8. Protein pada permukaan sel dapat bertindak sebagai reseptor untuk berbagai
macam ligan dan sebagai modifier interaksi sel dengan sel.
ENZIM
• Enzyme, berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
“yang berada di dalam sel”. Merupakan suatu
katalisator biologis. Hakikat kimia enzim adalah
protein, sehingga segala ciri dan sifat protein berlaku
bagi enzim. Diantaranya, enzim hanya disintesis oleh
dan di dalam sel, memerlukan suhu dan pH tertentu,
juga mengalami “turn over” dalam sintesis dan
degragasi. Lebih dari separuh jumlah protein yang ada
didalam sel secara biologis tergolong didalam enzim.
• Dixon dan Webb mendefinisikan enzim sebagai suatu
protein yang bersifat katalis, disebabkan oleh
kemampuannya untuk mengaktifkan senyawa lain
secara spesifik, yaitu sifat spesifik terhadap gugus,
ikatan, dan isomer.
Enzim dan Katalis non-enzim
Katalis enzim maupun non enzim bekerja mempercepat terjadinya reaksi kimia sehingga tetapan keseimbangan
segera tercapai.
Karakteristik katalis enzim dan non enzim :
Distribusi Enzim
Enzim tersebar tidak secara difus, tidak terbaur rata, tetapi terpusat atau terkelompok
di dalam sel. Hal ini disebabkan enzim memiliki fungsi yang berbeda-beda didalam
setiap organel-organel sel. Sebagai contoh, enzim yang berada di dalam nucleus,
berperanan dalam proses genetik (replikasi, transkripsi). Didalam mitokondria, enzim
membantu reaksi oksidasi sel dalam menghasilkan energi. Ribosom, berperanan dalam
sintesis protein. Lisosom, berfungsi untuk membantu proses hidrolisis bahan-bahan
yang tidak diperlukan sel. Sitoplasma, terdapat enzim glikolisis Didalam membran sel,
terdapat enzim untuk mengatur keluar masuknya zat makanan.
Metode Pengukuran Enzim
4. Liase
Enzim kelas ini bekerja mengkatalisis reaksi yang bukan mengeluarkan suatu gugus dari suatu substrat,
dengan cara bukan hidrolisis dan meninggalkan ikatan rangkap pada produk. Yaitu pada proses
pemecahan karbon-karbon, karbon-sulfur dan karbon-nitrogen, contohnya, dekarboksilase, aldolase,
deaminase. Reaksi umum yang dikatalisis oleh enzim ini adalah sebagai berikut:
AC – CB → C=C + A – B
5. Isomerase
Sesuai dengan namanya, enzim kelas ini mengkatalisis reaksi pembentukan isomer, baik isomer optik,
geometrik maupun isomer posisi. Contohnya, rasemase mengkatalisis isomer optik dari L-alanin menjadi D-
alanin.
6. Ligase atau Sintetase
Inilah satu-satunya kelompok enzim yang kerjanya menghasilkan molekul yang lebih besar dari molekul
substrat awal. Oleh karena itu enzim kelas 6 ini mengkatalisis reaksi sintetesis. Reaksi sintesis ini terjadi dengan
mengikatkan (ligasi) suatu gugus ke suatu substrat. Diantaranya mengkatalisis pembentukkan ikatan antara
karbon-karbon, karbon dengan sulfur, karbon dengan nitrogen dan karbon dengan oksigen. Contohnya enzim
sintetase dan karboksilase. Persamaan reaksi umumnya sebagai berikut:
S + A → SA
Tiap enzim punya nomor kode : EC (Enzyme Comission/Code)
Contoh : E.C.2.7.1.1
ATP : D-hexoxe phosphotransferase (heksokinase)
Kelas 2 : transferase
Sub-kelas 7 : transferfosfat
Sub sub kelas 1 : alkohol sebagai akseptorfosfat
Nama khusus 1 : heksokinase
Tempat Aktifnya Enzim
Tempat aktif enzim adalah daerah spesifik di molekul enzim yang
merupakan tempat pelekatan subtrat di enzim.
Tempat aktif enzim dibentuk oleh residu asam amino yang mempunyai 2
fungsi :
1. Menarik dan mengorientasikan substrat kepada gugus spesifik pada
molekul enzim, yaitu gugus kontak.
2. Ikut membentuk ikatan sementara dengan molekul substrat, yang
selanjutnya terjadi polarisasi dan terjadi regangan pada ikatan di dalam
molekul substrat, sehingga mudah dipecah, yaitu gugus katalitik .
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim