Anda di halaman 1dari 29

GIZI

REPRODU
KSI:
“PROTEIN”
KELOMPOK 2
Nama
Anggota :
Anisa Fitri Ramadhani (P27824421008)
Aqila Nisa Firdausi (P27824421010)
Ashafa Triwulandari (P27824421013)
Elsa Dian Safitri (P27824421022)
Farah Diba (P27824421023)
Milkah Ummi Nur Fadlilah
(P27824421030)
Pramelia Cahayani Devi (P27824421035)
Shiva Salsabillah (P27824421042)
DAFTAR
PEMBAHASAN
0
02 03
RUANG 04
1
DEFINISI CIRI-CIRI LINGKUP KLASIFIKASI
PROTEIN PROTEIN PROTEIN PROTEIN

05
KEBUTUHAN 06
PERANAN 07
SUMBER
DAN AKIBAT PROTEIN PROTEIN
KEKURANGAN
PROTEIN
LATAR BELAKANG
Ilmu gizi atau Nutrition Science adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Ilmu gizi disebut juga sebagai ilmu
pangan, zat-zat gizi dan senyawa lain yang terkandung di dalam bahan pangan. Zat gizi
merupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
jaringan tubuh. Zat gizi tersebut bukan hanya diperoleh dari makanan saja, namun juga telah
ada dalam tubuh meskipun jumlahnya hanya sebagian kecil saja. Selain itu, zat gizi juga
memiliki berbagai jenis. Diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Bahan makanan yang mengandung protein dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang
bersumber dari hewani dan nabati. Protein yang berasal dari hewani disebut juga protein
hewani antara lain telur, susu, daging dan ikan. Sementara yang bersumber dari bahan nabati
disebut juga sebagai protein nabati antara lain kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu
dan tempe, serta jenis kacang-kacangan.
0 DEFINISI
PROTEIN
1
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi kehidupan
manusia selain karbohidrat dan lemak. Protein dikaitkan dengan berbagai bentuk
kehidupan, salah satunya adalah enzim yang dibuat dari protein. Tidak ada
kehidupan tanpa adanya enzim yang terdapat dalam berbagai jenis dan fungsi
yang berbeda di dalam tubuh manusia.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di
dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam
kulit dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan
sebagainya adalah protein.
0 CIRI-CIRI
PROTEIN
2
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam
amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan
basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein.
Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan senyawa murni
2. Bobot molekul yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot
molekul yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali
mengalami perubahan fisik maupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi,
perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu
RUANG
0 LINGKUP
3 PROTEIN
Ruang lingkup atau batasan protein dalam proses pencernaan makanan tidak dapat diserap oleh
mukosa usus, akan tetapi setelah dalam bentuk asam amino dapat diserap dengan baik. Prosesnya
meliputi sebagai berikut:
1. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara enzimatis belum.
2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel parietal (Chief cell)
mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel zymogen mensekresikan proenzim
pepsinogen. Proenzim pepsinogen oleh HCl diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein setelah
didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi peptida
sederhana.
3. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim
trypsin dan chymotrypsin oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa usus
halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan memecah polipeptida menjadi peptida
sederhana. Selanjutnya peptida tersebut dipecah menjadi asam amino oleh enzim peptidase
(erepsin). Enzim peptidase dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu
enzim aminopeptidase memecah gugus amino dari polipeptida dan karboksipeptidase
memecah gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat (DNA dan RNA)
menjadi nukleotida.
4. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi dengan cara difusi
fasilitasi melalui mukosa jejunum dan ileum. Asam amino yang berasal dari makanan (diet)
dan dari pemecahan protein tubuh selanjutnya dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid
0 KLASIFIKA
SI PROTEIN
4
Berdasarkan Bentuk
● Protein Globular
Protein globular adalah Protein yang berbentuk bola dan terdapat dalam cairan jaringan
tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah di bawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi
Contoh : albumin, globulin
● Protein Fibrosa
Protein Fibrosa adalah Protein yang terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral
yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein
bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
untuk tahan terhadap enzim pencernaan
Contoh : kolagen, keratin
Berdasarkan Fungsi
● Protein enzim, yaitu jenis proteinBiologis
yang berfungsi sebagai biokatalis di dalam tubuh
● Protein kontraktil, yaitu protein yang bisa menyebabkan perubahan bentuk dan pergerakan
makhluk hidup, contohnya aktin dan miosin.
● Protein transport, yaitu protein yang berfungsi untuk membawa molekul dari satu bagian
tubuh ke bagian yang lain, contohnya albumin dan hemoglobin.
● Protein pengatur, yaitu protein yang mengatur aktivitas seluler, atau biasa disebut hormon,
contohnya insulin dan hormon pertumbuhan.
● Protein pertahanan, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan
benda asing, contohnya imunoglobulin dan fibrin.
● Protein struktur, yaitu protein yang meliputi struktural pada tubuh, contohnya kolagen.
● Protein penyimpan, yaitu protein yang berfungsi untuk menyimpan senyawa tertentu,
contohnya mioglobin yang berfungsi untuk menyimpan oksigen pada otot.
Berdasarkan Tingkat
● Albumin larut dalam airDegradasi (Kelarutan)
dan terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur, albumin serum, dan
laktalbumin dalam susu.
● Globulin tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam encer, dan
mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi. Contoh : miosinogen dalam otot, ovoglobulin
dalam kuning telur, amandin dari buah almonds, legumin dalam kacang-kacangan.
● Glutelin tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam / basa encer. Contoh glutenin dalam
gandum dan orizenin dalam beras.
● Prolamin atau gliadin larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun alkohol. Contoh
gliadin dalam gandum, hordain dalam barley, dan zein pada jagung.
● Histon larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Contoh globin dalam hemoglobin.
● Protamin larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas. Contoh Salmin dalam ikan salmon.
DAN AKIBAT
KEKURANGA
0 N DAN
KELEBIHAN
5 PROTEIN
BAGI TUBUH
Kebutuhan Protein Bagi
Tubuh
Protein Kebutuhan protein bagi tubuh ditentukan oleh jumlah protein untuk
menunjang masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk
peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan
protein bagi tubuh disarankan untuk mengonsumsi sekitar 0,75 gr protein per
hari untuk setiap 1 kg berat badannya. Maka dari itu, rata-rata laki-laki perlu
mengonsumsi 55 gr protein dan perempuan 45 gr protein setiap hari. Dan itu
hanya sekitar dua genggaman daging, ikan, tahu, atau kacang-kacangan.
Akibat Protein Bagi Tubuh

Mengonsumsi protein juga memiliki akibat dalam kekurangan protein maupun


kelebihan protein, yakni :
1. Akibat Kekurangan Protein Bagi Tubuh
- Rambut akan rontok
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat
kematian.
- Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
kekurangan protein. Yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
2. Akibat Kelebihan Protein Bagi Tubuh
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.
Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat
menyebabkan obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan
masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan asam amino akan
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan
menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam.
0 PERANAN
PROTEIN
6
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran
tersebut antara lain:

1) Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan
hampir semua enzim adalah protein.
2) Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik.
3) Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
4) Penunjang Mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein
fibrosa.
5) Proteksi Imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi
dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.

6) Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf


Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh protein reseptor.

7) Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi


Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein
faktor
pertumbuhan.
0 SUMBER
PROTEIN
7
Dibedakan menjadi 2
sumber : Nabati
Berasal dari bahan
nabati, seperti hasil
tanaman, dari biji-bijian,
dan kacang-kacangan

Hewani
Berasal dari hasil - hasil
hewani, seperti daging,
telur, susu, dan ikan
Protein Hewani
Rendah Lemak Lemak Sedang Tinggi Lemak

Ayam dengan
Ayam tanpa kulit Bakso
kulit
Daging kambing
Babat Bebek
dan sapi
Daging kerbau Otak Corned beef
Hati ayam, hati
Ikan Daging babi
sapi
Kuning telur
Telur ayam, telur ayam
Udang segar
bebek
Protein nabati
- Kacang hijau
- Kacang kedelai
- Kacang merah segar
- Kacang tanah
- Kacang tolo
- Oncom
- Tahu
- Tempe
- Alpukat
Sumber protein hewani
Kelebihan memiliki asam amino yang lebih
lengkap dan mempunyai mutu zat gizi (protein,
vitamin dan mineral) yang lebih baik karena
kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak
dan mudah diserap tubuh.
Kekurangan umumnya mengandung lemak
jenuh yang tinggi (kecuali ikan).

Sumber protein nabati


Kelebihan yaitu kandungan lemak tidak jenuh
yang lebih banyak dibanding pangan hewani,
dan mengandung isoflavon dan antioksidan
yang baik untuk kesehatan.
KESIMPULAN
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi kehidupan
manusia selain karbohidrat dan lemak. Protein adalah bagian dari semua sel hidup
dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Tiap jenis protein ditandai oleh
susunan kimia yang khas, bobot molekul yang khas, dan urutan asam amino yang
khas. Adapun klasifikasi protein dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan bentuk,
berdasarkan fungsi biologis, dan berdasarkan tingkat degradasi (kelarutan). Dan
pencernaan protein, yaitu dari mulut, lambung, usus halus, dan absorpsi protein.
Kekurangan protein menyebabkan kerontokan rambut (rambut terdiri dari
97-100% dari protein keratin), kwashiorkor, hipotonus, gangguan pertumbuhan,
hati lemak, marasmus, dan berakibat kematian. Dan kelebihan protein akan
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan
kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, obesitas,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologis, yaitu katalisis
enzimatik, transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak, penunjang mekanis,
proteksi imun, membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf, serta pengaturan
pertumbuhan dan diferensiasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tri, yuliawan, dkk. 2015. Makalah Biokimia Sifat dan Peranan Protein
Bagi Makhluk Hidup. Sumedang: studocu.com
Dr. Azrimaidaliza, SKM, MKM. 2020. Buku Ajar Dasar Gizi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Universitas Andalas
Solichatin dkk. Ilmu Gizi Dasar. Penerbit Pradina Pustaka. 2022
Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia
Harper Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai