KEPERAWATAN
PLASENTA PREVIA
Tingkat II Reguler A
Adella Fransisca (P27820119001)
Aisyah Salsa Nur R (P27820119002)
Almaida Sracika Z (P27820119003)
Alvina Fredlin Esta R W (P27820119004)
Angga Budiansyah (P27820119005)
Anis Syavitri Agustin (P27820119006)
Ariffatul Azizah (P27820119007)
Arlinda Putri L (P27820119008)
Ayu Dwi Jayati (P27820119009)
Azzahra Maulia P (P27820119010)
Chessa Rachmadian D (P27820119011)
Chintia Indriyani Safitri (P27820119012)
Dhea Putri Magfihro (P27820119013)
DEFINISI
Menurut Prawiroharjo (2006),
plasentaprevia adalah plasenta yang ada
didepan jalan lahir (prae = di depan ; vias
= jalan). Jadi yang dimaksud plasenta
previa ialah plasenta yang implantasinya
tidak normal, rendah sekali hingga
menutupi seluruh atau sebagian ostium
internum.
Komplikasi
Keluhan utama
02 Perdarahan berwarna segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri saat tidak beraktifitas.
Riwayat obstetric
Pada riwayat obstetrii yang lalu perlu dikaji pada kasus plasenta previa yaitu riwayat
04 operasi Rahim atau memiliki kelainan rahim, riwayat kehamilan kembar dan riwayat
plasenta previa sebelumnya.
Riwayat Haid/Mestruasi
Pada riwayat menstruasi yang perlu ditanyakan atau diketahui yaitu menarche
(untuk mengetahui usia pertama haid. Usia menarche dipengaruhi oleh keturunan,
keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum), siklus (untuk
05 mengetahui klien mempunyai siklus normal atau tidak), lamanya (jika lama haid ≥15
hari berarti abnormal dan kemungkinan adanya gangguan yang mempengaruhinya),
banyaknya (untuk mengetahui ada gejala kelainan banyaknya darah haid), nyeri
haid (untuk mrngetahui apakah klien menderita nyeri setiap haid).
3. Auskultasi :
Secara auskultasi, kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung janin, frekuensinya teratur
atau tidak. Pada klien dengan plasenta previa, denyut jantung janin dapat bervariasi dari
normal sampai asfiksia dan kematian dalam rahim (norma, dkk. 2013).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko cedera pada janin d.d usia Ibu <20 tahun atau >35
01 tahun (D.0138)
Intervensi :
d. Periksa sirkulasi perifer
e. Lakukan pencegahan infeksi
f. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
g. Informasi tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan
4. Ansietas b.d ancaman terhadap kematian d.d merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi, tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur (D.0080)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..x24 jam diharapkan tingkat ansietas menurun
dengan
Kriteria hasil:
a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
b. Perilaku gelisah menurun
c. Perilaku tegang menurun
d. Pola tidur membaik
Intervensi :
e. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
f. Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan penuh perhatian
g. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangu ketegangan
h. Latih teknik relaksasi
i. Kolaborasi pemberian obat antlansietas, jika perlu
Implementasi
Keperawatan
Implementasi atau tindakan keperawatan adalah
perilau atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh
perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan. (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
Tindakan keperawatan ini dilaksanakan sesuai
intervensi yang telah direncanakan agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
Tindakan keperawatan ini ada 2 jenis yaitu
tindakan mandiri perawat (observasi, terapeutik,
dan edukasi) dan tindakan kolaboratif.
Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian perkembangan kondisi
pasien setelah dilakukan tindakan keperaatan yang
mengacu pada kriteria hasil. (Nusdin, 2014).
Tahap terakhir ini berupa gambaran terhadap
asuhan keperawatan yang diberikan dengan
melihat perkembangan masalah klien seberapa
jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
Evaluasi dilakukan berdasarkan SOAP (Subjuctive,
Objective, Assesement, Plan) yang didasarkan
pada respon dan tujuan yang sudah dicapai atau
belum.
Thanks!