Nama Kelompok :
1.Abdul Chalim M Nim : 2211E2015
2. Fitra Suvizar Nim : 2211E2041
3.M.Dzikri Maulana Nim : 2211E2041
4.Yudhistira Puspitasari Nim : 2211E2101
5. Ayu Kartini NIM: 2211E2025
Pengertian Protein
Pengertian Protein
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan
peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan
dihubungkan dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang
terbentuk dengan ikatan peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping
berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda, struktur sekunder dan tersier yang
sangat berbeda. Rantai samping dapat bersifat polar dan non polar. Kandungan
bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan ke larutannya
dalam air.
Fungsi dan Peranan Protein
Protein mempunyai beberapa fungsi protein:
atau mati.
diuraikan dan diserap secara menyeluruh karena sisa-sisa makanan yang tidak
dapat diserap oleh tubuh akan menumpuk dan akhirnya membusuk di dalam usus.
Racun yang dihasilkan oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk akan di netralkan
oleh hati. Kondisi inilah yang mengakibatkan sebagian besar enzim didalam usus
dan hati menguras energinya hanya untuk melindungi tubuh dari racun-racun
yang ada di dalam pencernaan. Kerugian yang didapatkan oleh tubuh adalah
Regulasi enzim merupakan mekanisme kompleks yang dilakukan oleh organisme hidup untuk mengatur
lintasan biokimia. Regulasi ini penting untuk mempertahankan keteraturan, mengonservasi energi, dan
merespons perubahan lingkungan. Regulasi enzim dapat dilakukan melalui kontrol genetik, modifikasi
kovalen, regulasi alosterik, dan kompartementasi dalam sel eukariot.
Dalam regulasi alosterik, setidaknya ada satu enzim sebagai "pace maker" atau enzim pengatur dalam suatu
lintasan biokimia. Regulasi ini melibatkan efektor positif atau negatif yang memengaruhi aktivitas enzim.
Selain itu, dalam sel eukariot, lintasan biokimia dapat dipisahkan dalam organel-organel sel yang berbeda,
yang memungkinkan kontrol metabolisme melalui pengaturan transpor molekul melalui membran organel.
a. Seperti katalis anorganik, enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi,
enzim memberikan reaksi alternative yang memerlukan energi yang lebih rendah.
b. Suatu katalis mengubah energi bebas aktivasi (G‡); bukan mengubah energi bebas standar
(G0).
c. Suatu enzim akan mengikat substrat tertentu karena sisi aktif (active site) dan substrat
mempunyai struktur yang komplementer yang kaku.
d. Substrat tidak secara persis cocok (fit) ke dalam sisi aktif enzim tetapi lebih fleksibel;
interaksi nonkovalen antara enzim dengan substrat dapat mengubah struktur sisi aktif
enzim sehingga cocok dengan struktur substrat.