Anda di halaman 1dari 19

Disusun Oleh :

Ade Theresia Hasibuan


Davina Utami
Mila Elfadsa Ramuniarti
Sri Hartati

Pembimbing : Lisa Fitrianti, SST

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKHNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
Jalan sapta Marga no.95 Curup Bengkulu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang KB ini yang membahas tentang Barier
intra vagina .
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa tanpa bantuan teman-teman
makalah ini tidak dapat diselesaikan.
Kami juga menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun.

Curup , April 2012

PENYUSUN

DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................................1
Kata pengantar...........................................................................................................................2
Daftar isi....................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang................................................................................................................4
2. Rumusan masalah.......................................................................................................... 4
3. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB 2 ISI
1. Pengertian ...5
2. Macam-macam barier intra vagina..5
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................................20
Saran..................................................................................................................................20
Daftar Pustaka ...21

BAB I
3

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaturan kelahiran menggunakan alat KB merupakan metode yang dapat dipilih
selama tidak mengganggu kesuburan atau kesehatan, sehingga diharapkan dapat diatur -tentunya
dalam batas kemampuan manusia- kapan saat yang baik untuk hamil. Tentunya tak ada metode
kontrasepsi yang benar-benar bebas masalah -tetap hamil meskipun sudah menggunakan alat
KB. Umumnya banyak pasangan suami istri memilih metode yang terbaik bagi mereka,
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan. Berikut ini metode kontrasepsi yang
bisa Anda pilih.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode barrier intra-vaginal?
2. Apa keuntungan dan kerugian dari metode barrier intra-vaginal?
3. Apa saja macam barrier intra-vaginal?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode barier intra vagina
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian barier
3. Untuk mengetahui macam-macam barier

BAB II
4

PEMBAHASAN

I.

PENGERTIAN
Barier intra vagina adalah alat kontrasepsi wanita yang merupakan
perlindungan vagina bagian dalam. Alkon ini, dapat menghalangi masuknya
spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita dan mobilisasi atau
mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
3. MACAM-MACAM BARIER INTRA VAGINA
a. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutupi serviks.

Jenis
Jenis diafragma antara lain:
1. Flat spring (flat metal band).
Flat spring (Diafragma pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk
pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah
dipasang.
2. Coil spring (coiled wire).
Coil spring (Diafragma pegas kumparan)
5

Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka
terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh
lebih lunak dari pegas datar.
3. Arching spring (kombinasi metal spring).
Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau
panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini
merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan
menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
Cara Kerja
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara
kerja sebagai berikut:

1. Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran


telur (tuba falopi).
2. Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.

Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non
kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi

Efektif bila digunakan dengan benar.


6

Tidak mengganggu produksi ASI.


Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan

sebelumnya.
Tidak mengganggu kesehatan klien.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.

Manfaat non kontrasepsi

Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.


Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.

Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara
kontrasepsi maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan.
Adapun keterbatasan diafragma, antara lain:
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2. Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
3. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam
penggunaan alat kontrasepsi ini.
4. Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
5. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6. Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
Penilaian Klien

Sebelum alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya


petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat kontrasepsi ini
sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.

Diafragma

Sesuai untuk klien yang:

Tidak sesuai untuk


klien yang:

Tidak mau atau tidak boleh menggunakan


Mempunyai umur dan paritas serta masalah
metode kontrasepsi hormonal (perokok, wanita kesehatan yang menyebabkan kehamilan
di atas 35 tahun)
resiko tinggi
Tidak menyukai metode yang diberikan oleh
petugas kesehatan (AKDR)
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi
pendukung

Terinfeksi saluran uretra

Jarang melakukan hubungan seksual dengan


pasangannya

Mempunyai riwayat sindrom syok karena


keracunan

Tidak suka menyentuh alat kelaminnya (vulva


dan vagina)

Ingin melindungi dari penyakit menular seksual Ingin metode KB efektif


Memerlukan metode sederhana sebelum
memilih metode lain

Penanganan Efek Samping


Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
diafragma.

Efek Samping Atau Masalah

Penanganan

Infeksi saluran uretra

Pemberian antibiotik, sarankan mengosongkan


kandung kemih pasca senggama atau gunakan
metode kontrasepsi lain

Alergi diafragma atau spermisida

Berikan spermisida bila ada gejala iritasi vagina


pasca senggama dan tidak mengidap PMS atau
bantu memilih metode lain

Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung Nilai kesesuaian ukuran forniks dan diafragma.
kemih/rektum
Bila terlalu besar, coba ukuran yang lebih kecil.
Follow up masalah yang telah ditangani
Timbul cairan vagina dan berbau

Periksa adanya PMS atau benda asing dalam


vagina. Sarankan lepas segera diafragma pasca
senggama. Apabila kemungkinan ada PMS,
lakukan pemrosesan alat sesuai dengan
pencegahan infeksi

Luka dinding vagina akibat tekanan pegas Hentikan penggunaan diafragma untuk sementara
diafragma
dan gunakan metode lain. Bila sudah sembuh,
periksa kesesuaian ukuran forniks dan diafragma

Hal yang Perlu Diperhatikan


Jika ada kemungkinan terjadi sindrom syok keracunan, rujuk segera pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. Apabila terjadi panas lebih dari 38
derajat Celcius maka berikan rehidrasi per oral dan analgesik.
b. Servical Caps/ Kap Serviks
Cervical caps atau kap serviks adalah kap karet yang lembut berbentuk
bulat cembung, terbuat dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina kira-kira
enam jam sebelum berhubungan seksual (tetapi tidak lebih dari 3 hari setelah
hubungan seks). Kap serviks ini akan menutup serviks dan akan menahan
9

sperma masuk dengan suction. Kap serviks sekarang telah digantikan dengan
Fem cap dan Leas Shield. Fam cap yaitu kap yang terbuat dari silikon
bentuknya seperti topi pelaut, dan lebih terjamin menutup serviks. Sedangkan
Leas Shield yaitu kap silikon yang dilengkapi dengan katup udara dan loop
untuk melepaskan kap.
Cara Kerja:
Cervical caps akan menutupi pembukaan serviks sehingga menahan
sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus& tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida senjata sperma
tambahan untuk membunuh sperma-sperma yang tidak tertahan pada kaps
serviks.
Efektivitas:
Efektivitas cervical caps cukup baik, hal ini dibuktikan dengan tingkat
kegagalan pada pemakaian cervical caps secara umum berkisar 8-27
kehamilan pada setiap 100 wanita atau berkisar 20%. Untuk lebih detailnya,
pada wanita yang belum pernah melahirkan atau mempunyai anak jika
menggunakan cervical caps ini tingkat kegagalannya berkisar 16%, tetapi
pada wanita yang sudah pernah melahirkan atau mempunyai anak tingkat
kegagalannya sekitar 32%. Dari data tersebut, efektivitas cervical caps lebih
akurat pada wanita yang belum pernah melahirkan. Hal ini dikarenakan,
serviks pada wanita yang sudah pernah melahirkan akan menjadi lebih besar

10

dari ukuran semula karena pengaruh proses melahorkan. Sehingga cervical


caps kurang cocok digunakan untuk wanita yang telah melahirkan.
Indikasi:
Cervical caps dapat digunakan untuk wanita atau pasangan yang ingin
menunda untuk mempunyai anak.
Kontraindikasi:
Cervical caps tidak diboleh digunakan oleh wanita yang mempunyai:

Bentuk serviks yang abnormal (ukuran, posisi)


Riwayat PID (pelvic inflammatory disease)
Pap smear yang abnormal
Radang serviks (cervicitis) yang kronis
Otot vagina yang sensitive
Perdarahan pada vagina, termasuk ketika sedang menstrasi

Keuntungan:

Kaps serviks bersifat reversible. Kap servik dapat digunakan lagi setelah
dipakai dengan mencucinya menggunakan air hangat dan sabun yang
lembut/ tidak bersifat asam. Selain itu, kap serviks tidak mempunyai efek
yang berbahaya terhadap fungsi reproduksi baik wanita ataupun pria. Jika

kap serviks tidak digunakan lagi, kemungkinan untuk hamil tetap ada.
Harganya tidak terlalu mahal, namun tidak dijual disembarang tempat.
Ukurannya kecil dan ringan, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.
Hanya membutuhkan sedikit spermicide (jika dibandingkan dengan
diafragma)
11

Kap serviks dapat dipakai selama 48 jam karena ukurannya yang kecil
sehingga tidak menyebabkan tekanan pada VU dan tambahan ulang

spermicide juga tidak dibutuhkan


Kap serviks merupakan metode non-hormonal barrier
Metode kap seviks ini dapat tetap digunakan pada Ibu yang sedang

menyusui
Kap serviks aman dan dapat digunakan pada wanita yang merokok. Hal ini
dikarenakan wanita yang merokok akan berisiko terganggu kesehatannya

jika menggunakan kontrasepsi hormonal.


Membantu para wanita untuk lebih mengetahui dan mempelajari anatomi

tubuh wanita, khususnya organ reproduksi


Tidak mempengaruhi siklus mentruasi
Tidak mempengaruhi kesuburan untuk ke depannya

Kerugian:

Dapat menyebabkan cervicitis


Ukuran cervical caps yang digunakan sewaktu-waktu harus diubah
tergantung pada kehamilan, abortus/keguguran, operasi pelvic atau

perubahan berat badan yang signifikan > 20lbs (naik/ turun)


Membuat infeksi pada saluran perkemihan
Tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang menstruasi
Penggunaannya cukup sulit. Banyak wanita yang mengalami kesulitan
dalam memasang/memasukkan cervical caps ke dalam vagina dengan

benar
Beberapa wanita akan merasa nyeri dan pasangannya akan merasa tidak

nyaman ketika sedang melakukan hubungan intim.


Cervical caps dapat terlepas sewaktu-waktu dari dalam vagina ketika
sedang melakukan hubungan intim ataupun sedang defekasi

12

Tidak bebas dijual di sembarang tempat dan penggunaannya pun harus

sesuai dengan petunjuk dokter


Tidak dapat mencegah penyebaran IMS (infeksi menular seksual)
Tidak dapat mencegah penyebaran HIV AIDS

Efek Samping:

Menyebabkan iritasi pada daerah vagina


Menyebabkan infeksi pada saluran kemih
Menimbulkan rasa tidak nyaman pada pemakainya dan juga pasangannya

terutama ketika sedang berhubungan intim


Menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada daerah vaginal
Menimbulkan reaksi alergi terhadap kap-nya dan juga pada
spermatisidanya.

Komplikasi:

Berisiko terjadi Toxic Shock Syndrom (TSS). Hal ini terjadi jika

pemakaian cervical caps dilakukan pada saat menstruasi.


Dapat menyebabkan reaksi alergi yang sangat mengganggu.
Dapat menyebabkan iritasi pada serviks karena kontak yang terlalu lama
dengan karen (kap) dan spermicide-nya.

Cara pemakaian:

Tahap pertama untuk memasukkan atau mengeluarkan kap serviks adalah


mencuci tangan, untuk menghindari masuknya bakteri berbahaya ke dalam
13

liang vagina. Pemakai memasukkan kap serviks saat seksualitasnya


bangkit dan sebelum melakukan hubungan seksual. Ada beberapa saran
yang menyarankan penggunaan spermisida bersamaan dengan kap serviks.
Pemakai harus mempertahankan kap serviks selama 6 jam setelah
ejakulasi intravagina terakhir untuk memastikan bahwa sperma yang
tertinggal di dalam vagina tidak memasuki ke dalam rongga uterus.
Namun, untuk mengeluarkan kap serviks harus dilakukan dalam kurun
waktu 48 jam. Setelah itu kap serviks dilepaskan, lalu bersihkan kap
dengan sabun dan air hangat dan diangin-anginkan, setelah itu disimpan
dengan benar agar dapat digunakan kembali. Dengan perawatan yang
tepat, kap dapat bertahan selama 2 tahun, tapi harus diperiksa secara
teratur untuk memastikan apakah ada lubang, atau bocor. Bila terjadi
kerusakan pada kap, maka pemakai diinstruksikan untuk segera
menggantinya.
Beberapa tips untuk memasukkan kap serviks:

Sebelum memasukkan, isi sepertiga kubah kap serviks dengan spermisida.


Pisahkan labia dengan kedua tangan. Tangan yang lain menjangkau

sekeliling pinggiran kap diantara ibu jari dengan jari telunjuk.


Masukkan kap ke dalam vagina dan dorong kap sepanjang dinding vagina
sejauh kap itu bisa masuk. Cara ini bisa dilakukan dengan cara berdiri,

mengangkat satu kaki ke atas, posisi jongkok, berbaring.


Gunakan jari untuk menempatkan kap di serviks, tekan pinggiran kap di
sekitar serviks sampai serviks sudah tertutup dengan kap tersebut. Periksa

14

posisi kap dengan cara mendorong kubah kap untuk memastikan bahwa

serviks sudah tertutupi.


Usap dengan jari mengelilingi pinggiran kap.

c. Kondom wanita
adalah alat yang digunakan selama hubungan seksual. Kondom wanita
digunakan oleh partner reseptif dan menutup masuknya semen untuk
memasuki tubuh orang yang dilindungi. Kondom digunakan untuk mencegah
kehamilan dan mencegah penyakit menular seksual. Kondom wanita telah ada
selama 15 tahun.

Kondom wanita adalah kondom yang dirancang khusus untuk digunakan


oleh perempuan yang berbentuk tabung silinder yang dimasukkan ke dalam
alat kelamin atau kemaluan cewek. Kondom khusus kaum perempuan tersebut
memiliki dua ujung di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim
tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar
terbuka.
Bahan kondom terbuat dari polyurethane atau latex dengan dua buah
cincin pada masing-masing ujungnya yang berfungsi sebagai rangka. Agar
tidak terasa sakit sebaiknya si cewek saja yang memakaikan kondom untuk
dirinya sendiri, sedangkan yang pria melihat saja. Kondom wanita memiliki
desain yang pas untuk bentuk organ vital perempuan yang konon lebih enak

15

dipakai daripada kondom laki-laki. Kondom ini memiliki panjang 17an cm


dan diameter 6 hingga 7 cm.
Harga kondom perempuan ini memang jauh lebih mahal dibanding
kondom lelaki yang bisa berkali-kali lipat. Walaupun demikian kondom ini
tidak bisa menjamin aman digunakan dan anti robek 100% karena bisa saja
sobek jika salah dalam penggunaan, kesalahan produksi pabrik, kadaluarsa,
dan lain sebagainya. Semakin banyak pilihan maka semakin sulit pula untuk
mengatakan tidak pada kondom. Kondom kini tidak hanya digunakan untuk
pasangan pranikah saja, namun juga oleh pasangan yang resmi menikah untuk
mencari alternatif dan sensasi yang berbeda.
Condom cewek ini bisa digunakan untuk berbagai situasi dan kondisi
dalam berhubungan seks / badan / intim / suami isteri baik dalam keadaan
menstruasi atau datang bulan dan menyusui atau baru melahirkan. Namun
jangan sekali-kali digunakan pada wanita yang masih perawan atau gadis
karena akan sangat menyakitkan karena akan merusak selaput dara kegadisan
si wanita tersebut.
Cara Pakai / Memakai / Menggunakan Kondom Wanita
Sebaiknya anda melihat gambar visualnya agar dapat lebih memahami cara
kerjanya. Gunakan mesin pencari gambar google untuk melihatnya secara gratis.
1. Ujung yang tertutup di bentuk lonjong pipih atau bisa juga angka delapan
2.

dengan salah satu jari-jari tangan.


Tangan yang lain membuka bibir vagina dan yang memegang ujung kondom
yang tertutup memasukkan ke dalam lubang kemaluan.

16

3. Setelah cincin masuk ke dalam vagina, tangan yang satu memasukkan jari ke
dalam kondom untuk mendorong agar kondom bisa masuk seluruhnya.
Usahakan cincin yang di dalam menghadap langsung ke arah mulut rahim.
4. Rapihkan cincin bagian luar yang terbuka di bibir vagina. Kondom siap
dipakai untuk berhubungan badan suami istri. Selamat menikmati.
5. Untuk melepasnya tinggal dicabut pelan-pelan dan lapisan bagian cincin yang
luar dipencet agar air mani tidak berantakan kemana-mana.
d. Spons
Spons berbentuk cekung (concave) yang dimaksudkan untuk menutupi
serviks dan mengurangi kemungkinan perubahan letak spons selama
senggama.
Insersi spons :
Mula-mula spons di basahi dengan air sebanyak kira-kira 2 sendok makan,
lalu diperas secukupnya untuk menghilangkan air yang berlebihan. Kemudian
spons dimasukkan ke dalam vagina sampai mencapai serviks.
Efek samping dan komplikasi :
Iritasi atau reaksi alergi (erythema vulva) yang umumnya disebabkan oleh
spermisidnya. Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar
kemungkinan timbulnya syndrome syoktoksik (tocsicshocksyndrome).

17

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Barier intra vagina adalah alat kontrasepsi wanita yang merupakan perlindungan
vagina bagian dalam. Alkon ini, dapat menghalangi masuknya spermatozoa ke
dalam traktus genitalia interna wanita dan mobilisasi atau mematikan

spermatozoa oleh spermisidnya


Oleh karena itu, pergunakanlah alat kontrasepsi barier intra vagina karena sangat
menguntungkan. Apabila anda tidak memiliki keinginan untuk menggunakannya
maka silahkan anda kunjungi website yang lain. Terimakasih.

2. Saran
Mohon, kritik dan saran anda pada makalah kami guna untuk memperbaiki
makalah ini di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/diaphragm-4244.htm diunduh
2 Maret 2010, 07:45 PM.
18

Ridha, W. 2008. Metode Barier Intravaginal. one.indoskripsi.com/judul-skripsitugas-makalah/ilmu-kesehatan/metode-barier-intravaginal diunduh 2 Maret 2010,

07:48 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 21- MK 24).

Stacey, D. 2008. Diaphragm.


contraception.about.com/od/prescriptionoptions/a/Diaphragm.htm diunduh 2
Maret 2010, 10:18 PM.

19

Anda mungkin juga menyukai