Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR METABOLISME PROTEIN

researchgate.net/publication/303162955_pengantar_metabolisme/link/5738353608ae298602e1c649/download

• Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam).
• Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus
• protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar

Metabolisme Protein

Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan
baik pembentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau
katabolisme, protein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan
masuk ke jaringan tubuh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein. Keseimbangan
antara sintesis protein dan katabolisme adalah penting untuk mempertahankan fungsi sel yang
normal. Jaringan lunak membutuhkan asam amino untuk memproduksi jenis protein yang
dibutuhkan untuk pemeliharaan proses kehidupan. Sintesis asam amino diperlukan untuk
membentuk senyawa penting lainnya dalam tubuh, seperti histamin, neurotransmitter, dan
komponennukleotida. Setiap asam amino yang tersisa setelah sintesis baik disimpan sebagai
lemak atau dikonversi menjadi energi.

Asam amino dapat diklasifikasikan sebagai esensial dan non-esensial. Asam


amino esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi sangat penting untuk metabolisme protein.
Asam amino ini harus diperoleh dari makanan. Asam amino non-esensial yang diperlukan
untuk fungsi sel normal dan dapat disintesis dari asam amino lain dalam tubuh. Setelah asam
amino yang tepat diperoleh, mereka bergabung untuk memberikan protein jaringan sehingga
tubuh dapat menggunakannya.

Hati adalah pusat untuk memecah protein yang dibutuhkan dan mengirimkan asam
amino yang dibutuhkan ke dalam darah. Ini terus memantau dan merespon kebutuhan protein
tubuh. Hati juga bertanggung jawab untuk memproses dan mengeluarkan kotoran produk
limbah yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari metabolisme protein.

Beberapa orang merasa bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi protein akan
membantu mereka menurunkan berat badan lebih cepat dan mempertahankan massa otot.
Yang benar adalah bahwa kebanyakan orang mengkonsumsi terlalu banyak protein akan
menempatkan ketegangan yang tak perlu pada tubuh dengan berbuat demikian. Tubuh akan
merubah lemak berlebih menjadi protein, seperti halnya dengan karbohidrat dan lemak dari
makanan. Kelebihan protein dalam makanan juga akan menyebabkan metabolisme protein
lebih banyak terjadi, yang menghasilkan produk-produk limbah yang harus dibuang.

Karena protein dicerna dipecah dan disusun ulang terlalu lama untuk digunakan
dalam berbagai bagian tubuh, makan makanan yang mengandung asam amino tertentu tidak
berarti bahwa tubuh akan menggunakan asam amino dalam bentuk individual itu. Sebagai
contoh, beberapa orang berusaha untuk melengkapi dengan jenis tertentu protein berharap
untuk mendapatkan keuntungan dari efek kesehatan mereka. Ini tidak bekerja sebagaimana
mestinya karena tubuh mengontrol metabolisme protein dengan memecah protein dan
memasang kembali mereka dengan asam amino lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh
terbaik.

Pengertian Protein

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup,
protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran
fisiologis (Bintang, 2010).

Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang dihubungkan dengan
ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang terbentuk dengan ikatan peptida.
Asam amino memiliki keragaman rantai samping adalah yang terbentuk asam-asam amino
tersebut disambungkan protein yang berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda, struktur
sekunder dan tersier yang sangat berbeda.

Rantai samping dapat bersifat polar dan nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang
tinggi dalam protein meningkatkan kelarutannya dalam air (John, 2008). Protein adalah zat
pembangun yang penting dalam siklus kehidupan manusia.

Protein digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan memelihara sel tubuh
yang rusak, reproduksi, mencerna makanan dan kelangsungan proses normal dalam tubuh.
Sumber protein adalah kacangkacangan dan hasil olahannya, telur, teri, ikan segar, daging,
udang, susu dan 7 repository.unimus.ac.id 8 sebagainya perlu ditambahkan dalam menu
makanan sebagai zat tambahan darah untuk mencegah dan mengatasi anemia (Adriani dan
Wirjatma, 2012).

Fungsi dan Peranan Protein


Protein mempunyai beberapa fungsi protein:
a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b. Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau mati.
c. Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan
metabolisme serta antibodi yang diperlukan.
d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu intraseluler,
ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler (Adriani dan Wirjatma 2012).

Protein memiliki peran yang penting bagi tubuh, namun menurut Kurniawan (2014), terlalu
banyak mengkonsumsi protein hewani akan membuat sistem pencernaan sulit untuk
diuraikan dan diserap secara menyeluruh karena sia-sia makanan yang tidak dapat diserap
oleh tubuh akan menumpuk dan akhirnya membusuk didalam usus. Racun yang dihasilkan
oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk akan dinetralkan oleh hati. Kondisi inilah yang
mengakibatkan sebagian besar enzim didalam usus dan hati menguras energinya hanya untuk
melindungi tubuh dari racun-racun yang ada di dalam pencernaan. Kerugian yang didapatkan
oleh tubuh adalah protein akan terbuang sia-sia melalui urine.

Klasifikasi Protein

a. Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin
satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein berbentuk
serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan terhadap
enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh. Kolagen merupakan
protein utama jaringan ikat, kolagen tidak larut diair mudah berbubah menjadi
repository.unimus.ac.id 11 gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Sebanyak
30% total manusia adalah kolagen.

b. Protein Globular Protein globar berbentuk bola, terdapat dalam cairan organ tubuh. Protein
ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu,
kosentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi.
c. Protein Konjugasi Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahanbahan nonasam amino. Gugus non asam amino ini dinamakan gugus prostetik
(Sumardjo, 2007).

Proses pencernaan
Protein dicerna atau dihidrolisis di dalam tubuh, untuk membedakan asam amino agar dapat
diserap dan didistribusikan oleh darah keseluruh organ dan jaringan tubuh. Asam amino
merupakan produk akhir dari perombakan protein.

Proses perubahan protein menjadi asam amino berlangsung didalam saluran pencernaan,
terutama usus halus, akan dihasilkan 20 jenis asam amino yang berbeda (Afrianto dan
Liviawaty, 2007).

Protein yang berbentuk polipeptida (polimer dari asam amino) akan diubah menjadi peptida
yang lebih sederhana oleh enzim pepsin dan tripsin. Selanjutnya, dengan bantuan amino
peptidase, peptida ini akan diubah lagi menjadi asam amino.

Asam amino akan diserap oleh darah dan diangkut keseluruh bagian tubuh. Didalam jaringan
tubuh, asam amino akan diubah kembali menjadi protein dan selanjutnya disimpan sebagai
cadangan dalam bentuk protein tubuh (Afrianto dan Liviawaty, 2007).

kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari
protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino
sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di
mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein
diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino
disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk
protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.

Anda mungkin juga menyukai