AROMATERAPI
Di Susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Terapi
Komplementer
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Anggota :
1. Anggika Indah Permatasari (152191170)
2. Noviyani Diana (152191204)
3. Febri Aryana Selvi SS (152191148)
4. Sulistya Darma (152191190)
5. Neni Setianingsih (152191146)
Kelas : C
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………..…………...............1
B. Rumusan Masalah………………………………………………........2
C. Tujuan umum dan khusus……………………………….………........2
D. Manfaat……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi……………………………………………….…..................3
B. Sejarah……………………………………………………….……....4
C. Jenis…………………………………………………………….........4
D. Manfaat………………………………………………………………7
E. Jenis minyak essensial dan kegunaannya…………………………..10
F. Cara Kerja…………………………………………………………..14
G. Cara Penggunaan……………………………………………...…….16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………............20
B. Saran……………………………………………………….............21
Daftar Pustaka.......................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui media bau-
bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan
dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan
esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai
dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-
bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender,
jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih
banyak lagi. Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang
bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa
stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood
dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk
berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan
wanita, dan anti depresi. Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam
merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya
berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur.
Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem
limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur
yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus),
paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex
(girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei
subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus
talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang
emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling
berkaitan satu sama lain.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian aromaterapi?
2. Bagaimana sejarah adanya metode pengobatan aromaterapi?
3. Apa saja jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Apa saja manfaat dari metode pengobatan aromaterapi?
5. Bagaimana cara kerja metode pengobatan aromaterapi?
6. Bagaimana cara penggunaan metode pengobatan aromaterapi?
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari metode pengobatan aromaterapi
2. Dapat mengetahui sejarah dari metode pengobatan aromaterapi
3. Dapat mengetahui jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Dapat mengetahui manfaat dari metode pengobatan aromaterapi
5. Dapat mengetahui cara kerja dari metode pengobatan aromaterapi
6. Dapat mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan
volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja
aromaterapi adalah dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga
menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya efek yang dicari adalah
menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan minyak atsiri
secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara
ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap
fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi,
yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap
(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi
dan kegelisahan dengan cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif,
termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002).
B. Sejarah
3
Pengobatan dengan bau harum-haruman seperti minyak atsiri (Esensial Oil)
atau dengan senyawa fragrance telah lama dilakukan. Orang-orang Mesir dan
India telah melakukannya 4000 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menggunakan
tumbuhan beraroma untuk melakukan pemijatan setelah mandi, pengobatan
penyakit, dan untuk membalur tubuh agar kulit terawat, serta parfum atau
kosmetik. Sedangkan di India, telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang
dikenal dengan Ayurveda. Ratu Mesir Cleopatra menggunakan bunga ros segar di
bawah bantalnya dengan maksud menenangkan tidurnya. Konsep ini sebetulnya
mengarah pada desinfektan, pembersihan dari kuman atau penyegaran badan.
Perkembangan selanjutnya, orang-orang Yunani menggunakan metode infusi dari
ekstrak minyak atsiri dari tumbuhan aroma. 1200 tahun yang lalu, dokter asal
Yunani, Pedacius Dioscorides menulis buku tentang herbal medicine yang
dijadikan standar bagi orang-orang Eropa Barat (Muchtaridi dan Moelyono,
2015).
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter
pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka.
Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang
meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi, 2006). Dewasa ini, riset
membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset kedokteran pada tahun-
tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki
dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium
lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian
belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Sharma, 2009).
C. Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu
lavender, jasmine, orange, frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger,
lemon, rosemary, tea tree, dan masih banyak lagi. Modernisasi telah membawa
dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial
4
untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat
wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak
esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi.
Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik
untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada beberapa bahan
minyak aromaterapi :
5
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.
6. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan
6
serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
7. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis).
Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu
perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan
peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit
dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan
semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.
D. Manfaat
1. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres.
Senyawa aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal
sebagai relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk
menghilangkan stres adalah minyak lemon, minyak esensial lavender,
bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.
2. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan
perasaan depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan
farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga
tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau
memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang
banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan
melati.
7
3. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan,
namun ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat
perkembangannya. Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk
pengobatan tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah
menunjukkan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat
meningkatkan kapasitas memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah
perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan memori.
8
6. Mengatasi sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan
sakit kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah
sakit kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit
kepala dan migrain adalah peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana,
dan minyak rosemary. Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan
minyak pembawa dan menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan
pelipis. Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk
minyak almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.
7. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah
medis, serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan
demikian, aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur
atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak
esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender,
chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial
ylang ylang.
9
10. Mengatasi masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti
meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat
metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial
jeruk biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk
lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas,
chamomile, clary sage, dan lavender.
10
kemih, menghancurkan segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan
darah.
12. Juniper
Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah
yang berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh
darah, wasir dan selulit.
13. Kenanga
Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik
rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
14. Clary sage
Bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
15. Cypress
Bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk menghilangkan bengkak,
mengurangi sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada
1-3 bulan masa kehamilan.
16. Eucalyptus
Bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah
pernafasan.
17. Grapefruit
Bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk
melegakan saraf, dan merilekskan otot.
18. Jasmine
Bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
19. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka
yang mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga
menormalkan, serta membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus,
vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan
lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi
kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi,
menyegarkan kulit. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula
sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri,
mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki
11
metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan..
21. Mandarin
Bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa
digunakan oleh anak-anak.
22. Mawar
Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan
menstabilisasi kondisi tubuh.
23. Orange
Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.
24. Patchouli
Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa
lebih sensual.
25. Rosemary
Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek
positif pada mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol
yaitu hormon pemicu stres. Salah satu aroma yang manjur memperlancar
peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik,
menghilangkan 6.ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit
kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang
menampakkan urat-urat kemerahan.
26. Pepermint
Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan
kewaspadaan. Cocok buat mereka yang sedang mengalami kelelahan.
Aroma Peppermint juga menyegarkan, dan menghidupkan kulit.
Aromanya juga dapat membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang
di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap,
herpes, kudis karena tumbuhan beracun..
27. Sandalwood
Bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk
mengobati batuk dan radang tenggorokan.
28. Tea Tree
Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-
paru, alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air,
12
ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi
kanker. Bisa digunakan sebagai antibakteri, antivirus, antijamur,
mengontrol ketombe dan mengatasi masalah kulit.
29. Strawberry
Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
30. Thyme
Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,
menghancurkan cacing gelang dan cacing pita.
F. Cara Kerja
13
dengan penerimaan molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang
merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut
akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang terletak pada
bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat
ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke
sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah
(Deveraux, 2002).
Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan
membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke
puncak hidung. Rambut getar yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai
reseptor, akan menghantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat
seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang
atau terangsang. Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam
paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran
pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada
saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh
sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan
jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh (Deveraux, 2002).
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.
Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk
mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan
menghasilkan perasaan tenang (Howard dan Hughes, 2007).
Kelenjar pituitari juga melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah
untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang
menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe
nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan kita untuk
tidur (Howard dan Hughes, 2007).
14
G. Cara Penggunaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
1. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam
penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat. Inhalasi
juga merupakan metode yang paling tuadalam penggunaan aromaterapi.
Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap
dengan mudah,melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah
melaluialveoli (Buckle, 2003). Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas
yaitu sebagai penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana
merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasisama dengan
penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang olfactory setiap kali
bernafas dan tidak akan menggangu pernafasan normal apabila mencium
bau yang berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan
kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang
nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle,
2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu
dengan menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat
juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode
tersebut disebut inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut
Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
a) Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial,
teteskan pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat
juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
b) Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau
penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau
sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10
menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak
lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan
pedih.
15
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes
minyak esensial ke dalam alat pemanas yang telah berisi air,
kemudian letakkan di tempat yang aman atau sudut ruangan.
Sangat bagus apabila ditambahkan air conditioner(AC) dalam
ruangan tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah
minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik,
dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap. Peralatan
listrik harus dicek oleh petugas sebelum digunakan demi
keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5 tetes
minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 mL air untuk
dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan
adalah pepermintuntuk mual, lavender untuk relaksasi, rose
baik digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat
memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
2. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus
melalui kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan
internal dan organ-organ tubuh. Karena minyak esensial sangat
berbahaya bila diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak
yang murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan
dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai, dan
minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan
langsung mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas
kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan
adanya kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki.
Minyak lavender terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan
relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam panci dengan air sudah
diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).
16
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara
yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh,
memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk
mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam
penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak
pijat (Hutasoid, 2002).
3. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit
membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak
terapi aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan
nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung minyak lavender
digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan (Departement
of Health, 2007).
4. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan
menambahkan tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang
digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak esensial akan
membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan pegal-pegal
dan nyeri, juga memberi efek yang merangsang dan mengembalikan
energi. Pasien akan memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap
harum. Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas
(Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan
otot yang tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat
merupakan saat yang menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan
sekitar 5-8 tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid,
2002).
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi
stres, dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara
yang paling efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul-
molekul minyak atsiri akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik
ke selumh tubuh untuk kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna
sistem saraf dan sistem hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena
minyak atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja
relatif lebih lambat namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak
menimbulkan ketergantungan serta gejala putus obat asalkan digunakan sesuai
indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan
molekulnya terkunci pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat
bulbus dan tractus olfactorius ke dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus).
Proses ini memicu respon memori dan emosional lewat hipotalamus, yang bekerja
18
sebagai pemancar dan regulator, kemudian impuls terkirim ke otak. Serabut
olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut nukleus raphe. Aroma
sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan zat
nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan
relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood
(Santalum Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum),
Mawar (Rosa Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula
Augustfolia), dan Pine(Pinus Sylvestris).
B. Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi
serta penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan
dan mengurangi efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik.
Penelitian lebih lanjut mengenai khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat
mengurangi dampak dari penyakit, antara lain asma, sinusitis, hipertensi, dan lain-
lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
Deveraux C. 2003. Aromatheraphy: Essential Oil and How to Use Them. United
States: Tutle Publishing, pp: 73-75
20
Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia Medisinal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Rho, Han, Kim, Lee. 2005. Effects of Aromatherapy Massage on Anxietas and
Self-Esteem in Korean Elderly Woman: A pilot Study.
InternationalJournal of Neurosciene, 116: 1447-1455
21