Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Illahi Rabbi karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, dengan didorong semangat dan daya upaya penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Kehamilan.
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis
sehingga dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan acuan
sebagai bahan pembelajaran mengenai asuhan kebidanan kehamilan. Penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik dalam penulisan
makalah ini, tetapi penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak.

Cirebon, Agustus 2017


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 4
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan ........................................................ 4
1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan ............................................ 4
2. Faktor psikologis .................................................................................... 16
3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi ................................... 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua
ibu mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan
status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi).
Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan
fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita.
kehamilan dengan kasus khusus misalnya hamil bermasalah kecemasan yang
menghantui ibu hamil juga mempengaruhi turun naiknya kadar hormon.
Selain itu, ibu yang menjalani kehamilan dengan kasus khusus, misalnya
hamil bermasalah atau pernah mengalami keguguran juga mengalami
keguguran juga mengalami kecemasan (Maulana, 2009).
Kehamilan itu sendiri merupakan hal fisiologis yang tidak memerlukan
intervensi jika tidak diperlukan. Namun dalam keberlangsungan prosesnya
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi baik terhadap janin maupun
terhadap ibunya.
Sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami faktor yang
mempengaruhi pada masa kehamilan juga seluruh kebutuhan ibu dalam masa
antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses
persalinan nanti.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas banyak faktor yang mempengaruhi ibu hamil
pada masa kehamilannya, dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai Apa faktor yang mempengaruhi kehamilan?

1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi ibu hamil pada masa kehamilannya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas


pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan
berakhir pada kelahiran bayi (Yongki, 2012).
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio fetus
didalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya
dalam kasus kembar atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu antara waktu menstruasi dan kelahiran 6 minggu dari pembuahan.
Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida sedangkan manusia
didalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin
(sampai kelahiran) (Bobak, 2004).
Masa kehamilan/masa gestasi dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai
dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama hari haid terakhir.
Kehamilan cukup bulan adalah masa gestasi 37-42 minggu, kehamilan kurang
bulan adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu, kehamilan lewat waktu
adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu, bayi cukup bulan adalah bayi
dengan usia gestasi 37-42 minggu. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan
usia gestasi kurang dari 37 minggu (Wafi, 2010).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Menurut Suryati (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan


adalah antara lain:
1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan antara lain :
a. Status kesehatan salah satu faktor yang termasuk faktor fisik yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu hamil, pengaruh status
kesehatan terhadap kehamilan terdiri dari penyakit atau komplikasi
akibat langsung kehamilan (misalnya hyperemesis, gravidarium,

4
preeklamsia/eklamsia), penyakit atau kelainan yang tidak langsung
berhubungan dengan kehamilan (misalnya penyakit atau kelainan
kandungan, penyakit kardiovaskuler, penyakit darah, penyakit saluran
napas, penyakit endokrin, dan penyakit menular).
Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah
bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut
adalah :
1) Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan
ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental
ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas
kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan
informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan
pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
4) Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi
yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil,
maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar,
seperti yang diharapkan semua pihak.
5) Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika
kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka
diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi.
Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah
jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa
kekurangan suatu apa pun.

5
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka
dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status
kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:
1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk
dalam klasifikasi ini adalahhyperemesis gravidarum,
preeklampsia / eklampsia, kelainan lamanya kehamilan,
kehamilan ektopik,kelainan plasenta atau selaput janin,
perdarahan antepartum, dan gemeli.
2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan
kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini
dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau
penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Contoh
yang termasuk dalam kehamilan ini adalah:
Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises vulva,
kelainan bawaan, edema vulva, hematoma vulva,
peradangan, gonorea, trikominisiasis vaginalis, kandidiasis,
amoebasisi, DM, bartholinitis, kista bartholini, kondiloma
akuminata, fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan
uterus, kelainan letak uterus, prolapsus uteri, tumor uteri,
mioma uteri, karsinoma servik, karsinoma korpus uteri, dan
lain-lain.
Penyakit kardiovaskular misalnya peyakit jantung,
hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisisensi, jantung
rematik, endokarditis.
Penyakit darah misal, anemia dalam kehamilan, leukemia,
penyakit hodgkin, hemostasis dan kelainan pembekuan
darah, purpura trombositopeni, hipofibrinogenemia, iso-
imunisasieri-troblastosisfetalis.

6
Penyakit saluran nafas misalnya,influenza,bronchitis,
pneumoni, asma bronkiale, TB paru.
Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies,
gingivitis, pirosis, hernia diafragmatikagastritis, ileus,
valvulusta, hernia, appendiksitis, colitis, megakolon, tumor
usus, hemorroid dan lain-lain
Penyakit hepar dan pancreas
Penyakit ginjal dan saluran kemih
Penyakit endokrin
Penyakit saraf
Penyakit menular misalnya, penyakit akibat hubungan
seksual, campak, parotitis,malaria dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus, anemia berat partus prematurus, asfiksia neonaturum, shock
dan perdarahan. Pemahaman mengenai penyakit- penyakit tersebut
akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko sehingga mampu
melakukan deteksi. Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu
dalam menggali komponen-komponen penyakit yang menyertai
kehamilan.
b. Status Gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan
perkembangan janin. Pengaruh gizi terhadap kehamilan sangat
penting, berat badan ibu hamil memadai, bertambah sesuai dengan
usia kehamilan. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal dapat
menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan, anak terlalu besar
sehingga menimbulkan kesulitan persalinan, sebaliknya jika berat
badan ibu hamil kurang dari normal kemungkinan ibu berisiko
keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir rendah, anak yang
dilahirkan juga berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi seusianya.
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita

7
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada
yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin
membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin
yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu
status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan
menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat
menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen
dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak
kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga
terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat
normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak
mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein
hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe
sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan
mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1) Asam folat
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat
diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati,
ginjal, dan jamur. Asam folat disebut juga dengan folacin/liver
lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin
B11. Kebutuhan akan folic acid sampai 50-100 mg/hari pada
wanita normal dan 300-400 mg/hari pada wanita hamil
sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta,
abortus habitualis, solusio plasenta, dan kelainan kongenital

8
pada janin. Pemberian asam folat diberikan pada masa
perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi dan 1 bulan post
konsepsi, karena neural tube manusia menutup pada minggu
ketiga post konsepsi. Minimal pemberian suplemen asam folat
yang dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3
bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk
preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok
dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi
protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga
protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian BBLR
dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285
kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada
tubuh ibu.
Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan
protein sebesar 910 gran dalam 6 bulan terakhir kehamilan
dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
3) Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi
secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel
darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi
mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90
tablet perhari.
4) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
5) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok
berisiko penyakit menular seksual dan di negara dengan musim
dingin yang panjang.
6) Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.

9
7) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,
Magnesium, dan minyak ikan selama hamil.

Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil

Makanan Ibu Normal Ibu Hamil


Kalori (kal) 2.500 2.780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Feerum (Fe) (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5.000 5.200
Vitamin B (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 600

Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20%


dari berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan
selama hamil adalah sebagai berikut:

Usia Kehamilan Kenaikan Berat Badan Faktor Kenaikan Berat Badan


Hampir seluruhnya merupakan
Trimester I 1 kg
kenaikan berat badan ibu.
3 kg atau 0.3 kg/ 60% dikarenaka pertumbuhan
Trimester II
minggu jaringan pada ibu.
60% dikarenakan pertumbuhan
6 kg atau 0,3-0,5 kg/
Trimester III jaringan janin. Timbunan lemak
minggu
pada ibu 3 kg.

10
Penilaian Status Gizi:
1) Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir
rendah.Indikator untuk penilaian indexs masa tubuh adalah:

Nilai IMT Kategori


Kurang dari 20 Underweight/ dibawah normal
20-24,9 kg Desirable/ normal
25-29,9 Moderate obesity/ gemuk/ lebih dari normal
Over 30 Severe obesity/ sangat gemuk

2) Ukuran lingkar lengan atas ( LILA)


Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa adalah
atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang
dari 23,5 maka interprestasinya adalah kurang energi kronis.
3) Kadar hemoglobin

Kurang gizi pada ibu hamil


Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan
menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1) Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain
2) Terhadap persalinan
Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya ( premature), perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

11
3) Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal.
c. Gaya hidup selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan seorang wanita hamil.
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang
banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar
kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah
satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari,
keletihan, sakit punggung dan gangguan pencernaan. Selain itu, ada
beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
1) Kebiasaan minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko
bagi wanita hamil, hal ini terjadi terutama apabila minum jamu
pada trimester satu.
Efek minum jamu:
a) Bagi janin
Dapat membahayakan tumbuh kembang janin
Menimbulkan kecacatan
Abortus
BBLR
Partus prematurus
Kelainan ginjal dan jantung janin
Asfeksia neonatorum
Kematian janin dalam kandungan.
b) Bagi ibu:
Keracunan
Kerusakan jantung dan ginjal
Syok

12
Perdarahan.
Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan
zat-zat tertentu pada jamu baik berupa bahan herbal maupun
bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
2) Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi
oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh
: ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau
amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan
dan bayi, minum air putih dan sebagainya. Mitos yang
mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang
nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah
dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang
tepat pada ibu hamil.
3) Aktivitas seksual
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus
menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus
mengurangi aktivitas seksual. Larangan dalam aktivits seksual
ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence
terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan
seksual selama hamil, mungkin terjadi peningkatan atau
penurunan libido. Namun menurut konsep evidence based
menyatakan bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa
kehamilan tidak terbukti siknifikan berhubungan dengan
peristiwa mulainya persalinan.
4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu
hamil itu tidak boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan
rumah tangga ataupun bekerja di luar rumah, yang penting
diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas

13
bagi ibu hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil.
Nasehat yang perlu disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap
boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah
pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak
untuk kehamilannya.
5) Senam hamil
Ibu hamil bisa melakukan senam hamil untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil, memperlancar
peredaran darah, mengurangi keluhan pegal-pegal, dan aktifitas
otot dan panggul untuk menghadapi persalinan.
6) Perokok
Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan
bagi ibu hamil. Ibu hamil yang perokok akan beresiko
menurunkan berat bayi lahir.
Efek yang muncul diakibatkan merokok adalah:
a) Bagi janin
BBLR
Persalinan preterm
Kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek
kenaikan tekanan pada otak janin dan peningktan denyut
jantung janin.
b) Bagi ibu
Penyakit paru
Jantung
Hipertensi
Kanker dan lain-lain.
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan
salah satu upaya yang penting untuk menghentikan kebiasaan
merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya
merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus

14
mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui
kegiatan
a) Antenatal care
b) Kelas antenatal bagi perokok
c) Mengurangi periklanan tentang rokok
d) Area bebas rokok
e) Mengembangkan dan mendukung kebijaksanaan tentang
upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja
masing-masing.
7) Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja
yang dikarenakan seks pra nikah atau seks bebas. Selain itu juga
bisa terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan suami
istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan
kehamilan, hal ini dikarenakan oleh kegagalan alat kontrasepsi.
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
a) Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus,
membuang anaknya, menitipkan anak ke oaring alin atau
panti asuhan.
b) Berusaha melakukan aborsi atau bunuh diri.
c) Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan
keterpaksaan.
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak
diinginkan bila dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan
menjadi single parents, bila pasanagan tidak mau menikahinya.
Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah
dengan beban perasaan tidak nyaman, stress, dihantui rasa malu,
rendah diri,merasa bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan,
pesimis dan lain-lain. Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan
untuk membantu memberikan penyuluhan tentang seks kepada
masyarakat khususnya para remaja agar terhindar dari seks

15
bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada
pasangan usia subur untuk memilih alat kontrasepsi yang aman
dan nyaman. Dengan demikian masalah hamil di luar nikah dan
kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.
8) Subtance abuse
Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu
hamil, termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-
zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
a) Penggunaan obat-obat selama hamil
b) Merokok
c) Alkohol dan caffeine
d) Hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan
NAPZA
e) Sinar rontgen atau radiasi
2. Faktor psikologis pada peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang
waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan psikologis yang memerlukan
penyesuaian emosi, pola berpikir dan perilaku yang berlanjut hingga bayi
lahir. Faktor psikologis yang mempengaruhi misalnya (stressor, dukungan
keluarga, penyalahgunaan penggunaan obat).
Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami
keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika
stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
a. Stressor internal
Meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak
percaya diri, perubahan penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu
terhadap kehamilan, takut terhadap kehamilan, persalinan, kehilangan
pekerjaan.
b. Stressor eksternal
Status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang, support mental
dan brokenhome.

16
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam
menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan
kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam
berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia
dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil, ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan
yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
proses persalinan dapat berjalan baik.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat
istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat
adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya
tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan
dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan,
terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang
dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap
dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah
personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya,
mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra
yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan
yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan
dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu
keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis
yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual.

17
Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian
rupa agar dapat dilalui dengan aman.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas


pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan
berakhir pada kehamilan bayi (Yongki, 2012).
Menurut Suryati (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
adalah antara lain:
1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan antara lain :
2. Faktor psikologis
3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami faktor yang mempengaruhi pada masa kehamilan juga seluruh
kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan
sangat menunjang proses persalinan nanti.

19
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC

Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya

Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Romauli, Suryati. 2011. Konsep dasar asuhan kebidanan. Yogyakarta: Nuha


Medikass

Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas/Maternity


Nursing (Edisi 4), Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah,
Jakarta : EGC.

Yongki, dkk. 2012. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan, Neonatus, Bayi


dan Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

iii

Anda mungkin juga menyukai