Keracunan Sirkulasi
• Gigitan ular dan serangga
Keracunan Gas
• Karbon monoksida
• 226949301-Pathway-Poison-Keracunan.doc
Keracunan pada sistem 2. Manifestasi Klinis
pencernaan Sianosis
keracunan bahan kimia Takipnoe, dispnea
1. Etiologi Nadi lemah
Baygon Takikardi
Aritmia jantung
Iritasi mulut, rasa terbakar pada
Amphetamin selaput mukosa mulut dan
esofagus, mual dan muntah
Malaise
Morpin
PENATALAKSAAN
Antidote
Pada pasien yang sadar :
• bilas lambung
• Inj. sulfas atropin 2 mg (8 ampul) IM
• 30 menit kemudian berikan 0,5 mg SA (2 ampul) IM, diulang tiap 30
menit sampai terjadi artropinisasi.
• Setelah atropinisasi tercapai, diberikan 0,25 mg SA (1 ampul) IM tiap
4 jam selama 24 jam .
permeabilitas kapiler. Kaji TTV, kardiovaskuler dengan mengukur nadi,
tekanan darah, tekanan vena sentral dan suhu. Stabilkan fungsi
kardioaskuler dan pantau EKG.
Pada pasien yang tidak sadar
injeksi sulfus Atropin 4 mg IV(16 ampul)
30 menit kemudian berikan SA 2 mg (8 ampul) IM, diulangi setiap 30 menit
sampai klien sadar.
Setelah klien sadar, berikan SA 0,5 mg (2 ampul) IM sampai tercapai
atropinisasi, ditandai dengan midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardi,
palpitasi, dan tensi terukur.
Setelah atropinisasi tercapai, berikan SA 0,25 mg (1 ampul) IM tiap 4 jam
selama 24 jam.
Penanganan syok, dengan memasang IV line, mungkin ini berhubungan
dengan kerja kardio depresan dari obat yang ditelan, pengumpulan aliran
vena di ekstremitas bawah, atau penurunan sirkulasi volume darah, sampai
dengan meningkatnya permeabilitas kapiler. Kaji TTV, kardiovaskuler dengan
mengukur nadi, tekanan darah, tekanan vena sentral dan suhu. Stabilkan
fungsi kardioaskuler dan pantau EKG.
TES DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan khusus, misalnya pengukuran kadar AChE
dalam sel darah merah dan plasma, penting untuk
memastikan diagnosis keracunan akut maupun kronik.
2. Keracunan kronik : bila kadar AChE menurun sampai 25 –
50 %, setiap individu yang berhubungan dengan
insektisida ini harus segera disingkirkan dan baru
diizinkan bekerja kembali bila kadar AChE telah
meningkat > 75 % N.
Keracunan Makanan
Ciri-ciri makanan beracun yaitu sebagai berikut:
a) Warna lebih terang disebabkan penggunaan
pewarna
b) Lihat dan sentuh makanan tersebut, jika
terlalu lembut dan gurih bisa saja
menggunakan penyedap rasa yang
berlebihan
c) Saat membeli ikan atau daging coba cek
apakah menggunakan formalin atau tidak.
Jangan terkecoh, jika ikan tidak dikerungi
lalat maka kemungkinan besar ikan
menggunakan formalin
JENIS-JENIS KERACUNAN
MAKANAN
MANIFESTASI KLINIS KEJENGKOLAN
1. Jengkol
Rasa nyeri (kolik) di daerah pinggang atau daerah
pusar (ari - ari) dan kadang disertai kejang - kejang
Mual, muntah
Output urine sedikit, adakalanya urine berwarna
merah bercampur putih seperti air pencuci beras
(dalam urine terdapat sel - sel darah merah dan
sel darah putih)
Perut kembung dan susah BAB)
Nafas dan Urine berbau jengkol
PENATALAKSANAAN
1) Beri klien air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat
lebih encer, sehingga lebih mudah dibuang melalui urin.
2) Bila gejala penyakit berat (oliguria, hematuria, anuria dan tidak
dapat minum) penderita perlu dirawat dan diberi infus natrium
bikarbonat dalam larutan glukosa 5%. Dosis untuk dewasa dan
anak 2-5 mEq/kg berat badan natrium bikarbonat diberikan
secara infus selama 4-8 jam.
3) Antibiotika hanya diberikan apabila ada infeksi sekunder.
2. Singkong
GEJALA KLINIS
1) Biasanya gejala akan timbul
beberapa jam setelah makan
singkong. Gejalan keracunan
singkong ini antara lain:
2) Gangguan saluran pencernaan
seperti mual, muntah dan diare.
ETIOLOGI 3) Sesak nafas , takikardi, cyanosis dan
Penyebab keracunan singkong ialah asam hipotensi
sianida yang terkandung didalamnya.
4) Perasaan pusing, lemah,kesadaran
menurun ( apatis- koma)
5) Renjatan atau kejang
6) Syok
PENATALAKSANAAN
Kematian otot,Debris dari sel otot yang mati dapat menyumbat ginjal, yang
mencoba menyaring protein, menyebabkan gagal ginjal