DEFINISI
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen-bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
INSIDEN
Insiden berkisar 0,5-1%. 80 % kasus adalah multipara. Insiden meningkat pada
usia > 35tahun, paritas tinggi dan pada kehamilan kembar.
ETIOLOGI
Etiologi plasenta previa tidak diketahui, diduga multifaktorial.
FAKTORFAKTOR PREDISPOSISI
(2) tingkat 2 =
(3) Tingkat 3 =
(4) Tingkat 4 =
PENYEBAB PERDARAHAN
Plasenta yang pertumbuhannya melambat pada bulan-bulan selanjutnya dan SBR
berdilatasi secara progresif , sehingga plasenta yang tak elastis terlepas dari SBR. Hal ini
menyebabkan terbukanya pembuluh darah uteroplasenta. Puncak insiden terjadinya
Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin hidup, belum inpartu,
kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500 gr,
maka kehamilan dapt dipertahankan istirahat dan pemberian obat-obatan
seperti spasmolitika, serta obat-obat untuk mempercepat pematangan paru.
antenatal
akan
menurunkan
resiko
RDS,
perdarahan
Periksa golongan darah, siapkan donor transfusi darah. Bila mungkin hindari
prematuritas
Tersangka plasenta previa rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas operasi dan
transfusi darah
Perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak yang mengancam nyawa ibu.
Infeksi intrauterin
Persalinan pervaginam :
(a) Amniotomi
Indikasi amniotomi pada plasenta previa :
Plasenta previa lateralis, marginalis atau letak rendah, bila telah ada
pembukaan
Plasenta previa lateralis atau marginalis dengan janin yang sudah meninggal
(1) Plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal, lakukan seksio sesarea
(2) Pada janin mati dapat dilakukan penembusan plasenta, kemudian lakukan cunam
Willet Gausz atau versi Braxton-Hicks untuk melahirkan janin.
PROGNOSIS
Algoritma
HAP Susp Plasenta Previa
PDMO
Plasenta previa
Total/lateral
Marginal
Plasenta belakang
Plasenta depan
Seksio sesar
Perdarahan >>>
Cunningham FG et al. Obstetrical Hemorrhage, In Williams Obstetrics 22nd ed, Prentice Hall
International, inc, USA 2005, 630-635.
Rachimhadhi T. Perdarahan Antepartum , Wikjosastro H (ed) Dalam ilmu Kebidanan edisi 3,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 1997; 362-385
Dutta DC. Antepartum Haemorrhage. Text Book of Obstetrics. Fourth Ed. New Central Book
Agency (P) LTD. India 1998. p. 256-67.
Ko P, Yoon Y. Placenta Previa. E-Medicine 2005.
Gaudier FL. Placenta Previa. Available from : http://www. MedlinePlus Medical Encyclopedia.
Oktober 2003.
Ananth CV. The association of placenta previa with history of cesarean delivery and abortion: A
metaanalysis. Am J Obstet Gynecol 1997;177:5.
Chan PD, Johnson SM. Bleeding in the Second Half of Pregnancy. Current Clinical Strategi.
Current Clinical Strategi Publishing. www.ccspublishing.com/ccs 2004.
DeCherney AH, Pernoll ML. Third-Trimester Hemorrhage. In Current Obstetric & Gynecologic.
Diagnosis & Treatment 8 st ed, Lange medical Book 1994, 404-407.
Benedetti TJ, Obstetric Hemorrhage ,Gabbe SG (ed) In Obstetrics Normal & Problem
Pregnancies, Churchill Livingstone 1996; 505-515.
Hayashi R, Castillo MS. Bleeding in pregnancy in High-Risk Pregnancy. W.B Saunders Company.
2 ed. 1993. pg : 545-48.
Saifuddin AB, Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan Dalam Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jakarta 2000; 160-169.
Shaver DC et al. Antepartum Bleeding in Advanced Pregnancy. In Clinical Manual Of Obstetric,
second edition, McGraw-Hill, Inc.1993, 330-335.
Mercer BM. Preterm premature rupture of the membranes. Obstet Gynecol 2003; 101:1.
14. Klapholz H, Plasenta Previa Dalam Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Obstetri edisi ke2, Binarupa Aksara,1998 ; hal 88-89.
15. Serudji J, Sulin D. Sistem Pernapasan Janin. Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Ed 1. Himpunan
Kedokteran Fetomaternal. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. Surabaya. 2004. hal 41-45.