Periode Januari 2010- Desember 2012. 5(2).
40(1):113-118
52
IBI. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan ke VII. Jakarta.
33.
Yasa, Aril Cikal. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil dengan
53
DOKUMENTASI
54