Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1. Annisa 202107006
2. Aqliyah Azzarhani 202107008
3. Ni Kadek Dewi Sri 202107028
4. Nia Sulastri 202107029
5. Nurwahidah 202107035
6. Rusmi Aulia 202107044
7. St. Mutiatul 202107049
8. Oktaviana 202107036
9. Dewi Sartika 202107013
10. Santi Divinubun 202107045
11. Tiara Amalia 202107055
12. Wahyuningsih 202107059
13. Tanti Sefrianti 202107054
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN dengan judul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEPENGARUHI
KEHAMILAN ”  ini dapat terselesaiakan semaksimal mungkin, walaupun
mengalami berbagai kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan
karena usaha dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-
pihak yang telah membantu kami baik itu dosen kami dan semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam
pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Makassar, 27 Februari 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Kehamilan?........... 2
B. Faktor Psikologis?.................................................................. 2
C. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi?.............. 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 3
B. Saran...................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa
depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari
keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik
ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat
dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu
untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu
sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh
kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang
akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kehamilan
2. Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan
3. Faktor psikologi
4. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kehamilan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan
3. Untuk mengetahui factor psikologi
4. Untuk mengetahui faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas
pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan
berakhir pada kelahiran bayi (Yongki, 2012).
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa
embrio fetus didalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak
gestasi (misalnya dalam kasus kembar atau triplet). Kehamilan manusia
terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi dan kelahiran 6
minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil adalah
“gravida” sedangkan manusia didalamnya disebut embrio (minggu-
minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran) (Bobak, 2004).
Masa kehamilan/masa gestasi dimulai sejak terjadinya konsepsi
sampaidengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama hari haid
terakhir. Kehamilan cukup bulan adalah masa gestasi 37-42 minggu,
kehamilan kurang bulan adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu,
kehamilan lewat waktua dalah masa gestasi lebih dari 42 minggu, bayi
cukup bulan adalah bayidengan usia gestasi 37-42 minggu. Bayi kurang
bulan adalah bayi dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu (Wafi,
2010).
B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
Menurut Suryati (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan adalah antara lain:
1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan antara lain :
a. Status kesehatan salah satu faktor yang termasuk faktor fisik yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu hamil, pengaruh status
kesehatan terhadap kehamilan terdiri dari penyakit atau komplikasi
akibat langsung kehamilan (misalnya hyperemesis, gravidarium,
preeklamsia/eklamsia), penyakit atau kelainan yang tidak
langsung
berhubungan dengan kehamilan (misalnya penyakit atau kelainan
kandungan, penyakit kardiovaskuler, penyakit darah, penyakit
saluran napas, penyakit endokrin, dan penyakit menular).
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri
dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas,
rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari
pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan  Ante Natal
Care (ANC) tersebut adalah :
1)   Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian
kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
2)   Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental
ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan,
petugas Kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu
memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi
ibu dan janinnya.

3)   Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau


komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan
janinnya.

4)   Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan


selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini,
memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan
persalinan pada ibu hamil,

maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar,


seperti yang diharapkan semua pihak.
5)   Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika
kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar,
maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan
lancar.
6)   Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam minima bayi.
Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi
adalah
 jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa
kekurangan suatu apa pun.
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka
dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status
kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:

1)   Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan


Termasuk dalam klasifikasi ini adalahhyperemesi
gravidarum,  preeklampsia / eclampsia kelainan
lamanya kehamilan, kehamilan ektopik,kelainan
plasenta atau selaput janin,  perdarahan antepartum, dan
gemeli.

2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan


dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik
dimana penyakit ini dapat memperberatserta
mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat
diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang termasuk
dalam kehamilan ini adalah:
a) Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises
vulva, kelainan bawaan, edema vulva,
hematoma vulva, peradangan, gonorea,
trikominisiasis vaginalis, kandidiasis, amoebasisi,
DM, bartholinitis, kista bartholini, kondiloma
akuminata, fistula vagina, kista vagina, kelainan
bawaan uterus, kelainan letak uterus, prolapsus
uteri, tumor uteri, mioma uteri, karsinoma servik,
karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.
b) Penyakit kardiovaskular misalnya peyakit jantung,
hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisisensi,
jantung rematik, endokarditis.
c) Penyakit darah misal, anemia dalam kehamilan,
leukemia,
d) penyakit hodgkin, hemostasis dan kelainan
pembekuan darah, purpura trombositopeni,
hipofibrinogenemia, iso- imunisasieri-
troblastosisfetalis.
e) Penyakit saluran nafas
misalnya,influenza,bronchitis,pneumoni, asma
bronkiale, TB paru.
f) Penyakit traktus digestivus misalnya
ptialismus, karies, gingivitis, pirosis,
herni diafragmatikagastritis, ileus,
valvulusta, hernia, appendiksitis, colitis,
megakolon, tumor usus, hemorroid dan lain-lain
g) Penyakit hepar dan pancreas
h) Penyakit ginjal dan saluran kemih
i) Penyakit endokrin
j) Penyakit saraf
k) Penyakit menular misalnya, penyakit akibat
hubungan seksual, campak, parotitis,malaria dan
lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah
terjadi abortus, anemia berat partus prematurus, asfiksia neonaturum,
shock
dan perdarahan. Pemahaman mengenai penyakit- penyakit
tersebut akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko sehingga
mampu melakukan deteksi. Proses pengkajian data dan
anamnese sangat perlu dalam menggali komponen-komponen
penyakit yang menyertai kehamilan.
b. Status Gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu selama hamil serta guna
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pengaruh gizi
terhadap kehamilan sangat penting, berat badan ibu hamil
memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Jika kenaikan
berat badan lebih dari normal dapat menimbulkan komplikasi
keracunan kehamilan, anak terlalu besar sehingga menimbulkan
kesulitan persalinan, sebaliknya jika berat badan ibu hamil kurang
dari normal kemungkinan ibu berisiko keguguran, anak lahir
prematur, berat badan lahir rendah, anak yang dilahirkan juga
berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi seusianya. Status gizi ibu
hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai
unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam
keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar
janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain
itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan
menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat
menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin
akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain
pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik
juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat
normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak
mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu
protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu,
tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan
mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1) Asam folat
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat
diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal,
dan jamur. Asam folat disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus
cosil faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin B11. Kebutuhan akan
folic acid sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal dan 300-400
mg/hari pada wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus
habitualis, solusio plasenta, dan kelainan kongenital
pada janin. Pemberian asam folat diberikan pada masa
perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi dan 1 bulan post
konsepsi, karena neural tube manusia menutup pada minggu
ketiga post konsepsi. Minimal pemberian suplemen asam folat yang
dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3
bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk
preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan
faktor resiko adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi
protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga
protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian BBLR
dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori
untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada
tubuh ibu.
Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan
protein sebesar 910 gran dalam 6 bulan terakhir kehamilan
dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
3) Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel
darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung
FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90
tablet perhari.
4) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
5) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada
kelompok
berisiko penyakit menular seksual dan di negara dengan musim
dingin yang panjang.
6) Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
7) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian
Zinc, Magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil
Makanan Ibu Normal Ibu Hamil
Kalori (kal) 2.500 2.780

Protein (gram) 60 72

Kalsium (gram) 0,8 1,5

Feerum (Fe) (mg) 12 15

Vitamin A (IU) 5.000 5.200


Vitamin B (mg) 1,5 1,7

Vitamin C (mg) 70 80

Vitamin D (SI) 2,2 2,5

Riboflavin 15 18

Asam Nikotin 600


2) Ukuran lingkar lengan atas ( LILA)
Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa adalah atau usia
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 maka
interprestasinya adalah kurang energi kronis.
3) Kadar hemoglobin

Kurang gizi pada ibu hamil


Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan
menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1) Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain
2) Terhadap persalinan
Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya ( premature),
perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3) Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal.
c. Gaya hidup selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan
seorang wanita hamil.
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang
banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar
kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu
gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan,
sakit punggung dan gangguan pencernaan. Selain itu, ada
beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain: 1)
Kebiasaan minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko
bagi wanita hamil, hal ini terjadi terutama apabila minum jamu
pada trimester satu. Efek minum jamu:
a) Bagi janin
 Dapat membahayakan tumbuh kembang janin
 Menimbulkan kecacatan
 Abortus
 BBLR
 Partus prematurus
 Kelainan ginjal dan jantung janin
 Asfeksia neonatorum
 Kematian janin dalam kandungan.
b) Bagi ibu:
 Keracunan
 Kerusakan jantung dan ginjal
 Syok
 Perdarahan.
Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu
pada jamu baik berupa bahan herbal maupun
bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
2) Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh
: ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau amis, tidak
boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air putih
dan sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan
sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita
cegah
dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada
ibu hamil.
3) Aktivitas seksual
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan
aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual.
Larangan dalam aktivits seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat
atau tidak evidence terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai
kenyamanan seksual selama hamil, mungkin terjadi peningkatan
atau
penurunan libido. Namun menurut konsep evidence based menyatakan
bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa
kehamilan tidak terbukti siknifikan berhubungan dengan
peristiwa mulainya persalinan.
4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak
boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun
bekerja di luar rumah, yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan
toleran dalam pekerjaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas
bagi ibu hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil.
Nasehat yang perlu disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap
boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah
pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak untuk
kehamilannya.
5) Senam hamil
Ibu hamil bisa melakukan senam hamil untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil, memperlancar
peredaran darah, mengurangi keluhan pegal-pegal, dan aktifitas otot dan
panggul untuk menghadapi persalinan.
6) Perokok
Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan
bagi ibu hamil. Ibu hamil yang perokok akan beresiko menurunkan berat
bayi lahir.
Efek yang muncul diakibatkan merokok adalah: a) Bagi janin
 BBLR
 Persalinan preterm
 Kematian perinatal.
 Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan
pada otak janin dan peningktan denyut
jantung janin.
b) Bagi ibu
 Penyakit paru
 Jantung
 Hipertensi
 Kanker dan lain-lain.
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya
yang penting untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada
pemberian konseling tentang bahaya
merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus
mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan
a) Antenatal care
b) Kelas antenatal bagi perokok
c) Mengurangi periklanan tentang rokok
d) Area bebas rokok
e) Mengembangkan dan mendukung kebijaksanaan tentang upaya
mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja masing-masing.
7) Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang
dikarenakan seks pra nikah atau seks bebas. Selain itu juga
bisa terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan suami istri yang
sudah menikah yang sedang tidak merencanakan
kehamilan, hal ini dikarenakan oleh kegagalan alat kontrasepsi. Reaksi
wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
a) Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang
anaknya, menitipkan anak ke oaring alin atau
panti asuhan.
b) Berusaha melakukan aborsi atau bunuh diri.
c) Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan
keterpaksaan.
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila
dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila
pasanagan tidak mau menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi
perkawinan bermasalah dengan beban perasaan tidak nyaman, stress,
dihantui rasa malu, rendah diri,merasa bersalah atau berdosa, depresi atau
tertekan,
pesimis dan lain-lain. Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan untuk
membantu memberikan penyuluhan tentang seks kepada
masyarakat khususnya para remaja agar terhindar dari seks
bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada
pasangan usia subur untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan
nyaman. Dengan demikian masalah hamil di luar nikah dan
kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.
8) Subtance abuse
Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil,
termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat- zat tertentu
yang membahayakan ibu hamil.
a) Penggunaan obat-obat selama hamil
b) Merokok
c) Alkohol dan caffeine
d) Hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan
NAPZA
e) Sinar rontgen atau radiasi
2. Faktor psikologis pada peristiwa kehamilan merupakan suatu
rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan psikologis yang
memerlukan
penyesuaian emosi, pola berpikir dan perilaku yang berlanjut hingga bayi
lahir. Faktor psikologis yang mempengaruhi misalnya (stressor, dukungan
keluarga, penyalahgunaan penggunaan obat).
Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat
mengalami
keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika
stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
a. Stressor internal
Meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak
percaya diri, perubahan penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu
terhadap kehamilan, takut terhadap kehamilan, persalinan, kehilangan
pekerjaan.
b. Stressor eksternal
Status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang, support mental dan
brokenhome.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam
berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia
dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil, ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan
yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
proses persalinan dapat berjalan baik.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat

istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat
adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya
tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan
dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan,
terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang
dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap
dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah
personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya,
mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra
yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan
dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan
patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis
yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual.
Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian
rupa agar dapat dilalui dengan aman.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas


pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan
berakhir pada kehamilan bayi (Yongki, 2012).
Menurut Suryati (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan adalah
antara lain:
1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan antara lain :
2. Faktor psikologis
3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami
faktor yang mempengaruhi pada masa kehamilan juga seluruh kebutuhan
ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat
menunjang proses persalinan nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC

Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya
Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Romauli, Suryati. 2011. Konsep dasar asuhan kebidanan. Yogyakarta:


Nuha Medikass

Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan


Maternitas/Maternity
Nursing (Edisi 4), Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah,
Jakarta : EGC.

Yongki, dkk. 2012. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan, Neonatus,


Bayi dan Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai