Anda di halaman 1dari 106

BAHAN AJAR

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Dosen Pengampu
Agus Purnama Sari, SST., M.Keb

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

1. Siti Darmia (2030701001) 9. Cici lucianti (2030701018)


2. Riska Dwi A. (2030701005) 10. Fitriani (2030701028)
3. Asnuri (2030701006) 11. Melly indriani (2030701022)
4. Korina Oktavia (2030701009) 12. Nurul sobbah (2030701017)
5. Yoan Ariestia (2030701010) 13. Rika (2030701027)
6. Putri Dea A. (2030701013)
7. Syarifah Anisah(2030701014)
8. Canning jasmasari (2030701023)

JURUSAN D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya


penusunan makalah ini bisa diselesaikan. Untaian shalawat dan salampun tidak lupa
dituturkan tertuju kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammd SAW. Kami tidak
hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami juga mengucapkan terimakasih kepada
temen-temen yang telah membantu kami.
Kami membuat makalah ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang telah
diberikan oleh dosen. Pembuatan makalah ini bertujuan unutk menambah
pengetahuan dan wawasan. Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk bagi pembaca.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu
hingga selesainya tugas mata kuliah ini.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Tarakan, 25 Agustus2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………..1
C. TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………..2
A. FAKTOR-FAKTOR FISIK ………………………………………………………..2
1. Status kesehatan ……………………………………………………………2
2. Status gizi ………………………………………………………………….4
3. Gaya hidup …………………………………………………………………9
4. Substance abuse ……………………………………………………………12
5. Hamil diluar nikah dan kehamilan tak diharapkan ………………………15
B. FAKTOR PSIKOLOGIS ………………………………………………………….16
1. Support keluarga ………………………………………………………….17
2. Substance abuse …………………………………………………………..19
3. Partner abuse ………………………………………………………………19
C. FAKTOR LINGKUNGAN,SOSIAL BUDAYA,EKONOMI ……………………..19
1. Kebiasaan adat istiadat ……………………………………………………19
2. Fasilitas kesehatan ……………………………………………………….20
3. Ekonomi ………………………………………………………………….20
D. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,DAN III ………………...21
1. Oksigen …………………………………………………………………..21
2. Nutrisi …………………………………………………………………….21
3. Personal hygiene ………………………………………………………….24
4. Pakaian …………………………………………………………………….27
5. Eliminasi …………………………………………………………………..27
6. Seksual …………………………………………………………………….29
7. Mobilisasi,body mekanik …………………………………………………31
8. Exercise/senam hamil ………………………………………………….....33
9. Istirahat/tidur ……………………………………………………………..41

ii
10. Imunisasi …………………………………………………………………43
11. Traveling …………………………………………………………………46
12. Persiapan laktasi ………………………………………………………….47
13. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi ………………………………....52
14. Memantau kesejahteraan janin ……………………………………………57
15. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi …………………………………….58
16. Kunjungan ulang ………………………………………………………….67
17. Pekerjaan …………………………………………………………………68
18. Tanda bahaya dalam kehamilan …………………………………………..75
E. KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I,II, DAN III …………85
1. Support dari keluarga …………………………………………………….85
2. Support dari tenaga kesehatan ……………………………………………87
3. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan ………………………………88
4. Persiapan sibling ………………………………………………………….89
F. ANGKA KECUKUPAN GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I,II DAN III………..90
G. ANGKA KECUKUPAN GIZI …………………………………………………….90
1. Pengertian Angka Kecukupan Gizi ………………………………………90
2. Kegunaan Angka Kecukupan Gizi ……………………………………….91
3. Faktor yang Mempengaruhi Kecukupan Gizi ……………………………91
4. Prinsip Menyusun Menu Seimbang ………………………………………92
H. INDEKS MASA TUBUH …………………………………………………………93
1. Pengertian Indeks Masa Tubuh ……………………………………………93
2. Kekurangan dan Kelebihan Indeks Masa Tubuh ………………………….94
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….96
1. Kesimpulan ……………………………………………………………………….96
2. Saran ………………………………………………………………………………96
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………......97
REVISIAN …………………………………………………………………………………99

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan
janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. Status kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya. Bukan hanya faktor
fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu
tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud
dan ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami
seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat
menunjang proses persalinan nanti.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana faktor-faktir fisik ibu hamil?
2. Bagaimana faktor psikologis ibu hamil?
3. Bagaimana faktor lingkungan,social budaya dan ekonomi?
4. Bagaimana kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,II, DAN III?
5. Bagaimana kebutuhan psikologi ibu hamil trimester I,II dan III?
6. Bagaimana angka kecukupan gizi
7. Bagaimana Indeks Masa Tubuh

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui faktor-faktor fisik ibu hamil
2. Mengetahui faktor psikologis ibu hamil
3. Mengetahui faktor lingkungan,social budaya dan ekonomi
4. Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,II, DAN III
5. Mengetahui kebutuhan psikologi ibu hamil trimester I,II dan III
6. Mengetahui Angka Kecukupan Gizi
7. Mengetahui Indeks Masa Tubuh

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR FISIK
1. STATUS KESEHATAN
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan
atau penyakit yang dialami ibu hamil:
a. Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan.
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah Hyeperemesis
gravidarum, preeklampsial eklampsia, kelainan lamanya
kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau
selaput janin, perdarahan anterpartum, gemelli.
b.  Penyakit atau kelaianan yang tidak langsung berhubungan
dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbale balik
dimana penyakit ini dapat memperberat serta
mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat
diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang termasuk
dalam kategori ini adalah:
1) Penyakit atau kelainan alat kandungan; varises
vulva, kelainan bawaan, edema vulva, hematoma
vulva, perdangan, Gonorea, Trikomononas
vaginalis, kandidiasis, amoebasis, DM,
bartholinitis, kista bartholini, kondilomata
akuminata, fistula bagina, kista vagina, kelainan
bawaan uterus, kelainan letak uterus, Prolapsus
uteri, Tumor uteri, mioma uteri, Karsinoma servik,
Karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.

2
2) Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung,
hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisiensi, jantung
rematik, endokarditis.
3) Penyakit darah missal anemia dalam kehamilan,
leukemia, penyakit Hodgkin, hemostasis dan
kelainan pembekuan darah, purpura
trombositopeni, hipofbrinogenemia, iso-
imunisiasieri-troblastosis fetalis.
4)  Penyakit saluran nafas misalnya influenza,
bronchitis, pneumonia, asma bronkiale, TB paru.
5)  Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus,
karies, gingivitis, pirosis, hernia
diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta, hernia,
appendiksitis, colitis, megakolom, tumor usus,
hemorrhoid, dan lain-lain.
6)  Penyakit hepar dan pankreas, misalnya hepatitis,
ruptur hepar, sirosis hepatis, ikterus, atrofi hepar,
penyakit pankreas, dan lain-lain.
7) Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi
saluran kemih, bakteriuria, sistisis, pielonefritis,
glomerulonefritis, sindroma nefrotik, batu ginjal,
gagal ginjal, TBC ginjal, dan lain-lain.
8)  Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam
kehamilan, kelainan kelenjar gondok dan anak
ginjal, kelainan hipofisis, epilepsia, perdarahan
intrakarnial, tumor otak, poliomileitis, sklerosis
multipleks, miastenia gravis, otosklerosis, dan lain-
lain.
9) Penyakit menular misalnya IMS (penyakit akibat
hubungan seksual), AIDS, Kondilomata akuminata,

3
thypus, kolera, tetanus, erysipelas, difteri, lepra,
TORCH, morbili, campak, parotitis,variola,
malaria, dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi
transplasental, partus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatorum,
shock, perdarahan. Pemahaman mengenai konsep penyakit-penyakit
tersebut akan menjadi dsar dalam indentifikasi faktor resiko sehingga
mampu melakukan deteksi.

2. STATUS GIZI
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada
masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan
janin. Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan
hal yang penting untuk diperhatikan. Keterbatasan gizi selama hamil
sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau
keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil
dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk
persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah
sebagai berikut :  
a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat
pada pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan
otak, kelainan neural, spina bifida dan anensepalus, baik
pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Asam folat
juga berguna untuk membantu produksi  sel darah merah,
sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta.

4
Pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif untuk
mencegah kelainan neural. Minimal pemberian suplemen
asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis
pemberian asam folat untuk preventif adalah 5 mikrogram
atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok deng faktor
resiko adalah 4 mg/hari.
b. Energy
Diit pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi
protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan
juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi
ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan
terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein
sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi(fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi
secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi,
sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap
tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg),
minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi
adalah adanya perubahan volume darah atau hydraemia
(peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan
peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya
tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung
tanin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.

5
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan
Kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f. Vitamin D
Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok
beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negara dengan
musim dingin yang panjang.
g. Yodium
Pemberian Yodium pada daerah dengan endemik
kretinisme
h. Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,
Magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
Tabel Kecukupan Gizi Wanita Hamil Widya Karya Pangan dan Gizi
Tahun 1993
Pada wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang
adekuat baik jumlah maupun susunan menu atau kualitasnya serta
mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Akibat malnutrisi pada
kehamilan yaitu berat otak dan bagian-bagian otak serta jumlah sel otak
kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi Inteligensia (IQ) dibawah
rata-rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi
berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang, ukuran plasenta
berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin
tumbuh lambat atau terganggu (IUGR). Ibu hamil dengan kekurangan gizi
cenderung melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat
badan selama hamil adalah 10-20 ke atau 20% dari berta badan idela
sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan hamil adalah sebagai
berikut :
a. Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan
berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat
badan ibu.

6
b. Kenaikan berat badan trimester 11 adalah 3 kg atau 0,3
kg/ Sebesar 60& kenaikan berat badan ini dikarenakan
perturn jaringan pada ibu.
c. Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5
minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini karena
pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih
kurang 3 kg.
Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak otak yang pesat
terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua,
adalah 30 minggu sampai 18 bulan setelah lahir (perinatal). Pada umur 0-1
tahun terjadi pertumbuhan otak 25% dari saat hamil. Pada usia 2 tahun
pertumbuhan otak kurang dari 10%. Berat otak pada saat lahir 25% otak
dewasa, pada umur 6 bulan 50%, pada saat umur 2 tahun 75% otak dewasa,
pada saat 5 tahun 90% otak dewasa dan pada umur 10 tahun 95% otak dewasa.
Pengaturan komposisi makanan terdiri dari protein 10-15%, lemak 20% dan
karbohidrat 60-70%.
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali
selama kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a. Metabolisme umum, terjadi peningkatan basal metabolisme dan
kebutuhan kalori meningkat. Metabolisme basal pada masa 4
bulan pertama mengalarni peningkatan dan kemudian menurun
20-25% pada 20 minggu terakhir. Karena adanya peningkatan
growth hormon sehingga penggunaan protein meningkat.
Terjadi peningkatan Parathyroid hormon sehingga metabolisme
Kalsium meningkat.
b. Fungsi alat pencernaan, terjadi perubahan hormonal,
peningkatan HCG, hormon estrogen dan progesteron
menimbulkan berbagai perubahan. Misalnya perubahan pola
makan diakibatkan keluhan mual muntah, adanya morning
sickness, keluhan anoreksia. Juga muncul perubahan motilitas

7
lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama, terjadi
peningkatan absorpsi nutrien, glukosa dan zat besi, dan terjadi
perubahan motilitas uses hingga kadang timbal obstipasi.
c. Fungsi ginjal, terjadi peningkatan Glomurelo Filtration rate
(GFR) 50%, sehingga banyak cairan yang diekskresi pada
pertengahan kehamilan dan sedikit cairan diekskresi pada
bulan-bulan terakhir kehamilan.
d. Volume darah atau plasma darah rata-rata meningkat hingga
50%, dan jumlah erytrosit meningkat 20-30% sehingga terjadi
hemodilusi dan konsentrasi Hemoglobin menurun.
Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari :
a. Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index
(Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan
dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas
kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat
badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi
dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga
terjadi kesulitan dalam persalinan.
b. Ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas pada
wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika
ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya
adalah Kurang Energl. Kronis (KEK).
c. Kadar Hemoglobin (HB)

8
3. GAYA HIDUP
1) Kebiasaan minum jamu. Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan
yang beresiko bagi wanita hamil, karena efek minum jamu dapat
membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan
kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus,  kelainan ginjal dan
jantung janin, asfiksia neonatorum , kematian janin dalam kandungan
dan malformasi organ janin. Hal ini terjadi terutama apabila minum
jamu pada trimester I. Selain efek pada janin juga terdapat
kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya keracunan, kerusakan
jantung dan ginjal, shock, dan perdarahan. Efek tersebut dapat
terjadi dikarenakan kandungan zat-zat  tertentu pada jamu baik
berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman
bagi ibu. Karena kenyataan yang ada di masyarakat menunjukkan
bahwa tidak semua jamu yang beredar di pasaran Indonesia
mencantumkan bahan atau komposisi jamu, termasuk tidak
mencantumkan hasil riser evidence mengenai zat-zat yang digunakan
untuk membuat jamu, bahkan kadang ada yang mencampur jamu,
dengan jenis obat tertentu yang membahayakan kehamilan. Menurut
standar konsep pengobatan tradisional sebenarnya diperbolehkan dan
dibenarkan dengan persyaratan bahwa zat-zat atau bahan yang
dipergunakan dalam pengobatan tradisional tersebut sudah terbukti
efektif dan bermanfaat dan tidak membahayakan kehamilan.
2) Mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu. Perlu dikaji ada beberapa
mitos tertentu yang membahayakan kehamilan dan ada mendukung
terhadap pemeliharaan kesehatan selama hamil. Mengenai mitos,
takhayul atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh ada mitoni, tidak boleh
makan-makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan
keperluan untuk persalinan  dan bayi, minum air kelapa muda, tidak
boleh memotong rambut, tidak boleh berkata kotor dsb. Mitos yang

9
mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang
membahayakan dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan
memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu
hamil.
3)  Aktivitas Seksual
Nasehat atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan aktivitas
seksual ibu selama hamil sangat jarang diberikan selama antenatal care.
Seringkali pemberian pendidikan kesehatan mengenai seksual
selama hamil sangat minim diberikan, bahkan kadang informasi
diberikan secara tidak jelas, implisit, dengan bahasa kias serta
menimbulkan salah pengertian. Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu
hamil tidak harus menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus
mengurangi aktivitas seksual. Mengenai aktivitas seksual jarang sekali
diklarifikasi ataupun didiskusikan dengan ibu hamil. Bahkan ada
sebagian kalangan yang menganggap bahwa hal ini tabu untuk
dibicarakan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa, efek dari
aktivitas seksual selama hamil. Larangan dalam aktivitas seksual pada
ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence. Terdapat
perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama
hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Beberapa
pendapat mengenai hubungan seksual selama hamil didnsari pada
beberapa konsep bahwa dalam cairan sperma terkandung prostaglandin
sehingga merangsang munculnya kontraksi, dimungkinkan merangsang
mulainya persalinan, maka muncul pendapat bahwa coitus mendekati
usia kehamilan aterm menyebabkan kemungkinan insiden kehamilan
postterm atau serotimus. Namun menurut konsep evidence based
menyatakan bahwa pengaruh aktiviitas seksual selama masa kehamilan
tidak terbukti signifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya
persalinan (Enkin, 2000).
4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari

10
Menurut analisis profesional bahwa maksud pekerjaan atau aktivitas
ibu hamil bukan hanya pekerjaan ke luar rumah atau institusi tertentu,
tetapi juga pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga di dalam
rumah, termasuk pekerjaan sehari- hari di rumah dan mengasuh anak.
Sering ada rekomendasi untuk mengurangi aktivitas pada ibu hamil
dengan riwayat melahirkan BBLR, namun hal ini tidak terbukti efektif.
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan dimana ibu hamil
sama sekali tidak boleh melakukan aktivitas pekerjaan rumah ataupun
bekerja diluar rumah. yang penting diperhatikan adalah keseimbangan
dan toleran dalam pekerjaan. Karena pada kenyataannya pekerjaan
selain berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan juga berhubungan
dengan penghasilan keluarga dan kesejahteraan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil adalah
apakah aktivitasnya berisiko bagi kehamilan. Contoh aktivitas yang
berisiko bagi ibu hamil adalah aktivitas yang meningkatkan stress,
berdiri lama sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang berat, paparan
terhadap suhu atau kelembaban yang ekstrim tinggi atau rendah,
pekerjaaan dengan paparan radiasi. Nasehat yang penting disampaikan
adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan aktivitas atau pekerjaan
tetapi cermati apakah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan berisiko
atau tidak untuk kehamilan dan ada perubahan dalam aktivitas atau
pekerjaan karena berhubungan dengan kapasitas fisik ibu dan
perubahan sistem tubuh, nasehatkan pula dari sisi keuntungan dan
resiko bagi ibu hamil.
5) Exercise atau senam hamil
Senam hamil atau latihan memberi keuntungan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran
darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan
pernafasan, aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi proses
persalinan.  Komponen gerakan senam ada beberapa modifikasi yang

11
berbeda-beda tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
adanya pemanasan, latihan pernafasan, latihan otot, dan latihan
panggul. Perhatikan mengenai kontraindikasi untuk melakukan senam
hamil, misalnya kehamilan dengan abortus berulang, dengan penyakit
hipertensi atau kehamilan dengan penyakit tertentu sehingga
menimbulkan resiko bagi kehamilannya.
6)

4. SUBSTANCE ABUSE
Pengertian dari substance abuse adalah perilaku yang
membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau
penggunaa obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
a. Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya
tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari
saat obat diberikan. Obat-obat yang diberikan kepada ibu
hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti:
1) Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin,
penggunaan obat pada trimester pertama.
2) Kelainan faal alat tubuh
3) Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu
hamil baru akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika
sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Sebagai contoh
pemberian estrogen pada ibu hamil dapat menyebabkan
tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau
dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita
hamil melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa

12
diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin. Maka
sebaiknya berhati-hati memberikan obat sewaktu hamil.

b. Merokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukkan bahwa merokok
menimbulkan efek yang sangat membahayakan bagi janin. Ibu
hamil perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir.
Efek merokok terhadap kejadian pre eklampsia, kelainan
perinatal tidak cukup terbukti. Hasil riset menunjukkan satu
atau lima diantara wanita hamil dilaporkan
merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok,
berhenti pada pemeriksaan kunjungan antenatal yang
pertama. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok
sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, status un
marital, penghasilan rendah, atau ibu dengan problem
psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dan lain-
lain. Merokok merupakan salah satu isu penting yang
sangat bagus dicermati saat kehamilan karena efek yang
muncul diakibatkan merokok adalah kelahiran BBLR,
persalinan preterm, kematian perinatal. Merokok juga
sering dihubungkan dengan kejadian keberhasilan masa
menyusui atau laktasi dan memperpendek masa menyusui,
meskipun dalam hubungan ini penyebabnya belum
diketahui dengna pasti. Faktor lingkungan yang baik dan
strategis merupakan salah satu upaya penting untuk
menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada
pemberian konseling tentang bahaya merokok. Pengaruh
nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan
pada otak janin peningkatan denyut jantung janin. Merokok
selain mempunyai efek membahayakan janin juga

13
membahayakan ibu berkaitan dengan penyakit- penyakit
yang muncul sebagal akibat merokok, misalnya penyakit
paru,  jantung, hipertensi, arteriosklerosis, kanker paru dsb.
Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung
upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan
antenatal care, kelas antenatal bagi perokok mengurangi
periklanan tentang rokok, area bebas merokok, dan
mengembangkan serta mendukung kebijaksanaan tentang
upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja
masing-masing.
c. Alcohol dan kafein
Alkohol yang dikonsurnsi ibu hamil dapat membahayakan
jantung hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan
kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan
kelahiran prematur. Tidak hanya pada peminum atau
pemakai alkohol rutin, tetapi juga pada pemakai alkohol
yang tidak rutin atau insidental. Efek pemakaian alkohol
dalam kehamilan adalah pertumbuhan janin terhambat,
retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung dan kelainan
neonatal. Munculnya efek ketidaknormalan pada ibu hamil
dengan konsumsi alkohol minimal 28.5 ml perhari dan
terutama konsumsi alkohol pada trimester pertama.
Konsumsi kafein yang berlebihan mengakibatkan bayi lahir
mati, abortus dan persalinan prematur.
d. Hamil dengan ketergantungan obat/NAPZA
Pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat
mempengaruhi ibu maupun janinnya, terutama pada masa
konsepsi dan trimester I kehamilan karena tahap ini
merupakan tahap organogenesisi atau pembentukan organ.
Contoh obat-obatan tersebut adalah ganja, morfin, heroin,

14
pethidin, jenis barbiturate, alkohol, dan lain-lain akan
menimbulkan gangguan pada ibu dan janinnya. Janin akan
mengalami cacat fisik, kelahiran premaatur dan BBLR,
serta cacat mental dan sosial. Ibu hamil dengan
ketergantungan obat umumnya takut melahirkan bayi cacat,
merasa gehsah, bingung dan takut terhadap akibat yang
akan dialami oleh bayinya dengan minum obat-obatan
tersebut.
e. Sinar rontgen atau radiasi
Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan
terutama adalah pada trimester I (umur 4 sampai 9 minggu
dari hari pertama menstruasi terakhir). Pada kehamilan
trimester I merupakan tahap dasar pembentukan organ
termasuk organ vital otak, sumsum tulang belakang,
jantung, ginjal dan pernafasan, sehingga paparan sinar X-
ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko
kecacatan janin, malformasi janin, retardasi mental pada
janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek radiasi
terhadap janin tergantung dari umur kehamilan berapa saat
paparan radiasi berlangsung dan seberapa besar jumlah
radiasi yang diterima.

5. HAMIL DILUAR NIKAH DAN KEHAMILAN TAK DIHARAPKAN


Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja
yang dikarenakan seks pra nikah atau seks bebas. Meskipun tidak
menutup kemungkinan bahwa kehamilan tidak diinginkan juga dapat
terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan sumi isteri yang
sudah menikah Yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini

15
biasanya dikarenakan karena kegagalan alat kontrasepsi. Kedua hal
tersebut sama-sama memberi dampak psikologis pada ibu hamil.
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
1) Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus,
membuang anaknya, menitipkan anak ke orang lain atau
panti asuhan
2) Berusaha melakukan aborsi dan bunuh diri
3) Melakukan pekerjaan sebagai seorang ibu walau dengan
keterpaksaan
Pada kehamilan diluar nikah dan kehamilan tidak diinginkan bila
kehamilan dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi single
parents, bila pasangan tidak mau menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa
terjadi perkawinan bermasalah dengan beban perasaan tidak nyaman, stress,
dihantui rasa malu, rendah diri, merasa bersalah atau berdosa, depresi atau
tertekan, pesimis dan lain-lain.

B. FAKTOR PSIKOLOGIS
Status emosional dan psikologis ibu turut menentukan keadaan yang
timbul sebagai akibat atau diperburuk oleh kehamilan, sehingga dapat terjadi
pergeseran dimana kehamilan sebagai proses fisiologis menjadi kehamilan
patologis.
Peristiwa kehamilan adalah peristiwa fisiologis, namun proses alami
tersebut dapat mengalami penyimpangan sampai berubah menjadi patologis.
Ada dua macam stressor, yaitu:
1) Stessor internal, meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan,
penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan,
perubahan peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan,
takut terhadap kehamilan persalinan, kehilangan pekerjaan.

16
2) Stressor eksternal: status marital, maladaptasi, relationship, kasih
sayang, support mental, broken home.
Pada peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang
waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan fisiologi, tetapi juga
terjadi perubahan psikologis yang memerlukan penyesuaian
emosi, pola berfikir dan perilaku yang berlanjut hingga bayi lahir.
Latar belakang munculnya gangguan psikologik atau kejiwaan
adalah berbagai ketidakmatangan dalam perkembangan
emosional dan psikoseksual dalam rangka kesanggupan
seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu
termasuk kehamilan. Kadang-kadang muncul penyakit jiwa
(psikosis) dalam kehamilan. Kelainan jiwa dapat menjadi berat
dalam kehamilan. Ada beberapa keadaan spesifik dalam
kehamilan yang mungkin juga menimbulkan kelainan jiwa atau
gangguan psikologis misalnya hyperemesis gravidarum, abortus,
pre eklampsia/eklampsia. Pada kasus psikologis atau kelainan
jiwa yang berat perlu support atau dorongan dan dukungan
dari signficant others (orang terdekat) dalam keluarga.
1. SUPPORT KELUARGA
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat
berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan
mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi
kehidupan keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.
Kehamilan dapat dikatakan sebagai maturasi dan suatu kejadian yang
biasa dalam tumbuh kembang keluarga.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena
konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang
berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya
seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan hubungan
dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi

17
terhadap kehamilan dan menginterpretasikannya berdasarkan
kebutuhan masing-masing.
Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam
adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi ibu. Keberadaan ibu
disamping anak perempuannya selama masa kanak-kanak seringkali
berarti ibu juga akan hadir dan mendukung selama anaknya hamil.
Reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya menandakan penerimaannya
terhadap cucu dan anak perempuannya dan ini sangat membantu ibu
dalam menghadapi kehamilannya dengan lebih tenang.
elama krisis keluarga dan individu dalam keadaan tidak seimbang
dan tidak dapat dipecahkan akan mengakibatkan tingkah laku
maladaptif dalam anggota keluarga dan kemungkinan terjadi
perpecahan antara anggota keluarga. Anggota keluarga yang mampu
memecahkan krisis, maturasi dengan sukses akan kembali kepada
tugas/ fungsi yang maksimal dan ini merupakan kekuatan bagi
keluarga untuk menciptakan hubungan baik.
Pemecahan masalah dipengaruhi oleh individu dan keluarga
yaitu;
1) Bagaimana organisasi keluarga itu
2) Pengalaman yang lalu menghadapi krisis
3) Cara-cara mempergunakan pola pemecahan masalah
4) Kemampuan dan adanya sumber-sumber
Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat
menghindari konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan
untuk kedatangan anaknya, mencari informasi bagaimana menjadi
ibu dan ayah, suami mempersiapkan peran sebagai ibu rumah tangga.
Agar kehamilan dapat berjalan lancar dan ibu dapat
mengadakan hubungan yang sehat dengan bayinya, maka reaksi ibu
terhadap kehamilan seharusnya:
1) Menerima kehamilan

18
2) Menghilangkan rasa takut terhadap persalinan
3) Menerima peran ibu
4) Menciptakan ikatan antara ibu dan bayinya.
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosi dan
pasangan merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan
tugas perkembangan ini.

2. SUBSTANCE ABUSE
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat
membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu
diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga
kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai
teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi
klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya
tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
3. PARTNER ABUSE
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap
perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk
kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai
oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul
gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien
akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

C. FAKTOR LINGKUNAGN,SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI


1. KEBIASAAN ADAT ISTIADAT
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan

19
sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah
tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai
teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan
penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga
tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama
sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika
memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang
sinergis dengan masyarakat
2. FASILITAS KESEHATAN
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan
kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan
adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih
cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh
terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI)
3. EKONOMI
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik
dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi
yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara
psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
setelah bayinya lahir. Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan
mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu
hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah
pemenuhan kebutuhan primer.

20
D. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II, DAN III
1. OKSIGEN
Oksigen adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam
prosesmetabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup
seluruh sel-seltubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara
dari luar yangmengandung oksigen ke dalam tubuh serta
menghembuskan karbon dioksidasebagai hasil oksidasi .
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu
hamil berbagai gangguan pernapasan bias terjadi saat ibu hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada
ibu dan pengaruh pada bayiyang dikandung.
2. NUTRISI
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang bergizi dan
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang
mahal.Padasaat hamil,gizi harus ditingkatkan hingga mencapai 300
kalori perhari,ibu hamil harusnya mengkonsumsi yang
mengandung protein zat besi dan minuman yang cukup cairan atau
menu seimbang.
1) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester I
a) Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama masa trimeter 1 hingga minggu ke-12 ibu harus
mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi
untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170
kalori dan setara dengan 1 porsi nasi putih.
b) Minggu ke-5
Contoh porsi yang dapat dokonsumsi untuk
memenuhikebutuhan zat gizi perhari pada trimester 1
antara lain roti,sereal,nasi 6 porsi,buah 3-4
porsi,sayuran 4 porsi ,daging,sumber protein lainya 2-3

21
porsi ,susu atau produk olahan 3-4 porsi porsi,cemilan
2-3 porsi.
c) Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk
menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin
yang berlangsung saat ini kebutuhan kalsiumnya
mencapai 1000 miligran per hari.
d) Minggu ke-9
Penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari
yang diperolwh dari hati,kacang
kering,telor,brokoli,aneka produk whole grain,jeruk dan
jus jeruk konsumsi juga vitamin C untuk pebentukan
jaringan tubuh janin,penyerapan zat besi,dan mencegah
preeklamsi.
e) Minggu ke-10
Saat dimana makan banyakproyein untuk memperoleh
asamamino bagi pembentukan otak janin,ditambah
kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru.Sumver
kolin terdiri dari susu,telur,kacang kacangan,daging
sapi dan roti gandum.Sumber DHA terdiri dari
ikan,kuning telur,produk unggas,daging dan minyak
kandola.
f) Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yangharus dipenuhi kebutuhannya
adalah seperti A,B1,B2,B3 dan B6,semuanya untuk
membantu proses tumbuh kembang sedangkanvitamin
C untuk penyerapan zat besi,vitamin D untuk
pembentukan tulang dan gigi dan vitamin E untuk
metabolisme.
2) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester II

22
a) Minggu ke-13
Kurangi minum kopi dan yang mengandung kafein
yang terdapat di teh,koladan coklat karena beresiko
menganggu perkemnangan sistem saraf pusat janin
yang mulai berkembang.
b) Minggu ke-14
Ibu hamil perlu menambah asupan 300 kalori per hari
untuk menambah energi yang dibutuhkan untuk
menambah tumbuh kembang janin.
c) Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan unntuk mencegah
sembelit dan penuhi kebutuhan cairan tubuh tyang
meningkat,pastikan minum 6-8 gelas air per hari.
d) Minggu ke-24
Batasi garam,karena memicu tekanan darah tinggi dan
mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh.
e) Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi
kebutuhan asam lemak omega 3 bagi pembentukan otak
dan kecerdasan janin.Vitamin E sebagai antioksidan
harus dipenuhi pula.
3) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester III
a) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar
70.000-80.000 kilo kalori dengan pertambahan berat
badan sekitar 12,5 kg.
b) Lemak
Kebutuhan lemak selama kehamilan terdiri dari,20% -
35% dari asupan kalori seorang wanita perari,asam
linoleat yaitu asam esensial bagi pertumbuhan sel yang

23
baru biasa ditemukan dalam minyak nabati
sepertiminyak jagung,minyak zaitun dan minyak
kacang.
c) Vitamin
Asupam vitamin diperlukan karena untuk sintesis
jaringan dan produksi energy dan kebutuhan akan
vitamin yang larut dalam lemak dan air akan
meningkat.
d) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa
tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisme
sel baru yang terbentuk.Bila kekurangan senyawa
ini,akibatnya proses perkembangan janin
e) Air
Pada trimester III kebutuhan ibu hamil bukan hanya
dari cairan saja tetapi juga cairan berupa air yang
sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel
baru,mengatur suhu tubuh,melarutkan dan mengatur
proses metabolisme zat gizi serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama kehamilan.

3. PERSONAL HYGIENE
Personal Hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang di
lakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi,
karena badan yang kotor yang banyak mengandung Kuman-
kuman. Kehamilan merupakan suatu proses ini terjadi perubahan-
perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis, dan
sosial.
 Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang

24
 Memelihara kebersihan diri seseorang
 Memperbaiki personal Hygiene yang kurang
 Pencegahan penyakit
 Meningkatkan percaya diri seseorang
 Menciptakan keindahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene:
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
2) Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu di manja dalam kebersihan diri,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal
Hygiene
3) Status Sosial Ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, sabun mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakan ya.
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal Hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
5) Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka
tidak boleh dimandikan.
6) Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampo
dan lain-lain.

25
7) Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Manfaat personal Hygiene dan Aktivitas pada ibu hamil:

a) Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan


mengurangi adanya kuman yang masuk selama ibu
hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khusunya
sesudah melahirkan.
b) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses
persalinan
 Saat ini , ibu yang akan melahirkan, tidak di-
huknah untuk mengeluarkan tinja
 Bulu kemaluan tidak di cukur seluruhnya, hanya
bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan
karena hal tersebut akan mempermudah
penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi
 Selama menunggu persalinan tiba ibu
diperbolehkan Untuk berjalan-jalan disekitar
kamar bersalin.
 Ibu boleh minum dan makan makanan ringan ,
Disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan
yang berbau menyengat seperti Pete dan jengkol.

Hal-hal yang perlu di perhatikan pada personal Hygiene ibu


hamil:

Pada personal Hygiene ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu


diperhatikan dalam personal Hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari
kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan
pakaian, kebersihan vulva, dan kebersihan kuku tangan dan kaki.

26
4. PAKAIAN
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya
yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah
menyerap keringat. Ada dua hal yangharus diperhatikan dan
dihindari yaitu :
1) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan
mengganggu aliran balik
2) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis
sehingga sakit pinggang akan bertambah
Menurut lusysulistriawati,2012 personal hygine pada ibu hamil :
1.bra
a) Pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga
b) Ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga
menyusui
c) pilih yang bahan dasarnya Katun
d) pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman di
pakai.
2.celana dalam
a) pilih celana dalam berbahan dasar katun
b) perhatikan ukuran dan karet celana
c) celana dalam yang pas
5. ELIMINASI
Eliminasi pada ibu hamil
1) Trimester I, frekuensi BAK meningkat karena kandung
kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal
konsitensi lunak.
2) Trimester II, frekuensi BAK normal kembali karena
uterus telah keluar hingga rongga panggul.

27
3) Trimester III, frekuensi BAK meningkat karena
penurunan kepala ke PAP ( pintu atas panggul ), BAB
sering obsitipasi ( sembelit) karena hormone
progestoren meningkat.
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih.
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,salah satunya otot
usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi.
Konstipasi di cegah dengan:
a) cukup minum
b) olahraga
c) pemberian laksatif ringan seperti jus buah-buahan
Hal-hal untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada
kehamilan :
a) BAK : untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung
kemih yaitu dengan minum dan menjaga kesehatan sekitaran
kelamin.
b) BAB : perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus
dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami
obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktifitas
jasmani dan makanan berserat
Faktor yang memengaruhi eliminasi urine:
a) Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang
memengaruhi output urie (jumlah urine) protein dan natrium
dapat membentuk jumlah urine yang dibentuk selain itu,
minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
b) Respon keinginan awal untuk berkemih

28
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapay
urin banyak tertahan di vesika urinia. Sehingga memengaruhi
ukuran vesika urinia dan jumlah pengeluaran urine.
c) Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan
kebutuhan eliminas. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas
toilet.
d) Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih

6. SEKSUAL
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak
ada riwayat penyakit seperti berikut:
 Sering abortus dan kelahiran prematur,
 Perdarahan pervaginam,
 Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan.
1) Kebutuhan seksual tiap trimester
a. Trimester I
Minat menurun pada trimester (3
bulan)pertama, biasanya gairah seks menurun
karena gangguan rasa nyaman dan rasa cepat lelah.
Jangan kan kepingin koman bangun tidur saja sudah
didera morning sickness, muntah, lemas, malas
segala hal yang bertolak belakang dengan semangat
dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual
dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan
hubungan seks.
b. Trimester II

29
Gairah seksual dapat meningkat ketika
gangguan rasa nyaman berkurang. Tubuh sudah
dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi
kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati
aktivitas dengan lebih leluasa daripada di trimester
pertama.kehamilan juga belum terlalu besar dan
memberatkan seperti pada trimester ketiga.
Mual,muntah,dan segala rasa tidak enak biasanya
sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih
nyaman.
c. Trimester III
Minat menurun lagi libido dapat turun kembali
ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa
nyaman sudah jauh berkurang pegal di punggung
dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat,
nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak
dada dan lambung).dan kembali merasa mual, itulah
penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika
termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di
trimester ketiga, itu adalah hal yang normal apalagi
jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.

2) Bahaya melakukan hubungan seksual pada ibu hamil


Hal di atas berlaku bila selama kehamilan tidak ada
masalah namun bila kehamilan beresiko seperti:
a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan
beresiko terjadi keguguran berulang,
b. Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen
bawah rahim)

30
c. Khawatir terjadinya pendarahan hebat saat
berhubungan seksual riwayat kelahiran prematur,
ini juga terjadi persalinan sebelum waktunya,
d. Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar
berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai
pelindung janin dari kuman yang ada di daerah
vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan
mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim
melalui sel-sel sperma, resikonya dapat
menyebabkan infeksi pada janin.
e. Penyakit hubungan seksual (PHS) seperti GEO,
sipilis, HIV Aids dan lain-lain

7. MOBILISASI,BODY MEKANIK
1) Kebutuhan mobilisasi
Kemampuan bergerak bebas, melangkah dengan baik, dan
berirama, dengan maksud dan tujuan tertentu merupakan hal
yang penting dalam melakukan kegiatan hidup atau suatu
usaha dari manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
melalui bergerak. Kemampuan seseorang bergerak dalam
upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut dengan
mobilisasi. pembatasan pergerakan oleh karena suatu kondisi
dan keadaan dan disebut dengan imobilisasi. pergerakan
seseorang yang dibantu dengan alat disebut ambulasi.
2) Pengertian mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat
melakukan kegiatan dengan bebas
3) Tujuan mobilisasi
1) Memenuhi kebutuhan dasar manusia

31
2) Mencegah terjadinya trauma c. Mempertahankan
tingkat kesehatan
3) Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-
hari mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi
a) Gaya hidup
Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari
tingkat pendidikannya titik makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku
yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian
halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang
mobilitas, seseorang akan Senantiasa melakukan
mobilisasi dengan cara yang sehat
misalnya :seorang ABRI akan berjalan dengan gaya
berbeda dengan seorang pramugari atau seorang
pemabuk.
b) Proses penyakit injuri
Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang
akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya seorang
yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi
secara bebas. Demikian pula orang yang baru
menjalani operasi karena adanya nyeri mereka
cenderung untuk bergerak lebih lamban.
Adakalanya klien harus istirahat di tempat tidur
karena menderita penyakit tertentu misalnya CVA
yang berakibat kelumpuhan, typhoid dan penyakit
kardiovaskular.
c) Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap
dalam melakukan aktivitas misalnya seorang anak

32
desa yang biasanya jalan kaki setiap hari akan
berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa
pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita
Keraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan
dengan seorang wanita Madura dan sebagainya.
d) Tingkat energy
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga
atau energi, orang yang sedang sakit akan berbeda
mobilitasnya dibandingkan dengan orang sehat
apalagi dengan seorang pelari.
e) Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan
mobilitasnya dibandingkan dengan seorang remaja.
Anak yang selalu sakit dalam masa
pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat
kelincahannya dibandingkan dengan anak yang
tidak sering sakit
8. EXERCISE/SENAM HAMIL
Olah raga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap
mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang
dilakukan juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam
yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil.
Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki
trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan.
Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan
untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama
proses persalinan.
a. Pengertian senam hamil
Senam hamil adalah suatu gerak atau olah tubuh
yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga ibu

33
tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental
untuk menghadapi kehamilan dan persalinannya
dengan aman dan alami
b. Tujuan senam hamil
Tujuan Umum Senam Hamil
1) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat
dijaga kondisi otot-otot
dan persediaan yang berperan dalam mekanisme
persalinan.
2) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta
kepercayaan diri sendiri
dalam menghadapi persalinan.
3) Membimbing wanita menuju suatu persalinan
yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil
1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-ototdindingperut,otot-ototdasar
panggul,ligamen,dan jaringan serta fasia yang
berperan dalam mekanisme persalinan.
2) Melonggarkan persendian-persendian yang
berhubungan dengan proses persalinan.
3) Membentuk sikap tubuh yang prima,sehingga
dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan,
letak janin, dan mengurangi sesak nafas.
4) Memperoleh cara kontraksi dan relaksasi yang
sempurna.
5) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam
persalinan.
6) Dapat mengatur diri dalam ketenangan.

34
c. Syarat melakukan senam hamil
1) Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
kehamilan oleh dokter
atau bidan.
2) Latihan dilakukan setelah kehamilan
mencapai 22 minggu.
3) Latihan dilakukan secara teratur dan
disiplin, sebaiknya latihan dilakukan di
rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil.
d. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Melakukan Senam Hamil
1) Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan
pengawasan selama
melatih.
2) Latihan fisik atau olahraga dapat dianjurkan,
dimulai mulai
kehamilan 7 bulan.
3) Makan yang cukup agar tenaga selalu ada.
Tidak ada kontra indikasi melakukan senam
hamil
e. Beberapa Petunjuk dalam Melakukan Senam Hamil
a. Latihan otot kaki
1) Duduklah dengan posisi kedua lutut
diluruskan, tubuh bersandar pada kedua
lengan yang diletakkan di belakang
pantat.
2) Tegakkan kedua telapak kaki dengan
lutut menekan kasur. Kemudian

35
tundukkan kedua telapak kaki bersama
jari-jarinya. Ulangi beberapa kali.
3) Hadapkan kedua telapak kaki satu sama
lain dengan lutut tetap menghadap ke
atas, kembalikan ke posisi semula.
Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
4) Kedua telapak kaki digerakkan turun ke
arah bawah, lalu gerakan membuka ke
arah samping, tegakkan, kembali, dan
seterusnya.
5) Kedua telapak kaki buka dari atas ke
samping turunkan, hadapkan, kembali ke
posisi semula, dan seterusnya.
b. Latihan pernapasan
1) Pernapasan perut
 Tidurlah terlentang dengan
satu bantal, kedua lutut
dibengkokkan dan dibuka
kurang lebih 20 cm.
 Letakkan kedua telapak
tangan di atas perut di sekitar
pusat sebagai perangsang.
 Tarik napas dari hidung
dengan mulut tertutup, perut
mengembang mendorong
kedua tangan ke atas.
Perhatikan bahwa gerakan
pernafasan dilakukan dengan
perut (jadi dada tidak ikut
kembang kempis).

36
Fungsi: Melemaskan dinding
perut agar mudah diperiksa
oleh dokter/bidan.
2) Pernapasan iga
 Tidur terlentang (seperti pada
pernafasan perut), letakkan
kedua tangan dalam posisi
mengepal di iga sebagai
perangsang.
 Bernapaslah seperti pada
pernapasan perut, dengan
pengecualian tangan
menekan iga ke dalam dan
iga mengembang mendorong
kedua tangan ke arah
samping luar.
Fungsi: Mendapatkan
oksigen sebanyak mungkin.
3) Pernapasan dada
 Tidur terlentang (seperti pada
pernapasan perut), letakkan
kedua tangan di dada bagian
atas.
 Keluarkan napas dari mulut
(tiup) dengan tangan
menekan dada ke arah dalam.
 Tarik napas dari mulut
dengan mulut terbuka, dada
mengembang mendorong ke
dua tangan ke atas.

37
Fungsi: Mengurangi rasa
sakit saat bersalin.
4) Pernapasan panting
Pernapasan ini menyerupai
pernapasan dada, hanya saja irama
pernapasan lebih cepat dengan
gerakan napas dihentikan
separuhnya (bernapas tidak terlalu
dalam, pendek-pendek saja).
Fungsi: Istirahat atau menghilangkan
lelah sesudah mengejan. Juga
dilakukan saat ibu sudah merasa
ingin mengejan sementara
pembukaan belum lengkap, supaya
jalan lahir tidak bengkak atau sobek.
Semua gerakan latihan pernapasan di
atas sebaiknya dilakukan enam kali
sehari, di pagi hari sesudah bangun
tidur dan malam hari sebelum tidur.

c. Latihan otot panggul


1) Tidur terlentang, kedua lutut
dibengkokkan.
2) Letakkan kedua tangan di samping
badan. Tundukkan kepala dan
kerutkan pantat ke dalam hingga
terangkat dari kasur.
3) Kempeskan perut hingga punggung
menekan kasur. Rasakan tonjolan

38
tulang panggul bergerak ke
belakang.
4) Lemaskan kembali dan rasakan
tonjolan tulang bergerak kembali
kedepan. Ulangi gerakan ini 15-30
kali sehari.
Fungsi: Mengembalikan posisi
panggul yang berat ke depan,
mengurangi dan mencegah pegal-
pegal, sakit pinggang dan punggung
serta nyeri di lipat paha.
d. Latihan otot betis
1) Berdiri sambil berpegangan pada
benda yang berat dan mantap.
2) Posisikan ibu jari dan jari-jari lain
menghadap ke atas.
3) Regangkan kaki sedikit dengan
badan lurus dan pandangan lurus ke
depan.
4) Tundukkan kepala seraya
berjongkok perlahan sampai ke
bawah tanpa mengangkat tumit dari
lantai.
5) Setelah jongkok, lemaskan bahu.
Kempeskan perut, kemudian
perlahan kembalilah berdiri tegak,
lepaskan kerutan. Lakukan enam kali
dalam sehari.
Fungsi: Mencegah kejang di betis.

39
e. Latihan otot pantat
1) Tidur terlentang tanpa bantal, kedua
lutut dibengkokkan dan agak
diregangkan.
2) Dekatkan tumit ke pantat dengan
kedua tangan di samping badan.
3) Kerutkan pantat ke dalam sehingga
lepas dari kasur, angkat panggul ke
atas sejauh mungkin.
4) Turunkan perlahan (pantat masih
berkerut), lepaskan kerutan, dsb.
Ulangi enam kali sehari.
Fungsi: Mencegah timbulnya wasir
saat mengejan.
f. Latihan anti sunsang
1) Ambil posisi merangkak, kedua
lengan sejajar bahu, kedua lutut
sejajar panggul dan agak
diregangkan.
2) Kepala di antara kedua tangan,
tolehkan ke kiri atau ke kanan.
3) Letakkan siku di atas kasur, geser
siku sejauh mungkin ke kiri dan ke
kanan hingga dada menyentuh kasur.
Lakukan sehari 2 kali selama 15-20
menit/kali.
Fungsi: Mempertahankan dan
memperbaiki posisi janin agar
bagian kepala tetap di bawah.

40
9. ISTIRAHAT/TIDUR
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi
kesehatan yang baik, dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang
cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk
istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosi tergantung pada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa
jumlah istirahat dan tidur yang cukup, kemampuan untuk
berkonsentrasi membuat keputusan dan berpartisipasi dalam
aktivitas harian akan menurun dan meningkatkan iritabilitas.

Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan


jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang
atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta
semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Tidur
yang cukup dapat memainkan peranan dalam membantu tubuh kita
untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian menunjukkan
bahwa kurang tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan,
kerusakan pada sistem kekebalan dan meningkatkan tekanan
darah.
1) Istirahat/tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang
melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan
untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.
Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri
dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola pikiran dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya.
Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam
hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi
sehingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8

41
jam/istirahat/tidur siang . Jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang
teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, dan rohani
untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin
2) Posisi tidur ibu hamil
Posisi aman untuk ibu hamil sekitar 16 Minggu sebaiknya
Ibu tidur dengan posisi miring ke sisi kiri karena posisi ini
memberi keuntungan untuk janin mendapatkan aliran darah
dan nutrisi yang maksimal koperasi entah karena adanya
Vena cava inferior di bagian belakang sebelah kanan
spinner yang mengembalikan darah dari tubuh bagian
bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk
membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga
mengurangi pembengkakan (edema) ditangan,kaki dan
pergelangan kaki. Tips untuk tidur dengan posisi yang
lebih nyaman letakkan bantal diantara dengkul anda dan
satu dipunggung atau membeli bantal tidur untuk ibu
hamil.

Hal utama yang menyebabkan kesulitan tidur ibu hamil,


hal ini terjadi karena peningkatan ukuran janin berubah,
yang membuat ibu hamil sulit menentukan posisi tidur
yang enak. Buat ibu yang terbiasa tidur terlentang atau
tengkorak sebelum hamil, kehadiran janin tentu akan
menyulitkan. Selain persoalan kenyamanan ada cukup
banyak pula penyebab lainnya, beberapa diantaranya ada
yang bersumber dari faktor fisik dan psikologis.
Faktor fisik misalnya:
 Sering berkemih pada ibu hamil, ginjal bekerja
lebih berat dari biasanya karena organ harus

42
menyaring volume darah yang lebih banyak 30
sampai 50% dari sebelum hamil, proses
penyaringan inilah yang menghasilkan lebih banyak
urine. Selain itu, karena janin dan plasenta
membesar maka tekanan kandung kemih juga
meningkat keseringan bercermin juga akan
bertambah
 Peningkatan detak jantung, selama hamil kerja
jantung juga meningkat. Jantung akan memompa
lagu banyak darah selain mengirim suplay ke rahim,
dari juga akan didistribusikan ke seluruh tubuh
 Pernapasan lebih pendek karena rahim membesar,
maka kondisi ini menghasilkan tekanan pada
rongga diafragma.
 Kram kaki dan nyeri punggung

10. IMUNISASI
a. Pengertian imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, yang berarti kebal
atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan
untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia,
sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana
tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan
pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi
serangan kuman tertentu. Kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap
penyakit lain (Depkes RI,1994)
Dalam ilmu kedokteran, imunitas adalah
suatu peristiwa mekanisme pertahanan tubuh

43
terhadap invasi benda asing sehingga terjadi
interaksi antara tubuh dengan benda asing tersebut.
Adapun tujuan imunisasi adalah ah merangsang
sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi
spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari
serangan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) (Musa,1985).
Departemen kesehatan RI
(2004),menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha
yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh
seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit tertentu.
b. Program imunisasi
Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak
abad ke-19 untuk membasmi penyakit cacar di
pulau Jawa. Kasus cacar terakhir di Indonesia
ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974
Indonesia secara resmi dinyatakan negara bebas
cacar. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai
diperkenalkan imunisasi BCG,DPT dan TT secara
berturut-turut untuk memberikan kekebalan
terhadap penyakit penyakit TBC anak, difteri,
pertusis dan tetanus neonatorum tahun 1981 dan
1982 berturut-turut mulai diperkenalkan antigen
polio dan campak yang dimulai di 55 buah
Kecamatan dan dikenal sebagai Kecamatan
pengembangan program imunisasi (PPI) (Depkes
RI 2000)
Pada tahun 1984, cakupan imunisasi lengkap
secara nasional baru mencapai 4% dengan strategi

44
accelerasi, cakupan imunisasi dapat ditingkatkan
menjadi 73% pada akhir tahun 1989, strategi ini
terutama ditujukan untuk memperkuat infrastruktur
dan kemampuan manajemen program, dengan
bantuan donor internasional (antara lain WHO,
UNICEF, USAID),program berupaya
mendistribusikan seluruh kebutuhan vaksin dan
peralatan rantai dingin nya serta melatih tenaga
vaksinator dan pengelola rantai dingin. Pada akhir
tahun 1989 sebanyak 96% dari semua kecamatan di
tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar
secara teratur (Abednego,1997).
Dengan status program demikian,
pemerintah bertekad untuk mencapai universal
child immunization (UCI) yaitu komitmen
internasional dalam rangka child survival pada
akhir tahun 1990. Dengan penerapan strategi
mobilisasi sosial dan pengembangan pemantauan
wilayah setempat (PWS).UCT di tingkatnasional
dapat dicapai pada akhir tahun 1990 titik akhirnya
lebih dari 80% bayi di Indonesia mendapat
imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang
pertama (Depkes RI, 2000).
c. Pentingnya imunisasi dan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Imunisasi merupakan salah satu cara yang
efektif dan efisien dalam mencegah penyakit dan
merupakan bagian kedokteran preventif yang
mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada 7 penyakit
infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian

45
dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan
menjadi kebal. Ke-7 penyakit tersebut dimasukkan
pada program imunisasi yaitu penyakit tuberkulosis,
difteri, pertusis,tetanus,polio, campak dan hepatitis-B.
Kehamilan bukan saat untuk memakai
program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah titik hal ini karena kemungkinan adanya
akibat yang membahayakan janin. Imunisasi harus
diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT
untuk mencegah kemungkinan tetanus
neonatorum.imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2
kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1
bulan, dan yang harus diimunisasi lengkapan umur
kehamilan 8 bulan. Vaksinasi dengan toksoid
dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian
baik karena infeksi tetanus.vaksinasi toksoid tetanus
dilakukan dua kali selama hamil.

11. TRAVELING
1) Trimester I
Saat trimester pertama kehamilan, ibu hamil memang tidak
disarankan untuk banyak bepergian, terutama bila jarak
yang ditempuh cukup jauh. Hal ini dikarenakan gejala
morning sickness yang masih sering terjadi, sehingga tubuh
mudah lelah dan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, Sebelum usia kehamilan 12 minggu, ibu
mungkin akan lebih sering merasa mual dan kelelahan, ini
akan memberikan ketidaknyamanan pada ibu saat
melakukan perjalanan. Selain itu, pada usia awal
kehamilan, risiko ibu mengalami keguguran masih tinggi.

46
2) Trimester II
Waktu yang baik untuk melakukan perjalanan adalah di
tengah usia kehamilan atau sekitar minggu ke-14 sampai
minggu ke-28 kehamilan. Pada awal kehamilan dan akhir
kehamilan, atau saat trimester pertama dan kedua ibu
hamil, melakukan perjalanan mungkin tidak disarankan.
Banyak ibu hamil memilih untuk melakukan perjalanan
pada usia kehamilan empat sampai enam bulan. Ini
merupakan waktu yang paling aman untuk melakukan
perjalanan dalam kondisi hamil. Namun, jika kehamilan
ibu sehat dan ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi
selama kehamilan, melakukan perjalanan kapan saja saat
kehamilan mungkin aman bagi ibu hamil selama ibu hamil
telah melakukan persiapan dengan baik.
3) Trimester III
Melakukan perjalanan di akhir usia kehamilan juga dapat
membuat ibu tidak nyaman saat melakukan perjalanan.
Melakukan perjalanan saat akhir kehamilan dapat membuat
ibu kelelahan. Setelah usia kehamilan 28 minggu, ibu hamil
mungkin lebih sulit untuk bergerak dan duduk dalam waktu
lama. Sehingga sangat tidak di anjurkan ibu hamil untuk
melakukan perjalanan jauh atau traveling.
12. PERSIAPAN LAKTASI
ASI (air susu ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari
berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama
selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4
sampai 5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal
menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode
laktasi. Keberhasilan laktasi dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan

47
saat kehamilan.kondisi sebelum kehamilan ditentukan oleh
perkembangan payudara saat lahir dan satu pubertas. Pada saat
kehamilan yaitu trimester II payudaramengalami pembesaran
karena pertumbuhan dan diferensiasi dari lobuloalveolar dan sel
epitel payudara. Pada saat pembesaran payudara hormon prolaktin
dan laktogen plasenta aktif bekerja yang berperan dalam produksi
ASI.
Sekresi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin
menghasilkan ASI dalam alveolar dan bekerjanya prolaktin ini
dipengaruhi oleh lama dan frekuensi pengisapan (suckling).
Hormon oksitosin disekresi oleh kelenjar pituitary sebagai respon
adanya iklim yang akan menstimulasi sel-sel Mio epitel untuk
mengeluarkan (injection) ASI . hal ini dikenal dengan milk
injection reflek atau let down reflex.
ASI dari simpanan alveoli ke lacteal sinuses sehingga dapat
dihisap bayi melalui puting susu. Terdapat tiga bentuk ASI dengan
karakteristik dan komposisi berbeda yaitu kolostrum, ASI transisi,
dan ASI matang. Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda
karakteristik fisik dan komposisi nya dengan ASI matang dengan
volume 150-300 ml/hari . ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan
setelah kolostrum (8-20 hari) dimana kadar lemak dan glukosa
lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah.
ASI matang adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah
melahirkan dengan volume bervariasi yaitu 300-850 ml/hari
tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi. Volume ASI pada
tahun pertama adalah 400 sampai 700 ML/ 24 jam, tahun kedua
200-400 ML/24 jam, dan sesudahnya 200 ml/24 jam. Di negara
industri rata-rata volume ASI pada bayi dibawah usia 6 bulan
adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450-1200 gr/hari.

48
Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada
stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada minggu pertama
laktasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI:
1) Frekuensi penyusuan
Pada ibu dengan bayi prematur disimpulkan
bahwa produksi ASI akan optimal dengan pemompaan
ASI lebih dari 5 kali perhari selama bulan pertama
setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi
prematur belum dapat menyusu.
2) Berat lahir
Mengamati hubungan berat lahir bayi dengan
volume ASI. Hal ini berkaitan dengan kekuatan untuk
mengisap, frekuensi dan lama penyusuan dibanding
bayi yang lebih besar. Berat bayi pada hari kedua dan
usia 1 bulan sangat erat berhubungan dengan kekuatan
mengisap yang mengakibatkan perbedaan intik yang
besar dibanding bayi yang mendapat formula.
menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan
frekuensi dan lama menyusui selama 14 hari pertama
setelah lahir. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih
rendah dibanding dengan bayi yang berat lahir normal
(>2500 gr) . Kemampuan menghisap ASI yang lebih
rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang
lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang
akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan
oksitosin dalam memproduksi ASI.
3) Umur kehamilan saat melahirkan

49
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi
intik ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur
(umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah
dan tidak mampu menghisap karena efektif sehingga
produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir
tidak prematur. Lemahnya kemampuan menghisap pada
bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang
rendah dan belum sempurnanya fungsi organ
4) Umur dan paritas
Umur dan paritas tidak berhubungan atau kecil
hubungannya dengan produksi ASI yang diukur sebagai
intik bayi terhadap ASI. Menemukan bahwa pada ibu
menyusui usia remaja dengan gizi baik, intik ASI
mencukupi berdasarkan pengukuran pertumbuhan 22
bayi dari 25 bayi. Pada ibu yang melahirkan lebih dari
satu kali, produksi ASI pada hari keempat setelah
melahirkan lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan
pertama kali.
5) Stress dan penyakit akut
Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu
laktasi sehingga mempengaruhi produksi ASI karena
menghambat pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI akan
berlangsung baik kepada ibu yang merasa rileks dan
nyaman. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji
dampak dari berbagai tipe stres Ibu khususnya
kecemasan dan tekanan darah terhadap produksi ASI.
Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang
mengganggu proses laktasi dapat mempengaruhi
produksi ASI.
6) Konsumsi rokok

50
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena
akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin
untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi
pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan
menghambat pelepasan oksitosin.
Ada dua cara untuk mengukur produksi ASI yaitu
penimbangan berat badan bayi sebelum dan setelah
menyusui, pengosongan payudara. Kurva berat badan
bayi merupakan cara termudah untuk menentukan
cukup tidaknya produksi ASI, meliputi protein,
karbohidrat, dan lemak berasal dari sintesis dalam
kelenjar payudara dan transfer dari plasma ke ASI,
sedangkan vitamin dan mineral berasal dari transfer
plasma ke ASI. Semua fenomena fisiologi dan biokimia
yang mempengaruhi komposisi plasma dapat juga
mempengaruhi komposisi ASI. Komposisi ASI dapat
dimodifikasi oleh hormon yang mempengaruhi sintesis
dalam kelenjar payudara.
Aspek gizi Ibu yang dapat berdampak terhadap
komposisi ASI adalah intik pangan aktual, cadangan
gizi, dan gangguan dalam penggunaan zat gizi.
Perubahan status gizi ibu yang mengubah komposisi
ASI dapat berdampak positif, netral, atau negatif
terhadap bayi yang disusui. Bila asupan gizi Ibu
berkurang tetapi kadar zat gizi dalam ASI dan volume
ASI tidak berubah maka zat gizi untuk sintesis ASI
diambil dari cadangan ibu atau jaringan ibu. Komposisi
ASI tidak konstan dan beberapa faktor fisiologi dan
faktor non fisiologi berperan secara langsung dan tidak
langsung. Faktor fisiologi meliputi umur penyusuan,

51
waktu penyusuan, status gizi ibu, penyakit akut, dan pil
kontrasepsi. Faktor non fisiologi meliputi aspek
lingkungan, konsumsi rokok dan alkohol

13. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI


Agar persalinan berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir
terhadap apa dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan,
tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari mempersiapkan kebutuhan
persalinan tersebut.
Berikut beberapa hal yang wajib untuk dipersiapkan:
1. membuat rencana persalinan, meliputi:
 Tempat persalinan
 Memilih tenaga kesehatan terlatih
 Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan
terlatih tersebut
 Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk
ke tempat persalinan tersebut
 Siapa yang akan menemani persalinan
 Berapa biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan nya
 Siapa yang akan menjaga keluarganya jika Ibu
melahirkan.
2. membuat rencana pembuatan keputusan jika
kegawatdaruratan pada saat pembuat keputusan utama
tidak ada.
 Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
 Siapa yang akan membuat keputusan jika si
pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan.
3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.

52
 Di mana ibu akan melahirkan
 Bagaimana cara menjangkaunya
 Ke mana Ibu mau dirujuk
 Bagaimana cara mendapatkan dana
 Bagaimana cara mencari donor darah
4. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk
persalinan
 Kain panjang 4 buah
 Pembalut wanita
 Handuk ,waslap, alat mandi, alat make up
 Pakaian terbuka depan, gurita Ibu, BH
 Pakaian bayi, minyak telon
 Tas plastik.
1.) Yang harus di persiapkan:
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan waktu persiapan
akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi
kadang tak dapat dipastikan titik adalah lebih baik jika sudah
mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada
saat hari yang ditunggu tersebut tiba. Setelah kehamilan mencapai
sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah
barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit
dan masukkan ke dalam satu tas khusus. Dan tidak boleh lupa
memberitahukan suami mengenai tas khusus yang telah
dipersiapkan ini. Sehingga Dila harinya tiba semuanya telah siap
dan suami tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah
disiapkan jauh-jauh hari sebelum ini.
1. KEPERLUAN IBU DI RUMAH SAKIT
1) Baju tidur
2) 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit
3) Sandal

53
4) Pakaian dalam
5) p embalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
6) Gurita atau korset untuk Ibu baru bersalin.

2. KEPERLUAN UNTUK BAYI


Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit,
kita cukup menyediakan persiapan untuk pulang dari
rumah sakit.
a.Popok
b.baju bayi
c.Selimut atau bedong
d. Kaos kaki dan kaos tangan
e. Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu Anda bawa ke rumah sakit
untuk persiapan persalinan dalam satu tas dan letakkan di
tempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa
memberitahu pasangan tentang tas itu.
2.) Persiapan dana
Persalinan normal umumnya membutuhkan
biaya yang relatif ringan.Namun,bila persalinan
diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif,
maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera
dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan
dilakukan Cesar,pasangan harus selalu berkonsultasi ke
dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan segala
kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati,
gila diperkirakan lahir dengan sesar pasangan tentunya
sudah bisa berancang-ancang mempersiapkan dana nya
sejak jauh hari titik bila dana sudah terkumpul,
otomatis beban mental suami juga bisa lebih teratasi.

54
3.) Suami siaga
Persiapan mental suami sangat diperlukan dalam
menghadapi hal-hal berikut ini.
a) Perubahan fisik dan mental istri.
Di trimester awal biasanya perubahan pada ibu
terjadi secara menyolok, meningkatnya
produksi hormon progesteron membuat
sikapnya sering berubah-ubah sesuai mood yang
sedang dialaminya saat itu kadang gembira,
sedih, marah-marah, ketus, dan sebagainya.
b) Fase ngidam
Bukan hanya mual-mual,seringkali masih di
trimester pertama, istri juga memiliki permintaan
yang aneh-aneh tengah malam misalnya tahu-tahu
istri ingin minum air kelapa.
c) Mengantar istri ke dokter.
Tak kalah penting, meskipun sibuk
sebaiknya suami menyediakan waktunya untuk
mengantar istri ke dokter karena ini merupakan
salah satu hal yang dapat mengangkat fisikis ibu
dalam memelihara kehamilannya. Jadi, baik suami
maupun istri, keduanya harus saling berusaha
menepati jadwal yang sebelumnya bisa
disesuaikan bersama titik dengan menyaksikan
dan terlibat dalam proses pemeriksaan akan timbul
empati suami terhadap istri dan anak yang tengah
dikandungnya. Hal ini penting untuk kelanjutan
pemeliharaan kandungannya selain itu,suami pun
bisa bertanya ke dokter tentang hal-hal yang sering
ditemukan dan dikeluhkan istri titik dari

55
penjelasan yang diberikan dokter, otomatis kondisi
mental suami bisa lebih terjaga.tak hanya ke
dokter bila ada waktu, suami pun sebaiknya
menemani istri menjalani program senam hamil.
Senam ini diyakini sangat membantu ibu
menghadapi persalinan.tidak hanya istri,suami pun
perlu mengetahui berbagai tahapan dan kendala
yang mungkin terjadi saat persalinan. Bila nanti
istri panik, suami akan tahu cara menghadapinya.
Suami juga bisa memantau perilaku istri ketika
bersalin. Bila terjadi kesalahan, suami bisa
langsung mengoreksinya bila hal ini dapat
dilakukan dengan baik, tentu beban istri saat
melahirkan bisa dikurangi dan kondisi mentalnya
akan naik sehingga persalinan bisa berjalan
lancar.
Bayangkan kalau istri tidak pernah ikut
senam hamil dan suami tidak punya pengetahuan
sedikitpun tentang persalinan,ketika istri berteriak-
teriak misalnya suami bisa-bisa bukannya
membantu tapi malah ikut panik.
d) Beban menghadapi persalinan.
Memasuki bulan bulan terakhir, di mana istri
sudah bersiap menghadapi persalinan,sang suami
harus mempersiapkan mentalnya lebih kuat lagi
titik pada periode trimester ketiga akhir, selain
beban tubuh istri semakin berat, Dia juga sering
mengalami perasaan takut karena membayangkan
proses persalinan yang sulit dan kamar operasi.

56
Oleh karena itu, suami harus hadir sebagai
pendamping yang bisa menyamankan kondisi istri.
e) Menemani istri bersalin.
Dukungan suami sangat diperlukan agar fisikis
istri bisa terangkat saat menjalani proses
persalinan titik dengan begitu istri bisa lebih
kuat, nyaman, percaya diri, dan ringan ketika
bersalin. Saat itu, rasa empati suami pun dapat
tumbuh lebih dalam,sehingga penghargaan
terhadap perjuangan istri dan rasa sayang
kepadanya bisa tumbuh lebih sempurna.

14. MEMANTAU KESEJAHTERAAN JANIN


Biasanya pada ibu hamil trimester Ibelum terlalu
memperhatikan tentang perkembangan janin mereka. namun, baru
pada trimester II ibu hamil lebih memperhatikan janin mereka dan
memantau perkembangannya. Contohnya seperti pemeriksakan
USG, ibu itu dapat melihat gerakan janin yang ada pada perutnya,
merasa baik dengan 3 dimensi maupun 4 dimensi titik jika terjadi
ketidak normalan pada janin mereka pun dapat terlihat sehingga
dapat untuk mengetahui sejak awal.
ibu hamil pun juga bisa memantau nya dengan cara memeriksa
pada bidan, dan disitu akan diperiksa leopard atau digelar djj oleh
bidan titik selain itu ibu hamil dapat konsultasi baik keluhan
maupun saran kepada ibu bidan.
Ibu hamil dapat memantau tumbuh kembang janin nya
sendiridengan cara lebih memperhatikan makanannya apakah
sudah cukup gizi atau belum titik pola dijaga karena sebaiknya ibu
hamil tidak boleh terlalu lelah, faktor lingkungan yang bersih dan
nyaman pun sangat diperlukan bagi ibu hamil.

57
15. KETIDAKNYAMANAN DAN CARA MENGATASI
Ketidaknyamanan pada kehamilan terutama terjadi pada hamil
muda, dengan makin tua kehamilan keluhan akan semakin
berkurang kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat.
I. Trimester I
1) Perubahan payudara, sensasi baru nyeri dan perasaan
geli.
Fisiologi : Hipertensi jaringan glandula mamae dan
penambahan vaskularisasi, pigmentasi dan ukuran serta
penonjolan puting susu dan alveolus yang disebabkan
oleh stimulasi hormon.
Solusi :
 kompres hangat pada payudara
 Mandi air hangat atau berendam
 Memijat payudara dengan lembut
 Menghindari kopi dan minuman lain yang
mengandung kafein.
 Menggunakan BH yang menyangga.
2) Dinamika psikososial, perasaan sayang, perasaan
kacau.
Fisiologi: adaptasi hormonal dan metabolik,perasaan
mengenali peran wanita, seksualitas, waktu kehamilan,
dan jarak perubahan dalam satu kehidupan dan gaya
hidup.
Solusi :
 Ibu diberi support dan ditenangkan hati nya
 Memperbaiki komunikasi (partner,
keluarga,dll).
3) Leukaria

58
Fisiologi: adanya peningkatan kadar hormon estrogen
yang tinggi, stimulasi serviks secara hormonal menjadi
hipertropi dan hiperaktif, produksi mucus dalam jumlah
berlebihan.
Solusi :
 sering ganti celana dalam
 Hygiene memakai pembalut perineum,
menerangkan hati rujuk ke dokter bila diikuti
dengan bau busuk dan perubahan warna.
4) Urgensi dan frekuensi kencing
Fisiologi : perubahan fungsi kandung kencing yang
disebabkan oleh hormon berkurangnya kapasitas
kantong kemih oleh pembesaran uterus.
Solusi:
 batasi intake cairan sebelum tidur
 Rujuk ke dokter untuk nyeri atau sensasi panas
5) Nausea,vommiting, morning sickness.
Fisiologi : perubahan hormon dan faktor psikologis,
refleksi kebahagiaan atau bisa juga karena merasa
penolakan terhadap kehamilan.
Solusi :
 menghindari perut kosong atau berlebihan
 Makanan dalam jumlah sedikit tapi sering
 Makan biskuit, jahe, roti panggang kering, dan
segala sesuatu yang mengandung pepertmint
 Makan teratur meski tidak nafsu makan
 Sering minum hangat seperti teh hangat susu
atau minuman bebas kopi.
 Bangun perlahan-lahan di pagi hari, istirahat di
siang hari.

59
 Hindari segala sesuatu atau bau yang membuat
mual.
6) Kurang energi atau kelelahan
Fisiologi. 2 peningkatan kadar estrogen dan
progesteron serta merupakan respon fisiologi dari
kehamilan.
Solusi :
 menenangkan diri
 Istirahat yang cukup
 Keseimbangan nutrisi untuk mencegah anemia.
7) Konstipasi
Fisiologi: peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang
efisien.
Solusi :
 banyak minum air
 Makan makanan berserat tinggi (sayur dan
buah)
 Olahraga seperti jalan-jalan
8) Sakit kepala
Fisiologi: sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal
ini mungkin karena keadaan rasa mual, kelelahan,
lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena
perasaan tegang atau depresi.
Solusi :
 atasi dengan istirahat
 Makan sedikit tapi sering
 Bila semakin parah hubungi dokter.
9) Pusing

60
Fisiologi: merasa pusing karena pada awal kehamilan
ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk
ke posisi berdiri secara tiba-tiba sistem sirkulasi darah
kesulitan untuk beradaptasi.
Solusi :
 bila rasa pusing timbul ketika sedang duduk ini
biasanya karena menurunnya level gula darah,
makan sedikit tapi sering, bila pusing terlalu
sering periksa ke dokter kemungkinan anemia.
10) Peningkatan berat badan
Fisiologi: hormon estrogen menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan
tubuh menahan air.
Solusi:
 jangan terlalu banyak makan makanan yang
mengandung karbohidrat, tapi perbanyak makan
makanan yang berprotein atau diet ibu hamil.
II. Trimester II
1) Rasa nyeri ulu hati
Fisiologi: peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot saluran cerna dan juga
karena rahim yang semakin membesar yang mendorong
bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung
naik ke kerongkongan.
Solusi:
 jangan makan dalam jumlah yang besar
terutama sebelum mau tidur.
 Jauhi makanan pedas, berminyak atau berlemak.
 Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala.

61
2) Pembengkakan
Fisiologi: hal ini terjadi karena peningkatan hormon
progesteron yang bersifat menahan cairan. Pada
trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan
kaki dan tangan hal ini sering terjadi karena posisi
duduk atau berdiri yang terlalu lama.
 Solusi: jangan melakukan posisi duduk dan
berdiri yang terlalu lama.
 Biasa kan jalan-jalan di pagi hari.
3) Pusing
Fisiologi titik2 pusing menjadi keluhan yang sering
selama kehamilan trimester kedua. Hal ini dapat terjadi
ketika pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
Solusi:
 atasi dengan melakukan perpindahan posisi
perlahan-lahan atau bertahap untuk menghindari
perubahan tekanan darah mendadak.
4) Perubahan kulit
Fisiologi: peregangan kulit yang berlebih biasanya pada
perut dan payudara akibat peregangan kulit ini ibu
hamil dapat merasa gatal.
Solusi: krim yang mengandung vitamin E juga dapat
membantu menghilangkan garis-garis renggangan
pasca lahir.
Jika saat hamil merasa gatal di daerah
selangkangan, bisa dikompres dengan air hangat untuk
mengurangi rasa gatal.
5) Kram pada kaki

62
Fisiologi: kram otot ini timbul karena pembesaran
uterus yang memberikan tekanan pada pembuluh darah
sehingga sirkulasi darah menjadi lambat saat
kehamilan.
Solusi:
 atasi dengan istirahat dengan kaki diangkat ke
atas
 Minum-minuman cukup kalsium
 Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk
menggerakan jari jari ke arah atas.
III. Trimester III
1) Cairan vagina
Fisiologi. 2 peningkatan cairan vagina selama
kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada
awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati
persalinan lebih cair.
Solusi:
 tetap jaga kebersihan
 Hubungi dokter bila cairan berbau atau terasa
gatal dan sakit
2) Bengkak (edema)
Fisiologi. 2 pertumbuhan bayi akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
Solusi:
 menghindari makanan asin
 Ganjal kaki dengan bantal ketika berbaring atau
duduk
 Jangan berdiri terlalu lama

63
3) Sesak nafas
Fisiologi. 2 hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-
paru dan diafragma.
Solusi:
 atasi dengan tidak membawa berat
 Berjalan tegak
 Menarik nafas dalam-dalam
 Tidur miring kiri dan olahraga teratur yang
ringan seperti jalan-jalan di pagi hari
4) Varises
Fisiologi: sirkulasi darah selama hamil lebih banyak
sehingga tidak teratasi oleh katup yang mengalirkan
darah ke jantung.akibatnya,pembuluh darah kaki
mekar, bahkan sampai menonjol agar tertampung darah
lebih banyak.
Solusi:
 jangan berdiri atau duduk terlalu lama
 Duduk atau berbaring dengan kaki diganjal
bantal, sehingga posisi kaki lebih tinggi dari
jantung.
 Cobalah sering berjalan-jalan
 Sebagian besar varises akan lenyap kurang
lebih 2 sampai 3 bulan setelah melahirkan.
5) Merasa kepanasan
Fisiologi: hal ini terjadi karena kecepatan metabolisme
ibu hamil rata-rata meningkat 20% selama kehamilan
sehingga suhu tubuh juga tinggi.
Solusi:
 untuk mengurangi rasa tidak nyaman, sering lah
mandi.

64
 Gunakan pakaian yang mudah menyerap
keringat.
 Jangan lupa untuk minum lebih banyak untuk
menggantikan cairan yang keluar melalui pori-
pori tubuh bumil.
6) Kontraksi perut
Fisiologi: Braxton Hick kontraksi palsu atau kontraksi
berupa rasa sakit ringan, tidak teratur dan hilang bila
duduk atau istirahat.
Solusi:
 istirahat cukup
 Hindari pekerjaan yang memberatkan
 Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu
yang tegak
 Pakailah kasur yang nyaman.
7) Konstipasi
Fisiologi: 2 faktor lain karena adanya peningkatan
hormon progesterone konstipasi juga karena tekanan
rahim yang semakin membesar ke daerah usus.
Solusi:
 makan makanan berserat tinggi seperti buah dan
sayur
 Minum air yang banyak dan olahraga ringan.
8) Sering kencing
Fisiologi: pembesaran rahim dan ketika kepala bayi
turun ke rongga panggul akan semakin menekan
kandung kencing ibu hamil.
Solusi:
 batasi intake cairan sebelum tidur
 Tenangkan hati

65
 Memakai pembalut perinium.
9) Terganggunya tidur atau insomnia.
Fisiologi:setelah perut membesar,bayi menendang
semakin sering, sehingga Ibu sulit untuk tidur nyenyak
selain itu ada perasaan cemas menanti waktu
persalinan.
Solusi:
 menenangkan hati ibu
 Message atau memijat pinggang
 Minum susu hangat atau mandi hangat sebelum
tidur
 Batasi minum setelah 4 sore agar saat tidur tidak
terbangun karna sering BAK
16. KUNJUNGAN ULANG
Antenatal care (selanjutnya akan disingkat ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.
Tujuan dilakukan ANC adalah:
 Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hami.
 Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan
persalinan.
 Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI
eksklusif.
Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal
yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali
sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6
kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9
kehamilan. Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC
terdiri dari 10T yaitu:

66
 Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat.
 Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90.
 Tentukan nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA).
 Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau
perkembangan janin.
 Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
 Pemberian Tablet zat besi.
 Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV).
 Tatalaksana kasus.
 Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan
dan paska persalinan.
Khusus untuk imunisai TT, ada beberapa yang perlu diketahui,
yaitu vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang
waktu yang berbeda beda. Berikut tahapannya:
 TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin
pada saat kehamilan)
 TT2 : 4 minggu setelah TT1
 TT3 : 6 bulan setelah TT2
 TT4 : 1 tahun setelah TT3
 TT5 : 1 tahun setelah TT4
Pemeriksaan dan Penjelasan TORCH
Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan
selama kehamilan antara lain pemeriksaan TORCH yaitu
singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan
herpes simpleks virus. Pemeriksaan ini digunakan untuk
mengetahui apakah ibu hamil tersebut tidak pernah terinfeksi,
pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi dengan penyakit
tersebut.

67
Infeksi dari kuman-kuman tersebut bisa menjadi
masalah serius selama kehamilan karena mampu menembus
ari-ari dan menyebabkan kelainan pada bayi. Pemeriksaan ini
disarankan pada ibu yang terutama memiliki hewan peliharaan
dirumah dan memiliki riwayat keguguran yang berulang.
Adapun saran – saran yang dapat dilakukan dalam mencegah
penyakit TORCH adalah:
1. Makan makanan bergizi.
2. Melakukan pemeriksaan TORCH sebelum
kehamilan.
3. Melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit
TORCH.
4. Makan makanan yang matang.
5. Periksa kandungan secara teratur.
6. Jaga kebersihan tubuh.
7. Hindari kontak dengan penderita penyakit TORCH.
Selain itu, terdapat juga kelas ibu hamil yang
merupakan sarana belajar ibu-ibu dengan kehamilan antara 4
minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan)
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.
Tujuan dari kelas ibu hamil adalah meningkatkan
pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular
dan akte kelahiran.
17. PEKERJAAN
1. Pekerjaan rumah tangga
 Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan

68
 Bekerjalah sesuai kemampuan
 Makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan
2. wanita pekerja di luar rumah
 Wanita hamil boleh bekerja, tapi jangan terlalu berat
 Istirahatlah sebanyak mungkin
 Menurut uu perburuhan, wanita hamil berhak mendapat
cuti hamil selama 3 bulan, yaitu 1,5 bulan sebelum bersalin
dan 1, 5 bulan sesudah bersalin.
 Selama hamil perhatikan hal-hal yang dapat
membehayakan kandungan dan segera memeriksakan diri
 Pada minggu-minggu terkahir kehamilan, beritahukan
tanda-tanda permulaan persalinan
Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang
apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan
janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin
serta bayi baru lahir. Empat penyebab utama kematian ibu ialah:
 Perdarahan
 Infeksi dan sepsis
 Hipertensi dan preeklamsi/eklamsia
 Persalinan macet (distosia)
Persalinan macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung,
sedangkan ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan,
persalinan, dan dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan dibahas
mengenai tanda-tanda bahaya atau kegawatdaruratan yang terjadi
dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai
dalam kehamilan muda antara lain:
a) Perdarahan vervaginam
Perdarahan yang terjadi pada hamil muda dapat
disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Oleh

69
karena itu, diperlukan analisis dan pemeriksaan
yang cermat untuk menentukan penyebabnya.
 Perdarahan ringan membutuhkan waktu
lebih dari 5 menit untuk membasahi
pembalut atau kain bersih
 Perdarahan berat membutuhkan waktu
kurang dari 5 menit untuk membasahi
pembalut atau kain bersih
1. Abortus Imminens
Abortus Imminens adalah peristiwa
terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih di dalam uterus, dan
tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis
abortus imminens ditentukan bila pada
wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum, disertai mules-
mules sedikit atau tidak sama sekali,
besarnya uterus sesuai dengan usia
kehamilan, serviks belum membuka, dan
tes kehamilan positif. Pada beberapa
wanita hamil dapat terjadi perdarahan
sedikit seperti pada saat haid. Hal ini
disebabkan oleh penembusan villi
koriales ke dalam desidua, pada saat
implantasi. Perdarahan implantasi
biasanya sedikit, warnanya merah dan
cepat berhenti, tidak disertai mules-
mules.
2. Kehamilan ektopik terganggu

70
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum
yang telah dibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar kavum uteri. Pada
keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat
terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu. Nyeri merupakan keluhan
utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada ruptur tuba, nyeri perut
bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan
intensitasnya disertai dengan perdarahan
yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.
Perdarahan pervaginam merupakan
tanda penting kedua pada kehamilan
ektopik terganggu.
Perdarahan yang berasal dari
uterusbiasanya tidak banyak dan
berwarna coklat tua. Pada kehamilan
ektopik terganggu ditemukan bahwa
usaha menggerakkan serviks uteri
menimbulkan rasa nyeri, demikian pula
kavum Douglas menonjol dannyeri pada
perabaan. Kehamilan ektopik terganggu
sangat bervariasi, dari yang klasik
dengan gejala perdarahan mendadak
dalam rongga perut dan ditandai oleh
abdomen akut sampai gejala samar-
samar, sehingga sulit membuat
diagnosis.

71
3. Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasil
konsepsi sudah keluar, ditemukan
perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai
mengecil. Diagnosis dapat dipermudah
bila hasil konsepsi yang telah keluar
dapat diperiksa apakah sudah keluar
semua dengan lengkap. Penderita
dengan abortus kompletus tidak
memerlukan pengobatan secara khusus,
hanya apabila ditemukan anemia perlu
diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau
transfusi.
4. Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa
perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Rasa mules lebih sering dan kuat,
perdarahan bertambah.
5. Abortus inkomplit
Abortus inkompletus adalah pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal di dalam uterus. Pada
pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam
kavum uteri atau kadang-kadang sudah

72
menonjol dari ostium uteri eksternum.
Perdarahan yang terjadi pada abortus
inkompletus dapat banyak sekali,
sehingga dapat menyebabkan syok dan
perdarahan tidak akan berhenti sebelum
sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila
abortus inkompletus disertai syok karena
perdarahan, segera atasi syok segera,
setelah keadaan membaik baru
dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.
6. Abortus mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan
yang berkembang tanpa janin dan
ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik, mola hidatidosa
mudah dikenal yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa millimeter
sampai 1 atau 2 sentimeter.

b) Hipertensi Gravidarum
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan meliputi:
 Hipertensi (tanpa proteinuria dan edema)
 Preeklampsia ringan
 Preeklampsia berat
 Eklampsia
c) Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
kemungkinan merupakan gejala utama pada

73
kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga
disebabkan oleh sebab lain. Nyeri perut bagian
bawah dapat ditemukan pada Apendisitis,
Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis
akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut,
nyeri perut mungkin disertai dengan berbagai gejala
dan tanda, seperti di bawah ini.
1. Kista ovarium
 Nyeri perut
 Tumor adneksa pada periksa
dalam
 Massa tumor di perut bawah
 Perdarahan vaginal ringan
2. Apendisitis
 Nyeri perut bawah
 Demam
 Nyeri lepas
 Perut membengkak
 Anoreksia
 Mual/muntah
 leus paralitik
 Lekositosis
3. Sistisis
 Disuria
 Sering berkemih
 Nyeri perut
 Nyeri retro/suprapubik
4. Pielonefritis akut
 Disuria
 Demam tinggi/menggigil

74
 Sering berkemih
 Nyeri perut
 Nyeri retro/suprapubik
 Nyeri pinggang
 Sakit di dada
 Anoreksia
 Mual/muntah
5. Peritonitis
 Demam
 Nyeri perut bawah
 Bising usus (-)
 Nyeri lepas
 Perut kembung
 Anoreksia
 Mual/muntah
 Syok
18. TANDA-TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN
1) Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi
selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2013). Menurut Kusmiyati
dkk (2013), kehamilan merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi
patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/
penyakit yang mungkin terjadi selama hamil.
2) Deteksi dini tanda bahaya kehamilan

75
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung
normal
dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan
penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis.
Kehamilan patologis tidak terjadi secara mendadak
karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh
berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur.
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya
gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun
keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya
penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak awal
sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal
untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap
kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang
dikandungnya.
3) Macam-macam tanda bahaya kehamilan
a) Kehamilan trimester I(0-12 minggu)
Salah satu komplikasi terbanyak pada
kehamilan ialah
terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi
pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda
sering dikaitkan dengan kejadian abortus,
misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan pada
kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai
dengan pertimbangan masing-masing, setiap
terjadinya perdarahan pada kehamilan maka harus
selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini
yang menyebabkan kegagalan kelangsungan
kehamilan

76
1. Abortus
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram (Hadijanto, 2013).
Menurut SDKI (2012) penyebab
kematian ibu dikarenakan abortus (5%).
2. Kehamilan ektopik
Adalah suatu kehamilan yang
pertumbuhan sel telur telah
dibuahi tidak menempel pada dinding
endometrium kavum uteri. Lebih dari
95% kehamilan ektopik berada di
saluran telur (tuba Fallopii). Kejadian
kehamilan ektopik tidak sama diantara
senter pelayanan kesehatan. Hal ini
bergantung pada kejadian salpingitis
seseorang. Di Indonesia kejadian sekitar
5-6 per seribu kehamilan. Patofisiologi
terjadinya kehamilan ektopik tersering
karena sel telur yang telah dibuahi dalam
perjalanannya menuju endometrium
tersendat sehingga embrio sudah
berkembang sebelum mencapai kavum
uteri dan akibatnya akan tumbuh di luar
rongga rahim. Bila kemudian tempat
nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan
diri dengan besarnya buah kehamilan,

77
akan terjadi rupture dan menjadi
kehamilan ektopik terganggu (Hadijanto,
2013).
Tanda dan gejala pada kehamilan muda,
dapat atau tidak ada perdarahan
pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri
bawah. Berat atau ringannya nyeri
tergantung pada banyaknya darah yang
terkumpul dalam peritoneum. Dari
Pemeriksaan fisik didapatkan rahim
yang juga membesar, adanya tumor
didaerah adneksa. Adanya tanda- tanda
syok hipovolemik yaitu hipotensi, pucat
dan ekstremitas dingin, adanya tanda-
tanda abdomen akut yaitu perut tegang
bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri
lepas dinding abdomen. Dari
Pemeriksaan dalam serviks teraba lunak,
nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan
kiri.
3. Mola hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar dimana tidak
ditemukan janin dan hampir seluruh vili
korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik. Secara
makroskopik, molahidatidosa mudah
dikenal yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran

78
bervariasi dari beberapa millimeter
sampai 1 atau 2 cm.
Menurut Hadijanto (2013) pada
permulaannya gejala mola hidatidosa
tidak seberapa berbeda dengan
kehamilan biasa yaitu mual, muntah,
pusing, dan lain-lain, hanya saja derajat
keluhannya sering lebih hebat.
Selanjutnya perkembangan lebih pesat,
sehingga pada umumnya besar uterus
lebih besar dari umur kehamilan. Ada
pula kasus-kasus yang uterusnya lebih
kecil atau sama besarwalaupun
jaringannya belum dikeluarkan. Dalam
hal ini perkembangan jaringan trofoblas
tidak begitu aktif sehingga perlu
dipikirkan kemungkinan adanya dying
mole. Perdarahan merupakan gejala
utama mola. Biasanya keluhan
perdarahan inilah yang menyebabkan
mereka datang ke rumah sakit.
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi
antara bulan pertama sampai ketujuh
dengan rata-rata 12-14 minggu. Sifat
perdarahan bias intermiten, sedikit-
sedikit atau sekaligus banyak sehingga
menyebabkan syok atau kematian.
Karena perdarahan ini umumnya pasien
mola hidatidosa masuk dalam keadaan
anemia.

79
b) Kehamilan trimester II(13 – 28 minggu)
1. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu
tubuh >38oC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI
(2012) penyebab kematian ibu karena
infeksi (11%). Penanganan demam
antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2012).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi
dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam
tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala–gejala penyakit. Pada infeksi
berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi
selama kehamilan, persalinan dan masa
nifas
2. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang
(minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan
ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasadinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak

80
adanya tanda-tanda kehidupan janin
didalam kandungan. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum
3. Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah <10,5 gr% pada trimester II.
Anemia pada trimester II disebabkan
oleh hemodilusi atau pengenceran darah.
Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi
c) Kehamilan trimester III
1. Perdarahan pervaginam
Dilihat dari SDKI (2012) penyebab
kematian ibu
dikarenakan perdarahan (28%). Pada
akhir kehamilan perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak disertai dengan
rasa nyeri. Perdarahan semacam ini
berarti plasenta previa. Plasenta previa
adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat yang
abnormal yaitu segmen bawah rahim

81
sehingga menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri interna. Penyebab lain
adalah solusio plasenta dimana keadaan
plasenta yang letaknya normal, terlepas
dari perlekatannya sebelum janin lahir,
biasanya dihitung sejak kehamilan 28
minggu
2. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah
umum, seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukkan masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala
yang hebat tersebut, ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur.
Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
3. Penglihatan kabur
Penglihatan menjadi kabur atau
berbayang dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang
dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan

82
penglihatan. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang. Selain itu adanya skotama,
diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya
preeklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau
didalam retina (oedema retina dan
spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes,
2013). d). Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul
pada sore hari dan biasanya hilang
setelah beristirahat atau meletakkannya
lebih tinggi. Bengkak dapat
menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat,
dan diikuti dengan keluhan fisik yang
lain. Hal ini bisa merupakan pertanda
pre-eklampsia.

83
4. Janin kurang bergerak sepeerti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang
(minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan
ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin
didalam kandungan. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik
5. Pengeluaran Cairan Pervaginam
(Ketuban Pecah Dini) Yang dimaksud
cairan di sini adalah air ketuban.
Ketuban yang pecah pada kehamilan
aterm dan disertai dengan munculnya
tanda-tanda persalinan adalah normal.
Pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu
jam belum dimulainya tanda-tanda
persalinan ini disebut ketuban pecah
dini. Ketuban pecah dini menyebabkan
hubungan langsung antara dunia luar
dan ruangan dalam rahim sehingga
memudahkan terjadinya infeksi. Makin
lama periode laten (waktu sejak ketuban

84
pecah sampai terjadi kontraksi rahim),
makin besar kemungkinan kejadian
kesakitan dan kematian ibu atau
janin dalam rahim

4) Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan


Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan
menurut Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2013) yaitu :
1) Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu
hamil dan janinnya sejak dini.
2) Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu
menghubungi tenaga kesehatan terdekat bila menemui
tanda bahaya kehamilan untuk mendapat perawatan
segera.

E. KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I,II, DAN III


1. SUPPORT DARI KELUARGA
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita
yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru
pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan
adanya dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat.
A. Suami
a. Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan
terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga
memicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling
dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat hamil

85
wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental.
Tugas penting suami yaitu memberikan perhatian dan
membina hubungan baik dengan istri, istri
mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang
dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama
mengalami kehamilan.
b. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan sudah pasti
akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam
menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akibat hadirnya bayi di dalam perutnya.
Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam masa
kehamilan, dapat mempengaruhi keberhasilan seorang istri
dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak
sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan
keterlibatan suami dalam masa masa kehamilannya.
c. Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang
wanita,jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan
suasana yang mendukung perasaan istri, misalnya dengan
mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri ke dokter
untuk memeriksakan kehamilannya serta tidak membuat
masalah dalam komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan
suami tergantung dari keintiman hubungan, ada tidaknya
komunikasi yang bermakna, dan ada tidaknya masalah atau
kekhawatiran akan bayinya
B. Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan
tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan
emosi ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan
terhadap orang lain di sekitarnya terutama pada ibu primigravida.

86
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan
menjadi orang tua.
C. Lingkungan
Dukungan lingkungan dapat berupa:
a. Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu-ibu
pengajian/ perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan
sosial atau keagamaan
b. Membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan
melahirkan
c. Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu
untuk periksa
d. Menunggu Ibu ketika melahirkan
e. Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil

2. SUPPORT DARI TENAGA KESEHATAN


Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan memberi
support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat
menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu
yang normal. Bidan harus bekerja sama dan membangun hubungan yang baik
dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan klien.
Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi klien.

Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi
pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, misalnya jika bidang
tersebut juga pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien
mengerti akan fungsi bidan yang di satu sisi sebagai seorang bidan dan di sisi
lain sebagai manusia biasa yang juga merasakan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam siklus kehidupan. Medan juga dapat menceritakan pengalaman

87
orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka
sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi masalahnya.

Bidan juga berperan sebagai seorang pendidik,bidan yang memutuskan apa


yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar
selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana
menghadapi permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.

Tenaga kesehatan juga dapat memberikan peranan yang melalui dukungan


yaitu:
a. Dukungan aktif: melalui kelas antenatal
b. Dukungan pasif: dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil
yang mengalami masalah untuk berkonsultasi
Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada di
sekitar ibu hamil atau pasca bersalin. Yaitu: bapak, kakak, dan
pengunjung.
3. RASA AMAN DAN NYAMAN SELAMA KEHAMILAN
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah
sang anak. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan
menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi
persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas. Ada
dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama ia hamil, kebutuhan
pertama ialah menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai.
Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap
sang anak dan asimilasi bayi tersebut ke dalam keluarga.

Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita


hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan
akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang

88
diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam
kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan
yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu
memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil ngidam,
mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu melakukan kegiatan
rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun
mempunyai makna yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu
hamil ke arah yang lebih baik
4. PERSIAPAN SIBLING
Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang
anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu
karena digantikan oleh bayi yang baru. Beberapa faktor yang mempengaruhi
respon seorang anak adalah umur, sikap orang tua, peran ayah, lama waktu
berpisah dengan ibu, peraturan kunjungan di rumah sakit dan bagaimana anak
itu dipersiapkan untuk suatu perubahan.

Ibu yang mempunyai anak harus menyediakan banyak waktu dan tenaga
untuk mengorganisasi kembali hubungannya nya dengan anak-anaknya ia
perlu mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut kelahiran sang bayi
dan melalui proses perubahan peran dalam keluarga dengan melibatkan anak-
anaknya untuk lebih besar karena kehilangan tempat.

Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh


karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Anak yang
berusia kurang dari 2 tahun menunjukkan minat kecil terhadap kehamilan nya.
Bagi anak yang lebih tua, pengalaman ini akan mengurangi rasa takut dan
konsep yang salah. Dengan diberi penjelasan dan pengertian anak biasanya
tidak akan merasa disisihkan dan akan merasa senang dengan kehadiran
adiknya yang bisa dijadikan teman

89
F. ANGKA KECUKUPAN GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I,II, DAN III
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, di trimester pertama, Ibu hamil
membutuhkan tambahan energi sebanyak 180 kkal, dan tambahan 300 kkal di
trimester kedua dan ketiga. Tambahan energi ini bisa di dapat Ibu dengan
mengonsumsi 2 gelas susu Frisian Flag Mama setiap harinya.
G. ANGKA KECUKUPAN GIZI
1. Pengertian Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk
menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan
dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok penduduk adalah nilai rata-
rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan protein dan zat gizi lain adalah nilai
rata-rata kebutuhan ditambah dengan 2 kali simpangan baku(2 SD).
Menurut Prof Soekirman Ph.D., Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor, Masalah
Gizi adalah Gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang
atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidak seimbangan antara asupan
(intake) dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit
(infeksi).
Ketidak seimbangan atau gangguan dari masalah gizi bisa karena kekurangan
asupan bisa juga karena kelebihan asupan. Dari berbagai penelitian dan
pemantauan pada konsumsi gizi masyarakat, ketidak seimbangan atau gangguan
yang muncul dapat mengakibatkan :
1. Menurunnya pertahanan tubuh terhadap penyakit (imunitas) yang
berdampak pada tingginya angka penyakit infeksi dan kematian bayi dan
balita
2. Gangguan pertumbuhan fisik pada siklus kehidupan manusia sejak janin,
bayi baru lahir,balita yang dapat berdampak sampai dewasa
3. Gangguan perkembangan otak pada janin, bayi dan balita yang berdampak
pada kecerdasan pada usia sekolah

90
4. Rendahnya produktifitas kerja dan Gangguan-gangguan gizi dan
kesehatan lainnya
2. Kegunaan Angka Kecukupan Gizi
Kegunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
1. Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi,
makanan bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan
dari hasil survei gizi/makanan;
2. Untuk merencanakan pemberian makanan tambahan balita maupun untuk
perencanaan institusi;
3. Untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun
nasional;
4. Untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan
dengan angka kecukupan gizi diperlukan;
5. Untuk bahan pendidikan gizi.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kecukupan Gizi
Di samping kegunaan kecukupan gizi tersebut yang mempunyai beberapa
keterbatasan. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut.
1. Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Ukuran dan komposisi tubuh.
3. Jenis kelamin.
4. Keadaan kesehatan tubuh.
5. Keadaan fisiologis tubuh.
6. Kegiatan fisik.
7. Lingkungan.
8. Mutu makanan.
9. Gaya hidup.
Angka kecukupan gizi yang sudah ditetapkan untuk orang Indonesia meliputi
energi, protein, vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin C, tiamin,
riboflavin, niacin, piridoksin, vitamin B12, asam folat, kalsium, fosfor,

91
magnesium, besi, seng, iodium, mangan, selenium, dan fluor. Angka kecukupan
energi tingkat nasional yang pada taraf konsumsi 2000 kkal dan taraf persediaan
2200 kkal. Sedangkan angka kecukupan protein tingkat nasional pada taraf
konsumsi 52 gram dan taraf persediaan 57 gram. Kecukupan gizi untuk pelabelan
produk makanan yang dikemas disebut dengan acuan label gizi (ALG).

4. Prinsip Menyusun Menu Seimbang


1. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi
biologi, psikologi dan sosial.
2. Makanan dapat dikelompokkan menurut slogan empat sehat lima
sempurna menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-
sayuran, buah dan susu
3. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
keadaan psikologi, pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi
4. Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda
kerusakan bahan makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik
5. Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan beberapa macam
makanan yang mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis
maupun jumlahnya.
6. Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan
zat gizi dapat terpenuhi; dapat memilih bahan makanan yang baik, dan
sesuai dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya; mengurangi
kehilangan zat gizi selama penyiapan makanan; serta mengurangi
kebosanan akan menu makanan
7. Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikn berbagai
faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik
dan sesuai , serta penyelenggaraan makanan
8. Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan
kecukupan gizi, menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan
makanan, serta pengolahan bahan makanan

92
H. INDEKS MASA TUBUH (IMT)
1. Pengertian Indeks Masa Tubuh
IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh
seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat
pengukuran komposisi tubuh yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa
studi telah mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna
untuk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada
obesitas anak (Daniels et al, 1997).
IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan
berdasarkan indeks quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat
tinggi badan dalam meter (kg/m2)). Interprestasi IMT tergantung pada umur dan
jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak
tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas
serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk
mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis
(Pudjiadi et al, 2010).
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat
menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang.
IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian
menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak
tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry
(Grummer-Strawn LM et al.,2002).
IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena
murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan.
Rumus :
IMT = Ø Keterangan : BB : Berat Badan (kg) dan TB : Tinggi Badan (m)
Jika,
IMT = 16 – 18,4 berarti kandungan gizi kurang
IMT = 18,5 - < 25 berarti kandungan gizi baik

93
IMT = 25 – 30 berarti kandungan gizi di atas normal
IMT = > 30 berarti kandungan gizi sangat berlebihan/obesitas

2. Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa Tubuh


Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator yang dapat
dipercayai untuk mengukur lemak tubuh. Walau bagaimanapun, terdapat
beberapa kekurangan dan kelebihan dalam mnggunakan IMT sebagai
indikator pengukuran lemak tubuh.
Kekurangan indeks massa tubuh adalah:
a. Pada Olahragawan
Tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang cenderung
berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai
massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka
dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan
berat badan dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh
lemak tubuh.
b. Pada anak-anak
Tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan
dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah
lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama
pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat
badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan
usia.
c. Pada kelompok bangsa
Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi
mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi
23,0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT yang
melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa
seperti Cina, India, dan Melayu.
Kelebihan indeks massa tubuh :

94
a. Biaya yang diperlukan tidak mahal
b. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan
tinggi badan seseorang.
c. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah
dinyatakan pada table IMT.

95
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah.
Walaupun merupakan peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan persalinan
disertai risiko berupa komplikasi baik untuk ibu maupun bayinya. Komplikasi
yang sering terjadi adalah perdarahan postpartum, eklamsia dan infeksi (WHO,
2013). Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah
kesehatan utama bagi kesehatan wanita, karena merupakan penyebab terbesar
kematian ibu dan bayi.
Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan
postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

B. Saran
Penulis menyarankan agar seorang bidan dapat mengetahui bagaimana
faktor-faktor fisik ,psikologis ,lingkungan social budaya dan ekonomi yang
terjadi pda ibu hamil. Serta apa saja kebutuhan fisik dan psikologi pada ibu
hamil trimester I,II, dan III. Penulis juga berharap makalah ini dapat membantu
dan menambah ilmu bagi para pembacanya.

96
DAFTAR PUSTAKA

http://sriagustin25h5.blogspot.co.id/2012/07/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i.html
http://www.davishare.com/2015/01/kebutuhan-istirahat-tidur-imunisasi-
traveling-pada-ibu-hamil.html
http://emayamidwifery.blogspot.com/2012/04/pola-seksual-dan-eliminasi-
pada-ibu.html
http://rohmahjasmin.blogspot.com/2011/06/kebutuhan-eliminasi-terhadap-
ibu-hamil.html
Army. 2006. Dasar-dasar Ilmu Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
Bobak. 2004. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC. Jakarta .
Cunningham, F.G, dkk. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21 Bahasa
Indonesia. EGC. Jakarta.
Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan . Edisi 14 EGC. Jakarta.
Kusmiyati, yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil . Yogyakarta: Fitra Maya.
WHO. 2003. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Patologi Obstetri untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Pusdiknakes-WHO. 2003. Asuhan Antepartum.

97
Saifuddin, Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Prawihardjo,Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo
Romauli ,Suryati.2011. Buku Ajar ASKEB I : Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

98
HASIL REVISIAN TANYA JAWAB
1. Pertanyaan (Hany Khoirun nisa) Bagaiamana pemenuhan gizi ibu
hamil yang kelebihan pada berat badan, sehingga di anjurkan untuk
diet?
= Jawaban (Fitriani) makanan makanan berserat dan rendah
kandungan lemak serta gula. mengganti nasi dengan jagung atau
gandum. Konsumsi sayuran hijau seperti bayam, brokoli, selada,
wortel, dan labu sebagai tambahan makanan utama. Disarankan
untuk mengonsumsi daging sapi tanpa lemak, ikan, dan unggas
untuk lauk pauk. Konsumsi pula buah segar seperti apel, jeruk,
kurma, dan sebagainya.

2. Pertanyaan (Lusiawati) Bagaiamana tangapan seorang bidan ketika


ada seorang ibu hamil yang melakukan arbosi
=
3. Pertanyaan (Kurniawati) Bolehkah seorang ibu hamil
mencampurkan ASI perahan pertama dengan perlahan kedua lalu
dimasukkan ke dalam freezer?
= jawaban (Melly Indriyani) ASI perah boleh dicampur apabila
berasal dari hasil perahan dalam jarak maksimal 24 jam. Lebih dari
itu, harus dipisahkan dalam wadah atau botol berbeda dan
mencampurnya juga tidak boleh sembarangan. ASI perah yang akan
dicampurkan juga harus memiliki suhu yang sama.

4. Pertanyaan (Aurora Corina Yolanda Ananta) Memantau


kesejahteraan janin di dalam kandungan itu dilakukan dengan cara
yang seperti apa?
= Jawaban (Canning Jasma Sari) Sangat penting bagi seorang ibu
untuk mengetahui apakah bayinya dalam keadaan Sejahtera atau
baik-baik saja salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan

99
sendiri oleh ibu hamil adalah dengan menyatukan atau menghitung
gerakan atau tendangan janin

5. Pertanyaan (Sheril Atikah) Mulai trimester brapa imunisasi


dilakukan dan apa tujuan dari imunisasi tersebut?
= Jawaban (putri dea aprilia) Di masa kehamilan hanya dilakukan
imunisasi TT (Tetanus texoid) . Imunisasi ini berguna untuk
mencegah kemungkinan tetanus neonatorum atau tetanus pada bayi
baru lahir. Imunisasi TT dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak
waktu TT1 DAN TT2 minimal 1 bulan. Dan dilakukan pada usia
kehamilan 8 bulan (trimester akhir) .

6. Pertanyaan (Hany Khoirun Nisa) Disini di katakan hubungan


seksual saat kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit. Tetapi apakah berhubungan seksual saat kehamilan tidak
menimbulkan efek samping bagi ibu dan janin? Jika ada efek
samping serta akibatnya seperti apa?
= Jawaban (Syarifah Anisah) efek sampang pada ibu hamil ialah
ISK atau infeksi saluran kencing., dan efeksamping pada janin
adalah keguguran dikarenakan terlalu mendapatkan guncangan.
7. Pertanyaan (Marselina) Olahraga sangat lah penting bagi ibu hamil
untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, pertanyaan
saya seberapa sering olahraga untuk ibu hamil bisa dilakukan,
apakah setiap hari atau memiliki jangka waktu ?
=

8. Pertanyaan (Fatmawati Hadir) Persiapan laktasi merupakan semua


upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan
dalam menyusui bayinya. Namun saya lihat di masyarakat terutama
di lingkungan rumah saya, ada seseorang ibu yang mana tidak

100
berjalan secara normal dalam pemberian asi kepada bayinya, yang
ingin saya tanyakan apakah penyebab dari kasus tersebut dan
bagaimana cara kalian sebagai calon bidan untuk mengedukasi
dalam mengatasi hal tersebut?
= Jawaban (Nurul sobah)
Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada produksi hormon
prolaktin yang berfungsi untuk merangsang pembentukan ASI.
Faktor atau penyebab ASI tidak keluar sesaat setelah melahirkan
adalah
 stress atau kelelahan setelah melahirkan misalnya karena
depresi postpartum atau persalinan lama maupun operasi
sesar.
 Kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan tiroid,
anemia dan retensi plasenta.
 Pendarahan setelah persalinan.
 Efek samping obat-obatan
 Cara menyusui yang salah dan
 Kebiasaan merokok atau mengkonsumsi alkohol.
Cara memperlancar ASI
 Susu isi kecil setiap 2-3 jam selama beberapa minggu
pertama, karena hal ini dapat merangsang tubuh untuk
memproduksi lebih banyak ASI.
 Pastikan mulut si kecil melekat dengan benar ke payudara.
 Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol.
 Cukupi waktu istirahat dan kurangi stress
 Minum air yang banyak agar tidak terhidrasi.
 Konsumsi makanan yang bergizi
 Pijatlah payudara secara lembut.
9. Pertanyaan (Erita Dwie Ananda) Di dalam ppt tersebut ada d
jelaskan bahwa Wanita hamil di perbolehkan untuk berkeja , namun

101
tidak boleh melakukan pekerjaan yg berat,Pertanyaan nya, jelaskan
Apa yang harus di lakukan ibu hamil agar ibu dan janin nya tetap
sehat pada saat Bekerja ?
= Jawaban (Korina oktavia) Ada beberapa tips aman bekerja selama
Kehamilan yang bisa membantu ubu lebih mudah menghadapi nya
 Membicarakan pada atasan dan rekan kerja tentang umur
kehamilan ibu
 terima bantuan dari rekan kerja saat melakukan pekerjaan
 Luang kan waktu beristirahat pada saat bekerja
 Sediakan cemilan sehat, pada saat ingin makan dan
beristirahat setelah kerja
 Olahraga tetap perlu

102

Anda mungkin juga menyukai