Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tulang merupakan alat menopang tubuh dan pelindung pada tubuh. Tanpa
tulang tubuh tidak akan berdiri tegak. Fungsi tulang dapat diklasifikasi sebagai aspek
mekanikal maupun aspek fisiologikal.Dari aspek mekanikal tulang membina rangka
tubuh badan an memberi sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari aspek
fisiologikal tulang melindungi organ-organ alam seperti jantung.

Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain
itu tulang juga sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat dan garam magnesium.
Tulang bersifat relative rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah,
sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulan terutama pada pergerakan.
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal
yang dapat lebih besar dari dapat yang diserap oleh tulang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari fraktur calvikula?
2. Bagaimana epidemologi fraktur calvikula?
3. Bagaimana etiologi fraktur calvikula?
4. Apa saja tana dan gejala fraktur calvikula?
5. Bagaimana fatofisiologi fraktur calvikla?
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengerti an paham apa itu fraktur calvikula, epiemologi,
etiologi, fatofisiologi dan tanda dan gejala fraktur calvikula.

Page 1 of 6
BAB II

PEMBAHASAN

Jejas Persalinan Pada Neonatus dan Bayi Dengan Fraktur Klavikula

A. Pengertian

Fraktur klavikula adalah patah tulang klavikula pada saat proses persalinan,
biasanya karena terjadi kesulitan dalam melahirkan bayi pada kelahiran dengan presentasi
kepala dan melahirkan lengan pada presentasi bokong.

Insiden fraktur klavikula adalah 3 hingga 18 per 1000 kelahiran hidup (roberts
dkk, 1995; turpenny dan nimmo,1993) pada studi kohort neonatus dengan fraktur
tersebut, chez dkk; (1994) tidak dapat mengidentifikasikan faktor spesifik yang dapat
mengubah atau menghindari fraktur ini. Patah tulang pada bayi cepat sembuh dalam 7-10
hari

B. Epidemiologi
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40
kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur
pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur
clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%.
Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar
1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma
pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.

C. Etiologi ( Sarwono Prawirohardjo, 2005)

Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang
dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik.

Page 2 of 6
Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
1. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis
pubis selama proses melahirkan.
2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor,
jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
3. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya
pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,
keganasan clan lain-lain.

Penyebab fraktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
trauma jalan lahir dengan gejala:

1. Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,
2. Krepitasi dan ketidakteraturan tulang,
3. Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur,
4. Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena,
5. Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya
depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
6. Biasanya diikuti palsi lengan

D. Tanda dan gejala:


1. Bayi tidak dapat mengegrakan lengan secara bebas pada sisi yang mengalami
gangguan.
2. Bayi menjadi rewel karena sakit.
3. Adanya krepitasi dan perubahan warna kulit didaerah yang sakit.

E. Patofisiologi

Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk
menahan tekanan ( Apley,A. Graham.1997 ). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang
lebih besar dari tekanan yang dapat ditoleransi tulang, maka terjadilah trauma pada tulang
yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda
Juall. 1997).

Page 3 of 6
Setelah terjadi fraktur , periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan
tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan yang mengalami
nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih.

F. Diagnosa:
1. Palpasi
2. Fotorongent

G. Penatalaksanaan
1. Batasi pergerakan bayi
2. Reposisi abduksi 60º fleksi 90º
3. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit
4. Rawat bayi dengan hati-hati
5. Berikan nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan mengajarkan
kepada ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur, sendok, atau pipet)
6. Rujuk dengan pemberian informed consent dan informed choice.

Page 4 of 6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fraktur klavikula adalah patah tulang klavikula pada saat proses persalinan,
biasanya karena terjadi kesulitan dalam melahirkan bayi pada kelahiran dengan
presentasi kepala dan melahirkan lengan pada presentasi bokong. Menurut data
epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari
100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1.

Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun
kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik.
Tanda dan gejala:
4. Bayi tidak dapat mengegrakan lengan secara bebas pada sisi yang mengalami
gangguan.
5. Bayi menjadi rewel karena sakit.
6. Adanya krepitasi dan perubahan warna kulit didaerah yang sakit.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa yang membacanya. Walupun
makalah ini jauh dari kata sempurna saya kami berhatrap ini bemanfaat.

Page 5 of 6
DAFTAR PUSTAKA

Gary, F. Cunnigham, dkk. 2010. Williams Obstetrics, 23rd Ed. The McGraw-Hill Companies,
Inc.

Maryunani, Anik dan Eka Puspita. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal.
Jakarta: Trans Info Media.

Nanny, Vivian Lia Dewi. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.

Sofian, Amru. 2011. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi, Ed. 3. Jakarta: EGC.

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai