Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PENGAPLIKASIAN NILAI-NILAI LUHUR JEDERAL ACHMAD YANI

Disusun Oleh:
Rachmawati Ade Ningsih AD Muchtar
3411221086

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2023
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nilai-nilai luhur merupakan sebuah hal yang tak dapat dan tidak boleh luput
dari kehidupan sehari. Dikutip dari web Kemendikbud, nilai-nilai luhur adalah
nilai-nilai yang mampu membentuk pribadi, moral, dan etika, sehingga dalam
perbuatannya mencerminkan sifat budi luhur. Dan dalam konteks nilai luhur yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah nilai-nilai luhur yang terdapat
dalam riwayat hidup Jenderal Achmad Yani.
Jenderal Achmad Yani lahir di Jenar, Purworejo, Provinsi Jawa Tengah pada
tanggal 19 Juni 1922 dan meninggal dalam peristiwa G30S/PKI tepatnya pada
tanggal 1 Oktober 1965. Dan dari peristiwa itulah lahir Pahlawan Revolusi, dan
Jenderal Achmad Yani adalah salah satunya. Tanggal 1 Oktober juga diperingati
sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Sepak terjang karier Jenderal Achmad Yani dimulai ketika beliau bergabung
dengan satuan tenyara yang bernama PETA (Pembela Tanah Air) yang disponsori
dan didukung oleh pemerintah Jepang. Dengan Latihan yang digelar di Magelang,
Jenderal Achmad Yani mengikuti pelatihan sebagai pemimpin peleton pasukan Peta
dan dipindahkan ke wilayah Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dan pada bulan Januari
tahun 1944, Jenderal Achmad Yani menjalani dinas aktif sebagai Komandan Dai
Ici Syodan Dai San Cudan dari Dai Ni Daidan (Komandan Seksi 1 Kompi III
Batalion II).
Setelah dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Jenderal
Achmad Yani bergabung dengan tentara Indonesia yang baru saja dibentuk dan
sedang berjuang melawan penjajah dari Belanda. Dan pada saat ini Jenderal
Achmad Yani sempat bersekolah di luar negeri untuk mengikuti Command and
General Staff College (Seskoad di AS) di Fort Leaven Worth, pada tahun 1955 di
Kansas, Amerika Serikat, dan Special Warfare Course pada tahun 1956, di Inggris.
Pada tanggal 13 November 1963, Presiden Soekarno mengangkat Jenderal
Acmad Yani sebagai Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD) yang pada saat itu
disebut Menteri atau Panglima Angkatan Darat (Menpanad), menggantikan
Jenderal A.H Nasution, dan secara otomatis masuk ke dalam kabinet.
Jenderal Achmad Yani gugur pada tanggal 1 Oktober 1965 pada usia 43 tahun,
setelah menjadi korban penculikan dan pembunuhan dalam Gerakan 30 September
PKI (G30S/PKI). Jasad Jenderal Achmad Yani dan para korban lainnya diangkat
dari sumur Lubang Buaya pada tanggal 4 Oktober 1965, dan pada tanggal 5 Oktober
1965, upacara kenegaraan digelar sebelum Jenderal Achmad Yani dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jenderal Achmad Yani dan para korban
G30S/PKI lainnya resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi sesuai dengan
keputusan Presiden Nomor: 111/KOTI/1965. Pangkatnya dinaikan dari Letnan

2
Jenderal ke Jenderal Bintang Empat dengan nama lengkapnya adalah Jenderal TNI
Anumerta Achmad Yani.
Sebagai prajurit yang setia pada Pancasila dan NKRI, beliau memegang teguh
doktrin militer dan sangat antipasti pada gerakan-gerakan separatism yang terjadi
di Indonesia. Beliau banyak berperan baik secara langsung maupun tak langsung
terlibat dalam penumpasan gerakan separatism di Indonesia. Yang beberapa di
antaranya adalah:
• Berperan dalam penumpasan Pemberontakan PKI pada tahun
1948 di wilayah Madiun sebagai Komandan Brigade
Diponegoro Divisi III membawahi Batalion Suryosumpeno,
Batalion Daryatmo, dan Batalion Panuju, dengan mengirimkan
Batalion Daryatmo untuk menumpas pemberontak di daerah
sekitar wilayah Purwodadi dan Grobogan.
• Berperan dalam memimpin operasi Gerakan Banteng Negara
(GBN), sering pula disebut sebagai Gerakan Bnateng Nasional
untuk menumpas pemberontakan DI/TII di wilayah Jawa
Tengah. Pada tanggal 25 Maret 1953, Jenderal Achmad Yani
membentuk pasukan khusus yang dinamakan Batalion Banteng
Raiders, yang merupakan pasukan anti gerilya yang berhasil
menumpas pemberontakan DI/TII.
• Berperan dalam memimpin operasi 17 Agustus yang merupakan
sebuah operasi gabungan antara matra darat, laut dan udara, yang
disiapkan untuk menumpas pasukan PRRI di wilayah Sumatra
Barat.

3
BAB II. ISI

A. Nilai-Nilai Luhur Jenderal Achmad Yani


Selama hidupnya, Jenderal Achmad Yani memiliki nilai-nilai prinsip dan luhur
yang dapat dicontoh dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang
dapat dipetik dan hikmah yang dapat diambil dari sejarah perjuangan beliau selama
membela tanah air Indonesia dan melindungi Indonesia dari ancaman baik dalam
negeri maupun luar negeri.
Seluruh perjuangan beliau diwakafkan untuk keutuhan NKRI dan persatuan
bangsa yang berdasarkan kepada Pancasila dn UUD NRI tahun 1945. Segala
ancaman yang menghalangi terwujudnya dan berjalannya ideologi Pancasila siap
dilawan dan dihadapi tanpa adanya rasa takut, lelah, dan tanpa pamrih membela
kepentingan bangsa dan negara.
Nilai-nilai perjuangan Jenderal Achmad Yani menjadi inspirasi dan sumber
inovasi bagi generasi muda Indonesia yang nantinya akan menjadi tunas-tunas
penerus bangsa. Dan nilai-nilai beliau pun layak diteladani, dicontoh, dan dijadikan
sosok ‘role model’ bagi setiap generasi bangsa dan bukan hanya generasi muda.
Nilai-nilai yang dapat dipetik, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari bagi masyarakat Indonesia adalah:
1. Nilai Kedisiplinan
Disiplin adalah kunci dalam meraih kesuksesan dan
keberhasilan di mana pun dan kapan pun. Nilai-nilai disiplin yang
harus ditiru dan diamalkan terdapat pula pada cara berkehidupan
Jenderal Achmad Yani baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Nilai Kejuangan
Nilai ini merupakan nilai yang menjadi salah satu ‘trade mark’
dari Jenderal Achmad Yani. Nilai-nilai semangat juang, militansi,
patriotism, nasionalisme, dan cinta tanah air adalah nafas juang
Jenderal Achmad Yani yang sayangnya kini sudah mulai jarang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
3. Nilai Pengorbanan
Nilai ini merupakan nilai yang selalu melekat pada sosok
Jenderal Achmad Yani. Jenderal Achmad Yani senantiasa berkorban
jiwa dan raga untuk kepentingan bangsa dan negara, bahkan
bersedia untuk kehilangan nyawa untuk melindungi ideologi
Pancasila dan UUD NRI 1945.

4
4. Nilai Kebhinekaan
Nilai ini merupakan nilai semangat menghormati perbedaan dan
menghargai keragaman. Dalam pelaksanaan nilai ini kita harus
mencontoh sifat Jenderal Achmad Yani yang tidak pernah
memandang rendah keragaman suku, agama, etnis, dan antar
golongan, dan malah menganggapnya sebagai sebuah kekuatan bagi
bangsa Indonesia untuk melangkah maju. Nilai kebhinekaan harus
dipahami, diaplikasikan, dam diamalkan oleh semua warga negara
Indonesia di tengah maraknya isu-isu SARA, intileransi,
radikalisme, terorisme yang mulai menghancurkan keutuhan NKRI.
5. Nilai Keteladanan
Nilai keteladanan merupakan karakter yang melekat erat dengan
sosok Jenderal Achmad Yani. Jenderal Achmad Yani selama
menjadi perajurit TNI menjadi contoh, teladan, dan panutan bagi
para anak buahnya dan menjadi jenderal kesayangan Presiden
Soekarno pada saat itu. Dan nilainya dapat diterapkan sebagai
pemimpin yaitu, harus menjadi teladan sehingga setiap ucapan,
perilaku, dan Tindakan seorang pimpinan akan dilihat, diikuti, dan
dicontoh oleh rakyatnya.
6. Nilai Keberanian
Keberanian Jenderal Achmad Yani merupakan sebuah icon kala
itu dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul dan
menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk terus
berani mengemukakan kebenaran, berani karena benar, dan takut
karena salah.
7. Nilai Loyalitas
Loyalitas atau kesetiaan merupakan nilai harga mati bagi TNI-
AD, demikian pula kepada Jenderal Achmad Yani. Sebagai tentara,
Jenderal Achmad Yani menunjukan arti loyalitas, arti kesetiaan,
filosofi kepatuhan kepada bangsa maupun negara.
Nilai-nilai yang ditampilkan oleh Jenderal Achmad Yani baik nilai
keteladanan, keberanian, loyalitas, dan nilai luhur lainnya adalah nilai yang sangat
dibutuhkan dan penting untuk diterapkan agar bangsa Indonesia bisa maju,
sejahtera, dan demokratis. Pelaksanaan nilai ini juga sangat ditekankan kepada
mahasiswa yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan untuk memajukan
Indonesia. Dengan itu dibuatlah Pendidikan Keachmadyanian yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai luhur yang trcemin pada sosok pahlawan, terutama dari
sosok teladan Jenderal Achmad Yani.

5
B. Aplikasi Kedispinan Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Kedisipinan merupakan kunci dari kesuksesan dalam era globalisasi, yang
mana bangsa-bangsa maju akan memiliki penduduk yang memiliki disiplin tinggi,
baik disiplin dalam berusaha, disiplin dalam berkerja, disiplin dalam berperilakum
disiplin dalam bertindak, dan disiplin dalam berpikir.
Indonesia sebagai negara yang dipenuhi perjuangan sudah terkenal dengan
kegigihan para masyarakatnya terutama para pahlawan dalam mengusir penjajah
dari muka bumi Indonesia. Oleh sebab itu banyak muncul suri tauladan, panutan,
dan role model dari para pendiri bangsa, salah satunya adalah Jenderal Achmad
Yani. Nilai-nilai kedisiplinan beliau melekat erat karena mengalir darah militer
yang sangat kental. Militer identik dengan dengan kedisiplinan.
Nilai yang harus diterapkan bagi mahasiswa adalah nilai kedisiplinan saat
di dalam wilayah perkuliahan. Setiap mahasiswa harus mampu mengaplikasikan
nilai-nilai kedisiplinan Jenderal Achmad Yani yang ditampilkan dalam kehidupan
di lingkungan kampus sehingga kehidupan kampus berjalan dengan tertib, disiplin,
dan terfokus. Langkah pertama untuk mewujudkan kedisiplinan dalam lingkungan
kampus adalah dengan selalu masuk kelas tepat waktu atau hadir sesuai jadwal yang
telah di tetapkan. Apabila terpaksa dating terlambat, harus memberi tahu dosen
yang bersangkutan alas an kenapa tidak hadir atau terlambat tersebut.
Kedua, mahasiswa harus mengerjakan tugas yang telah diberikan dan
disiplin dalam waktu pengumpulan tugas tersebut agar tidak terlambat
mengumbulkan baik tugas individu maupun tugas kelompok. Pemberian tugas
merupakan sarana untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa agar mampu
mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak plagiat, dan bermanfaat.
Ketiga, mahasiswa harus tepat waktu ketika menempuh UTS maupun UAS.
Seperti dalam mengambil kartu ujian, tepat waktu ketika mengerjakan ujian, tepat
waktu saat mengumpulkan lembar jawaban ujian, dan mematuhi aturan
penyelenggaraan UTS dan UAS.
Aplikasi kedisiplinan lain adalah disiplin saat di rumah. Mahasiswa harus
tetap bisa menjaga kedisiplinannya dengan melakukan berbagai kegiatan Bersama
keluarga secara baik dan bertanggungjawab. Jika nilai-nilai yang dicerminkan oleh
Jendral Achmad Yani diterapkan di rumah, maka kehidupan Bersama orang tua
serta saudara-saudara yang lain akan berjalan baik dan disiplin pula.
Pertama, mahasiswa harus disiplin saat bangu tidur, terus menjaga stamina,
melakukan olahraga, menjaga Kesehatan, dan tepat waktu saat beribadah.
Mahasiswa juga harus selalu menerapkan kedisiplinan saat melakukan aktivitas di
rumah baik sebelum tidur, setelah tidur, dan beristirahat yang cukup.

6
Kedua, mahasiswa harus disiplin dalam mengerjakan pekerjaan rumah
seperti membersihkan rumah agar selalu bersih dan rapi. Mahasiswa juga harus
disiplin dalam membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah, mengerjakan
tugas rumah, dan mengerjakan pekerjaan maupun kewajiban yang wajib dikerjakan
oleh seorang anak.
Ketiga, mahasiswa harus disiplin dalam mengerjakan perintah orang tua,
disiplin dalam menjalankan nasihat orang tua, dan disiplin dalam membagi waktu
antara menjalankan tugas pribadi dan pekerjaan yang diperintahkan orang tua.
Semua arahan, petunjuk, nasihat dari orang tua harus dijalankan dan ditunaikan
secara disiplin dan bertanggung jawab.
C. Aplikasi Kejuangan Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Jenderal Achmad Yani adalah seorang pejuang yang mengalir nilai-nilai
luhur dalam diri beliau. Nilai-nilai kejuangan tersebut tidak pernah padam oleh
apapun dan dalam kondisi apapun. Kecintaan Jenderal Achmad Yani ditunjukan
dalam berbagai penugasan selama bertugas dalam karier militernya, dan selau
berjuang demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Para mahasiswa Unjani harus memiliki semangat juang, militansi,
kegigihan, keuletan, dan rasa pantang menyerah dalam menghadapi masa depan.
Karakter pejuang harus selalu tercermin dalam sifat seorang mahasiswa, sehingga
menjadi pembeda dan ciri khas seta menjadi modal dalam menatap masa depan dan
mengisi kemerdekaan Indonesia secara konsisten.
Dalam pelaksanaannya, pertama mahasiswa harus memiliki semangat juang
dalam membaca berbagai sumber ilmu baik dari buku maupun sumber ilmu lainnya.
Kedua, mahasiswa harus mempunyai semangat juang dalam menulis. Mahasiswa
harus semangat juang dalam melatih, mengasah dan mematangkan diri untuk
menulis, memiliki kemampuan menulis, dan mempunyai keterampilan dalam
menulis. Ketiga, mahasiswa harus banyak mendengar. Mulai dari mendengarkan
apa yang disampaikan oleh dosen, hingga orang lain. Jangan memiliki sifat yang
menggurui, dan tidak boleh menyepelekan orang lain.
D. Aplikasi Pengorbanan Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Nilai rela berkorban untuk bangsa dan negara merupakan sesuatu yang
langka pada masa kini. Kebanyakan orang malah memiliki sifat pamrih sehingga
nilai-nilai pengorbanan menjadi sangat langka dan jarang ditemui. Namun berbeda
dengan kebanyakn orang sekarang, semasa hidupnya, Jenderal Achmad Yani selalu
berkorban untuk masyarakat, bangsa dan negara, tanpa rasa pamrih atau
mengharapkan imbalan. Nilai-nilai pengorbanan inilah yang harus selalu dijunjung
tinggi oleh mahasiswa, dan harus terpatri dalam hati, tak lekang oleh waktu selalu
berkorban dalam sikap, perilaku, dan perbuatan.

7
Pertama, sebagai warga Indonesia, mahasiswa harus tahu hak dan
kewajibannya. Indonesia adalah sebuah negara hukum yang mana semuanya sudah
diatur oleh aturan hukum yang sudah tertuang dalam dokumen negara. Mahasiswa
adalah warga negara yang memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban yang dimiliki
oleh mahasiswa adalah selalu memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara atas
kepentingan pribadi. Kedua, mahasiswa harus rela berkorban demi bangsa dan
negara. Setiap mahasiswa dituntut untuk selalu berkorban demi kemajuan dan
kejayaan bangsa Indonesia. Ketika negara memerlukan pertolongan, maka seluruh
mahasiswa wajib untuk membantu dan menolong sesuai dengan profesi dan
kemampuan masing-masing. Ketiga, mahasiswa harus rela membela kepentingan
bangsa dan negara. Sikap rela berkorban, perilaku tulus, dan perbuatan ikhlas harus
selalu ditanamkan di dalam hati.
E. Aplikasi Kebhinekaan Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Nilai kebhinekaan, kemajemukan, dan keberagaman merupakan
keniscayaan bagi bangsa Indonesia yang harus disyukuri dan dijadikan bekal dalam
membangun kemajuan NKRI di tengah era modernisasi. Sebagai anak bangsa,
Jenderal Achmad Yani telah berinteraksi dengan keragaman, bertugas dalam
kemajemukan, dan hidup di dunia militer yang sangat memegang erat perbedaan
dan prularitas bangsa. Nilai kebhinekaan yang ada dalam diri Jenderal Achmad
Yani mutlak diinternalisasikan agar tercipta suasana akademik yang terbuka,
inklusif, dan toleran.
Sebagai mahasiswa yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD, nilai-nilai
kebhinekaan, keagamaan, dan pluralitas haruslah dimiliki. Nilai kebhinekaan
adalah sebuah nilai esensial yang dipegang erat oleh Jenderal Achmad Yani.
Pertama, mahasiswa harus menghormati keagamaan dan agama orang lain yang
bisa saja berbeda dengan agama yang dipegang. Apapun agamanya, apapun
keyakinanya, merupakan bagian dari anak bangsa yang harus saling menghormati.
Kedua, mahasiswa harus menjaga pluralitas etnis/suku,/ras, yang ada di Indonesia.
Tidak boleh ada perilaku deskriminasi atas suku maupun etnis yang berbeda dari
milik sendiri. Ketiga, mahasiswa harus memahami multikulturalisme dan adanya
perbedaan budaya. Pemikiran mahasiswa boleh modern namun tidak melupakan
tradisi dan selalu mengingat jati diri sebagai orang Indonesia yang memiliki etika
ketimuran.
F. Aplikasi Keteladanan Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Nilai keteladanan merupakan nilai yang vital dan harus selalu tercermin
dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang konsisten antara keteladanan dan
perbuata, omongan dan Tindakan sudah mulai jarang ditemukan saat ini. Lazimnya
di tengah masyarakat menyampaikan keteladanan serta contoh, namun kenyatannya
jauh dari panutan. Namun hal tersebut tidak berlaku pada Jenderal Achmad Yani.
Kalimat serta perbuatannya selalu konsisten, konsekuen, dan Bersatu.

8
Sebagai mahasiswa kita harus bisa menciptakan keteladanan dalam
kehadiran di kelas. Sebagai seseorang dengan intelektual, mahasiswa harus
memberikan contoh pada mahasiswa lain untuk selalu datang tepat waktu, tidak
titip absen, dan tidak membolos. Kedua, mahasiswa harus menampilkan
keteladanan dalam partisipasi di dalam kelas, diskusi, dan bertanya kepada dosen.
G. Aplikasi Keberanian Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Nilai keberanian merupakan nilai yang harus ada dalam kehidupan sehari-
hari di tangah arus globalisasi yang penuh dengan kompetisi global dalam arena
pasar bebas. Sosok Jenderal Achmad Yani merupakan sosok yang pemberani.
Keberanian beliau dalam melaksanakan tugas, dan menantang maut tidak perlu
diragukan lagi. Nilai keberanian yang terpatri pada Jenderal Achmad Yani harus
menjadi sikap dan perilaku masyarakat.
Keberanian merupakan salah satu ciri khas mahasiswa sebagai generasi
muda. Salah satu keberaniannya yang harus ditunjukan adalah keberanian
berinovasi, menciptakan sesuatu yang berbeda, melahirkan yang belum ada dan
membangun sesuatu yang unik. Kedua, mahasiswa harus berani mempunyai
keunggulan dan kelebihan yang tidak dimiliki orang kebanyakan. Ketiga,
mahasiswa harus berani tampil berbeda dengan kebanyakan orangmulai dari cara
berpakaian, cara berbusana, cara berkomunikasi, maupun cara bertindak.
H. Aplikasi Loyalitas Jenderal Achmad Yani dalam Diri Mahasiswa
Nilai loyalitas merupakan nilai yang paling penting dalam kehidupan dunia
kerja. Dalam dunia nyata, pimpinan membutuhkan bawahan, staff, dan masing-
masing membutuhkan nilai-nilai loyalitas. Dalam konteks itulah Jenderal Achmad
Yani menempati posisi paling penting dalam kehidupan ini. Mahasiswa pun harus
memegang teguh nilai-nilai loyalitas yang ditampilkan oleh Jenderal Achmad Yani.
Mahasiswa Unjani berada di bawah naungan Yayasan Eka Paksi, dengan
demikian Unjani adalah milik TNI-AD. Loyalitas kepada TNI AD harus
ditumbuhkan dan dijaga. Kebesaran TNI AD merupakan kebanggan para
Mahasiswa Unjani. Bentuk loyalitas mahasiswa Unjani adalah dengan
menghormati jati diri TNI-AD, menghargai panji-panji TNI-AD, dan mendukung
TNI-AD.

9
BAB IV. KESIMPULAN

Nilai-nilai perjuangan Jenderal Achmad Yani menjadi inspirasi dan sumber


inovasi bagi generasi muda Indonesia yang nantinya akan menjadi tunas-tunas
penerus bangsa. Dan nilai-nilai beliau pun layak diteladani, dicontoh, dan dijadikan
sosok ‘role model’ bagi setiap generasi bangsa dan bukan hanya generasi muda.
Nilai-nilai luhur merupakan sebuah hal yang tak dapat dan tidak boleh luput
dari kehidupan sehari. Dikutip dari web Kemendikbud, nilai-nilai luhur adalah
nilai-nilai yang mampu membentuk pribadi, moral, dan etika, sehingga dalam
perbuatannya mencerminkan sifat budi luhur. Dan dalam konteks nilai luhur yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah nilai-nilai luhur yang terdapat
dalam riwayat hidup Jenderal Achmad Yani.

10
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA

Dr. Agus Subagyo, S.I.P., M.Si. 2021. Pendidikan Keachmadyanian.


Yogyakarta. Penerbit Deepublish.

11

Anda mungkin juga menyukai