Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, & III

Disusun Oleh :

Amelina Putri I. H P27824421004 Aslin Nuroniyah P27824421014


Anggun Mutiara P. P27824421006 Qooluna Balqis F. P27824421036
Anisa Fitri R. P27824421008 Sheillania Amilatul S.P. P27824421041
Aqila Nisa Firdausi P27824421010 Shiva Salsabillah P27824421042
Arilia Ellynggar V. P27824421012 Umi Zuhriya P27824421046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah kelompok dengan tema
“Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III”
ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Adapun tujuan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata Asuhan Kehamilan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Tahun akademik 2022/2023. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan kebidanan Kampus Surabaya
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
2. Dwi Purwanti, S.Kp., M.Kes, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Politeknik Kemenkes Surabaya.
3. Evi Yunita Nugrahini, SST., M. Keb., selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan
Kehamilan Jurusan Kebidanan Politeknik Kemenkes Surabaya.
4. Seluruh pihak yang membantu terselesainya materi ini.

Surabaya, 17 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 3
2.1 Kehamilan ..................................................................................................... 3
2.1.1 Definisi Kehamilan ........................................................................................ 3
2.1.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi kehamilan ............................................. 3
2.2 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil...................... 9
2.2.1 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester I ......... 9
2.2.2 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester II...... 11
2.2.3 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester III .... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16
3.2 Saran ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan
kehidupan nanti setelah anak itu lahir. Kehamilan merupakan penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
9 bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir
dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.
Asuhan kehamilan adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan
pada pertumbuhan janin dalam rahim. Asuhan antenatal adalah upaya preventif
program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan
neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama hamil. Pada masa
kehamilan, ibu tentunya merasakan perubahan terhadap tubuhnya. Perubahan anatomi
dan fisiologi pada kehamilan sangat besar. Perubahan fisiologi pada wanita hamil
dimulai sejak kehamilan trimester pertama sampai trimester akhir yang terjadi
sebagai respon terhadap stimulus fisiologi oleh fetus. Perubahan yang utama adalah
peningkatan volume darah sampai 4/3 kali volume darah normal. Selain itu, selama
kehamilan perlu dipantau kenaikan berat badan ibu. Kelebihan berat badan maupun
kekurangan berat badan merupakan tanda yang kurang baik. Maka dari itu perlu
dilakukan evaluasi ditiap trimesternya.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui definisi kehamilan.
1.2.2 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan.
1.2.3 Mengetahui perubahan anatomi dan kondisi fisiologis ibu hamil trimester
1.2.4 Mengetahui perubahan anatomi dan kondisi fisiologis ibu hamil trimester
1.2.5 Mengetahui perubahan anatomi dan kondisi fisiologis ibu hamil trimester

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Asuhan
Kebidanan Kehamilan” sebagai salah satu bagian dalam pengambilan nilai Mata
Kuliah serta dapat dijadikan materi pembelajaran yang dapat dipelajari maupun
dipahami oleh mahasiswa.
1.3.2 Bagi Dosen
Makalah ini dapat dijadikan bukti dari tugas yang telah diberikan serta
membantu dosen sebagai pengambilan pertimbangan nilai mahasiswa.
1.3.3 Bagi Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
sehingga dapat mengaplikasikannya dan menjadi bahan acuan pembelajaran.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
Menurut World Health Organization, 2017 Kehamilan adalah suatu proses
alami dalam kehidupan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma di masa
ovulasi yang berproses menjadi janin dan selama kehamilan ibu harus diberikan
perawatan yang penting serta intervensi yang tepat.
2.1.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi kehamilan
Menurut (Romauli, 2018) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
antara lain :
2.1.2.1 Faktor Fisik
1. Status Kesehatan
Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan ibu hamil. Pengaruh status kesehatan terhadap kehamilan
antara lain:
a. Penyakit atau komplikasi akibat langsung dari kehamilan, seperti
hyperemesis gravidarum, preeklamsi, kelainan lamanya kehamilan,
kehamilan ektopik, kelainan plasenta, atau selaput janin, pendarahan
antepartum, dan gamelli.

3
b. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan
kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat
memperberat serta mempengaruhi kehamilan, contohnya:
 Penyakit kelainan bagian kandungan seperti varises vulva, kelainan
bawaan, hematoma vulva, peradangan, gonorrhea, DM, kista
bartholini, fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus,
kelainan letak uterus, tumor uteri, mioma uteri, karsinoma serviks,
karsinoma korpus uteri.
 Penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, hipertensi, stenosis
aorta, jantung rematik, endokarditis.
 Penyakit darah misalnya anemia karena kehamilan, leukemia,
hemostasis dan kelainan pembekuan darah, purpura trombositopenia,
hipofibrinogenemia.
 Penyakit saluran nafas misalnya influenza, bronchitis, pneumonia,
asma bronkiale, TB paru.
 Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, kries, gingivitis,
pirosis, hernia diafragmatika gastritis, ileus, valvulusta, hernia,
appendik, colitis, megakolon, hemorrhoid.
 Penyakit hepar misalnya hepatitis, rupture hepar, sirosis hepatis,
ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas.
 Penyakit ginjal atau saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih,
bakteriuria, cystitis, sindrom nefrotik, batu ginjal, tbc ginjal.
 Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan
kelenjar gondok, dan kelainan hipofisis.
 Penyakit saraf misalnya korea gravidarum, epilepsia, pendarahan
intrakranial, tumor otak, poliomyelitis.
 Penyakit menular misalnya IMS, AIDS, kondiloma akuminata,
tetanus, erysipelas, difteri, lepra, torch, morbilli, campak, parotitis,
variola, malaria dan lain-lain.

4
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus,
intrauterine fetal death, anemia berat, infeksi transplacental, dismaturitas,
shock, pendarahan.
2. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa
kehamilan, karena faktor gizi sangat dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu
selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan
gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan,
sosial atau keadaan lain yang dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Pengaruh gizi terhadap kehamilan
sangat penting. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai
dengan umur kehamilan. Berat badan normal akan menghasilkan anak yang
normal. Demikian juga sebaliknya kenaikan berat badan lebih dari normal,
dapat menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan (preeklampsi), anak
yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan. Jika berat
badan ibu hamil kurang dari normal kemungkinan ibu beresiko keguguran,
anak lahir premature, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim
mengeluarkan anak, dan pendarahan sehabis persalinan. Kebutuhan zat gizi
pada ibu hamil secara garis besar antara lain:
 Asam folat, Asam folat ini berfungsi sebagai menurunkan resiko
kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, dan anensefalus, baik pada
ibu hamil normal maupun beresiko. Minimal pemberian asam folat
dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut 3 bulan pertama
kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 kg atau
0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok beresiko adalah 4 mg/hari. Bila
kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan cacat bayi
yang dilahirkan.
 Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.

5
 Protein, protein berfungsi sebagai menambah jaringan tubuh ibu seperti
jaringan payudara dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan keju.
 Zat besi (Fe), membutuhkan tambahan 700-800 mg zat besi. Jika
kekurangan, bisa terjadi perdarahan sehabis melahirkan.
 Kalsium, berfungsi sebagai untuk pembentukan tulang dan gigi bayi.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 500 mg/hari.
 Vitamin D, berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat kapur
maka pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna.
 Yodium, berfungsi sebagai mencegah gondongan dan jika kekurangan
yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan janin menderita kretinisme,
sebuah ketidakmampuan yang mempengaruhi pemikiran.
 Vit.A, berfungsi sebagai mencegah rabun ayam, kebutaan dan membantu
tubuh untuk melawan infeksi.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat
baik masyarakat yang bersifat positif maupun kebiasaan bersifat negatif yang
dapat mempengaruhi kesehatan. Pengaruh gaya hidup yang mempengaruhi
kehamilan seperti kebiasaan minum jamu, aktivitas seksual, pekerjaan atau
aktivitas sehari-hari yang terlalu berat, senam hamil, konsumsi alkohol,
merokok, dan kehamilan yang tidak diharapkan.
2.1.2.2 Faktor Psikologi
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan di dalam perkembangan
emosional dalam kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi
tertentu termasuk kehamilan. Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan keluarga, substance abuse,
partner abuse.
2.1.2.3 Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi juga selalu
menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal,

6
membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan
dengan baik. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara lain:
1. Faktor Lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil. Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut. Penyampaian mengenai pengaruh
adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media massa, pendekatan tokoh
masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.

2. Faktor Sosial
Faktor sosial tergolong menjadi tiga macam yaitu,
 Fasilitas kesehatan, berfungsi sebagai menentukan kualitas pelayanan pada ibu
hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas
kesehatan ini dapat menurunkan angka kematian ibu hamil (AKI).
 Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan
kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan
pendidikan rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai
kesehatannya maka ia tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan
kehamilan dengan baik.
 Pekerjaan, Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
ibu hamil yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik daripada
ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki kesempatan
untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak
peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar kesehatannya.

7
3. Faktor budaya dan adat istiadat
Adat istiadat merupakan akar budaya masayarakat atau kebiasaan yang
dilakukan. Banyak sekali kebiasaan adat istiadat yang masih dipertahankan di
indonesia untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis maupun jasmani.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu hamil
melihat orang menyembelih binatang, upacara tujuh bulan, kedekatan masyarakat
pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali lipat, ibu hamil tidak boleh
makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es membuat janin besar, ibu hamil
tidak boleh makan daging kambing, minum air kelapa, minum jamu-jamuan
tradisional, minum air rebusan kacang hijau, peringatan 4 bulanan, ibu hamil tidak
boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh memasak sambil jongkok.

4. Faktor Ekonomi
Kehidupan berekonomi ada sejak manusia dilahirkan. Kehidupan berlangsung
di lingkup keluarga maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari nampak
berbagai kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini, terdapat faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kehamilan
antara lain:
 Ekonomi rendah menyebabkan gangguan emosi ibu hamil.
 Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan makanan.
 Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak.
 Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan.
 Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan kurangnya
penyuluhan keluarga berencana.
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan
pemeriksaan mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif
karena kurangnya biaya yang harus dikeluarkan.
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil yang pendidikannya rendah tidak
mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan yang baik.

8
 Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat
tinggal di daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan.
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah
transportasi dan biaya lain yang mempengaruhi kehamilan.

2.2 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil


2.2.1 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester I
2.2.2.1 Berat Badan dan Indeks masa tubuh (IMT)
Peningkatan berat badan optimal pada ibu hamil adalah 12,5 kg, 9 kg
diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan optimal berkaitan dengan adanya
resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah). Untuk peningkatan berat badan memiliki berbagai faktor,
diantaranya tingkat edema, laju metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok,
jumlah cairan amniotik, dan ukuran janin, semuanya harus diperhitungkan. Usia
maternal, ukuran tubuh pra kehamilan, paratis, ras-etensitas, hipertensi, dan diabetes
juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat untuk ibu hamil didasarkan pada indeks
massa tubuh pra kehamilan (body mass index) yang dimana menggambarkan
perbandingan berat badannya lebih sedikit dari pada ibu yang memasuki kehamilan
dengan berat badan sehat. Pada trimester 1 seorang wanita yang sedang hamil sudah
mengalami penambahan berat badan, namun masih tergolong rendah, sekitar 1-2 kg.
Dikarenakan pada masa ini dimana otak, alat kelamin, dan panca indera janin sedang
dibentuk.
2.2.2.2 Darah dan pembekuan darah
Volume darah adalah kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah
merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan 30-50% dan bisa lebih pada
kehamilan bayi kembar atau ganda. Peningkatan ini berhubungan dengan
peningkatan CO mulai kehamilan berusia 6 minggu. Peningkatan juga berhubungan
dengan mekanisme hormonal. Peningkatan volume plasma 50%. Hal ini untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini berhubungan erat

9
dengan berat badan bayi. Ibu yang kehamilannya kembar atau ganda akan
mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar dari pada ibu dengan
kehamilan biasa.
Volume plasma meningkat pada usia kehamilan 6 minggu. Sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32-34
minggu. Serum darah atau volume darah bertambah 25-30%. Serta, sel darah
bertambah 20%. Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan, Hematokrit
meningkat dari trimester satu sampai tiga.
Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor, yaitu :
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-
placenta.
c. Pengaruh hormon progesteron dan estrogen.
d. Volume darah meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel
darah, sehingga terjadi pengenceran darah atau hemodialisis.
e. Sel darah, yang dimana meningkat 20%, protein darah dalam bentuk albumin,
dan gammaglobulin menurun pada trimester satu.
 Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama
kehamilan. Pada trimester satu jumlah “WBC” berkisaran 9500/mm3,
meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/mm3 pada saat “at term” menurun
dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil pada
akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED sangat
meningkat (4 x dari angka normal).
 Pembekuan / Koagulasi
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles
selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan,
dengan akibat peningkatan risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular

10
Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi, antara lain mola hidatidosa
dan abrupsiv plasenta atau solusio plasenta.
2.2.2.3 Sistem Pernapasan
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan
yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu.Hal itu sering mengesankan
adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak ada apa-
apa.Peningkatan usaha nafas selama kehamilan kemungkinan diinduksi terutama
oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen.Usaha nafas yang meningkat tersebut
mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.
2.2.2.4 Sistem Persyarafan
1. Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan gerak
cairan dan permeabilitas pembuluh darah.
2. Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau
mungkin terjadinya perubahan sensasi dan perubahan makanan yang lebih
disukai.
3. Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan
perasaan tidak suka terhadap makanannya, terutama untuk makanan yang
rasanya pahit selama kehamilan.
4. Ibu hamil mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam
tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang.
5. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering
terjadi pada awal kehamilan.
2.2.2 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester II
2.2.2.1 Berat Badan dan Indeks masa tubuh (IMT)
Peningkatan berat badan normal pada primigravida sehat adalah 12,5 kg,
terdiri dari 9 kg berupa ; janin, plasenta, cairan amnion, hipertrofi uterus dan
payudara, volume darah. Sisanya 3,5 kg berupa lemak. Selama kehamilan perlu
dipantau kenaikan berat badan ibu. Kenaikan berat badan berlebihan maupun yang
kurang merupakan tanda yang kurang baik dan bisa mempengaruhi kehamilan.

11
Selama trimester kedua kenaikan berat badan menjadi lebih banyak yaitu
0,35- 0,4 kg seminggu. Resiko apabila berat badan bertambah terlalu banyak dapat
menyebabkan beberapa komplikasi seperti diabetes gestasional yang dapat
meningkatkan resiko memiliki bayi besar, peningkatan tekanan darah (Pre-
eklampsia)
2.2.2.2 Darah dan pembekuan darah
Volume plasma darah mengalami peningkatan, yaitu 40%. Pada awalnya,
volume plasma meningkat pesat dari usia gestasi sekitar 6 minggu, kemudian laju
peningkatan melambat. Peningkatan volume plasma sampai maksimum pada
minggu ke mgg sampai pada persalinan.
Pada kehamilan, terjadi peningkatan eritrosit sebesar 18% (tanpa pemberian
suplemen Fe) dan peningkatan sebesar 30% (dengan pemberian suplemen Fe) dari
jumlah normalnya. Dimana jumlah eritrosit normal yaitu kurang lebih 5 juta atau 4
½ juta. Peningkatan eritrosit mulai pada minggu ke 10 atau trimester I.
Hemoglobin (Hb) adalah komponen darah yang bertugas mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Hemoglobin memberikan warna
merah pada darah. 75% zat besi dalam tubuh bertugas di sini. Kebutuhan zat besi
pada Trimester II kehamilan kira-kira 6-7 minggu/hari. Bila suplemen zat besi tidak
tersedia, janin akan menggunakan cadangan zat besi maternal. Kadar hemoglobin
normal pada wanita hamil trimester II adalah 9,7–14,8 g/dl. Penurunan konsentrasi
hemoglobin selama kehamilan normal terjadi akibat peningkatan volume plasma
yang muncul sebagai kompensasi peningkatan pasokan darah menuju uteroplasenta
sehingga viskositas darah secara keseluruhan menurun.
Pembekuan darah saat kehamilan disebut sebagai hypercoagulable state,
karena terjadinya peningkatan kadar fibrinogen dan faktor pembekuan secara
progresif (perlahan). Kadar fibrinogen dari 1,5-4,5 g/L pada saat tidak hamil, dan
meningkat sampai akhir kehamilan. sintesa fibrinogen terus meningkat akibat
meningkatnya penggunaan dalam sirkulasi uteroplasenta atau sebagai akibat
tingginya kadar estrogen.

12
2.2.2.3 Sistem Pernapasan
Selama kehamilan trimester 2, sirkumferensia thorax akan bertambah
kurang lebih 6 cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan
uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal, volume ventilasi
per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan.
2.2.2.4 Sistem Persyarafan
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan
pertama post partum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering
terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang
1. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak
pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan
gangguan penglihatan, sinusitis, atau migrain.
2. Kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan pada
pembuluh darah panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan saraf yang
menuju ekstremitas bagian bawah.
3. Masalah neuromuskular seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan kalsium
(hipokalemia).
4. Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di daerah
paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan lateral femoral.
5. Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan oleh hipotensi
supine syndrome (vena cava syndrome). Hal ini terjadi karena ketidakstabilan
vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah duduk atau berdiri dengan
periode yang lama.
2.2.3 Perubahan Anatomi dan kondisi fisiologis pada ibu hamil Trimester III
2.2.3.1 Berat Badan dan Indeks masa tubuh (IMT)
Selama trimester ketiga kehamilan, janin di dalam kandungan terus tumbuh dan
berkembang hingga tiba waktu kelahiran. Seiring pertumbuhan janin, tubuh terasa
lebih berat dan sulit untuk digerakkan. Perut yang sangat besar juga menyulitkan
ibu hamil untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti duduk, berdiri, dan berjalan.

13
Ibu hamil mengalami banyak perubahan fisik selama trimester 3. Salah satu
perubahan fisiologis yang dialami ibu hamil di awal trimester ketiga adalah
kenaikan berat badan yang drastis. Tentu saja hal ini wajar karena janin di dalam
tubuh tumbuh semakin besar. Selain itu, ukuran plasenta, ukuran rahim, payudara
yang membesar, dan peningkatan jumlah cairan ketuban, darah, dan cairan dalam
tubuh juga menjadi penyebab kenaikan berat badan.
Trimester ketiga kehamilan dimulai dari minggu ke-28 hingga hari persalinan.
Pada trimester terakhir ini, bayi tumbuh pesat, dan berat badan bertambah hingga 1
kg per bulan. Namun, selama trimester ini, rata-rata pertambahan berat badan janin
adalah 200 gram per minggu. Dari minggu ke 28 hingga akhir kehamilan, berat
badan dapat naik menjadi 4-5 kg.
2.2.3.2 Darah dan pembekuan darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran darah.
Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah
volume darah bertambah sebesar 25% hingga 30%.
Selain pengenceran darah ibu hamil rentan mengalami pembekuan darah.
Perubahan konsentrasi darah yang sebelumnya cair menjadi lebih kental atau padat.
Kondisi ini bisa berakibat fatal. Siapapun bisa mengalami pembekuan darah. Namun
kondisi ini lebih rentan terjadi pada ibu hamil sebelum melahirkan, hingga 3 bulan
setelah melahirkan.
Berikut beberapa penyebab penggumpalan darah saat hamil:
1. Untuk mempersiapkan tubuh sebelum melahirkan agar tidak kehilangan banyak
darah
2. Penyempitan pembuluh darah di sekitar panggul akibat bertambahnya ukuran
bayi. Ini mencegah aliran darah ke kaki, sehingga darah lebih mudah
menggumpal
3. Gaya hidup kurang gerak atau kurang olahraga selama kehamilan juga dapat
membatasi aliran darah ke kaki dan lengan serta meningkatkan risiko
penggumpalan darah.

14
Kaki bengkak disertai nyeri pada tubuh bagian bawah merupakan tanda paling
umum terjadinya pembekuan darah pada ibu hamil.
2.2.3.3 Sistem Pernapasan
Pada kehamilan, frekuensi pernafasan tidak berubah, tetapi ventilasi per
menit meningkat 40% karena volume napas meningkat. Kondisi ini dimulai pada
kehamilan usia 7 minggu. Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit perubahan
selama kehamilan, tetapi volume tidak, volume ventilasi per menit dan
pengembalian oksigen per menit akan mengalami penambahan secara signifikan
pada kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-
37 dan akan kembali seperti sediakala dalam 24 minggu setelah persalinan
(Saifuddin, 2010).
2.2.3.4 Sistem Persyarafan
Pada trimester ketiga yaitu sekitar usia kandungan menginjak 28-41 minggu.
Pada masa ini otak berada pada tahap perkembangan yang paling pesat, terutama
perkembangan terhadap neuron. Ukuran otak anak sudah membesar dan mengalami
perubahan bentuk (menjadi seperti otak orang dewasa) dibanding masa sebelumnya.
Pada masa ini sistem saraf sudah berkembang dan cukup untuk mengontrol
beberapa fungsi tubuhnya, bayi juga sudah mulai mampu merasakan suara yang
bersumber dari luar rahim. Di masa ini biasanya ikatan batin anak sudah mulai terasa
dengan ibunya. Seperti saat orang tua mengelus perut sang ibu maka anak akan
memberi respon berupa tendangan.
Sedangkan untuk ibu ¨Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri
akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf dan rasa sering kesemutan atau
acroestresia pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu yang membungkuk.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.
3.1.2 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti, Faktor fisik,
faktor psikologi, serta gaya hidup sehat.
3.1.3 Berat badan ibu hamil diukur berdasarkan pertambahan berat badan ideal
pada ibu selama kehamilan trimester dua dan tiga. Pertambahan berat badan selama
kehamilan merupakan proses fisiologis yang terjadi selama kehamilan yang
menandakan adanya perkembangan janin dan merupakan hal yang penting karena
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
3.1.4 Pada sistem pernapasan selama kehamilan dapat mengakibatkan
peningkatan inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan yang secara langsung
memperngaruhi suplai oksigen dan karbon dioksida pada janin.
3.1.5 Pada sistem saraf perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat
menyebabkan timbulnya gejala neurologik dan neuromuskuler.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Perubahan
Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, III mengenai, Berat
badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT), darah dan pembekuan darah, serta sistem
pernapasan dan sistem persyarafan.

16
3.2.2 Bagi Pembaca
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
mengenai, Berat badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT), darah dan pembekuan darah,
serta sistem pernapasan dan sistem persyarafan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah, L. (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Journal of


Chemical Information and Modeling (Vol. 53).
World Health Organization (WHO). 2017. Angka Penyebab Kematian Ibu dan
Anak.
Romauli,S. 2018. Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Carinfomu. 2015. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan
Pada Ibu Hamil.

18

Anda mungkin juga menyukai