METBOLISME
PROTEIN
KELOMPOK 7
researchgate.net/publication/303162955_pengantar_metabolisme/link/5738353608ae298602e1c649/download
Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang
menyebabkan baik pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi
protein dan pemecahan, atau katabolisme, protein menjadi asam amino.
Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke jaringan tubuh, di
mana mereka disintesis kembali menjadi protein.
13
c. Protein Konjugasi Protein konjugasi adalah protein sederhana yang
terikat dengan bahanbahan nonasam amino. Gugus non asam amino
ini dinamakan gugus prostetik (Sumardjo, 2007).
Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologis
Molekul protein mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi,
oleh karena itu protein dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifatnya,
salah satu di antaranya berdasarkan fungsi biologisnya, Menurut Purwo
Arbianto (1994) berdasarkan fungsi biologi, protein dapat dibedakan atas 7
golongan, yaitu:
Enzim
Enzim merupakan jenis protein yang mempunyai sifat sangat beragam
dan spesifik. Enzim mempunyai fungsi sebagai katalis untuk reaksi-reaksi
biokimia. Hampir seluruh reaksi kimia dari senyawa-senyawa bio
molekul dalam sel dikatalis oleh enzim.
Protein transport
Protein transport dari plasma darah mengikat dan membawa molekul-molekul
spesifik atau ion dari satu organ ke organ yang lain. Hemoglobin dari sel darah
merah mengikat oksigen pada saat darah melalui paru-paru dan membawanya
kejaringan periferal, di mana oksigen yang dilepaskan untuk proses oksidasi bahan
makanan.
Protein-protein yang ada dalam membran sel juga merupakan protein transport,
berfungsi untuk transport glukosa, asam amino dan nutrien-nutrien lain melewati
membran sel.
Protein bahan makanan
Sebagai protein dalam sel tersimpan dalam bahan makanan, seperti yang
ada pada biji-bijian digunakan untuk pertumbuhan embrio tanaman.
Ovalbumin merupakan protein utama dalam putih telur, kasein merupakan
protein terbanyak dalam air susu, semua protein-protein ini merupakan
protein bahan makanan.
Protein struktur
Beberapa protein berfungsi sebagai serabut, kabel, atau
pelindung, untuk memberikan kekuatan dan proteksi dari
struktur biologi (sel). Komponen utama dari jaringan
tendon dan kartilago merupakan protein serat kolagen,
yang memiliki kekuatan dan kekenyalan cukup tinggi. Kulit
hampir merupakan kolagen murni. Rambut dan kuku
mengandung protein yang tak larut dalam air (keratin), di
samping itu komponen utama dari sutra dan benang laba-
laba merupakan protein fibron.
Protein pertahanan
Beberapa protein berfungsi untuk menjaga organisme dari invasi oleh organisme
lain atau melindungi dari luka. Immunoglobin atau antibodi merupakan protein
khusus yang dibuat oleh jaringan limfosit yang dapat mengenali dan mengendapkan
atau menetralisir invasi bakteri virus atau protein asing dari protein lain. Fibrinogen
dan trombin merupakan protein yang bertanggung jawab untuk membekukan
darah. Protein-protein lain seperti racun ular, racun bakteri atau racun tanaman
berfungsi untuk pertahanan.
Protein regulator
Beberapa protein berfungsi untuk mengatur metabolisme sel atau aktivitas fisiologi.
Di antaranya adalah hormon, seperti hormon insulin, yang mengatur metabolisme
glukosa. Bila sel kekurangan hormon ini akan menderita penyakit diabetes hormon
pertumbuhan dan paratiroid hormon berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion
Ca2+ dan transpor fosfat. Protein- protein pengatur lainnya disebut protein represor,
mengatur bio sintesis enzim.
Proses pencernaan dan penyerapan protein
Asam amino akan diserap oleh darah dan diangkut keseluruh bagian tubuh.
Didalam jaringan tubuh, asam amino akan diubah kembali menjadi protein
dan selanjutnya disimpan sebagai cadangan dalam bentuk protein tubuh
(Afrianto dan Liviawaty, 2007).
ANABOLISME DAN KATABOLISME PROTEIN
Protein tubuh yang berkisar antar 10-12 kg per 70 kg berat badan, secara
kontinyu dipecah menjadi asam amino (katabolisme), dan oleh karena itu harus
selalu di sintesis dalam jumah yang sama (anabolisme). Turnover atau
keseimbangan dinamis tersebut terjadi secara cepat, berkisar antara 3-4 hari
untuk beberapa jaringan seperti hati dan mukosa usus. Sedabgkan untuk protein
otot kolagen tulang, dan jaringan penghubung, kecepatannya berkurang.
Katabolisme protein terutama terjadi pada tingkat intraseluler.
Pada tingkat tersebut, protease yang di kenal dengan katepsin di
tempatkan Bersama-sama organel lisosom. Turnover atau pergantian
protein adalah sangat penting untuk memungkinkan aktivitas protein
secara biolgis, untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh
karena proses katabolisme dan analisme protein tidak berlangsung
secara serempak, kelebihan asam amino yang dihasilkan didegradasi
melalui jalur karbohirat (gluconeogenesis), dengan menghasilkan
energi.
TERIMA KASIH