DI SUSUN OLEH :
1. ASTI FEBIANI
2. ASTRI TETEDULO
3. AWGRECYA RILLYA TOHIS
4. CELLINE BAWANDA
5. CHATERIN HARTATI
6. CHRISTY MULYANI TAHIR
7. DEBORA KANLLARAN
8. YEANY STELA COLOAY
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Sri Wahyuni, S,ST.
M,Keb atas tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang bisa
kami pelajari melalui makalah ini.
Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap dapat
memberikan manfaat bagi orang lain. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kita nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana teknik dan strategi pelayanan kesehatan
masyarakat dalam pelayanan kebidanan.
1.4 Manfaat.
Manfaat pembuatan makalah ini antara lain :
1. Pembaca dapat mengetahui teori dan teknik dalam motivasi interview
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana strategi kesehatan masyarakat
dalam pelayanan kebidanan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
b. Fungsi motivasi
Menurut Swasti (2003) fungsi motivasi adalah
1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Perbuatan
3. Menyeleksi perbuatan
Menurut Ishak (2009) motivasi ada 3 fungsi yatitu :
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar contohnya.
2. Sebagai pengarah, artinnya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Sebagai penggerak, yang berfungsi sebagai
mesin.
c. Tujuan motivasi
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau menggugah seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul
keinginan dan kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga
dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
minat atau memacu para siswanya agar timbul suatu keinginan
dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi dalam belajar
sehingga akan tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang
diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah (Ngalim
Purwanto, 2007: 73).
B. Teori pengharapan
Teori pengharapan kadang disebut teori ekspektansi atau expectancy
theory of motivation dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun
1964. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari
yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan
bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya
itu.
a. Harapan (Expectacy)
adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena
perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat
tidak diinginkan) sampai dengan nilai positif (sangat
diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada
kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sebagai akibat dari
tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk.
Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa
hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu
tindakan atau perilaku.
b. Nilai Valence
adalah kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan
seseorang. Suatu intensitas kebutuhan untuk mencapai hasil,
berkenaan dengan preferensi hasil yang dapat dilihat oleh
setiap individu. Bagi seorang individu, perilaku tertentu
mempunyai nilai tertentu.
c. Pertautan ( Instrumentality)
Yaitu besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif,
apakah akan Terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu
yang diharapkannya. Indeks yang merupakan tolok ukur
berapa besarnya perusahaan akan memberikan penghargaan
atas hasil usahanya untuk pemuasan kebutuhannya.
C. Teknik dalam motivasi dalam interview
Miller dan Rollnick mendefinisikan Motivational Interviewing proses
untuk membantu klien dalam mengembangkan motivasi intrinsik
untuk merubah dan mencapai tujuan konseling (Erford, 2015). Teknik
MI terdapat 3 komponen yaitu:
1. Collaboration yaitu kerjasama antara konselor dengan konseli untuk
mengeksplorasi motivasi dengan cara suportif.
2. Evocation yaitu melibatkan konselor professional memperpanjang
motivasi klien.
3. Autonomy yaitu meletakkan tanggung jawab untuk berubah pada
klien, dan menghormati kehendak bebas.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi merupakan daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu
pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri maupun dari luar (Dalyono, 2009: 57).
Teori pengharapan kadang disebut teori ekspektansi atau expectancy theory
of motivation dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964. Menurut teori ini,
motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan
perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil
yang diinginkannya itu.
Promosi kesehatan adalah salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada penyampaian informasi tentang kesehatan guna penanaman
pengetahuan kesehatan sehingga tumbuh kesadaran untuk hidup sehat.
• Mengembangkan kebijakan guna mewujutkan masyarakat yang sehat
• Membima suasana,iklim dan lingkungan yang mendukung
• Memperkuat, mendukung, dan mendorong kegiatan masyarakat.
• Meningkatkan kempuan dan keterampilan perorangan
• Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan
masyarakat