Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelsaikan penyusunan makalah yang berjudul PENGENALAN EPB DALAM PRAKTIK KEBIDAN DAN
PROMOSI KESHATAN. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tuggas yang diberikan dalam mata
kuliah PRAKTIK KEBIDANAN STIKES HAMZAR

Dalam penyusunan makalah ini tim penyusun menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar
besarnya kepada pihak pihak yang membantu dalam menyelsaikan makalah ini , khususnya kepada
dosen kami uang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelsaikan tugas ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………………..1

B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………………..2

C.Tujuan Masalah………………………………………………………………………………………………………………….2

D.Manfaat …………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Pengertian Evidance Based Practice…………………………………………………………………………………

B.Pengenalan EPB Dalam praktek kebidanan……………………………………………………………………

C.Promosi kesehatan……………………………………………………………………………………………………………

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………

B.Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang
menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin atau bayinya, masa antara dalam lingkup
praktik kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan
komunitasnya

Penerapan ilmu kebidanan dalam pemberian pelayanan atau asuhan kebidanan dengan klien
menggunakan pendekatan manajem kebidanan Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis

Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan mandiri / otonomi pada perempuan, remaja putri, dan
wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan sesudahnya

Praktik kebidanan dilakukan dalam system pelayanaan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat,
dokter, perawat, dan dokter spesialis dipusat pusat rujukan.

Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk
mewujudkan kesejahteraan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan
kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya
dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas,
bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat.

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh Negara
serta 8 memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk menjalankan praktik kebidanan. Menurut
Permenkes Nomor 28 Tahun 2017, praktik mandiri bidan yaitu tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan
pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan secara perorangan. Istilah-istilah yang berkaitan dengan
praktik mandiri kebidanan Menurut Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar
Profesi Bidan:

1. Praktik Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan / asuhan
kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode

pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

3. Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam
layanan
system pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat.

4. Ruang Lingkup Dalam Bidan Praktik Mandiri

a. Melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi penerapan fungsi dan tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan
ibu masa hamil, persalinan, nifas, BBL dan KB

Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evidance based paractice

2.pengeenalan EPB dalam praktik kebidanan

3. Promosi kesehatan

Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui pengertian EPB

2. Untuk mengetahui apa itu EPB dalam praktik kebidanan

3. Untuk mengetahui apa itu promosi kesehatan

Manfaat

1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang epb dalam praktik kebidanan

2.untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang promosi kesehatan


BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian EPB

Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian
yang bisa dipertanggungjawabkan. Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang
tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.

Pengertian Evidence Based Practice Evidence based ditinjau dari pemenggalan kata (inggris) dapat
diartikan evidence adalah bukti atau fakta, based adalah dasar. Jadi evidence based adalah praktik
berdasarkan bukti. Evidence based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai, dan menggunakan
hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis. Evidence based – midwifery dapat
disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruju menurut
metodelogi ilmiah yang sistematis.

Tujuan dari EBP adalah tiada lain dan tiada bukan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan, meningkatkan pelayanan yang selalu mendahulukan keselamatan pasien dan pada akhirnya
membantu untuk menurunkan hospital costs. 29 Okt 2017

B.pengenalan EPB dalam praktik kebidanan

Pengertian EBP

• Evidence based practice/Praktik berbasis bukti (EBP) merupakan satu cara terbaik dalam penggunaan
bukti terbaru dalam memandu pembuatan keputusan perawatan kesehatan dan nilai nilai pasien

Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang akan membantu tenaga kesehatan agar
mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi bahan
untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik
kepada pasien

Pembelajaran evidence based practice pada undergraduate student merupakan tahap awal dalam
menyiapkan peran mereka sebagai registered nurses (RN)

Tujuan EBP

• Tujuan utama di implementasikannya evidance based practice di dalam praktek keperawatan adalah
untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang terbaik dari asuhan keperawatan
yang diberikan.

Pendekatan yang dilakukan berdasarkan pada evidance based bertujuan untuk menemukan bukti-bukti
terbaik sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan klinis yang muncul dan kemudian mengaplikasikan
bukti tersebut ke dalam praktek keperawatan guna meningkatkan kualitas perawatan pasien tanpa
menggunakan bukti-bukti terbaik, praktek keperawatan akan sangat tertinggal dan seringkali berdampak
kerugian untuk pasien

Evidence Based Practice sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, keselamatan pasien,
keefektifan managemen dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, dan meningkatkan kesadaran akan
pentingnya bukti empiris dalam melaksanakan pelayanan

Evidence-Based dalam Kebidanan : Kehamilan, Persalinan & Nifas adalah buku yang menyajikan bukti
( Evidence-Based) dalam praktik kebidanan. Buku ini terbagi dalam tiga pokok bahasan, yaitu Evidence
Based dalam kehamilan, persalinan dan nifas. setipa pokok bahasan dilengkapi dengan hasil penelitian
terbaru.

Tahapan EBP

Tahapan tersebut terdiri atas lima tahap, yaitu: (1) memunculkan pertanyaan (PICO), (2) mencari
evidence terkait, (3) penilaian terhadap evidence yang ditemukan, (4) implementasi evidence yang
didapatkan, dan (5) evaluasi penerapan EBN.

Faktor yang mempengaruhi EBP

intention (niat), pengetahuan, sikap, dan perilaku

Langkah-langkah dalam proses evidance based practice adalah sebagai berikut:

Menumbuhkan semangat penyelidikan (inquiry)

Mengajukan pertanyaan PICO(T) question

• Mencari bukti-bukti terbaik

• Melakukan penilaian (appraisal) terhadap bukti-bukti

yang ditemukan

• Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan pilihan pasien untuk membuat keputusan klinis
terbaik • Evaluasi hasil dari perubahan praktek setelah penerapan

EBP

Menyebarluaskan hasil (disseminate outcome)

PICO

• P adalah pasien, populasi atau masalah baik itu umur, gender, ras atapun penyakit

• I adalah intervensi baik itu meliputi treatment di klinis


ataupun pendidikan dan administratif

• C atau comparison merupakan intervensi pembanding bisa dalam bentuk terapi, faktor resiko, placebo
ataupun nonintervensi

• O atau outcome adalah hasil yang ingin dicari dapat berupa kualitas hidup, patient safety, menurunkan
biaya ataupun meningkatkan kepuasan pasien

Manfaat Evidence Based Midwifery dalam Praktik Kebidanan

• Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab tes-tes
rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang
terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman
berdasarkan bukti ilmiah.

Asuhan yang dilakukan dituntut tanggap terhadap fakta yang terjadi, menyesuaikan dengan keadaan
atau kondisi pasien dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien dengan mengikuti
prosedur yang sesuai dengan evidence based asuhan kebidanan, yang tentu saja berdasar kepada hal-
hal yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu: standar asuhan kebidanan, standar pelayanan kebidanan,
kewenangan bidan komunitas, fungsi utama bidan bagi masyarakat. Fungsi utama profesi kebidanan,
ruang lingkup asuhan yang diberikan.

Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang berdasarkan evidence based tersebut tentu saja
bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang di alami selama
persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga untuk memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat.

Kategori Evidence Based Menurut World Health Organization (WHO)

• Evidence-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan berdasarkan bukti dari penelitian
yang bisa dipertanggung jawabkan. Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran
hanya dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di populasi terbukti
memberikan efek samping yang berat pada sebagian penggunanya.

Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kedokteran
(Clinical Governance): suatu tantangan profesi kesehatan dan kedokteran di masa mendatang.

Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian
yang bisa dipertanggung jawabkan.

Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru berkembang,
memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan
pasien.

Kelebihan EBP
Memberikan pelayanan yang terbaik

Menggunakan sumber daya yang terbaik dan terpercaya

Keterbatasan EBP

Membatasi autonomi professional

C.promosi kesehatan

Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dalar berbagai bentuk; bahkan dapat berupa
anjuran dari pemerintah melalui instansi ataupun pejabat yang berkaitan dengan bidang. kesehatan.
Seperti pesan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang
mengajak masyarakat Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan salah satu
aktivitas Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik.

Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian dari banyak kampanye kesehatan dari pemerintah; salah
satunya sejak dicanangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Kedua gerakan tersebut memasukkan poin melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga
ataupun kegiatan bekerja yang melibatkan aktivitas fisik.

Gaya hidup masyarakat modern yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan dengan gizi kurang
seimbang menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah kesehatan berupa penyakit tidak
menular. Aktivitas promosi kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin ajakan
melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres dan merangsang otak
agar lebih bahagia dan santai.

Konsep Promosi Kesehatan

Ada berbagai konsep promosi kesehatan yang dapat dilibatkan dalam upaya menyebarkan informasi dan
peningkatan kualitas kesehatan dan menialani gava.

Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada di bawah koordinasi
Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Terdapat petugas promosi kesehatan yang ditempatkan di setiap puskesmas sebagai lembaga pelayanan
kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkatan masyarakat.

Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas promosi kesehatan merupakan sosok
yang berinteraksi langsung di tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian
dari institusi puskesmas.

Program atau gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan sebuah upaya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan seperti Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan
dukungan promosi kesehatan.

Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut
dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh
pemerintah. Direktorat Promosi Kesehatan menjadi bagian yang secara khusus membawahi segala
aktivitas promkes atau promosi kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat luas.

Tujuan Pokok Kesehatan

Promosi

Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi masyarakat terkait
segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan; baik itu kesehatan individu masyarakat.
maupun

Direktorat Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari,menilai dan meenggunakan hasil
penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.Manfaat yang dapat di proleh dari
pemanfaatan evidence Base antara lain
1.keamanan bagi tenaga kesehatan karena intervensi yang di lakukan berdasar kan bukti ilmiah
2.meningkatkan kompetensi (kognitis)
3.memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professeional dalam memberikan asuhan yang
bermutu
4.memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan
asuhan yang bener,sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak Negara berkembang,terutama di


sebabkan oleh perdarahan pasca persalinan.eklamsia,sepsis dan komplikasi keguguran.sebagai
besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenamnya dapat di cegah,melalui
upaya pencegahan yang efektif yang berdasarkan evidence based practice seperti:gentle
birth,water birth,hypnobirthing.lotus birth,dll.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun,semoga makalah ini dapat di jadikan pedoman kita dalam
pembelajaran.Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini , kami memohon maaf yang
sebesar besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai