Anda di halaman 1dari 18

PROTEIN DAN ASAM AMINO

KELOMPOK 1

ILMU GIZI A

1. Joy Aurelia Pairunan (K021221036)

2. Fladelia Natalisya Jieretno (K021221009)

3. Nadya Michelle Manguma (K021221012)

4. A. Siti Nurhalizah MS (K021221016)

5. Tariza Amalia Putri (K021221002)

6. Amira Putri Nabila Syarif (K021221019)

1. Pengertian Protein

Protein berasal dari kata Protoes yang berarti utama. Protein adalah suatu zat yang
dalam susunan kimiawinya terdiri dari unsur Oksigen (0), Karbon (C), Hidrogen (H)
dan Nitrogen (N) serta kadang-kadang mengandung Sulfur (S) dan Posfor (P) yang
membentuk unit-unit asam amino.

Protein merupakan seperlima bagian dari tubuh

● 1/2 berada di otot


● 1/10 dalam kulit
● 1/5 dalam tulang + tulang rawan
● Sisanya dalam jaringan lain dan cairan tubuh

karakteristik umum dari makromolekul ini, yaitu:

1. Protein adalah polimer linier yang dibangun dari unit monomer yang disebut asam
amino

2. Protein mengandung berbagai macam gugus fungsional


3. Protein dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan makromolekul biologis
lainnya untuk membentuk struktur yang lebih kompleks.

4. Beberapa protein memiliki struktur yang kaku, sedangkan protein lain


menunjukkan fleksibilitas yang cukup besar.

Dengan keempat karakteristik ini memungkinkan protein memiliki keanekaragaman


fungsi pada semua aspek kehidupan dalam sistem biologi.

Protein banyak terdapat pada bahan makanan yang berasal dari hewan (protein
hewani) seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, hati dan telur. Sumber protein hewani
ini memiliki kualitas yang baik karena mengandung hampir semua asam amino
esensial. Dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuhan (protein nabati) seperti
kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, hanya sebagian asam amino esensial yang
dikandungnya, sehingga perlu kombinasi bahan makanan yang beragam.

2. Protein berdasarkan Susunan Kimiawinya

Berdasarkan susunan kimiawinya, protein terbagi dalam :

1. Protein Sederhana

Bila protein tidak berikatan dengan zat lain, seperti albumin dalam telur
(ovoalbumin), albumin dalam susu (laktoalbumin) dan globulin.

2. Protein Bersenyawa

Bila protein membentuk ikatan dengan zat lain, misalnya protein dengan
glikogen membentuk glikoprotein, protein dengan zat warna (seperti dalam
hemoglobin) membentuk kromoproteid).

3. Turunan atau Derivat Protein

Misalnya Albuminosa, pepton, gelatin dan peptida.

3. Setiap macam protein memiliki fungsi masing-masing bagi tubuh.


Meskipun banyak sekali fungsi protein dalam tubuh, secara garis besar,
protein dapat dibagi dalam 7 jenis, yaitu:
3. Macam-Macam Protein
● Protein Enzim

Enzim membangun dan memecah molekul. Mereka sangat penting


untuk pertumbuhan, pencernaan, dan banyak proses lain di dalam sel. Tanpa
enzim, reaksi kimia akan terjadi terlalu lambat untuk menopang kehidupan.

Ribuan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel dilakukan oleh enzim,
yang juga membantu pembentukan molekul baru dengan membaca informasi
genetik yang tersimpan dalam DNA.

Salah satu contohnya adalah enzim laktase yang membantu bayi


mencerna laktosa yang terkandung dalam susu ibu.

● Protein Struktural

Sementara, protein struktural memperkuat sel, jaringan, organ, dan


banyak lagi. Protein struktural berperan banyak hal, mulai dari bentuk dan
gerakan sel hingga memberikan dukungan pada struktur utama seperti tulang,
tulang rawan, rambut, dan otot.

Kolagen, aktin, miosin, dan keratin, termasuk dalam protein struktural.


Kolagen terdapat paling banyak dalam tubuh, fungsinya memperkuat tulang,
tulang rawan, tendon, ligamen, dan kulit kita. Itu membuat sekitar seperempat
dari total protein tubuh.

● Protein Antibodi

Protein antibodi atau sering juga disebut protein defensif. Protein ini
membantu organisme melawan infeksi, menyembuhkan jaringan yang rusak,
dan melawan partikel asing.

Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh ketika mendeteksi zat


berbahaya, yang disebut antigen, misalnya mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, parasit, dan virus, dan bahan kimia.

● Protein Transport
Protein transport memindahkan molekul dan nutrisi ke seluruh tubuh
dan masuk dan keluar sel. Protein transport ditemukan di dalam membran itu
sendiri, di mana mereka membentuk saluran atau mekanisme pembawa, untuk
memungkinkan substratnya lewat dari satu sisi ke sisi lain.

Zat yang diangkut oleh protein ini dapat mencakup ion seperti natrium
dan kalium, gula seperti glukosa, protein dan molekul pembawa pesan; dan
masih banyak lagi.

● Protein Penggerak

Protein penggerak dikenal juga sebagai protein motorik. Protein


motorik membuat sel bergerak dan berubah bentuk. Mereka juga mengangkut
komponen di dalam sel. Untuk mengkontraksikan sel otot, jutaan motor
miosin kecil secara bersamaan meluncur di sepanjang rantai protein aktin.

● Protein Hormon

Protein hormon memiliki peran yang sangat penting. Protein ini


berperan sebagai pembentuk hormon. Pesan diantarkan melalui aliran darah
dan hormon adalah pembawa pesan kimianya. Hormon akan memengaruhi sel
target, yakni satu sel tertentu di dalam tubuh. Contohnya, pankreas yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini diproduksi sebagai respons adanya
kadar gula darah.

● Protein Pengikat

Jenis protein pengikat berfungsi untuk menyimpan asam amino dan ion
logam. Sebagai cadangan makanan, protein ini memberikan energi jika
dibutuhkan oleh tubuh. Seperti protein ferritin yang memiliki fungsi
menyimpan dan mengontrol kadar zat besi dalam tubuh.

4. Jenis-jenis Asam Amino yang Terkandung Dalam Makanan

Protein Hewani

protein hewani merupakan sumber protein yang berasal dari hewan, seperti daging
sapi, kambing, rusa, unggas, seafood, serta telur dan juga susu.
Jenis protein ini memiliki kelebihan berupa kandungan asam amino esensial yang
lebih lengkap.Bahkan pada protein hewani juga biasa terdapat kandungan nutrisi lain,
seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi dan asam lemak omega-3.

Protein Nabati

Protein nabati adalah jenis protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Perbedaan


yang paling terlihat dari protein nabati dan hewani adalah kandungan kolesterol di
dalamnya.

Makanan dengan kandungan protein hewani harus dibatasi karena memiliki


kandungan kolesterol serta asam lemak jenuh yang tinggi.Sedangkan pada protein
nabati tidak ada kandungan kolesterol maupun asam lemak jenuh, sehingga dinilai
lebih aman.

Protein nabati ini bisa didapatkan dari susu kedelai, tempe dan juga tahu.

5. Struktur Protein

Berdasarkan ikatan peptida yang terbentuk, struktur protein dibedakan menjadi


struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuarterner.

1. Struktur primer

Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang


tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan
tidak terjadi percabangan rantai . Struktur primer terbentuk melalui ikatan
antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan
ikatan peptida atau ikatan amida.

2. Struktur sekunder

Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh


ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang
polipeptida. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang
terlilit atau terlipat secara berulang.

3. Struktur tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas
pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari
ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini
distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik,
ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.

4. Struktur kuartener

Struktur kuartener adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter


protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein
dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang
fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan non kovalen,
yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik.

6. Fungsi Protein

Protein memiliki berbagai fungsi bagi tubuh yaitu:

● Pengendali pertumbuhan (yaitu berperan sebagai reseptor yang mampu


mempengaruhi fungsi bagian bagian DNA.)
● Pengatur reaksi (protein berfungsi untuk mengatur reaksi dalam tubuh,
misalnya mengubah glukosa menjadi glikogen.)
● Sebagai alat angkut yaitu hemoglobin. (Hemoglobin adalah protein yang
berfungsi mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berfungsi
mengangkut ion besi dalam plasma darah yang selanjutnya dibawah ke hati).
● Sumber Energi

Protein mengandung 4 kalori per-gramnya. Sehingga protein berfungsi sebagai


sumber energi yang penting untuk tubuh kita.

● Membangun dan memperbaiki jaringan Tubuh

Protein yang ada di dalam tubuh kita berperan sebagai pembentukan otot,
tulang, paru-paru, kulit dan rambut. Tidak hanya itu, protein juga bertanggung
jawab untuk memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Dalam
kondisi normal jumlah protein yang di gunakan di dalam tubuh untuk
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh akan sama setiap harinya.
● Membentuk antibody

Fungsi protein selanjutnya adalah membantu tubuh membentuk antibodi.


Antibodi berperan penting untuk melawan infeksi bakteri atau virus. Selain
itu, antibodi juga dapat melindungi tubuh dari serangan bakteri atau virus yang
sama di kemudian hari.

● Memicu reaksi biokimia

Enzim merupakan jenis protein yang ditemukan di dalam sel. Enzim


bertanggung jawab terhadap banyak reaksi biokimia yang terjadi di dalam
tubuh, misalnya untuk kontraksi otot, pembekuan darah, dan mencerna
makanan.

● Mengirim signal ke Tubuh

Protein dapat membentuk hormon. Yang dimana, hormone berfungsi untuk


mengirimkan sinyal dan mengatur proses biologis antara sel, jaringan, dan
organ. Contohnya adalah hormon insulin yang mengirim sinyal dan mengatur
proses masuknya gula ke dalam sel tubuh.

7. PENGARUH PROTEIN TERHADAP INDEKS GLIKEMIK

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap indeks glikemik dalam makanan adalah
protein. Semakin tinggi kandungan protein dalam makanan maka indeks glikemiknya
semakin rendah. Salah satu karakteristik protein adalah mampu memicu sekresi
insulin tanpa meningkatkan glukosa darah.

8. MAKANAN YANG MENGANDUNG PROTEIN DAN ASAM AMINO

Daftar makanan yang mengandung protein tinggi

1. Ikan salmon

Salmon merupakan ikan yang memiliki asam lemak omega-3 yang tinggi. Ikan ini
juga merupakan sumber protein yang sangat baik dan dapat membantu seseorang
merasa lebih kenyang saat makan.

2. Kentang
Kentang memang salah satu sumber karbohidrat tapi juga sumber protein yang baik.
Satu kentang ukuran sedang dengan kulitnya mengandung lebih dari 4 g protein.

3. Greek Yogurt

Greek Yogurt mempunyai Tekstur lembut dan kaya akan nutrisi. Greek Yogurt
dengan berat 170 gram memiliki 17 gram protein.

4. Susu

Satu gelas susu dengan volume 250 mililiter mengandung 6,8 gram protein berkualitas
tinggi yang baik. Susu juga merupakan sumber kalsium, fosfor, dan riboflavin
(vitamin B2).

5. Brokoli

Brokoli mentah sejumlah 128 gram memiliki 2,6 gram protein dan mengandung
berbagai nutrisi seperti folat dan potasium.

9. Pengertian Asam Amino

Protein sangat berkaitan dengan asam amino. Asam amino adalah protein yang sudah
dipecah melalui proses metabolisme menjadi molekul-molekul kecil. Asam amino ini
nantinya diserap oleh tubuh dan akan menjalankan fungsi-fungsi protein pada tubuh.
Saat kita mengkonsumsi protein, tubuh akan menghancurkan protein hingga berubah
menjadi asam amino agar mudah diserap oleh tubuh.

10. Struktur Asam Amino

Protein sangat berkaitan dengan asam amino. Asam amino adalah bagian terkecil dari
struktur protein, dengan kata lain, asam amino merupakan bentuk paling sederhana
dari protein.

Asam amino ini nantinya diserap oleh tubuh dan akan menjalankan fungsi-fungsi
protein pada tubuh. Saat kita mengkonsumsi protein, tubuh akan menghancurkan
protein hingga berubah menjadi asam amino agar mudah diserap oleh tubuh. Yang
berperan menghancurkan protein adalah gigi serta asam lambung dan enzim pepsin
yang terdapat di lambung.
Asam amino merupakan suatu senyawa dalam satu molekul yang mengandung 2
gugus fungsi, yaitu gugus amino (–NH2), dan gugus karboksil (–COOH). Jika jumlah
gugus amino lebih banyak dari gugus karboksil maka asam amino bersifat basa.
Sedangkan jika gugus karboksil lebih banyak dari gugus amino maka asam amino
bersifat asam.

Di tengah-tengah ada karbon atau biasa disebut c alfa. Disebut c alfa karena berikatan
langsung dengan gugus karboksil.

Karbon ini akan mengikat 4 gugus, yaitu :

1. Karboksil (COOH)

2. Gugus amino (H2N)

3. Atom hidrogen (H)

4. Rantai samping (R) yang akan berbeda-beda antara satu asam amino dengan asam
amino lainnya.

Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino
yang lain. Ada asam amino yang hidrofobik/ tidak larut dalam air (seperti glisin dan
alanin), hidrofil/ larut dalam air (contohnya tirosin, lisin, dan asam glutamat), ada
yang bersifat asam (seperti asam glutamat), bersifat basa (seperti lisin), dan ada pula
yang mengandung belerang (sistein) atau cincin aromatik (tirosin). Gugus R asam
amino tersebut sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi
biologis dari protein.

Dengan empat gugus fungsional berbeda yang terikat pada satu α-karbon tetrahedral
asam amino (disebut dengan asam amino α = α-amino acid) bersifat kiral (chiral)
yang memungkinkan satu asam amino memiliki dua bentuk yaitu isomer L dan isomer
D dimana secara geometri keduanya membentuk bayangan cermin satu sama lain.
Protein di dalam tubuh manusia (dan hampir seluruh makhluk hidup) hanya tersusun
dari asam amino L dan tidak ditemukan asam amino D.
11. Sifat-sifat Asam Amino

1) Amfoter

Asam amino akan bersifat amfoter jika direaksikan dengan asam, maka asam
amino akan menjadi suatu kation dan jika direaksikan dengan basa, maka
asam amino akan menjadi suatu anion. Gugus fungsional pada asam amino, ya
itu karboksil (COOH) dan amina (NH2), keduanya mempengaruhi sifat
keasaman asam amino. Sifat amfoter ini tampak pada asam amino yang hanya
mengikat satu gugus -COOH dan satu gugus -NH2. Tak hanya itu adapun
asam amino yang mengikat lebih dari satu gugus -COOH dan hanya satu
gugus -NH2, maka akan lebih bersifat asam.

2) Ion Zwitter

Pada asam amino, ada gugus yang dapat melepaskan ion H+ dan ada gugus
yang dapat menerima ion H+. Akibatnya, terbentuk molekul yang memiliki
dua jenis muatan, yaitu muatan positif dan muatan negatif.

3) Optis Aktif

Semua asam amino kecuali glisin, memiliki atom C asimetris atau atom C
kiral, yaitu atom c yang mengikat 4 gugus yang berbeda (gugus -H, -COOH, -
NH2, dan -R). Oleh karena itu, semua asam amino (kecuali glisin) bersifat
optis aktif. Artinya, senyawa tersebut dapat memutar bidang polarisasi cahaya.

12. Metabolisme Protein

Protein yang dikonsumsi oleh manusia umumnya berasal dari lauk pauk dan kacang-
kacangan. Protein masuk ke dalam tubuh akan mengalami proses pencernaan dan
berubah menjadi asam amino. Pada proses pencernaan ini dihasilkan zat sisa yang
berupa feses. selanjutnya didefekasikan melalui anus.

Asam amino hasil pencernaan selanjutnya akan ditransportasikan oleh plasma darah
melalui sistem sirkulasi menuju ke sel/jaringan. Di dalam sel/jaringan asam amino
akan dipergunakan sel untuk pertumbuhan, perkembangan, restitusi sel, dan
mensintesis enzim dan hormon.

Jika jumlah asam amino berlebih, sisanya akan dioksidasi melalui peristiwa respirasi
untuk menghasilkan energi. Respirasi dengan menggunakan substrat asam amino akan
menghasilkan zat sisa berupa senyawa CO2, H2O, NH3, dan NH4OH.

CO2 dan H2O dalam bentuk gas dari set diangkut oleh plasma darah dalam
pembuluh darah menuju ke paru-paru untuk diekskresikan keluar tubuh. Sedangkan
H2O dalam bentuk cair akan diangkut menuju ke kulit dan ginjal. H2O setelah
sampai di kulit akan diekskresikan dalam bentuk keringat dan H2O setelah sampai
di ginjal akan diekskresikan dalam bentuk urine.

Senyawa NH3 dan NH4OH merupakan senyawa yang bersifat racun yang sangat
membahayakan sel. Oleh sebab itu, sebelum dikeluarkan harus diubah dahulu
menjadi menjadi urea di dalam hati, sehingga tidak berbahaya bagi tubuh. Dalam
bentuk urea, sisa metabolisme ini dipindahkan ke ginjal untuk diekskresikan dalam
bentuk urine.

Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan
baik pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau
katabolisme, protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah
dan masuk ke jaringan tubuh, dimana mereka disintesis kembali menjadi protein.
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus
amino,kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua
proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.

❖ Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan


pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam
reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada
salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, ketoglutarat atau
oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan
asam amino semula diubah menjadi asam keto. Pada reaksi ini tidak ada gugus
amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino
diterima oleh asam keto. Alanin Transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin.

❖ Deaminasi Oksidatif

Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.
Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami
proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai
katalis.

Umumnya, terdapat dua arah lintasan dari proses metabolisme protein di


dalam tubuh, yakni:

1. Katabolisme atau reaksi yang didalamnya melibatkan proses mengurai


sejumlah molekul organik dalam rangka memperoleh energi.
2. Anabolisme, adalah reaksi yang merangkai sejumlah senyawa organik dari
molekul tertentu agar lebih mudah diserap oleh tubuh.Proses metabolisme
protein di dalam tubuh akan menghasilkan asam amino. Pembongkaran
Senyawa protein ini menjadi asam amino membutuhkan bantuan enzim
jenis protease dan juga air agar proses hidrolisis protein terjadi di setiap
ikatan peptida. Kegiatan hidrolisis ini juga terjadi apabila senyawa protein
diberi asam, basa dan juga dipanaskan. Asam amino yang dihasilkan dari
metabolisme ini cukup penting bagi tubuh.
13. Jenis-jenis Asam Amino

a. Asam Amino Esensial

Asam amino esensial merupakan bentuk protein yang tak bisa dihasilkan
oleh tubuh secara alami. Sumber asam amino esensial dapat berupa makanan
yang mengandung protein hewani maupun makanan yang mengandung protein
nabati. Berikut adalah berbagai jenis asam amino esensial dan makanan yang
bisa dikonsumsi untuk memperolehnya:

1) Isoleusin

Isoleusin merupakan BCAA (branched-chain amino acid) yang paling


banyak membangun otot. Asam amino ini juga memiliki peran penting dalam
mengatur kadar energi dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, serta
memproduksi hemoglobin. Isoleusin dapat didapatkan dari daging sapi. Selain
itu, telur, susu, dan produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt.

2) Lisin

Lisin memainkan peran penting dalam produksi berbagai protein


pembentuk jaringan tubuh, hormon, enzim, dan antibodi. Mengkonsumsi asam
amino esensial ini dalam jumlah yang cukup dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, serta menjaga agar hormon dan enzim di dalam tubuh dapat bekerja
dengan baik. Ikan dan telur merupakan makanan yang mengandung cukup
banyak lisin. Selain itu, bisa mendapatkan lisin dari daging sapi, daging ayam,
makanan laut, susu, dan produk olahan susu.

3) Leusin

Asam amino esensial yang satu ini memiliki banyak peran dalam
tubuh, mulai dari membantu proses penyembuhan luka, memproduksi hormon
pertumbuhan, meningkatkan kekuatan otot, serta mengatur kadar gula darah.
Ikan salmon termasuk dalam makanan yang tinggi akan kandungan leusin.
Sumber leusin lainnya yang bisa dikonsumsi adalah buncis, telur, kedelai, dan
kacang-kacangan.

4) Valin

Mirip seperti leusin, valin juga memiliki peran penting dalam


merangsang hormon pertumbuhan dan memperbaiki kerusakan otot. Selain itu,
valin juga berperan dalam menyuplai energi bagi tubuh. Salah satu makanan
dengan kadar valin yang tinggi adalah putih telur segar. Selain itu, valin juga
bisa didapatkan dari susu dan produk olahan susu, seperti keju dan yogurt,
meski jumlahnya tidak sebanyak pada telur.

5) Treonin

Jenis asam amino esensial ini memiliki fungsi penting dalam menjaga
kesehatan jantung dan hati, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh
dan sistem saraf pusat. Makanan yang kaya akan treonin adalah bayam dan
selada air mentah. Pilihan lainnya adalah ikan tuna, ikan nila, putih telur,
kalkun, dan kedelai.

6) Histidin

Histidin merupakan jenis asam amino esensial yang penting bagi anak-
anak. Hal ini karena histidin memiliki peran dalam perkembangan serta
pemeliharaan berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan saraf. Ikan kod,
daging ayam, kalkun, dan kacang merah merupakan jenis-jenis makanan yang
banyak mengandung histidin.

7) Metionin

Asam amino esensial ini lebih berperan dalam metabolisme dan


detoksifikasi di dalam tubuh. Tak hanya itu, metionin juga dapat membantu
tubuh untuk menyerap mineral zinc dan selenium dari makanan. Bisa
mendapatkan banyak metionin dari putih telur. Selain itu, ikan dan daging
juga mengandung cukup banyak metionin.
8) Fenilalanin

Fenilalanin berperan penting dalam pembentukan asam amino lain


yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh juga akan mengubah asam amino
esensial ini menjadi tirosin dan dopamin yang penting bagi fungsi otak. Amino
esensial jenis fenilalanin paling banyak ditemukan pada makanan sumber
protein nabati, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu, produk
hewani seperti daging sapi, makanan laut, dan telur juga dikenal tinggi
fenilalanin.

9) Triptofan

Di dalam tubuh, triptofan digunakan untuk membuat hormon


serotonin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan, tidur, suasana hati, dan
rasa nyeri. Daging ayam dan kalkun merupakan jenis makanan yang
mengandung cukup banyak triptofan. ikan, tahu, cokelat, kedelai, kacang-
kacangan, dan biji-bijian.

b. Asam Amino Non Esensial

Asam amino jenis ini merupakan asam amino yang bisa dibuat sendiri
oleh tubuh. Oleh karena itu, tidak perlu mengonsumsi makanan untuk
memenuhi asam amino ini. Berikut ini merupakan jenis asam amino
nonesensial:

1) Prolin

Prolin berfungsi untuk membentuk kolagen pada tubuh. Prolin mampu


menjaga kekenyalan kulit agar tetap kencang dan tidak mudah keriput. Pada
orang yang mempunyai luka, setelah operasi, dan luka bakar, prolin
mempunyai kemampuan untuk mempercepat proses penyembuhan dengan
cara memperbaiki jaringan. Makanan yang mengandung prolin antara lain
daging, keju, bebek, tahu, ikan laut, susu tanpa lemak, daging kalkun, yoghurt
dan kubis.
2) Alanin

Alanin berfungsi menjaga daya tahan tubuh dengan meningkatkan


antibodi, menjaga kadar gula dalam darah agar stabil, menjaga agar sel-sel
tubuh kita tetap sehat dan kuat, menjaga agar prostat kita tetap sehat, dan
sebagai penyedia sumber energi untuk tubuh. Makanan yang mengandung
alanin antara lain kacang hijau, kacang almond, kedelai, wijen, ikan kod,
daging sapi, daging ayam, telur dan rumput laut.

3) Asparagi

Sistem saraf menggunakan asparagin agar asam amino dalam tubuh


tetap seimbang. Selain itu, asparagin juga berfungsi menjaga ginjal agar tetap
sehat dan tidak mengalami gangguan dengan cara memperlancar urin yang
keluar dari tubuh. Makanan yang mengandung asparagin antara lain daging,
susu dan telur.

4) Serin

Serin merupakan asam amino yang menjaga kesehatan tubuh agar


selalu dalam kondisi fit. Ini karena serin mampu meningkatkan produksi
antibodi. Ini menyebabkan patogen seperti bakteri dan virus mengalami
kesulitan pada saat menyerang tubuh.

Selain itu, serin juga mampu membantu pembuatan sel-sel jaringan


baru. Makanan yang mengandung serin antara lain asparagus, gandum,
kedelai, susu, keju, kacang almond, kacang kenari, buncis, dan daging sapi.

5) Asam glutamat

Asam glutamat mampu mengubah gula dan lemak yang terdapat dalam
tubuh menjadi sumber energi. Selain itu, asam glutamat juga membantu proses
pemindahan kalium ke tulang belakang dan merupakan asupan energi untuk
otak. Glutamat juga bisa digunakan untuk mengobati orang yang menderita
epilepsi. Pada makanan, glutamat digunakan sebagai penyedap rasa. Makanan
yang mengandung glutamat antara lain kacang polong, susu sapi, keju,
kentang, kacang-kacangan, daging ikan dan telur.

c. Asam Amino Semi Esensial

Asam amino semi esensial bisa diproduksi oleh tubuh sepanjang pada kondisi
tertentu, tetapi tidak dapat di produksi lagi pada tubuh normal. Asam amino
semi esensial dapat diartikan sebagai asam amino yang dapat menjamin proses
kehidupan jaringan orang dewasa, tetapi tidak dapat mencukupi keperluan
pertemuan anak-anak sehingga harus disuplai dari makanan. Berikut ini
merupakan jenis asam amino semi-esensial:

1) Histidin

Histidin terkadang disebut sebagai asam amino semi-esensial karena histidin


tidak bersifat esensial bagi orang dewasa namun bersifat esensial bagi bayi
dan penderita masalah ginjal uremia. Histidin berperan penting bagi tubuh dan
berpotensi menawarkan manfaat untuk kondisi medis tertentu. Daging ayam
dan ikan merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak histidin.

2) Titrosin

Titrosin adalah asam amino yang dapat dihasilkan oleh tubuh asam amino ini
berfungsi untuk meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi. Selain itu,
tirosin juga berfungsi untuk meringankan kondisi mental seperti suasana hati.
Selain dari tubuh, tirosin juga bisa dapatkan dari makanan yakni telur dan
produk susu seperti yogurt dan keju.

3) Sistin

Sistin dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dan tidak terlalu menjalankan
manfaat pada saat-saat tertentu namun nyatanya asam amino ini tetap memberi
manfaat bagi kesehatan tubuh terutama sebagai antioksidan dan mempercepat
penyembuhan luka. Ada beberapa sumber makanan yang mengandung sistin
yaitu kacang kedelai dan oatmeal.

4) Glisin
Glisin adalah sejenis asam amino yang digunakan tubuh untuk membentuk
nutrisi berupa protein. Sebenarnya tubuh secara alami menghasilkan glisin dari
asam amino lain yang disisi lain juga bisa ditemukan di makanan. Glisin
berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung, otot dan tulang. Daging merah,
biji-bijian (biji wijen atau biji labu) dan daging ayam merupakan sumber
makanan yang mengandung glisin.

5) Serin

Serin merupakan asam amino yang menjaga kesehatan tubuh agar selalu
dalam kondisi fit. Kacang-kacangan, susu dan keju merupakan salah satu dari
beberapa sumber makanan yang mengandung serin.

6) Niasin

Niasin atau nama lain dari vitamin B3, di samping menjalankan fungsi vital
dalam metabolisme energi, niasin juga berfungsi untuk mengendalikan
kolesterol, menjaga fungsi kulit dan meningkatkan performa otak. Ada
beberapa sumber niasin atau vitamin B3 yang bisa didapatkan dari makanan
yaitu seperti dada ayam, ikan tuna, daging sapi, dan kacang tanah.

14. Fungsi Asam amino yang terdapat di dalam makanan

● Membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, misalnya jaringan otot, kulit,


kuku, jaringan ikat, saraf, dan rambut
● Memproduksi energi
● Menghasilkan antibodi untuk membentuk daya tahan tubuh
● Mendukung proses tumbuh kembang bayi dan anak-anak
● Menunjang penyerapan berbagai mineral, seperti zinc dan selenium
● Mempercepat proses penyembuhan luka
● Mendukung produksi hemoglobin dan sel darah merah
● Memproduksi kolagen
● Mengatur nafsu makan, siklus tidur, dan suasana hati atau mood

Anda mungkin juga menyukai