Anda di halaman 1dari 24

Peny

a
Dige kit Tra
stivu ktus
s, H
Pran epar
keas ,

Handy
Wirad
harma
IG ES TI V US
D
TRAKTUS

 TRAKTUS DIGESTIVUS merupakan salah satu penyakit yang


menyerang alat pencernaan yang biasa dialami pada wanita hamil.
 Perubahan pada wanita hamil misalnya : perubahan dalam
merasakan makanan dan mencium bau-bauan, kurang nafsu
makan, sedikit mual, bahkan mau muntah.
 Perubahan tersebut dapat mengganggu kesehatan wanita hamil
apabila terjadi perubahan yang sangat berlebihan.
 Ada tiga faktor yang menyebabkan perubahan fungsi alat
pencernaan tersebut dalam kehamilan, yaitu perubahan hormonal,
anatomik dan fisiologik kehamilan. 2
   M ULU T

1. Ptialismus (salorea, hipersalivasi)


• Kehamilan dalam trimester I sering disertai sekresi air liur
yang berlebihan.
• Air liur yang dikeluarkan dapat mencapai 1000ml dan
disertai mual dan muntah.
• Obat anti-kolinergik (alkaloid belladonna, atropin) dan obat
anti sekresi lain dapat diberikan.
• Untuk hal ini dianjurkan pendekatan secara psikologi.

3
ju ta n ,,,
Lan
Gingivitis dan epulis

• Gusi wanita hamil menjadi lunak dan hiperemesis,


sehingga mudah berdarah, misalnya pada waktu
gosok gigi.
• Peradangan seperti stomatitis, gingivitis biasa,
gingivitis proloferatif, dan gingivitis hipertrofik
yang berlangsung selama masa hamil.
• Dicegah melalui pemeliharaan atau kebersihan
mulut agar tidak terjadi peradangan.
• Pengaruh hormone Estrogen.
• Epulis gravidarum disebut suatu kelainan yang
khas, terdiri atas pembengkakan giniva lokal yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sangat 4
mudah berdarah. Epulis dapat hilang dengan
sendirinya setelah kelahiran.
ju ta n ,,,
Lan

 Karies Dentis
• Karies dentis sudah ada pada
waktu wanita hamil.
• Dalam keadaan ini gigi
menjadi semakin rusak.
• kekurangan kalsium
• Terapi dg pemeliharaan
kebersihan mulut dan
mencukupi kebutuhan 5
kalsium selama kehamilan
U S
FAG
ESO

1. Pirosis (nyeri dada)


• Nyeri dada dikarenakan masuknya asam lambung ke saluran esofagus bagian bawah
• Lebih sering pd kehamilan tua
• Dpt terjadi esophagitis
• Kadang terjadi perdarahan esofagus
• Terapi dpt dg pemberian antasida, mencegah posisi berbaring setelah makan

2. Esofagitis Erosifa
• Sebagai akibat kembalinya isi lambung ke dalam esofagus
• Gejala ; disfagia disertai pyrosis
• Dpt terjadi hematemesis
• Terapi: sama dg penatalaksanaan pyrosis

3. Varises Esofagei
• Pasien dg sirosis hepatis
• Hipervolemia & hipertensi portal -> pemb.darah menjadi lebih besar, mudah pecah
6
LAMBUNG

1. Hernia Hiatus
• Masuknya bagian atas lambung ke dalam lubang diafragma
• Terutama pd kehamilan TM III
• Sering pd multipara dlm usia lanjut
• Bisa sembuh sendiri setelah persalinan
• Seringkali tanpa gejala, kadang didapatkan gejala pirosis,
muntah, kadang hematemesis, penurunan Berat badan
• Penanganan dg simptomatik, posisi setengah duduk, pemberian
makanan dg porsi kecil
• Jika sudah terdapat hernia sebelum kehamilan, dioperasi terlebih
dahulu

7
LAMBUNG

2. Ulkus Peptikum
 TM I / II
 Peningkatan sekresi asam lambung
 Gejala: perih di perut bagian atas, membaik dg
makanan, kdg dg hematemesis
 Penanganan dg pemberian obat-obatan untuk
mengendalikan sekresi asam lambung

3. Gastritis
• Sering pada kehamilan muda
• Gejala: mual, muntah, nyeri epigastrium
• Terapi: sama dg penanganan pd ulkus peptikum

8
USUS HALUS

1. Ileus
 Gangguan pasase usus
 Obstruktif / paralitik
 Gejala hampir sama dg kehamilan biasa : mual,
muntah, konstipasi, dsb. 
 Tanyakan riwayat operasi sebelumnya
 Terapi : laparotomi eksplorasiIleus paralitik pasca
operasi/ nifas: penatalaksanaan secara konservatif y.i
pemberian cairan dan obat-obatan secara parenteral.

9
USUS HALUS

2. Volvulus
 Pemuntiran usus
 Gejala: gejala obstruksi usus disertai
muntah hebat, kesadaran menurun, nadi
cepat, suhu meningkat
 Terapi: operasi cito

3. Hernia
• Keadaan keluarnya jaringan organ tubuh
dari suatu ruangan melalui suatu celah
atau lubang keluar di bawah kulit atau
menuju rongga lain, dpt kongenital
maupun didapat
• Penanganan:Dalam kehamilan: sama
dengan di luar kehamilan
• Dalam persalinan: persalinan dibantu dg
vakum
10
4.  Ileitis regionalis
• Jarang pd wanita hamil
• Gejala: tergantung lama penyakit, sifat aktif, dan
luasnya ileum yg terkena, diantaranya adalah nyeri
perut, diare, demam, teraba tumor, perforasi usus
• Gejala berat, dipertimbangkan abortus 

USUS HALUS
11
Appendisitis akut
Pd ibu hamil menjadi lebih sering terjadi perforasi o.k
penanganan yg terlambat e.c gejala hampir sama dg gejala pd
kehamilan normal atau kelainan pd kehamilan
Penanganan: segera, jika terlambat dpt membahayakan ibu dan
janinKehamilan tua: SC + appendektomi 

Kolitis ulseratif
Peradangan pd kolon yg disertai ulkus, bersifat kronik
Gejala: diare dg darah, nanah atau lendir, demam, leukositosis,
perut tidak nyaman, nafsu makan menurun, berat badan menurun
Pengaruh pada kehamilan minimal, kehamilan berpengaruh
banyak pada penyakit ini
Penanganan: diet yg mudah diserap, antidiare, antibiotic
Persalinan dapat pervaginam, jika sudah cukup anak sebaiknya
berKB

Usus Besar
12
Karsinoma colon / rekti
Kehamilan jarang mempengaruhi penyakit
Penyakit dpt mempersulit persalinan
Penanganan: operasi

Megakolon
Jarang terjadi pd kehamilan
Usus penuh terisi skibala shg dpt menyebabkan hambatan pd
persalinan

USUS BESAR
13
Pruritus ani
Kadang dijumpai pd kehamilan
Ada 2 golongan: disebabkan faktor organik,
disebabkan faktor psikogenik
Terapi: dg mengatasi penyebab

Wasir
Pada kehamilan hemorhoid lebih nyata
Gejala: nyeri serta perdarahan saat BAB, ada
benjolan keluar dari anus
Penanganan:Hemorrhoid kecil: tdk perlu
penanganan khusus
Hemorhoid besar: antihemorhoid suppositoria,
diet makanan

Anus
14
Fissura ani
Luka-luka memanjang pd dinding belakang anus
Penyebab: tdk diketahui, bisa o.k trauma pd mukosa
Gejala: rasa nyeri saat BAB yg menetap beberapa saat setelah defekasi
Penangananu/ fissura yg baru terjadi diharap dpt sembuh spontan
Fissura menahun dg peradangan: eksisi lebar jaringan yg sakit

ANUS
15
HEPAR

Penyakit hati bukan karena komplikasi kehamilan

Hepatitis infeksiosa
Hepatitis virus
Trimester I bisa terjadi abortus, jarang terjadi kelainan kongenital
TM II & III dpt terjadi partus prematurus
Tidak perlu dilakukan terminasi kehamilan
Dapat menular ke janin
PenatalaksanaanIstirahat: nutrisi harus cukup kalau perlu dg
parenteralIsolasi cairan lambung, darah, & cairan tubuh lainnya. Ibu
dipisahkanperiksa HbSAg ibu dan anakTdk mengkonsumsi obat-obatan yg
bersifat hepatotoksikSC dpt memperburuk prognosisBayi baru lahir dlm
2x24 jam diberikan anti serum

16
Penyakit hati karena obat
Penggunaan obat-obatan yg bersifat hepatotoksik

Ruptura hepatis
Traumatik / spontan
Mortalitas tinggi: 75%
Hampir semua penderita ruptura hepatis pernah mengalami pre
eklampsia / eclampsia
Gambaran klinik; nyeri epigastrium, syok
Penderita dpt diselamatkan jika lekas diketahui dan segera di operasi

17
Sirosis hepatis
Kehamilan tdk berpengaruh
Sirosis memiliki pengaruh tdk baik thd kehamilan
Pasien dg fungsi hepar masih baik dpt melahirkan biasa jika
mendapat perawatan yg baik
Penderita dg fungsi hepar yg terganggu/ tdpt varises
esofagus dpt mengalami perdarahan dr varises esofagus (TM
III)
Dpt dipertimbangkan utk abortus wlwpn sirosis bkn indikasi
abortus

18
Kolelitiasis & kolesistitis
Wanita 2-3x lebih sering dibanding pria
Kehamilan sebagai faktor pencetus

Gejala : nyeri diperut kanan atas / epigastrium terjadi


gradual atau mendadak, menjalar ke dada kanan atas atau
bahu belakang kanan, mual, muntah, demam, ikterik
Penanganan: istirahat, antibiotic
Jarang dilakukan operasi kecuali ada komplikasi seperti
infeksi berat, gangren, atau perforasi

19
Penyakit hati akibat komplikasi kehamilan

Ikterus rekurren gravidarum


Berlangsung hingga 2 minggu masa nifas
Muncul lagi pd kehamilan berikutnya
berikutnyaGejala : anoreksia, mual, muntah, nyeri epigastrium, dan
diare.
Perlu dipertimbangkan penyakit hati lainnya
Penanganan simptomatik
Tidak ada bukti pengaruh tdk baik thd janin

20
Atrofi kuning mendadak hati
Atrofi kuning mendadak akibat hepatitis dan keracunan obat
Nekrosis luas jaringan hati tanpa infiltrasi lemak
Disertai gawat ginjal mendadak
Keadaan penderita cepat memburuk,ikterik berat & koma, pasien
cepat meninggal

Atrofi kuning mendadak akibat kehamilan


Gejala timbul mendadak dlm bulan terakhir kehamilan dg muntah-
muntah hebat & nyeri epigastrium, disusul ikterus progresif,
koma, berujung pd kematian

Terapi simptomatik
Pengakhiran kehamilan tdk memperbaiki prognosis
Janin hidup : induksi dipertimbangkan
Kontraindikasi SC

21
Pankreatitis
Jarang dijumpai pd kehamilan tetapi dpt diderita o/ wanita hamil
Etiologi blm diketahui
Gejala: nyeri hebat di epigastrium menjalar hingga ke punggung, mual, muntah,
perut kembung, demam, bising usus menurun, kadang ikterus ringan.
Dpt menyebabkan kematian ibu dan janinpengakhiran kehamilan tdk diperlukan
Dpt pervaginam. 
SC hanya dilakukan pd kondisi tertentu seperti abses yg membesar, perforasi

Pankreas 
22
Than
k You!
AP R I
L H AN
SSO N
ze this
Customi
T e mp l at e

Template Editing Instructions


and Feedback

24

Anda mungkin juga menyukai