6. CT-Scan
Asuhan Keperawatan Teori
Pengkajian Diagnosa
Keperawatan
Pengkajian Sekunder
A. Pengkajian Primer
1. Riwayat Kesehatan
a. Airway 1. Pola nafas tidak efektif
2. Pemeriksaan fisik : b.d depresi pusat
Terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh
- Tanda-tanda vital
sputum/lendir. Cepat dan dangkal pernafasan d.d pola nafas
- Mata
b. Breathing abnormal (SDKI,
- Mulut
Sesak napas (RR meningkat), Irama pernafasan : D.0005)
- Kulit
cepat, Kedalaman : dangkal
- Abdomen
c. Circulation 2. Hipovolemia b.d
- Sistem saraf
Tekanan Darah pasien menurun atau meningkat, kehilangan cairan aktif
3. Pemeriksaan diagnostik d.d tekanan darah
nadi meningkat atau menurun, EKG
- Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan sinus bradikardia. menurun, volume urin
- Pemriksaan darah lengkap
d. Disability menurun, merasa lemah
- Foto thorax
Penurunan status neurologis (respon (SDKI, D.0023)
- Pemeriksaan EKG
kesadaran/GCS, respon pupil negatif), Nyeri
Kepala
e. Exposure /Enviroment /Event
Keadaan fisik lemah, pruritus, gangguan
pengelihatan, turgor kulit menurun
Intervensi keperawatan : Manajemen jalan nafas (SIKI,
Intervensi Keperawatan 1.01011)
Observasi
Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Rasionalisasi: untuk mengetahui frekuensi, kedalaman, usaha
Diagnosa 1 : nafas pada pasien
Pola nafas tidak efektif b.d depresi Monitor bunyi nafas tambahan
pusat pernafasan d.d pola nafas Rasionalisasi: untuk mengetahui apakah ada suara nafas
abnormal (SDKI, D.0005) tambahan atau tidak
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan
Terapeutik
selama 1x24 jam diharapkan pola
Posisikan semi fowler atau fowler
nafas menjadi efektif
Rasionalisasi: supaya pernafasan pasien lancar
Berikan oksigen, jika perlu
Kriteria hasil : (SLKI, L.01004)
Rasionalisasi: supaya pasien tidak mengalami kesulitan
1. Frekuensi nafas membaik
bernafas
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran, mukolitik,
jika perlu
Rasionalisasi: supaya jalan nafas pasien lancar
Intervensi Keperawatan : Manajemen Hipovolemia
Intervensi Keperawatan (SIKI, 1.03116)
Observasi :
Periksa tanda dan gejala hipovolemia
onitor intakee dan output cairan
Diagnosis Prioritas :
Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d Terapeutik
tekanan darah menurun, volume urin Hitung kebutuhan cairan
menurun, merasa lemah (SDKI, D.0023) Berikan posisi modified
Berikan asupan cairan oral
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 × 24 jam Edukasi
diharapkan status cairan membaik Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kriteria Hasiil : (SLKI, L. 03028)
Turgor kulit meningkat
Kolaborasi
frekuensi nadi dan tekanan darah membaik
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl. RL)
membran mukosa membaik
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
Implementasi
Evaluasi
Keperawatan