Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEBIDANAN PATOLOGIS ANEMIA HOLISTIK KEHAMILAN

Disusun Oleh :

Nama : ERMALITA

NIM : 2101041107

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kasus Praktik Kebidanan Fatologis Anemia Holistik Kehamilan

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Institusi Dan Pembimbing Lahan.

Tapaktuan, Juli 2022

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

(Yulisnaini, Amd. Keb) (Novy Ramini Harahap, SST,


M.Keb)

Mengetahui Ka Prodi,

Novy Ramini Harahap, SST.M.Keb.)

NIDN 1015118

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan

apapun. Laporan yang berjudul “Laporan Praktik Kebidanan Patologis Holistik

Kehamilan” ini disusun untuk memenuhi tugas praktek tahun akademik 2021 - 2022.

Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di

BPM Mutiara Hati Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 07

Junu sampai tanggal 14 Juni 2022

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Novy Ramini Harahap, SST. M.Keb. selaku Ka.Prodi Profesi Bidan dan selaku

Dosen Pembimbing Institusi Prodi Profesi Bidan

2. Yulisnaini, Amd. Keb selaku Dosen Pembimbing Lahan Praktik di BPM Mutiara

Hati Kecamatan Samadua Kab. Aceh Selatan

3. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Profesi Bidan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan

untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga loparan ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembacanya.

Tapaktuan, 07 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 9

1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 10

1.4 Ruang Lingkup ......................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 7

2.1. Pengertian Anemia .................................................................................................. 12

2.2. Klasifikasi Anemia .................................................................................................. 12

2.3. Macam-Macam Anemia .......................................................................................... 13

2.4. Etiologi Anemia ...................................................................................................... 14

2.5. Tanda dan Gejala Anemia ....................................................................................... 16

2.6. Pecegahan Anemia .................................................................................................. 17

2.7. Penatalaksanaan Medis ........................................................................................... 18

2.8. Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan,Persalinan dan Nifas .................................... 19

BAB III PENDOKUMENTASIAN SOAP ................................................................. 21

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................. 30

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 32

4
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 32

5.2 Saran......................................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam

rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi

hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus

yang di perkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti,

2014).Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562

jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil mencapai 590.984 jiwa

(Kemenkes RI,

2018).

Kehamilan adalah proses yang alamiah setiap wanita, perubahan selama

kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Kehamilan suatu pengalaman yang

berharga bagi perempuan. Perilaku selama masa kehamilan akan berpengaruh

terhadap kehamilannya. Perawat harus bisa menjaga kesehatan ibu dan janin untuk

menjaga adanya masalah pada saat persalinan nanti (Taufan 2014).

Wanita yang sedang hamil akan mengalami suatu proses penyesuaian diri

sesuai dengan trimesternya. Trimester pertama menggambarkan trimester yang

dapat mendatangkan banyak respon pada ibu hamil. Respon yang sangat

berpengaruh pada wanita yang sedang hamil adalah Mual dan muntah atau

Morning Sickness. Mual muntah tersebut biasanya terjadi di pagi hari

(Winkjosastro, 2015). Umumnya perubahan fisik pada masa kehamilan adalah

tidak mengalami haid, payudara terus membesar, Rahim mengalami perubahan,

organ yang ada didalam tubuh mengalami perubahan sistem kerja, perut terus

6
membesar tiap bulan, berat badan setiap hari selalu naik, otot-otot saluran

pencernaan mulai melemah, dan kaki

7
tangan mulai membengkak (Pieter & Lubis, 2013).

Anemia merupakan masalah yang masih terjadi pada wanita khususnya ibu

hamil. Prevalensi anemia secara umum terjadi pada 56 juta ibu hamil yang tersebar

di seluruh dunia dengan pembagian sekitar 7 juta di Eropa dan Amerika dan sisanya

yaitu 49 juta terjadi di negara maju, berkembang dan negara miskin di Asia dan

Afrika (Fatimah dan Susi, 2015:135).

Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang

banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar antara 10-20% (Sarwono

Prawiharjo,

2005 hal 450). Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama

kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang

di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari

pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah. Sebagian besar

perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun di

negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization

(WHO) memperkirakan bahwa 35 - 75 % ibu hamil di negara berkembang dan 18%

ibu hamil di negara maju mengalami anemia, diperkirakan 600.000 wanita

meninggal dunia setiap tahun akibat komplikasi yang berhubungan dengan

kehamilan, persalinan, dan nifas.

Anemia pada ibu hamil diketahui berdampak buruk, baik bagi kesehatan ibu

maupun bayinya. Menyebutkan bahwa anemia merupakan penyebab penting yang

melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada

waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi

kehamilan. Selain itu ibu hamil yang menderita anemia juga menunjukkan keadaan

8
yang tragis, yaitu terjadinya perdarahan pada saat melahirkan. Di samping

pengaruhnya kepada kematian dan perdarahan, anemia pada saat hamil akan

9
memberikan dampak abortus, partus prematus, inersia uteri dan meyebabkan

perdarahan, syok, infeksi intrapartum dan dalam nifas serta mempengaruhi

pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah, dan peningkatan kematian perinatal

(Ibnu Pranoto DKK, 2013).

Sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca

persalinan. Komplikasi yang paling sering dari perdarahan pasca persalinan adalah

anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telah menderita anemia, maka

perdarahan pasca persalinan dapat memperberat keadaan anemia dan dapat

berakibat kematian. Penyakit yang merupakan penyebab tidak langsung antara lain

anemia, malaria,hepatitis,dantuberkulosis Komplikasi yang paling sering dari

perdarahan pasca persalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu

yang telah menderita anemia, maka perdarahan pasca persalinan dapat

memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat kematian. Penyakit yang

merupakan penyebab tidak langsung antara lain anemia, malaria, hepatitis, dan

tuberkulosis. Pada waktu persalinan, diperkirakan ibu kehilangan darah 1.000 ml

tetapi tidak mengakibatkan kematian pada ibu sehat, dan apabila terjadi pada ibu

anemia, kehilangan darah kurang dari itu dapat berakibat kematian.

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi

tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih

di dalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat

menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).

Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal

juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis Patologi pada kehamilan

8
merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu

saat kondisi

9
hamil.Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu

kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu 2 bahkan

1
setelah persalinan.(Walyani, 2015).

Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negative

terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas

yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus

premature, abortus, pendarahan post partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut

berkaitan dengan banyak factor antara lain ; status gizi, umur, pendidikan, dan

pekerjaan ( Sarwono Prawirohardjo, 2010 ).

Untuk menegakkan diagnose Anemia dapat dilakukan dengna anamnesa.

Hasil anamnesa didapatkan keluhan kepala pusing, mata berkunang-kunang,

perubahan jaringan epitel kuku, gangguan system neuromuscular, lesu, lemah,

lelah, mual muntah, dan pembesaran kelenjar limfa. Bila kadar Hb kurang dari

7gr% maka gejala dan tanda anemia akan jelas. Pada pemeriksaan dan pengawasan

Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli, dilakukan minimal 2 kali

selama kehamilan yaitu Trimester I dan Trimester III. Hasil Pemeriksaan sahli

dapat diklarifikasikan sebagai berikut : Hb 11gr% dikatakan tidak anemia, 9-10gr%

anemia ringan, 7-9gr% anemia sedang, <7gr% anemia berat (Rukyah, dkk. 2013).

Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab tertinggi kematian

ibu tersebut dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan melalui antenatal care

(ANC) secara teratur.Antenatal care atau pelayanan antenatal yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang terlatih dan profesional dapat mencegah dan mendeteksi

komplikasi pada janin dan ibu hamil lebih awal sehingga tidak terjadi hal yang tidak

diinginkan dikemudian hari. Penyebab kejadian kematian ibu terbanyak setiap

tahunnya adalah sama, yaitu akibat perdarahan. Diikuti oleh hipertensi dan infeksi

serta penyebab lainnya seperti kondisi penyakit kanker, jantung, tuberkulosis, atau

penyakit lain yang diderita ibu. Sedangkan, abortus dan partus lama menyumbang

1
angka yang sangat kecil sebagai penyebab AKI. (Majority, 2017).

Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan

antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama kehamilan, 2 kali

pada trimester pertama (K1), 1 kali pada trimester kedua (K2), dan 2 kali pada

trimester ketiga (K3 dan K4). Sedangkan apabila terdapat kelainan atau penyulit

1
kehamilan seperti mual, muntah, perdarahan kehamilan, perdarahan, kelainan letak

dan lain-lain, frekuensi kunjungan ANC disesuaikan dengan kebutuhan.Dalam

pemeriksaan ibu hamil harus menggunakan standar kebidanan 14 T yang meliputi :

Timbang Berat badan dan tinggi Badan ,Ukur tekanan darah, Nilai status gizi

(LILA), Periksa tinggi fundus uteri Tentukan persentasi janin dan denyut

jantung janin, pemberian tablet fe, pemberian imunisasi,Pemeriksaan Hemoglobin,

Pemeriksaan VDRL (veneral Disease Research Lab), Pemeriksaan Protein Urien,

Perawatan Payudara,Senam Hamil,Pemberian Obat Malaria,Pemberian Obat Kapsul

Minyak Yodim (TT), dan temuwicara dan Tata laksana kasus. (Majority, 2017)

Karena masalah anemia pada ibu hamil merupakan masalah penting yang

erat hubungannya dengan masalah mortalitas maternal, maka dianggap penting

untuk dilakukannya suatu identifikasi mengenai gambaran karakteristik anemia

pada ibu hamil yang dibatasi pada masalah paritas dan status gizi.

Dengan ini maka penulis mempelajari secara mendalam tentang manajemen

kebidanan pada ibu hamil, mendeteksi masaalah sehingga bisa membuat diagnosa

kebidana dalam merujuk pasien apa bila di perlukan.

Berdasarkan Latar belakang di atas penulis melakukan Studi kasus yang

berkunjung di BPM Mutiara Hati Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan,

dengan ibu hamil jumlah 55 orang, dan ibu hamil dgn anemia sedang sebanyak 14

orang. Pada ibu hamil dengan Anemia Sedang Atas nama: Ny. FH, Umur 29 Tahun,

hamil anak ke Dua, Usia kehamilan 34 minggu yang dilaksanakan Tanggal 07 Juni

2022 di BPM Mutiara Hati Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh


Selatan.

1.2. Tujuan Penulisan

1
1.2.1. Tujuan
Umum

1
Untuk melakukan asuhan kebidanan yang dilakukan langsung pada pasien ibu

13
hamil sesuai dengan standar kebidanan selama kehamilan dan persalinan agar ibu

dan janin sehat dan selamat sehingga mencegah atau mengurangi angka kematian

ibu dan bayi. Dan Mampu memahami secara umum tentang anemia.

1.2.2. Tujuan Khusus

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses


asuhan kebidanan. Penulis diharapkan mampu :
1. Melakukan Pengkajian awal atau melakukan anamnese dengan baik pada
ibu hamil dengan Anemia Sedang.
2. Menganalisa data dan menginprestasikan data untuk menegakkan
diagnose kebidanan dan memberikan asuhan kebidanan dengan baik
sesuai dengan Standar pelayanan kebidanan.
3. Membuat rencana Asuhan kebidanan secara menyeluruh secara cepat dan
tepat sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan baik.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil.
5. Mengetahui asuhan kebidanan kehamilan trimester III pada Ny
FH.

1.3. Manfaat Penulisan

1.3.1. Mahasiswa

Dapat menerabkan ilmu yang diperoleh serta mendapatkan pengalaman yang

didapatkan dalam melaksanankan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia sehingga dapat digunakan didalam melaksanakan tugas sebagai tenaga

kesehatan (bidan).

1.3.2. Instutusi pendidikan

Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada

asuhan kebidanan pada ibu hamil yang Patologis,

1.3.3. Klien dan keluarga

Agar klein dan keluarga mengetahui dan memahami tentang kehamilan serta
1
perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan
mengetahui factor – factor resiko atau masaalah selama kehamilan sehingga
ibu hamil dan keluarga dapan mengambil tindakan cepat dan tepat.

1.3.4. Lahan praktik


Memberikan masukan Terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan
pelayanan mutu kesehatan pada ibu hamil.

1.3.5. Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi tentang perubahan – perubahan selama
kehamilan yang fisiologis dan patologis atau masaalah selama kehamilan.

1.4. Ruang Lingkup

Asuhan kebidana yang dilakukan pada ibu hamil sesuai dengan program dari

pendidikan diruang lingkup BPM Mutiara Hati Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh

Selatan.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Anemia

Beberapa pengertian anemia menurut :

1. Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan

pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di

sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada

penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah. (Cunningham G,2005)

2. Anemia di defenisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan

konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah.anemia yang diterima secara umum

adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gr/100 ml dan wanita hamil 11,0 g/dl. ( Varney

H,2010)

3. Anemia di definisikan sebagai kadar Ht, konsentarsi Hb, atau hitung eritrosit di

bawah batas” normal “. Dimana umumnya ibu hamil dianggap anemi jika kadar

hemoglobin dibawah 11 gr / dl atau hematokrit kurang dari 33 %.( Prawirohardjo,

2010)

2.2. Klasifikasi Anemia

1. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil

pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%

b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%


1
c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
Batasan Anemia (Menurut DEPKES RI)

Kelompok Batas Normal Haemoglobin

Anak Balita 11 gram %

Anak Usia Sekolah 12 gram %

Wanita Dewasa 12 gram %

Laki-laki Dewasa 13 gram %

Ibu Hamil 11 gram %

Ibu Menyusui > 3 bulan 12 gram %

d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%

2. Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3

kategori yaitu (Manuaba, 2002):

1) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%

2) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%

3) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr%

2.3. Macam macam anemia

1. Anemia defisiensi besi (62,3%)

Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang

gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang

banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)

2. Anemia megaloblastik (29,0%)

Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik dan

kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.

1
3. Anemia anemia hipoblastik (8,0%)

Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk

sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :

a) Darah tepi lengkap

b) Pemeriksaan fungsi sterna

c) Pemeriksaan retikulosit, dll

4. Anemia hemolitik (0,7%)

Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah

yang lebih cepat dari pembuatannya.

2.4. Etiologi Anemia

1. Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)

a) Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan zat besi

2) Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis

yang mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)

3) Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di

Asia Tenggara

4) Keracuanan timah

5) Penyakit kronis (infeksi, tumor)

b) Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)

1) Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat Kehilangan sel darah

merah akut.

2) Gangguan hemolisis darah

(a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)


1
(b) Ganggauan C hemoglobin

(c) Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara

(d) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)

(e) Anemia hemolitik (efek samping obat)

(f) Anemia hemolisis autoimun

3) Penurunan produksi sel darah merah

(a) Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam

jiwa) (b) Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)

4) Ekpansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan

c) Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan vitamin B12

2) Kekurangan asam folat

3) Hipotiroid

4) Kecanduan alkohol

5) Penyakit hati dan ginjal kronis

2. Penyebab anemia pada kehamilan (Cunningham G,2005;h.1464)

a) Anemia defisiensi besi

b) Anemia akibat kehilangan darah akut

c) Anemia pada peradangan atau keganasan

d) Anemia megaloblastik

e) Anemia hemolitik

f) Anemia aplastik

g) Anemia Hipoplastik
1
2.4. Fisiologi/Patologi

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia)

merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang

beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma

peningkatannya jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB

berkurang dari 12 mg/10 ml.

Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan

peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan

hemoglobin 19 % secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung.

Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada

kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya

hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10

gr% (Wiknjosastro,2006,Hal.448-450)

2.5. Tanda dan gejala

1. Tanda yang berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)

a) Pucat

b) Ikterus

c) Hipotensi ortostatik

d) Edema perifer

e) Membran mukosa dan bantalan kuku pucat

f) Lidah halus (papil tak menonjol), lecet

g) Takikardia

h) Takipnea, dispnea saat beraktivitas

2
2. Gejala yang berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)

a) Keletihan, mengantuk

b) Lemah

c) Pusing

d) Sakit kepala

e) Malaise

f) Pica

g) Napsu makan kurang

h) Perubahan dalam kesukaan makanan

i) Perubahan mood

j) Perubahan kebiasaan tidur

3. Gejala dan tanda

Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi dalam batas normal, perlu di

curigai anemia defisiensi. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi,pucat.

2.6. Pencegahan Anemia

1. Pemberian tablet besi pada Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang

diprioritaskan dalam program suplementasi, dosis yang dianjurkan satu hari adalah

dua tablet ( satu tablet menangandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat ) yang

dimakan selama paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan

zat besi sangat tinggi.

2. Penyuluhan konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang

mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan

tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan

mereka memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita hamil harus
2
diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi

akibat anemia dan harus pula diyakini bahwa salah satu penyebab anemia adalah

defisiensi zat besi.

3. Modifikasi makanan

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara, pertama

pastikan konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori. Kedua meningkatkan

kesediaan zat besi yang dimakan agar dapat memacu dan menghindarkan pangan

yang biasa mereduksi penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi

juga pada semua wanita Usia Subur.

4. Pengawasan penyakit infeksi

Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang tidak

diinginkan. Tindakan yang penting sekali dilakukan selama penyakit berlangsung

adalah keluarga penderita tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit.

Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat,

pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan

perorangan.

2.7. Penatalaksanaan medis.

1. Mendiagnosis

Evaluasi awal pada wanita hamil dengan anemia adalah melakukan pengukuran

hemoglobin, hematokrit, dan indeks-indeks sel-sel darah merah; pemeriksaan

cermat terhadap sediaan apus darah tepi.

2. Penanganan

a. Anemia ringan

2
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga

hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral

sekali sehari. Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan.

b. Anemia sedang

1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi feros 600 – 1000 mg/

hari seperti sulfat ferossus atau glukonas ferossus. Hb dapat dinaikkan sampai

10 gr/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.(

Saifuddin, AB, 2000 )

2) Pemberian tablet Fe 3x1 ( Varney,H. 2007; h.625 )

c. Anemia berat

Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (

20 ml ) intravena 2x10 ml intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah

kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat

resiko transfusi bagi ibu dan janin. ( Saifuddin,AB. 2000 )

2.8. Pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

1. Pengaruh anemia pada kehamilan

a. Dapat terjadi abortus

b. Persalinan prematur

c. Perdarahan antepartum

2. Pengaruh anemia pada persalinan

a. Gangguan his

b. Partus lama

c. Atonia uteri

3. Pengaruh anemia pada nifas

a. Perdarahan
2
b. Ganngguan involusio uteri

c. Mudah terjadi infeksi

4. Pengaruh anemia pada janin

a. BBLR

b. Gangguan pertumbuhan

c. Kematian intrauteri

2
BAB III

PENDOKUMENTASIAN SOAP

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL ANEMIA SEDANG PADA

Ny. FH, 29 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU

DI BPM MUTIARA HATI KECAMATAN SAMADUA,


KAB. ACEH SELATAN TAHUN 2022

Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 07 Juni 2021

Jam Pengkajian : 17.00 Wib

No.Registrasi :

I. SUBJEKTIF

- Identitas
Nama (Initial Ibu) : Ny. FH Nama (Initial suami) : KH

Umur : 29 tahun Umur : 30 tahun

Agama :Islam Agama :Islam

Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Samadua Alamat : Samadua

- Keluhan utama : Mengeluh sering pusing terutama setelah


duduk kemudian berdiri.
- Keluhan lain : Mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktifitas.

- Riwayat Menstruasi
HPHT : 11 Oktober 2021

TTP : 18 Juli 2022


- Usia Kehamilan : 32 minggu

2
- Riwayat obstetri yang lalu :sudah pernah hamil, dan tidak pernah

keguguran
- Riwayat kehamilan sekarang :G2P1A0
ANC : 4 Kali di BPM Mutiara Hati
Imunisasi TT : 2x, TT1 12 April 2021 di
BPM Mutiara Hati
TT2 20 Mei 2022 di
BPM Mutiara Hati
Dapat tablet Fe
: 90 tablet

- Riwayat Kesehatan Ibu : Ibu tidak menderita penyakit apapun


- Pola Kebiasaan Ibu
Pola Nutrisi : tidak ada gangguan tidak ada pantang makan
Pola Eliminasi : lancar, tidak ada
Pola Aktivitas : melakukan pekerjaan rumah tangga
Pola Istirahat : cukup, bisa istirahat siang dan malam

II. OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik

Kesadaran :Composmentis
Tekanan Darah : 110/80
mmHg Respirasi : 24 x/mnt
Nadi : 81 x/mnt
Suhu :36,50C
Berat Badan : 65 kg
Lila : 30 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Mata : simetris, Konjungtiva agak pucat, sklera putih.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis


Mamae : payudara memb2e2sar,areola menghitam, putting susu
menonjol, kolostrum belum keluar.
abdomen : tidak ada luka bekas operasi,ada strie gravidarum dan
linea nigra, tidak ada pembesaran hepar dan limpa.
TFU : Pertengahan PX (30 cm) Bagian fundus teraba bagian bulat,
lembek tidak melenting yaitu bokong janin, bagian kanan
perut teraba satu bagian memanjang seperti ada
tahanan yaitu.punggung, bagian kiri perut teraba bagian-
bagian kecil yaitu ekstremitas, bagian bawah perutteraba satu
bagian bulat, keras melenting yaitu kepala sudah belum
masuk panggul (Divergen).
DJJ : 125x/mnt
TBJ : 2945 gram
Anus : tidak di lakukan pemerikasaan.
Ekstremitas :
Atas : tidak oedem,kuku tidak pucat
Bawah : tidak oedem, kuku tidak pucat, tidak ada varises

c. Pemeriksaan penunjang
Haemoglobin : 7,9 gr %

Gol darah :O
HIV :-
Spilis :-
Hbsag :-
Urine albumin : ( negatif )

Urine reduksi : ( negatif )

d. Pemeriksaan Panggul

Distensia spinarum : 27 cm

Distensia kristarum : 31 cm

Konjungata Eksterna : 20 cm

Lingkar panggul : 94 cm

2
Tungkai atas dan bawah Membran mukosa dan bantalan kuku tangan pucat,
Tidak ada oedema dan varises, reflex patella ( positif ) kiri dan kanan.
III. ASESSEMENT

Ny.FH umur 29 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu janin tunggal hidup letak
memanjang puki preskep sudah masuk pangggul dengan Anemia Sedang.

IV. PLANNING, EVALUASI, IMPLEMENTASI


1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dan janinnya dalam
keadaan sehat TD: 110/80 MmHg, Nadi : 81x/menit, suhu: 36,50C, DJJ :
125x/menit. Tafsiran Berat Bayi 2945 gram. ibu mengerti.
2. Menjelaskan pada ibu tafsiran persalinannya.yaitu tgl 18 Juli 2022, dan ini bias saja berubah-
rubah. Ibu mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab anemia
yaitu karena kurangnya asupan gizi, terutama zat besi. Kebutuhan zat besi
pada ibu hamil terus menerus meningkat sesuai dengan usia kehamilan.
Ibu mngerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan.

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan


protein hewani seperti nasi, ubi, jagung, daging, ikan, telur dan minum susu
untuk memenuhi kebutuhan kalori perharinya.
5. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta Vitamin C seperti hati,
daging sapi, ikan, telur, dan buah - buahan. Rasional : Karbohidrat dan Protein
merupakan salah satusumber kalori dan zat pembangun yang dibutuhkan selama
hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan organ
kehamilan. Makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan jumlah
sel darah merah secara alamiah dan makanan mengandung vitamin C akan
membantu penyerapan zat besi dalam darah.
6. Istirahat yang cukup selama hamil yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan malam hari
7 - 8 jam. Rasional : Istirahat dapat mengurangi beban kerja jantung yang
mengalami peningkatan

selama kehamilan. Istirahat juga dapat menghemat penggunaan energi yang

juga meningkatkarena adanya kehamilan.

9. Berikan penjelasan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu :

2
a) Sakit kepala yang menetap

b) Penglihatan kabur

c) Nyeri perut yang hebat

d) Berkurangnya gerakan janin

2
e) Oedema pada wajah dan tungkai

f) Demam tinggi

g) Perdarahan jalan lahir

h) Pengeluaran air dari jalan lahir

10. Ajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan jelaskan

batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam.

11. Jelaskan pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal selama


kehamilan.

Rasional : Ibu akan menyadari pentingnya memantau perkembangan dan

pertumbuhan kehamilan dan janinnya sehingga akan memeriksakan

kehamilannya secara teratur dan memantau kadar Hemoglobin ibu lebih lanjut

12. Pemberian tablet Fe, vitamin C, dan vitamin B


kompleks.

Rasional : Tablet Fe adalah zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar

haemoglobin dalam darah. Vitamin B kompleks dapat merangsang relaksasi otot

- otot polos dan memperlancar aliran darah sehingga membantu metabolisme

termasuk saluran cerna. Vitamin C membatu proses penyerapan zat besi di

dalam usus duabelas jari.

13. Anjurkan pada ibu untuk datang kembali memeriksakan kehamilannya di

BPMMutiara Hati tanggal 14 Juni 2022.

Catatan perkembangan ke II Ny. FH di BPM Mutiara Hati pada Tanggal 14 Juni


2022 Pukul 20.00 wib.

I. SUBJEKTIF

2
Ny. FH G2P1A0 datang ke BPM Mutiara Hati ingin Mengontrol ulang
kehamilannya dan mengatakan masih merasa lelah, lemah, pusing, nafsu makan
berkurang

2
II. OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah :120/80mmHg
Respirasi : 22 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt

Suhu :36,50C

Berat Badan : 65kg

Lila : 30 cm

b. Pemeriksaan Fisik

Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva pucat

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

Mamae : payudara membesar,areola menghitam, putting


susu menonjol, kolostrum belum keluar.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,ada strie gravidarum dan
linea nigra, tidak ada pembesaran hepar dan limpa.
TFU : Pertengahan PX(31 cm) Bagian fundus teraba bagian bulat,
lembek tidak melenting yaitu bokong janin, bagian kanan perut
teraba
satu bagian memanjang seperti ada tahanan yaitu.punggung, bagian
kiri perut teraba bagian-bagian kecil syaitu ekstremitas, bagian bawah
perut teraba satu bagian bulat, keras melenting yaitu kepala belum
masuk panggul (Divergen).
DJJ :130 x/mnt
TBJ : 3100 gram

2
Anus : tidak di lakukan pemerikasaan.
Ekstremitas :

2
Atas : tidak oedem,kuku tidak pucat
Bawah : tidak oedem, kuku tidak pucat, tidak ada varises

c. Pemeriksaan penunjang
Haemoglobin : 7,9 gr %
Gol darah :O
Urine albumin : ( negatif )
Urine reduksi : ( negatif )

III. ASESSEMENT

Ny. FH umur 29 tahun G1P1A0 hamil 33 minggu janin tunggal hidup letak
memanjang puki preskep Sudah masuk pangggul dengan kehamilan anemia
sedang, dan lagi di atasi.

IV. PLANNING, IMPLEMENTASI, EVALUASI

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu dan janinnya

dalam keadaan sehat, tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 80 x/menit.pernafasan

22x/menit dan suhu 36,50C, usia kehamilan ibu 33 minggu, denyut jantung janin

9 (+) 130 x/menit dan posisi terbawah bayi kepala dan belum masuk panggul,

dengan masalah anemia sedang dan jika anemia tidak teratasi maka potensial

terjadi partus prematur. ibu dan keluarga mengerti dan mengetahui hasil

pemerikasaan.

2. Menjelaskan penyebab anemia, yaitu karena kurangnya asupan gizi, terutama zat

besi. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil terus menerus meningkat sesuai dengan

usia kehamilan.

Ibu mngerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan.

3. Memberikan konseling kesehatan tentang :

2
a. Memgatur pola makan dan gizi seimbang untuk memenuhi tambahan

kebutuhan kalori : Ibu mengerti akan pentingnya makanan dengan gizi

seimbang terutama

2
sumber protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.

29
b. Istitahat yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8

jam : mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi kesehatan

c. Menjelaskan tanda bahaya dalam kehamilan. Misalnya perdarahan pervaginam,

pergerakan janin kurang, bengkak pada wajah dan tungkai, demam tinggi,

penglihatan kabur, nyeri kepala yang menetap, dan kejang, Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan.

d. Mengajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan menjelaskan

batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam, Ibu

mengerti konseling yang di berikan.

4. Menjelaskan pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal selama kehamilan, yaitu

untuk memantau kemajuan perkembangan kehamilan demi memastikan

kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada didalamnya. Ibu

mengerti dan bersedia melakukannya.

5. Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C 3x1 sehari, dan Vit.

B kompleks 3x1 sehari, ibu Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat

yang diberikan sesuai dengan aturan minumnya.

6. Mengajurkan ibu untuk minum obat sesuai dari anjuran bidan, ibu bersedia.

7. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan, ibu bersedia.

3
Tapaktuan, 14 Juni 2022
Praktikan,

3
Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( Yulisnaini A.Md.Keb) (Novy Ramini Harahap, SST,M.Keb)

3
BAB IV

PEMBAHASAN

Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan


kehamilan pada Ny. FH umur 29 tahun dengan G2P1A0 yang dilakukan di
Bpm Mutiara Hati. Di dalam bab ini penulias membandingkan apakah ada
kesenjangan antara teori dan praktek.

Berdasarkan dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil tanggal 07 Juni


2022 pukul 17.00 WIB di Bpm Mutiara Hati pada Ny. FH Umur 27 Tahun
G2P1A0 umur kehamilan 32-33 minggu janin tunggal hidup letak memanjang
punggung kanan presentasi kepala, kepala belum masuk panggul dengan
kehamilan Anemia Sedang. Dan di dapatkan bahwa pada tinjauan kasus
muncul keluhan pusing , lelah tidak nafsu Makan. Maka asuhan yang
diberikan yaitu:

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.

2. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya


anemia

3. Memberi tahu ibu untuk mengatur pola makan, gizi seimbang untuk
memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300 kkal.

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan


protein hewani seperti nasi, ubi, jagung, daging, ikan, telur dan minum susu
untuk memenuhi kebutuhan kalori perharinya.

5. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta Vitamin C seperti


hati, daging sapi, ikan, telur, dan buah - buahan. Rasional : Karbohidrat dan
Protein merupakan salah satu sumber kalori dan zat pembangun yang
dibutuhkan selama hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim dan organ kehamilan. Makanan yang mengandung zat besi dapat
meningkatkan jumlah sel darah merah secara alamiah dan makanan
mengandung vitamin C akan membantu penyerapan zat besi dalam darah.
3
6.Istirahat yang cukup selama hamil yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan malam
hari 7 - 8 jam. Rasional : Istirahat dapat mengurangi beban kerja jantung yang
mengalami peningkatan selama kehamilan. Istirahat juga dapat menghemat
penggunaan energi yang juga meningkat karena adanya kehamilan.
7. Mengingatkan ibu kunjungan ulang jika ada keluhan.
8. Ibu mengerti atas semua penjelasan yang telah diberikan.

Berdasarkan data di atas setelah diberi interpensi di nyatakan ada


kesenjangan teori dan praktek.

3
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di

negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, anemia defisiensi besi

sekitar

62,3%,Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang

gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang

banyak (persalinan yang lalu, haid, dll). Oleh karena itu sebaiknya pada semua wanita

Usia Subur Agar di berikan peyuluhan tentang cara mencegah anemia. Khususnya ibu

hamil untuk mencegah terjadinya komplikasi karena anemia. Dalam studi kasus ini

tidak di temukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik.

Berdasarkan dari tinjauan kasus “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Trimester III pada Ny. FH dengan kehamilan anemia sedang”.Dari pengkajian data

Subjektif diperoleh :Ibu bernama Ny. FH, berumur 29 tahun, Ny. FH hamil yang kedua,

sudah pernah melahirkan dan belum pernah keguguran, Ny. FH menstruasi terakhir

tanggal 11-10-2021, Ibu mengeluh mudah lelah sering pusing dan tidak nafsu makan.

Dari data Objektif : Di lakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen, dengan hasil:

Leopold I : TFU Pertengahan PX ( 30 cm) bagian fundus teraba


bokong janin.

Leopold II : Bagian kanan ibu teraba punggung janin dan bagian kiri

ibu teraba ekstremitas janin.

Leopold III : Bagian bawah teraba kepala


janin

3
Leopold IV : Kepala Sudah masuk panggul.
DJJ : 125 x/menit

3
TBJ : (30-11) x 155 : 2.945 gram
Haemoglobin : 7,9 gr %

Dengan demikian setelah dilakukan pengkajian dan pengumpulan data


Subjektif dan Objektif mahasiswa dapat menginterpretasi data dengan hasil:“Ny. FH
umur 29 tahun G2P1Ao hamil 32-33 minggu janin tunggal hidup punggung kanan
presentasi kepala, kepala sudah belum panggul dengan kehamilan Anemia Sedang”.

Dan berdasarkan data diatas ditemukan adanya diagnosa potensial dan perlu
antisipasi penanganan segara.

Kemudian dari data diatas mahasiswa dapat segera merencanakan asuhan


berdasarkan kebutuhan dari pemeriksaan yang telah dilakukan berupa :

a. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.


b. Menjelaskan penyebab anemia, Ibu mngerti
c. Memberikan konseling kesehatan tentang :
Memgatur pola makan dan gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan

kalori : Ibu mengerti akan pentingnya makanan dengan gizi seimbang terutama

sumber protein, vitamin dan zat besi dan bersedia mengikuti anjuran bidan.

Istitahat yang cukup yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam

dan ibu mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi kesehatan

Menjelaskan tanda bahaya dalam kehamilan.

Mengajarkan cara menghitung pergerakan janin dalam 24 jam dan menjelaskan

batas normal pergerakan janin yaitu minimal 10 kali selama 24 jam, Ibu

mengerti

d. Menjelaskan pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal selama kehamilan, Ibu

mengerti dan bersedia melakukannya.

e. Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari, Vit. C 3x1 sehari, dan Vit.

B kompleks 3x1 sehari, ibu Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat yang

diberikan sesuai dengan aturan minumnya,

3
f. Mengajurkan ibu untuk minum obat sesuai dari anjuran bidan, ibu bersedia.

3
g. Menganjurkan ibu agar mengikuti kelas ibu hamil dengan kegiatan senam
hamil h. Mengingatkan ibu untuk kunjungan jika ada keluhan, ibu bersedia.

5.2. Saran
1. Bagi masyarakat khususnya para ibu hamil diharapkan dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin agar dapat menjaga kesehatan diri dan janinnya
selama masa kehamilan, dan diharapkan setiap datang kunjungan selalu
mematuhi protocol kesehatan, yaitu memakai masker dan mencuci tangan.
2. Bagi bidan, diharapkan dapat melakukan, mempraktekkan dan memotivasi
masyarakat khususnya para ibu hamil untuk senantiasa memeriksakan
kehamilannya secara rutin agar kehamilannya terjaga danberkualitas.dan setiap
melakukan kegiatan atau melayani pasien harus memakai alat pelindung diri
(APD) dan selalu menjalankan protocol kesehatan yang telah di tetapkan di Bpm
Mutiara Hati.
3. Bagi seluruh mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Program Studi Profesi Bidan
Medan diharapkan agar senantiasa belajar dan lebih bisa mendalami serta
menguasai ilmu yang diajarkan baik dari ilmu umum maupun ilmu tentang
kebidanannya sendiri, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.

3
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan, 2012. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan , 2013. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan

Penelitian

Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC..

Maternity, D., Putri, R.D., Aulia, D.L.N. (2017). Asuhan Kebidanan Komunitas

Di sesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Kebidanan. Yogyakarta : ANDI

Manuaba I.A.C, Dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi 2,

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010. Manuaba, I.B.G, dkk.

Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007

Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka..

Robson, E.S., and Waugh, J. (2012). Medical Disorders in Pregnancy : a Manual for

Midwives. Penerjemah : Devi Yulianti. Jakarta : EGC

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.

Varney, Helen; Jan M.K; Carolyn L.G. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC;

2006

Walyani, E.S. (2015). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal.

Yogyakarta : Pustaka Baru Pres.

3
DOKUMENTASI

39
40

Anda mungkin juga menyukai