OLEH KELOMPOK VI :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada ibu Vira Handayani, S.ST,
M.Kes Selaku dosen pengajar ASKEB Neonatus yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, maka kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah dan
tugas berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah..................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pasca neonatus di Negara maju, umumnya mencapai 40-50% dari kematian bayi umur
antara 1 bulan dan 1 tahun. Di Amerika Serikat, angka SKBM adalah 1,3/1.000
kelahiran hidup; paling tidak 6.000 kematian terjadi setiap tahun. SKBM jarang
sebelum umur 1 bulan, insidensi puncak adalah 2-4 bulan, dan 95% dari semua kasus
SIDS adalah penyebab kematian paling umum sebelum berusia 1 tahun, terjadi
pada 2 dari setiap 1000 kelahiran hidup di masyarakat umum. Distribusi etnik 2,5
sampai 6,0 setiap 1000 kelahiran hidup orang Amerika Asli dan Afro Amerika dan 1,0
sampai 2,5 dari setiap 1000 kelahiran hidup orang Asia, orang kulit putih, dan
Di Indonesia, sekitar 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak terpapar asap rokok
atau menjadi perokok pasif. Soewarno Kosen mengungkapkan bahwa banyak warga
Indonesia terpapar asap rokok karena 91,8% perokok merokok di rumah. Asap rokok
yang terhirup oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus, solusio
janin, dan BBLR. Hal ini dapat meningkatkan kematian neonatus dan sindrom
mengenai Sindrom Kematian Bayi sehingga bisa menambah wawasan yang berakibat
f. Bagaimana cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena
C. Tujuan
f. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena
PEMBAHASAN
mendadak pada bayi atau anak kecil yang tidak terkirakan pada anamnesis dan tidak
autopsy pada semua kematian bayi mendadak dan tidak diharapkan karena riwayat
lain dari sekian banyak penyebab kongenital dan akuisita. (Behrman,dkk. 2012)
SIDS didefinisikan sebagai kematian bayi mendadak di bawah usia 1 tahun yang
penyelidikan terhadap peristiwa kematian dan tinjauan ulang mengenai riwayat kasus.
Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak: Suatu keadaan ketika bayi kurang
dari 1 tahun berisiko mengalami kematian mendadak, tidak dapat diduga berdasarkan
Moyet. 2007)
SKBM telah dikenal sejak zaman injil. Namun, meskipun upaya yang luas telah
dilakukan, penyebab SKBM tetap belum dketahui. Tidak ada cara yang tepat untuk
identifikasi prospektif, dan tidak ada strategi yang terbukti untuk intervensi. Kelainan
perkembangan batang otak atau keterlambatan maturasi yang dikaitkan dengan
(Behrman,dkk. 2012)
adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya
sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi
yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir ketika
mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di
seluruh dunia.
statistik menunjukkan ada kaitan bayi yang terpapar tembakau selama kehamilan
dengan sindrom mati mendadak pada bayi. Tim dokter yang dipimpin Dr Anne
Foundation di Brisbane, Australia, berupaya mencari kaitan antara kedua hal itu
dengan mengamati 20 bayi sehat berusia sekitar tiga sampai lima bulan. Usia itu
Para ahli mengamati sepuluh ibu bayi yang tidak merokok pada masa kehamilan,
sedangkan yang lain merokok selama kehamilan. Untuk penelitian, bayi diletakkan di
Kemudian, bayi-bayi itu diganggu oleh suara nyanyian yang kekuatannya mencapai
80 desibel dari pengeras suara di dekat mereka setelah tidur. Tes dilakukan selama
para bayi tidur nyenyak dan dalam keadaan terang sepanjang tahap tidur antara
sepuluh sampai dua belas jam. Irama jantung dan pernapasan serta respons tingkah
laku bayi seperti gerakan badan dan membuka mata diamati. Para peneliti menemukan
tidak ada perbedaan cara tidur bayi atau bangun ketika suara terdengar selama tidur
nyenyak. Periode ditentukan oleh kecepatan gerak mata di samping pupil. Tetapi,
perbedaan besar meningkat pada respons mereka selama membuka mata atau bergerak
selama periode itu, bahkan ketika rangsangan terhadap telinga diperbesar. Para
peneliti percaya penemuan itu menambah kecurigaan bahwa nikotin dapat berakibat
pada perkembangan kunci fungsi motoris bayi, yakni memerintahkan otak untuk tidur
sering terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap dibandingkan dengan bayi yang
tidurnya terlentang atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi
terlentang atau miring. Resiko terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada
saat tidur wajahnya menghadap ke kasur atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu
c. Bayi premature
f. Musim dingin
g. Ibunya perokok
laki-laki.
a) Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah
diobservasi pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS
dan adanya obstruksi saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta
demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea obstruktif yang
pusat.
dan anatomi, maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran
pernafasan bagian atas, apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di
ketahui.
dalam laring dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan
apnea, maka di berikan perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek
beberapa bayi.
jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk
a. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur,
walaupun saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi
c. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian
diletakkan di atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air,
d. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta
mainan yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda.
Hal ini untuk mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda
tersebut.
e. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat
penitipan bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan
f. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia
tidur. Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi
Anda.
g. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi
sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda
bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah
bayi Anda dan pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok.
i. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat
dia tetap hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya
berada pada suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal
j. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk
merasa bersalah. Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki
anak lagi.
c. Berikan penjelasan mengenai SIDS ,berikan kesempatan pada orang tua untuk
d. Beri pengertian kepada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah
e. Beri keyakinan pada sibling (jika ada) bahwa mereka tidak bersalah terhadap
f. Jika kemudian ibu melahiorkan bayi lagi,beri dukungan pada orang tua
selama beberapa bulan pertama paling tidak sampai melewati usia bayi yang
meninggal sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2
bulan samapai 1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu faktor
pencegahan yaitu jangan biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi
B. Saran
Dalam penanganan kasus ini diharapkan para orang tua khususnya bagi ibu
untuk lebih memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan
jauhkan bayi dari tempat yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk,
dengan selimut penuh bulu serta terlalu banyak boneka yang akhirnya akan
Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka
mendadadak. Html
Fauziah, S. d. (2012). Askeb Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha
Medika.
http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2010/11/bayi-meninggal-
mendadak.html
Sudarti, M. (2010). Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika.
www.Media castore.com
www.Wikipedia.com