Nama Anggota :
1. Anita (21222001)
2. Merry Puspita Wati (21222013)
3. Riri Defriani (2122018)
4. Sari Akmida (21222020)
5. Tia Ayu Ivanika (21222024)
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta yang telah
menganugerahkan Rahmat serta Inayah-Nya kepada Kami sehingga makalah kami dengan
judul pembahasan “Pengetahuan Dan Keterampilan Kebidanan Pada Kehamilan, Persalinan,
Kelahiran, Nifas Dan Bbl” ini dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada hambah-Nya yang diutus sebagai
rahmat bagi sekalian alam, sang revolusioner sejati yang telah mengantarkan kita dari
pengetahuan klasik sampai kepada pengetahuan modern yaitu Baginda Nabi besar
Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Psikologi Dalam Praktik Kebidanan”. Makalah ini tidak akan pernah terwujud tanpa bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, saya menghaturkan banyak terima kasih
kepada semua pihak.
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini, masih banyak
kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah
ini.
BAB I...........................................................................................................................................................i
PENDAHULUAN......................................................................................................................................ii
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................................26
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................26
B. SARAN.........................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan dasar praktik kebidanan adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang bidan dalam memberikan asuhannya secara aman dan bertanggung jawab. Bidan
sebagai pelaku profesi dituntut untuk memiliki standar kompetensi, standar kompetensi bidan
sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh
aspek pengabdian profesi bidan kepada individu, keluarga dan masyarakat secara aman dan
bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Keselamatan dan
kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan.
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan bertanggung jawab dan mempertanggung
jawabkan praktiknya
Pada kehamilan sering terjadi penurunan kesejahteraan, peningkatan kecemasan dan
stress Peningkatan beban psikologis ibu dapat menimbulkan permasalahan terhadap kualitas
janin yang dikandung dan komplikasi yang menyertai proses persalinan ibu. maka dari itu ibu
harus rutin melakukan kontrol ke dokter atau pun bidan agar bisa tau bagaimana
perkembangan dan ke kehatan ibu dan bayi setiap trismesternya, minimal ibu melakukan
kontrol 8 kali selama kehamila.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, serta berlangsung dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Tujuan Asuhan Persalinan adalah memberikan
asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang
bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Tanda-tanda
persalinan itu terdiri dari tanda persalinan sudah dekat (adanya lightening dan terjadinya his
permulaan/his palsu) dan tanda-tanda persalinan (penipisan dan pembukaan serviks
(effacement dan dilatasi serviks), kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada
serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit), serta keluarnya lendir bercampur darah
(show) melalui vagina
Banyaknya persalinan spontan dengan usia kehamilan premature yang ditolong oleh
bidan menjadi dasar perlunya peningkatan keterampilan mengenai BBLR. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan bidan dalam pengelolaan persalinan dengan
BBLR dalam pemantauan intrapartum dan resusitasi. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan teknik kuantitatif dan kualititaif. Pada teknik kuantitatif,
variabel keterampilan bidan dalam pemantauan intrapartum (kala I fase aktif) dinilai
menggunakan daftar tilik kepada 20 orang bidan di ruang bersalin yang pernah mendapatkan
minimal 1 kasus persalinan dengan BBLR
Masa nifas merupakan masa yang paling rawan dan selalu dialami oleh ibu yang
habis melahirkan, dimana pada masa ini terjadinya proses pengeluaran darah dari dalam
uterus selama atau sesudah persalinan dan pada normalnya berlangsung selama kurang lebih 6
minggu Pada proses pengeluaran darah ini ada yang berjalan lancar dan ada juga yang lambat.
Yang mempengaruhi kelancaran pengeluaran darah ini salah satunya adalah kuatnya
kontraksi uterus. Jika uterus mengalami kelambatan atau kegagalan berkontraksi maka bisa
menyebabkan perdarahan pada ibu post partum. Kegagalan uterus berkontraksi ini biasa
disebut dengan atonia. Atonia uteri (uterus tidak bisa mengkerut) merupakan penyebab
terjadinya perdarahan pada saat melahirkan maupun setelah melahirkan Jika hal ini tidak
ditangani dengan cepat dan tepat dapat berakibat pada kematian ibu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami jadikan sebagai rumusan masalah, adalah :
1. Apakah Yang Di Maksud Dengan Pengetahuan Dan Keterampilan Kebidanan Pada
Kehamilan, Persalinan, Kelahiran, Nifas Dan Bbl ?
2. Bagaimana Penting Nya Penerapan SOP Dalam Tindakan Kebidanan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Atau postnatal care adalah pemeriksaan ibu dan bayi setelah persalinan dan selama masa nifas
untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi serta menangani komplikasi jika terjadi. SOP PNC adalah
Sebagai berikut :
Memastikan involusi uteri berjalan normal ; uterus berkontraksi, fundus dibawah pusat,
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
Indikasi Ibu pasca persalinan mulai dari 24 jam pertama hingga 6 minggu
Stetoskop
Bengkok
Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi payudara kanan hingga
ketiak
Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas pubis (involusi
uteri)
Memeriksa kaki untuk varises vena, kemerahan pada betis, tulang kering,
pergelangan kaki, jika adanya oedema maka perhatikan tingkat oedema,
pitting jika ada
Mengenakan handscoon
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua sistem
(Cunningham, 2012). Berikut SOP BBL ;
Prosedur Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
Segera setelah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi tidak
menangis, cepat bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap tidak
pakaikan kain kering yang hangat, berikan bayi kepada ibunya untuk
placenta
Jaga bayi agar tetap hangat (berikan tutup kepala untuk mencegah bayi
perdarahan
score
Mengukur tanda vital bayi, ukur dulu suhu dengan termometer yang diletakan diketiak atau
lipat paha
Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir paling lambat 2 jam
pertama
Pastikan bayi tetap terbungkus / mengenakan pakaian hangat dan tutup kepala
Mencuci tangan
Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu ibu dan bayi serta lakukan kolaborsi
bila ada keluhan
Mengukur BB dan PB
Mengukur tanda vital bayi, ukur dulu suhu dengan termometer yang diletakan diketiak atau
lipat paha
Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir paling lambat 2 jam
pertama
Pastikan bayi tetap terbungkus / mengenakan pakaian hangat dan tutup kepala
Mencuci tangan
Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu ibu dan bayi serta lakukan kolaborsi
bila ada keluhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian di atas dapat di simpulkan bahwa SOP sebagai alat penilaian kinerja
yang berorientasi pada penilian kinerja internal kelembagaan terutama dalam halm kejelasan proses
kerja di lingkungan organisasi termasuk unit kerja yang bertanggung jawab. Tercapainya kelancaran
kegiatan operasional dan terwujudnya koordinasi,fasilitas dan pengendalian yang meminimalkan
tumpang tindih proses kegiatan di lingkungan subbagian organisasi yang bersangkutan.SOP berbeda
dengan pengendalian program yang lebih di orientasikan pada penilaian pelaksanaan dan pencapaian
outcome dari sudut kegiatan.namun keduanya saling berkaitan karena SOP merupakan acuan bagi
aparat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban termasuk dalam melaksanakan kegiatan program.
Selama ini penilian kinerja rumah sakit pada umumnya di dasarkan pada standar eksternal
sebagai bentuk organisasi publik,rumah sakit memiliki karakteristik khusus yakni sifat birokratis
dalam internal organisasinya. Oleh karena itu apabila pedoman yang sifatnya internal ini juga di
gabungkan dengan pedoman eksternal(penilaian kerja organisasi publik di mata
masyarakat).berupa reponsivitas,responsibilitas,dan akuntabilitas maka akan mengarah pada
terwujudnya akuntabilitas kinerja rumah sakit.hasil kajian menunjukan tidak semua unit kerja
rumah sakit memiliki SOP.
B. Saran
Sebaiknya di seluruh rumah sakit selalu menggunakan SOP di dalam pekerjaan karena
berguna sebagai acuan bagi aparat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban di dalam lingkungan
bekerja.dan akan mengarah kepada terwujudnya akuntabilitas kinerja rumah sakit itu sendiri.
• Kalau d RS tugas bidan berkurang di banding dengan bidan yg ada d puskesmas, dikarenakan
kita berkolaborasi dengan dokter umum dan dokter spesialis kandungan.
• Kalau d RS semua kasus ada DPJP nya.
• Bidan sebagai pelaksana dlm pelayanan saja. Seperti pada poli, pelayanan ANC sudah
tergantikan dengan adanya USG. Jd 10 T tidak efektif utk d RS.
• Meskipun demikian 10 T tetap kita laksanakan sebagai bidan di RS
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Eky Oktaviana. 2009. Buku Ajar Psikologi Kebidanan. Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press.
Asnah, Nur. 2015. Bahan Ajar Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu
www.litbangkeskemenkes.go.id
www.antenatalcarekemenkesri.go.id