A. DEFINISI BIOKIMIA
Biokimia adalah ilmu yang menghubungkan, bahkan sebagai perekat antara disiplin ilmu
biologi dan kimia yang memanfaatkan Hukum-hukum Fisika dan Kimia untuk
menjelaskan proses kehidupan. Biokimia mempelajari proses kehidupan yang dimulai
dari sel, karena sel adalah satuan terkecil dari kehidupan. Secara simultan, Biokimia
mempelajari aspek biologi dan kimiawi senyawa-senyawa penyusun sel. Dibanding
benda mati, setiap benda hidup (organisme) mempunyai tiga ciri sekaligus, yaitu: 1.
Mempunyai Susunan yang Kompleks, tetapi terorganisir dengan sangat rapi. 2. Mampu
mempertahankan ‘keteraturan’ dirinya di dalam lingkungan yang semakin tidak teratur
(Hukum Termodinamika II) 3. Dapat mereplikasi diri (berkembang biak).
B. MAKROMELEKUL PROTEIN
Protein dikatakan sebagai makromolekul karena protein memiliki karakteristik sebagai
berikut15:
1. Protein memiliki bobot molekul yang berkisar antara 5.000 – lebih dari 1 juta karena itulah
protein tergolong kedalam suatu makromolekul.
2. Senyawa kimia protein tersusun dari komponen senyawa protein yang terdiri dari peptida
sebagai submakromolekul, asam amino sebagai unit molekul dan sebagai komponen unsur
kimia protein terdiri dari beberapa unsur yaitu C, H, O, N, S, P, Fe, Cu, Zn, dan I.
3. Tubuh manusia diperkirakan mengandung 100.000 jenis protein yang masing-masing
mempunyai fungsi fisiologi sendiri-sendiri.
4. Protein mempunyai massa molar yang tinggi, mulai dari sekitar 5000 g sampai 1x10-7 g 16 .
5. Protein disusun oleh 20 Asam Amino
Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen melalui aliran darah dari
jantung ke jaringan yang memerlukannya untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga
merupakan protein transport yang terdapat dalam sel darah merah. Hemoglobin dapat
mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru. Oksigen dibawa dan dilepaskan pada
jaringan periferi yang dapat dipergunakan untuk mengoksidasi nutrient (makanan)
menjadi energi.
3. Protein Nutrient sering disebut juga protein penyimpanan, protein ini merupakan
cadangan makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa
contoh protein ini, sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti ovalbumin
merupakan protein utama putih telur, kasein sebagai protein utama dalam susu. Contoh
lainnya adalah protein yang menyimpan zat besi yaitu ferritin yang terdapat di dalam
jaringan hewan.
4. Protein Kontraktil juga dikenal sebagai protein motil, di dalam sel organisme protein ini
berperan untuk bergerak seperti aktin dan myosin. Kedua protein ini merupakan
filament yang berfungsi untuk bergerak di dalam sistem kontraktil dan otot kerangka.
Contoh lainnya adalah tubulin pembentuk mikrotubul merupakan zat utama penyusun
flagel dan silia yang menggerakkan sel.
5. Protein struktural, jenis protein ini berperan untuk menyangga atau membangun
struktur biologi makhluk hidup. Misalnya kolagen adalah protein utama dalam urat dan
tulang rawan yang memiliki kekuatan dan liat. Persendian mengandung protein elastin
yang dapat meregang dalam dua arah.
Protein juga dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan proses pembentukan serta sifat
fisiknya. Terdapat empat struktur protein yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener.
D. KEUNIKAN PROTEIN
Protein adalah polimer dari asam amino. Protein dinyatakan bersifat unik karena
beberapa faktor antara lain:
1. Protein dapat dianalogikan sebagai suatu kalimat, dan asam amino merupakan
alfabet yang menyusun kalimat tersebut.
2. Masing-masing protein memiliki jumlah dan urutan asam amino yang khas, yang
menentukan struktur tiga-dimensi dan fungsi biologisnya.
3. Protein berperan sebagai enzim.
4. Protein disusun oleh 20 jenis asam amino.
E. SUMBER PROTEIN
Protein dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat berasal dari hewani maupun
nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, susu, dan
lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein nabati. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan otot, pembentukan sel-
sel darah merah, pertahanan tubuh terhadap penyakit, enzim dan hormon, dan sintesa
jaringanjaringan badan lainnya. Protein dapat berfungsi sebagai sumber energi apabila
karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi seperti pada waktu berdiet ketat atau
pada waktu latihan fisik intensif. Sebaiknya, kurang lebih 15% dari total kalori yang
dikonsumsi berasal dari protein.
2. Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hatihati ke dalam larutan protein.
Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila
dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada
molekul protein. Jadi reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin,
fenilalanin, dan triptofan34. Kulit kita bila terkena asam nitrat akan berwarna kuning
disebabkan oleh rekasi xantoprotein ini.
B. Asam Amino Polar Bersifat Basa terdiri dari asam amino lisin, arginin, dan histidin;
Ketiga asam amino tersebut, gugus R nya akan bermuatan total positif pada kondisi PH
7,0
Lisin (bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam
pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin dan bermuatan positif pada gugus amino
pada ujung rantai alifatiknya. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia, yakni
asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi sendiri
oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari adalah 1 - 1,5 g. Lisina menjadi
kerangka bagi niasin (vitamin B1). Manfaat Lisin berdasarkan hasil penelitian
membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV (Herpes Simplex
Syndrome), karena lisin bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah perkembangbiakan
virus penyebab herpes (University of Maryland Medical Center).
Tirosin adalah salah satu jenis asam amino yang termasuk non esensial karena dapat
dibuat dalam tubuh dengan memanfaatkan asam amino fenilalanin. Tirosin merupakan
asam amino mempunyai gugus fenol dan bersifat asam lemah, tirosin dapat diperoleh
dari kasein, yaitu protein utama yang terdapat dalam keju
Sistein adalah asam amino yang secara umum dapat diproduksi oleh tubuh, di antara
banyak fungsinya, salah satu fungsi sistein adalah membantu menciptakan anti-oksidan
dalam tubuh, sehingga dapat melawan radikal bebas dalam tubuh dan sistem kekebalan
tubuh menjadi lebih kuat. Beberapa makanan yang mengandung sistein yang cukup
tinggi termasuk kedelai, daging sapi, domba, biji bunga matahari, ayam, gandum, ikan,
keju, telur, kacang-kacangan, dan kamut.
Sistein merupakan asam amino non esensial. Jika beberapa jenis asam amino
seperti Leusin (Leucine), Triptofan (Tryptophan) dan Likopen (Lykopene) tidak dapat
diproduksi oleh tubuh kita, maka tidak demikian dengan sistein. Beberapa makanan
yang mengandung sistein yang cukp tinggi diantaranya adalah kedelai, daging sapi,
daging domba, biji bunga matahari, daging ayam, gandum, ikan, keju, telur,
kacangkacangan, dan kamut. Sistein antioksidan alami diproduksi dalam tubuh untuk
melawan aktivitas radikal bebas.
Salah satu manfaat dari Sistein mungkin efektif dalam mencegah dan mengatasi
penyakit kanker, keracunan logam berat, batuk yang terjadi akibat rokok, bronkitis,
penyakit jantung, fibrosis kistik, serta keracunan asetamenofen. Sistein juga dapat
membantu detoksifikasi tubuh serta melindungi tubuh dari stres oksidatif. Sistein
ditemukan dalam beta-keratin yaitu protein utama yang ditemukan dalam dalam kuku,
kulit dan rambut.
Glutamin, atau juga disebut dengan L-glutamin adalah salah satu jenis asam amino
yang dikelompokan pada jenis asam amino non-esensial. Tubuh kita menggunakan L-
glutamine untuk membuat gula amino, dan untuk mendukung produksi glutathione
yang berfungsi sebagai antioksidan. Kita dapat memperoleh Glutamin dalam berbagai
jenis makanan, akan tetapi glutamin kadang menjadi rusak ketika makanan tersebut
dimasak. Bayam dan peterseli yang dikonsumsi dalam keadaan mentah merupakan
sumber glutamin yang baik. .Selain bayam dan parseli, Glutamin juga dapat kita
temukan dalam keju, susu dan yogurt, daging mentah, kedelai dan gandum. Glutathione
juga bisa kita konsumsi dalam bentuk kapsul dan serpuk, dan ditambahkan pada
beberapa suplemen asam amino.
Valin (L-Valin) adalah asam amino rantai becabang yang memiliki aktivitas
stimulan. Ia termasuk pada asam amino esensial alifatik dan sangat hidrofobik pada
manusia yang meiliki kaitan dengan leusin, jenis asam amino ini ditemukan di
banyak protein. Valin membantu merangsang sistem saraf pusat, dan diperlukan
untuk menjaga fungsi mental.
Valin memiliki manfaat dalam mencegah kerusakan otot dengan cara memberi
suplai otot dengan glukosa ekstra untuk menghasilkan energi selama aktivitas fisik.
Selain itu Valin juga dapat menghilangkan kelebihan nitrogen yang dapat berpotensi
menjadi racun dari hati, serta mampu mengangkut nitrogen ke jaringan lain dalam
tubuh yang diperlukan. Valin juga dapat dijadikan sebagai obat hati dan penyakit
kandung empedu, serta kerusakan organorgan ini disebabkan oleh pengaruh buruk
alkohol dan penyalahgunaan narkoba.
Agar kita benar benar mendapatkan manfaat valin serta aman dalam
mengkonsumsinya, sebaikanya mengikuti dosis yang dianjurkan yaitu 26mg per 1kg
berat bada dalam sehari. Meski demikian kebutuhan valin bagi setiap orang tidaklah
sama, orang yang memiliki kondisi tertentu mungkin perlu dosis yang lebih tinggi,
atau jusru malah sebaliknya.
Leusin adalah asam amino esensial yang digunakan dalam hati, jaringan lemak, dan
jaringan otot. Leusin juga diduga menjadi satu-satunya asam amino yang dapat
merangsang pertumbuhan otot, dan juga dapat membantu mencegah kerusakan
otot yang terjadi karena faktor pertambahan usia.
Dalam menjalankan fungsinya, Leusin bekerja dengan isoleusin dan valin untuk
memperbaiki kerusakan dan membangun otot, mengatur gula darah, dan
memberikan tubuh energi. Selain itu Leusin juga dapat meningkatkan produksi
hormon pertumbuhan dan membantu membakar lemak yang terletak di lapisan
terdalam dari tubuh.
Bagi kita yang ingin membangun lebih baik lagi, kita bisa berolahraga, akan tetapi
tentu kita harus mempertimbangkan asupan makanan yang mengandung leusin. Kita
juga dapat memperoleh Leusin dalam bentuk suplemen, akan tetapi perlu kita ingat
bahwa leusin arus dikonsumsi bersama dengan dua jenis asam amino lainnya yaitu
isoleusin dan valin
Isolusin, atau juga L-Isoleusin merupakan salah satu asam amino esensial yang tidak
dapat dibuat oleh tubuh. Kberadaannya dalam tubuh berkontribusi dalam membantu
daya tahan dan membantu dalam perbaikan mengembalikan energi otot. L-Isoleusin
juga diklasifikasikan sebagai asam amino rantai bercabang (BCAA). Ada tiga rantai
cabang asam amino di dalam tubuh, yaitu isoleusin L-valine, dan L-Leucine, ketiga jenis
asam ini meliki manfaat yang sama, yaitu membantu pemulihan otot setelah
berolahraga atau melakukan pekerjaan berat lainya. Isoleusin pada dasarnya dipecah
untuk energi dalam jaringan otot.
Isoleusin memiliki fungsi utama untuk menambah energi dalam tubuh. Isoleusin juga
berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki jaringan otot yang rusak
serta membatu pembekuan darah ketika terjadi luka. Sebagai mana valin dan leusin,
isoleusin juga merupakan asam amino rantai bercabang yang semuanya dapat
membantu dalam pemulihan kekuatan otot, meningkatkan energi, serta membantu
mengatur gula darah.
Mengkonsumsi Asam amino rantai bercabang juga memiliki efek samping. Efek
samping jika terlalu banyak mengkonsumsi asam amino rantai bercabang adalah
terjadinya hipoglikemia dan penumpukan zat amonia. Hal ini akan membuat hati dan
ginjal dipaksa untuk bekerja lebih keras. Orang yang memiliki gangguan terkait dengan
hati dan ginjal harus lebih hati hati dalam mengkonsumsi jenis asam amino ini.
Fenilalanin (Phenylalanine) merupakan salah satu asam amino esensial yang memiliki fungsi
membantu tubuh dalam memproduksi DNA serta molekul otak seperti dopamin, norepinefrin
(noradrenalin), dan epinefrin (adrenalin), dan melanin. Fenilalanin terdapat hampir di semua
protein, ia tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, dan hanya bisa diperoleh dengan cara
mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandungnya. Bersama dengan zat lain,
Fenilalanin berkontribusi dalam pembentukan senyawa neurotransmitter yaitu senyawa kimia
otak yang dapat mengirimkan impuls saraf.
Fenilalanin diperlukan oleh tubuh kita untuk memproduksi epinefrin, dopamin, dan
norepinefrin. Senyawa ini merupakan neurotransmitter yang dapat mengontrol kita dalam
berinteraksi dengan lingkungan. Selain itu fenilalanin dapat membuat kita merasa lebih
bahagia, mengurangi rasa lapar serta meningkatkan kewaspadaan. Fenilalanin juga dapat
dijadikan sebagai obat pereda rasa sakit serta dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Triptofan merupakan asam amino heterosiklik yang mula-mula diperoleh dari hasil pencernaan
kasein oleh cairan pancreas. Triptofan dapat kita temukan dalam beberapa jenis makanan yang
mengandung protein. Triptofan gugus R-nya mengandung gugus indol yang banyak ditemukan
pada berbagai senyawa biologi.
Triptofan adalah jenis asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh
karenanya, untuk memenuhi kebutuhan Triptofan dalam tubuh, kita harus mensuplaynya
dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung Triptofan.
Ada banyak jenis makanan yang mengandung Triptofan. Di antara makanan yang
mengandung Triptofan , berikut ini merupakan makanan yang mengandung Triptofan yang
cukup tinggi, yaitu labu, kedelai, keju, daging sapi, daging domba, daging ayam, daging kalkun,
ikan tuna, aneka jenis kerang, kacang lentil dan telur. Fungsi Triptofan (Tryptophan) dalam
tubuh yaitu digunakan untuk memproduksi niacin, yaitu vitamin B yang penting untuk
kesehatan pencernaan, kulit dan saraf . Selain itu Triptofan juga membantu dalam
menghasilkan serotonin, yaitu senyawa kimia yang memainkan peran penting dalam menjagaha
suasana hati serta dapat membantu untuk menciptakan rasa tenang sehingga dapan
menghilangkan kegelisahan.
Adanya kandungan senyawa serotonin dalam tubuh kita akan memberikan kita suasana
hati yang baik sehingga kita akan terhindar dari depresi dan badmood. Selain itu, serotonin juga
memiliki manfanaat dalam menciptakan tidur tidur lebih baik sehingga membuat seseorang
terbebas dari masalah insomnia. Selain beberapa manfaat di atas, manfaat dari adanya
Triptofan (Tryptophan) dalam tubuh kita yaitu dapat menurunkan kolesterol, menurunkan bera
badan, serta membantu proses pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Sementara itu, Triptofan (Tryptophan) juga akan memberikan efek samping. Beberapa
efek samping yang bisa terjadi adalah sindrom eosinofilia-mialgia, yaitu suatu kondisi yang
berkaitan dengan neurologis dengan gejala yang meliputi kelelahan; nyeri otot intens; nyeri
saraf; perubahan kulit; kebotakan; ruam; dan rasa sakit dan bengkak yang mempengaruhi
sendi, jaringan ikat, paru-paru, jantung, dan hati. Selain itu, Triptofan (Tryptophan) juga dapat
mengakibatkan efek samping seperti efek samping seperti mulas, sakit perut, bersendawa dan
gas, mual, muntah, diare, dan kehilangan nafsu makan. Hal ini juga dapat menyebabkan sakit
kepala, pusing, mengantuk, mulut kering, pandangan kabur, kelemahan otot, dan masalah
seksual.
Kelompok Asam Amino Non Polar Mengandung Gugus S (Metionin)
Metionin adalah salah satu dari dua asam amino esensial yang mengandung sulfur.
Untuk memenuhi kebutuhan metionin kita dapat memperolehnya melalui sumber
makanan. Beberapa makaan yang mengandung metionin di antaranya termasuk kacang,
telur, ikan, bawang putih, kacang, daging, bawang, kedelai, bijibijian, dan yogurt.
Metionin juga dapat kita peroleh dengan cara mengkonsumsi suplemen berbentuk
kapsul.
Metionin adalah asam amino esensial yang membantu proses tubuh serta untuk
menghilangkan lemak. Metionin mengandung sulfur, sebuah zat yang diperlukan untuk
produksi tubuh yang paling banyak antioksidan alami, glutathione. Metionin merupakan
zat kimia yang membantu hati dalam memproses lemak dalam hati. Zat lainnya yang
dapat mebantu hati dalam memproses lemak di antaranya adalah kolin, inositol, dan
betaine (trimethylglycine), yang semuanya membantu mencegah akumulasi lemak di
hati dan dyang pada gilirannya dapat menjaga fungsi hati tetap normal, dan yang tidak
kalah penting adalah ia dapat menghilangkan racun dari tubuh.
Metionin juga dibutuhkan tubuh kita untuk membuat kreatin, yaitu nutrisi alami
yang ditemukan dalam tubuh kita terutama pada jaringan otot yang menyediakan
energi otot-otot kita untuk bergerak. Kreatine juga diperlukan untuk semua fungsi otot,
selain itu ia juga mendukung fungsi jantung dan sistem peredaran darah untuk berkeja
normal.
Kita perlu mengikuti anjuran dokter untuk mendapatkan manfaat dari metionin. Unuk
ukurang orang dewasa, dosis yang diperlukan oleh tubuh, normalnya adalah 800 mg
samapi 1000 mg dalam sehari. Terlalau banyak mengkonsumsi Metionin justru akan
memberikan efek samping tersendiri bagi tubuh kita. Terlalu banyak metionin dapat
menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Metionin dapat meningkatkan kadar
homosistein, zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Metionin mungkin
juga dapat menjadi pemicu pertumbuhan beberapa jenis tumor.
Kelompok Asam Amino Non Polar Siklik (Prolin)
pok Asam Amino Non Polar Siklik (Prolin) Prolin atau prolin adalah salah satu asam
amino yang digunakan oleh organisme sebagai blok bangunan protein. . Prolin
merupakan asam amino diklasifikasikan sebagai asam amino non esensial karena tidak
harus mengkonsumsi makanan untuk mendapatkannya, tetapi dapat disintesis oleh
tubuh manusia dari senyawa lain melalui reaksi kimia, terutama dari asam glutamat.
Kita bisa memperoleh prolin melalui makanan yang kita konsumsi seperti daging,
susu dan telur. Selain itu makanan yang menjadi sumber prolin antara lain adalah keju,
kedelai, kubis, rebung dan yougurt. Kita juga dapat menambah jumlah prolin dalam
tubuh kita dengan mengkonsumsi splemen yang bisa kita peroleh di apotek. Adanya
Prolin dalam tubuh kita diperlukan untuk produksi kolagen dan tulang rawan. Prolin
bemanfaat dalam menjaga otot dan sendi untuk tetap fleksibel sera mengatasi kulit
kendur dan kerutan yang disebabkan oleh pengaruh sinar matahari.
Selain itu Prolin juga memiliki peran penting dalam produksi sel dengan memecah
protein yang pada dasarnya untuk pengembangan dan pemeliharaan jaringan kulit dan
jaringan ikat, terutama ketika kulit sedang mengalami luka. Prolin bersama jenis asam
amino lain yang disebut lisin yang baik diperlukan untuk membuat hidroksiprolin dan
hidroksilisin, yang asam amino yang yang berfungsi membentuk kolagen.
Prolin tidak hanya diperlukan dalam pembuatan sel, akan tetapi untuk menjaga
kesehatan jaringan otot. Adanya prolin dalam tubuh berpengaruh terhadap kekuatan
otot untuk menjalankan fungsinya.
SIFAT ASAM-BASA ASAM AMINO
Sifat asam basa asam amino disebabkan karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan
karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH
alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki).
Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi
bermuatan positif (terprotonasi, –NH3 + ), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan
negatif (terdeprotonasi, –COO- ) sehingga asam amino bersifat amfoter.
Titik isoelektrik atau pH isoelektrik merupakan pH yang mana molekul tidak mempunyai
muatan elektrik atau muatannya no. . Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut
dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai
struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino
bebas berada dalam bentuk zwitterion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap
asam maupun basa.
Amfoter/amfoterik adalah kemampuan suatu zat yang dapat perpindah sifat keasaman dari
sifat asam ke sifat basa . hal ini tergantung dari kondisi atau linkungan dimana zat tersebut
berekasi bila zat itu berada di linkungan asam kuat maka zat tersebut bersifat basa . dan begitu
pula sebaliknya bila zat tersebut berada pada linkungan asam maka zat tersebut bersifat basa
.salah satu zat bersifat amfoter yang biasa kita temui ditemui diskitar kita adalah air (H20) .
terlihat pada contoh ini HCL adalah asam kuat sehingga air bersifat basa. Sebagai asam: H2O
+ NH3 → NH4+ + OHpada contoh 2 NH3 adalah basa sehingga air bersifat sebagai asam.
Molekul yang bersifat amfoterik dapat bersifat netral atau tidak bermuatan, namun dapat
juga bersifat dipolar seperti ditulis dalam struktur di atas. Dalam bentuk dipolar ini asam amino
bersifat sebagai “Zwitter Ion”. Dalam bentuk dipolar ini asam amino bersifat sebagai “Zwitter
Ion”. Dalam larutan asam keras (pH asam) sebagian besar asam amino berada dalam bentuk
kation (bermuatan positif), dalam larutan basa keras (pH basa) asam amino berada dalam
bentuk anion (bermuatan negatif).
Pada pH tertentu untuk setiap asam amino dapat berada dalam keadaan Titik isolistrik
adalah titik atau pH asam amino mempunyai muatan listrik yang netral.
Titik isolistrik asam amino asam pada pH 3, diperlukan larutan yang lebih asam untuk asam
amino golongan ini untuk menambah proton gugusan karboksilat kedua. Titik isolistrik basa
asam amino basa sekitar pH 9-10, diperlukan larutan yang lebih basa untuk menghilangkan
proton dari gugusan amonium kedua.
Sifat fisikomia pada setiap protein tidak selalu sama, baik jenis asam aminonya,berat molekul
(BM) sangat besar sehingga protein tidak dapat melalui membran semipermeabel, masih dapat
menimbulkan tegangan pada membran. Sifat-sifat asam amino yang dapat larut dalam air dapat
membentuk Kristal. Harga konstanta dielektrikum yang tinggi, memiliki netralisasi seperti pada
H dan OH dan dalam medan listrik misalnya dengan eklektrophoresa tak bergerak dalam
keadaan tertentu.
2. Struktur sekunder Pengaturan ruang residu asam amino yang berdekatan dalam
urutan linier, tanpa memperhatikan konformasi dari R-nya, Ditentukan oleh: Sifat unit
peptida Ikatan peptida tidak dapat berotasi, tetapi ikatan C-C karbonil (sudut putar )
dan C-N (sudut putar ) dapat berotasi dengan bebas.
Struktur sekunder yang paling umum dijumpai adalah: a. Struktur heliks- putar kanan
b. Struktur lembar berlipat
5. Struktur kuarterner Pengaturan ruang beberapa struktur tersier yang terjadi pada
protein multimerik (protein yang terdiri lebih dari satu rantai polipeptida)
DENATURASI PROTEIN
Denaturasi adalah perubahan atau modifikasi pada struktur molekul protein. . Jika protein
dalam sel hidup didenaturasi, ini menyebabkan gangguan terhadap aktivitas sel dan
kemungkinan kematian sel. protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik,
dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal.
Contoh umum proses denaturasi yaitu ketika makanan dimasak, beberapa protein akan ter
denaturasi. Inilah sebabnya mengapa telur rebus menjadi keras dan daging dimasak menjadi
lebih padat. Sebuah contoh klasik, denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih
telur berwujud transparan dan cair. Memasak putih telur membuatnya menjadi buram,
membentuk sebuah massa padat yang saling berhubungan. Transformasi yang sama dapat
dilakukan dengan suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi.
Contoh lain protein didenaturasi umum. Protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai
karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah
fenomena agregasi protein hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk ikatan antara
mereka, sehingga mengurangi luas areal terkena air.
Dalam banyak protein (tidak seperti putih telur), denaturasi adalah reversibel (protein
bisa mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika pemicu denaturasi dihapus).
Ini penting, karena menyebabkan gagasan bahwa semua informasi yang dibutuhkan bagi
protein untuk menganggap bentuk asli mereka dikodekan dalam struktur primer protein, dan
karenanya di dalam DNA kode tersebut untuk protein.
Denaturasi mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Sisi negatif denaturasi
2. Pengendapan protein
1. Denaturasi panas pada inhibitor tripsin dalam legume dapat meningkatkan tingkat
ketercernaan dan ketersediaan biologis protein legum.
2. Protein yang terdenaturasi sebagian lebih mudah dicerna, sifat pembentuk buih dan
emulsi lebih baik daripada protein asli.
3. Denaturasi oleh panas merupakan prasyarat pembuatan gel protein yang dipicu oleh
panas.
Beberpa protein (kulit dan dinding dalam saluran penceraan) sangat tahan terhadap
denaturasi, sedangkan proteinprotein lain sangat peka. Jika protein ini dikembalikan ke
lingkungan awalnya, protein ini dapat memperoleh kembali struktur lebih tingginya yang
alamiah dalam suatu proses yang disebut renaturasi.
Sayang renaturasi umunya sangat lambat atau tak terjadi sama sekali. Adapun ciri khas dari
denaturasi yaitu;
Beberapa jenis protein fungsional seperti enzim dan hormon yang telah terdenaturasi
akan kehilangan sifat dalam biokatalisisnya. Hal ini menyebabkan terhambatnya beberapa jenis
reaksi biokimia yang dikatalisis oleh enzim atau hormon yang bersangkutan. Apabila berada
pada kondisi yang sesuai, protein yang telah terdenaturasi akan dapat mengalami renaturasi
atau penyusunan kembali struktur protein yang meliputi struktur sekunder, tersier dan
kuartenernya.n Peristiwa denaturasi protein dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari,
seperti saat kita memanaskan putih telur, sterilisasi peralatan gelas dengan autoclave, dan
sebagainya.
E. HIDROLISIS PROTEIN
Hidrolisis protein adalah penguraian protein oleh air. Terjadi jika protein direaksikan dengan
asam atau enzim pengurai protein seperti pepsin atau tripsin. Hidrolisis suatu protein
menghasilkan peptida-peptida pendek hingga asam amino penyusunnya tergandung pada
kondisi reaksi hidrolisis.
1. Hidrolisis Asam Hidrolisis dengan mempergunakan asam kuat anorganik, seperti HCl atau
H2SO4 pekat (4-8 normal) dan dipanaskan pada suhu mendidih, dapat dilakukan dengan
tekanan di atas satu atmosfer, selama beberapa jam, akibat samping yang terjadi dengan
hidrolisis asam ialah rusaknya beberapa asam amino (triptofan, sebagian serin dan threonin).
A. DEFINISI KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa organic yang tersusun dari unsur C (karbon), H (hidrogen),
dan O (oksigen)74 . Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1
seperti pada molekul air. Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. .
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa.
Satu diantara tiga makanan pokok kita adalah karbohidrat. Karbohidrat dihasilkan
oleh tumbuhan berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Manusia dan hewan
memperoleh karbohidrat dari bagian-bagian tertentu tumbuhan. Kita memperoleh
karbohidrat dari nasi, roti, tapioka, dan sebagainya.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada
otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis di dalam sel-sel tumbuhtumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuhtumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2
dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
B. KIMIAWI KARBOHIDRATB. KIMIAWI KARBOHIDRAT
Karbohidrat berasal dari kata karbo (Unsur karbon dan hidrat/air) yang berarti unsur C
mengikat molekul H2O, dengan rumus kimia: C.H2O. Secara kimiawi karbohidrat adalah
suatu polihidroksialdehid dan polihidroksiaseton. Suatu makromelul karbohidrat adalah
suatu polimer alam yang dibangun oleh monomer monosakarida
Karbohidrat yang dibangun oleh polihdroksi dan gugus aldehid disebut dengan
aldosa, sedangkan yang disusun oleh polihidroksi dan gugus keton dikenal dengan
ketosa. Molekul karbohidrat yang paling sederhana adalah polihidroksi aldehida dan
polihidroksi keton yang empunyai tiga hingga enam atom karbon.
1. Monosakarida
Monosakarida berarti satu gula yang disebut dengan gula sederhana oleh karena
tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis,
sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa.
Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri atas satu
unit polihidroksialdehida atau keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida.
Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak
bercabang.
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan monosakarida. Dua
monosakarida dihubungkan dengan ikatan glikosidik antara C-anomerik dari satu
unit monosakarida dengan gugus –OH dari unit monosakarida yang lainnya.
Beberapa disakarida yang sering dijumpai: Maltosa, Laktosa, Sukrosa
Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula
meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua)
molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa. Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam
tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih
enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Peranan
perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil
kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi
tersebut.
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung
(amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber : hanya terdapat pada susu
sehingga disebut juga gula susu. Kandungan pada susu sapi 4-5% dan pada asi 4- 7%. Laktosa
dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim laktase
sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang .
3. Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang
dan setiap cincin dapat membentuk ikatan glikosida100 . Polisakarida rasanya tawar
(tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3
(tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
4. Glikosida
Adalah; Suatu Senyawa yangg terbentuk dari molekul monosakrida yang
berikatan/bersenyawa (bereaksi) dengan senyawa bukan karbohidrat. Cth;
monoskarida (glikon) berekasi dengan senyawa alkohol (aglikon). Ditemukan pada
jaringan tumbuhan, akar, kulit, dan daun buah.
Glikosida ada banyak macam penggolongannya, biasanya didasarkan atas jenis
aglikonnya. Menurut Claus, glikosida dibagi menjadi 11 golongan, antara lain:
Uji Barfoed; Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Pada
percobaan ini, karbohidrat direduksi pada suasana asam. Uji Seliwanoff; Reaksi ini
spesifik untuk ketosa. Uji Tollens; Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa
yang membedakannya dengan heksosa. Hidrolisis Sukrosa; Hidrolisis sukrosa ini untuk
membuktikan apakah hasil hidrolisis dari sukrosa adalah glukosa dan fruktosa.
Percobaan glikolisis pada ragi; Pada manusia dan hewan, hasil akhir glikolisis anaerob
adalah asam laktat, sedangkan pada ragi glikolisis anaerob (peragian gula) menghasilkan
etanol.
Bab 5
LIPID
A. DEFINISI LIPID
-asam lemak dan esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup. Kata
lemak berasal dari bahasa Yunani (Greece) yaitu lipos. Sedangkan dalam bahasa inggris
berarti lipid. Secara umum lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air
tetapi dapat diekstrasi dengan pelarut non polar seperti klorofom, eter dan benzena.
Pengertian ini didasarkan dari salah satu kesepakatan Kongres Internasional Kimia
Murni dan Terapan (International Congres of Pure and Applied Chemistry) karena
sukarnya memberikan definisi yang jelas tentang lemak.
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang
larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi,
pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki
aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi.
Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-,
monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti
kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur
biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat
dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika
seperti lemak, dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut dengan lipid. Adapun
sifat fisika yang dimaksud adalah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau
lebih dari satu pelarut organik misalnya eter, aseton, kloroform, benzena yang sering
juga disebut “pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam
B. PENGGOLONGAN LIPID
Dalam bab ini lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur
kimianya, yaitu lemak, kolesterol, trigliserida, fospolipid, dan asam lemak.
1. Lemak Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam
tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia
adalah lemak (Fat). Lemak adalah turunan karboksilat dari ester gliserol yang disebut
gliserida yang berupa trigliserida dan triasilgliserol. Contoh lemak adalah wax (lilin)
yang dihasilkan lebah.
2. Trigliserida Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99%
trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol. Ketiga asam lemak itu dapat berasal dari jenis yang sama atau
dapat pula berasal dari jenis yang berbeda dan tergolong ke dalam lemak sederhana
yang sulit dihidrolisis oleh larutan asam atau basa. Fungsi utama Trigliserida adalah
sebagai zat energi. Trigliserida adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan
tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak
hewani.
3. Kolesterol Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &
mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen &
Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ). Pembentukan kolesterol
di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit,
dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti.
4. Lipid Plasma Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak
larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah,
maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein
yang larut dalam air.
5. Asam Lemak. Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester
rigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan ataupun dari tumbuhan. Asam
ini adalah asam karboksilat dengan yang mempunyai ranatai karbon panjang dengan
rumus umum R-COOH, di mana R adalah rantai karbon yang jenuh (tidak
mengandung ikatan rangkap) atau rantai karbon tidak jenuh (mengandung ikatan
rangkap) dan pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap
6. Gliserolipid. tersusun atas gliserol tersubstitusi mono-, di-, dan tri-yang paling
terkenal adalah triester asam lemak dari gliserol, disebut trigliserida, Istilah
"triasilgliserol" terkadang digunakan sebagai sinonim "trigliserida". Dalam senyawa
ini, tiga gugus hidroksil dari gliserol masing-masing mengalami esterifikasi, biasanya
oleh asam lemak yang berbeda.
7. Gliserofosfolipid. Gliserofosfolipid, biasanya dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat
cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci lipid dwilapis dalam sel serta
terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel.
8. Sfingolipid. Sfingolipid adalah keluarga senyawa-senyawa kompleks yang berbagi
fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara
de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang
kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan
senyawasenyawa lainnya.
9. Lipid sterol. Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen
penting dalam lipid membran, bersama dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin.
Steroid, semuanya diturunkan dari penyatuan struktur inti empat cincin yang sama,
memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan.
10. Lipid prenol. Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain) terbentuk
dari adisi unit C5 secara terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan
terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai
politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi
sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A.
C. FUNGSI BIOLOGI LIPID
1. Membran Plasma
Plasma Sel eukariotik berada dalam organel berbatas membran yang melaksanakan fungsi
biologis yang berbeda
2. Cadangan energi
Trigliserida, yang disimpan dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama cadangan energi
baik dalam hewan maupun tumbuhan dan secara kimiawi lemak dan minyak adalah
trigliserida
3. Pensinyalan
Dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul bukti yang menunjukkan bahwa pensinyalan
lipid adalah bagian penting dari pensinyalan sel.
Bab 6
ENZIM
A. DEFINISI DAN SIFAT ENZIM
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, senyawa yang
meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu
substrat tertentu dan inilah yang menjadi cirri khas enzim.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan
dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen. Enzim merupakan
katalisator pada semua reaksi yang terjadi di dalam sel.
Penamaan enzim secara umum didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut:
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis, daya
katalisisnya, dan cara terbentuknya.
2. Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi menjadi beberapa golongan
yaitu150: a) Oksidoreduktase Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang
merupakan pemindahan elektron, hidrogen atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim
elektron transfer oksidase dan hidrogen peroksidase (katalase). Ada beberapa macam
enzim electron transfer oksidase, yaitu enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase dan
dehidrogenase. b) Transferase Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul
dari suatu molekul ke molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim sebagai
berikut; Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina,
Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat, Transasilase
adalah transferase yang memindahkan gugusan asil. c) Hidrolase Enzim ini mengkatalisis
reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim adalah: Karboksilesterase adalah hidrolase
yang menghidrolisis gugusan ester karboksil, Lipase adalah hidrolase yang
menghidrolisis lemak
3. Enzim lain dengan tatanama berbeda Ada beberapa enzim yang penamaannya tidak
menurut cara di atas, misalnya enzim pepsin, triosin, dan BIOKIMIA | 215 sebagainya
serta enzim yang termasuk enzim permease. Permease adalah enzim yang berperan
dalam menentukan sifat selektif permiabel dari membran sel.
E. KINETIKA MICHAELIS-MENTEN
Pada pembahasan berikut, reaksi enzim dianggap seolah-olah hanya memiiki satu
substrat dan satu produk. Sementara kebanyakan enzim memiliki lebih dari satu
substrat, prinsip-prinsip yang dibahas di bawah juga berlaku bagi enzim dengan banyak
substrat.
Definisi katalis pertama kali dikemukakan oleh Ostwalsd sebagai suatu substansi
yang mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa merubah besarnya energi yang menyertai
reaksi tersebut.
4. Konsentrasi enzim
Pada rekasi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada substrat,
penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi
secara linier. Dengan kata lain kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus dengan
konsentrasi enzim
5. Konsenstrasi substrat
Penambahan konsentrsi substrat pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim awalnya
akan meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelah konsentrasi substrat dinaikkan
lebih lanjut, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak bertambah lagi.
6. Zat Penghambat
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau inhibitor. Terdapat dua jenis
inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.