Anda di halaman 1dari 8

Peran Manusia Dalam Upaya Menjaga dan

Memelihara Lingkungan Hidup untuk


Mencegah Kerusakan Alam
Habibah Ajeng 15050724010
M. Idris 15050724039
Risky Aminullah 15050724062
Trisna Widya Putri 15050724075
Diana Putri Aprilia 15050724076

Abstrak
Kerusakan lingkungan selain disebabkan oleh faktor alam juga
disebabkan oleh ulah dari manusia sendiri. Dari tahun ke tahun
perkembangan jaman semakin modern, begitu pula manusia yang
semakin berpikir modern. Mulai banyak pabrik-pabrik industri yang
dibangun tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Manusia juga
semakin mengabaikan keadaan lingkungan sekitarnya. Seharusnya
manusia tau betapa pentingnya pemanfaatan dan penanggulangan
masalah pencemaran lingkungan yang baik dan benar. Seringkali
pencemaran itu diartikan secara sempit sehingga pemahaman
manusia pun terbatas tentang pencemaran lingkungan. Masa yang
semakin modern dan semakin bertambahnya penduduk di bumi ini,
mengakibatkan banyak lahan perkebunan dijadikan rumah sehingga
tidak ada lahan lagi untuk bercocok tanam. Mulai banyak juga
penebangan hutan secara liar dan illegal untuk kepentingan individual
dan tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi di masa
mendatang. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus
memikirkan tentang kerusakan lingkungan alam yang terjadi di masa
sekarang dan kita juga harus memikirkan masa depan kita supaya
menjadi lebih baik. Sedikit gerakan kita terhadap lingkungan, akan
berdampak besar terhadap keberlangsungan kehidupan kita di masa
yang akan datang. Kita harus merubah sikap kita terhadap lingkungan
mulai dari sekarang untuk Mencegah kerusakan alam dan untuk
kebaikkan kita di masa yang akan datang.

Pendahuluan
Manusia dan lingkungannya merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, manusia
memerlukan lingkungan sebagai tempat untuk hidup dan berkehidupan
begitupun lingkungan membutuhkan manusia agar kelestarian
lingkungan bisa terjaga dengan sempurna. Keserasian hidup antara
manusia dan lingkungannya dapat terjaga dengan baik apabila ada

1
kesadaran dari manusia sendiri sebagai pemimpin di muka bumi ini
untuk menjaga dan merawat lingkungan sebagai tempat manusia itu
berada. Lingkungan hidup baik faktor biotik ataupun faktor abiotik
berpengaruh dan dipengaruhi oleh manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan manusia. Apabila komponen biotik dan komponen abiotik
berada dalam komposisi dan proporsi yang stabil maka akan
menghasilkan keseimbangan lingkungan. Keseimbangan lingkungan
yang terwujud akan mendukung terhadap kehidupan masyarakat yang
harmonis. Kesempurnaan manusia dengan diberi kelebihan dari
makhluk-makhluk lainnya dimaksudkan agar manusia mampu
mengelola dan memelihara lingkungan di muka bumi ini. Lingkungan
fisik dan lingkungan biologis seperti air, tanah, udara, tumbuhan dan
hewan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia sebagai
penghuni muka bumi ini. Tetapi hal yang sangat penting dari
pemanfaatan lingkungan itu sendiri agar keberadaannya tetap ada dan
terjaga dengan baik sehingga kelangsungan makhluk hidup yang
terdapat di dalamnya dapat berlangsung baik.
Bertambahnya penduduk dan perkembangan teknologi yang
semakin pesat telah mengubah pola hidup manusia. Jika sebelumnya
kebutuhan manusia terbatas hanya pada kebutuhan primer dan
sekunder, sekarang kebutuhan manusia telah meningkat pada
kebutuhan tersier yang konsumtif dan tidak terbatas. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut tidak sekedar terpenuhi akan tetapi selalu
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Manusia jaman sekarang sudah mulai tidak peduli kepada alam,
sudah mulai banyak bukti kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi
ini. Selain karena faktor alam kerusakan yang terutama karena ulah
dari manusia sendiri yang tidak memperdulikan masalah yang akan
terjadi dari hal-hal kecil yang mereka perbuat dan berakibat buruk bagi
keseimbangan alam. Apalagi dari tahun ke tahun manusia semakin
tidak peduli kepada lingkungan di sekitar mereka, mereka tidak
memikirkan dampak yang akan terjadi di masa mendatang.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan karena lingkungan yang
tercemar datang dari beberapa sumber dan memasuki udara, air dan
tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari
kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Selain itu
mulai banyak pabrik-pabrik yang dibangun saat ini, bahkan pabrik-
pabrik itu dibangun tidak pada tempatnya, seperti di pinggir sungai.
Dan akhirnya limbah yang dihasilkan oleh pabrik tersebut secara
sengaja akan mengalir ke sungai sehingga menyebabkan air sungai
yang semula bersih dan digunakan untuk keperluan warga sehari-hari
menjadi tercemar dan air sungai tidak bisa digunakan untuk keperluan
sehari-hari. Pabrik juga menyebabkan terjadinya pencemaran udara,
yang berasal dari uap yang dikeluarkan oleh pabrik. Bahan-bahan

2
padat yang di buang pabrik ke sungai dan tidak bisa terurai juga bisa
menghambat kelancaran arus sungai, sedangkan bahan yang dapat
terurai akan menjadikan sungai mengandung zat kimia yang
berbahaya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi terutama disebabkan oleh
manusia. Sekarang banyak terjadi penebangan hutan secara illegal.
Padahal, hutan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup
manusia. Jika pohon yang ada di hutan semakin berkurang, maka
dapat menimbulkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir,
terganggunya ekosistem alam, dan lain sebagainya. Manusia juga tidak
peduli hal kecil, seperti membuang sampah sembarangan, karena itu
juga dapat merusak lingkungan.
Sikap manusia yang memandang bahwa alam adalah obyek
yang harus dikuras habis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya harus
diubah bahwa alam ini harus dirawat, ditata dan dilestarikan sehingga
akan menimbulkan suatu etika yang bertanggung jawab terhadap
keberadaan lingkungan.
Dengan demikian peranan manusia di muka bumi adalah selain
memanfaatkan segala sumber daya yang ada tetapi juga harus
mempunyai moral yang bertanggung jawab terhadap keberadaan
sumber daya itu dengan menjaga dan memeliharanya demi
kelangsungan hidup yang lestari.

Pembahasan
Hakekat Manusia sebagai Obyek dan Subyek Lingkungan
Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk
yang berperan untuk mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk
yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan
sosial. Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang yang
tidak akan pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Makhluk Tuhan
yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Atas dasar itu disimpulkan bahwa dengan lingkungan
yang baiklah manusia dapat mengembangkan dan mencapai hidupnya
secara baik. Demikian pula dengan kualitas yang memadai yang

3
mereka miliki, manusia akan mengembangkan lingkungan hidupnya
secara baik pula.

Peran manusia dalam upaya menjaga dan memelihara lingkungan


hidup
Kerusakan lingkungan bukan hanya karena faktor dari alam,
tetapi juga karena ulah dari manusia itu sendiri. Kerusakan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia setiap hari berlangsung secara
terus menerus dan semakin lama semakin besar pula dan
membahayakan bagi kehidupan manusia, contohnya pembuangan
limbah yang tidak terkontrol akan menyebabkan pencemaran tanah
dan air dan tidak hanya limbah dari kegiatan manusia akan tetapi juga
limbah dari manusia itu sendiri yang dapat merubah susunan zat yang
terkandung dalam tanah yang mengakibatkan tanah menjadi tandus
dan tercemar. Dampak dari rusaknya ekosistem tanah adalah semakin
berkurangnya tingkat kesuburan tanah tersebut dan akan membuat
tanah menjadi kritis dan tidak bisa dimanfaatkan atau diolah.
Manusia juga tidak menyadari hal kecil yang mereka lakukan
setiap hari ternyata dapat merusak lingkungan dan bisa berdampak
besar bagi kehidupan mereka sekarang maupun di masa yang akan
datang. Hal kecil yang dilakukan manusia itu seperti membuang
sampah sembarangan, penebangan hutan secara illegal, membuka
lahan pertambangan secara illegal yang akan berdampak buruk
terhadap kerusakan lingkungan dan kehidupan anak cucu kita di masa
yang akan datang. Sehingga anak cucu kita tidak bisa menikmati
keindahan alam yang sudah diturunkan nenek moyang kepada kita dan
patut kita jaga dan lestarikan.
Kebiasaan manusia membuang sampah sembarangan bisa
berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Seperti jika sampah
dibakar akan menimbulkan asap sehingga menjadikan udara menjadi
tidak sehat lagi. Sedangkan sampah yang tidak dapat dibakar dan
ditumpuk sampai menimbulkan bau busuk akan mengakibatkan
kebakaran bila telah kering. Atau jika sampah rumah tangga yang
dibuang di parit maupun sungai akan berkumpul dan menyebabkan
aliran air menjadi tidak lancar juga air sungai menjadi tercemar.
Sedangkan sampah organik yang dapat terurai bila arus airnya tidak
cukup deras akan menimbulkan endapan lumpur yang semakin lama
menjadi semakin tebal dan akhirnya menimbulkan kedangkalan yang
menyebabkan terhambatnya aliran air serta limpahan.
Limbah rumah tangga juga merupakan salah satu faktor
rusaknya lingkungan. Dalam rumah tangga, air digunakan untuk
berbagai keperluan seperti minum, mandi, masak, mencuci dan
berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan dengan sengaja air
dibuang ke selokan, selanjutnya air tersebut mengalir ke sungai,
danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai

4
limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya adalah
berupa limbah organik.
Kita harus lebih memperhatikan bahan kimia yang kita buang
yang berasal dari limbah rumah tangga. Kita dapat menggunakan
teknologi yang ada sekarang untuk mengatasi pencemaran di air,
seperti instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah,
yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan
substansi beracun dari air yang tercemar. Pencemaran akibat limbah
rumah tangga juga bisa kita cegah dengan memilih detergent yang
ramah lingkungan dan air detergent jangan langsung dibuang di
selokan, tapi terlebih dahulu disaring.
Sampah rumah tangga bisa kita manfaatkan untuk kita jadikan
pupuk kompos dengan cara pemisahan sampah dari organik dan
anorganik. Selanjutnya sampah organik kita timbun di dalam tanah
sehingga menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik
seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
Manusia seharusnya merawat lingkungan sekitarnya, bukan
malah merusaknya. Sebenarnya kebiasaan manusia sehari-hari bisa
ditanggulangi dengan baik. Seperti halnya membuang sampah
sembarangan, manusia bisa mengurangi jumlah sampah yang mereka
hasilkan setiap hari, atau dengan menggunakan kembali (reuse) dan
daur ulang (recycle). Dengan begitu lingkungan akan menjadi lebih
terawat dan akan lebih terjaga kelestariannya. Kita harus tetap
menjaga warisan nenek moyang kita ini dengan baik, supaya anak
cucu kita masih tetap bisa menikmati alam sebagaimana kita
menikmatinya sekarang. Namun bagaimanapun langkah kita untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan bencana alam akan
lebih baik. Karena lebih baik mencegah daripada mengatasi.

Demografi dan Problematika dalam Meningkatkan Kesejahteraan Hidup


Manusia
Demografi adalah suatu kata pindahan dari bahasa yunani
yang terdiri dari dua kata, demos yang artinya penduduk, dan
graphein artinya menulis. Jadi demografi menurut kata-kata asalnya
berrti tulisan-tulisan atau karangan-karangan tentang penduduk suatu
negara atau suatu wilayah.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu
wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, penyebaran dan
komposisi penduduk. Sruktur penduduk ini selalu berubah-ubah dan
perubahan tersebu disebabakan karena proses demografi yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Berbeda dengan ilmu-ilmu
sosial lainnya yang menekankan studinya pada struktur penduduk,
maka demografi lebih menekankan studinya pada proses demgrafi.
Ahli demografi mempelajari struktur penduduk untuk fertilitas

5
penduduk disutu daerah, ahli demografi perlu mengetahui jumlah
pasangan usia subur yang ada di daerah tersebut.
Demografi bersifat analisis-matematis, dan karena sifatnya yang
semikian ini, demograf sering disebut juga karakteristik penduduk.
Demografi formal menghasilkan berbagai teknik-teknik baru untuk
menghitung angka-angka perbandingan demografi dan memperdalam
pengertian tentang data-data yang telah dikumpulkan oleh statistik
penduduk.
Masalah demografi di Indonesia, terpusatnya jumlah penduduk
Indonesia di Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9 persen dari luas
keseluruhan daratan negara Indonesia dengan penduduk lebih dari 107
juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York. Dalam waktu
yang relatif singkat ini, populasi masyarakat Indonesia telah berlipat
dua kali lebih banyak yakni dari 97,02 juta jiwa hasil pada Sensus
1961, menjadi 201,242 juta jiwa pada Sensus 2000.
Selain masalah terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau
Jawa, persoalan pengangguran memang menjadi problem yang belum
tuntas hingga sekarang. Berdasarkan data Sensus Ketenagakerjaan
Nasional (Sakemas) 2008, angka pengangguran mencapai 9,43 juta
jiwa atau 8,46 persen. Ironisnya setiap tahun terjadi pertumbuhan
angkatan kerja, yaitu ada 2,5 juta angkatan kerja baru dari lulusan
sekolah dan perguruan tinggi.
Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi masalah.
Di satu sisi, Pulau Jawa mengalami kepadatan yang luar biasa,
sedangkan di sisi lainnya banyak pulau yang penduduknya relatif
jarang. Jika dihitung kepadatan Pulau Jawa pada Sensus Penduduk
2000 sudah sangat padat. Kepadatan di pulau Jawa telah mencapai
870 jiwa per km persegi sedangkan di luar Pulau lawa kepadatannya
baru mencapai 47 jiwa per km persegi. Pada Sensus 1961 hingga 2000,
penduduk Jawa mengalami penurunan dari 64,9 persen menjadi 59,3
persen. Namun penurunan ini tidaklah terlalu banyak dalam rangka
mendukung pemerataan pembangunan.

Kesimpulan
Kerusakan lingkungan bukan hanya disebabkan karena faktor
alam, tetapi juga dari ulah manusia itu sendiri. Manusia yang
menciptakan pencemaran dan manusia pula yang menjadi sasarannya.
Sejauh mana kesadaran manusia menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat dan sejauh mana usaha yang dilakukan manusia untuk
mengejarnya. Manusia sebagai sasaran pencemaran sering tidak
menyadari bahwa mereka telah memperoleh perlakuan tidak adil
akibat pencemaran. Lingkungan perlu kita jaga dan lestarikan supaya
ekosistem yang ada di dalamnya tetap seimbang dan kita bisa
menikmati alam dan seisinya. Alam bisa menjadi sahabat bagi manusia
jika kita mau menjaga dan memelihara kelestariannya, salah satunya

6
dengan memperhatikan dan mengatasi tingkat pencemaran yang
terjadi di alam. Tapi alam juga bisa menjadi musuh bagi manusia dan
bisa memberikan bahaya yang sangat besar bagi kehidupan seperti
bencana alam yang terus menerus akibat jika kita tidak
menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan tidak diperhatikan
dan dipelihara.
Manusia telah menyebabkan lingkungan di sekitarnya
menjadi rusak, oleh karena itu manusia pula yang harus
memperbaikinya. Manusia harus bisa memanfaatkan alam dengan
sebaik-baiknya dan manusia harus segera menanggulangi kerusakan
ini sebelum kerusakan menjadi semakin luas. Selain menanggulangi,
manusia juga harus sadar dan introspeksi diri agar tidak mengulangi
kesalahan yang sama lagi yaitu merusak lingkungan. Karena jika alam
semakin rusak maka ekosistem yang ada didalamnya pun lama-lama
bisa punah karena mereka tidak mempunyai tempat tinggal lagi yng
seharusnya menjadi habitat mereka.
Pertumbuhan penduduk merupakan bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam
kurun waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk ini akan mempengaruhi
lingkungan alam maupun sosial budaya, semakin padat penduduk
pada suatu daerah semakin beragam kebudayaan yang timbul dan
semakin banyak tempat tinggal yang dibutuhkan yang akan berakibat
sempitnya lapangan pekerjaan. Pertumbuhan penduduk di Negara kita
masih termasuk tinggi, jika dibandingkan dengan Negara lainnya.
Untuk itu pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga
Berencana) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan
pemerintah harus tegas dalam bertindak untuk menanggulangi
kerusakan lingkungan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran,
asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang sehingga bumi
menjadi semakin panas dan banyak kerusakan lain yang disebabkan
oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya
lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Tapi semua itu kembali
kepada diri dan kesadaran masing-masing individu terhadap
lingkungan sekitarnya.

Daftar Pustaka

Tim ISBD UNESA. 2015. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Surabaya:
Unesa University Press
.
Afan, Afandi.(2012). Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat
Populasi Manusia diunduh dari
(http://afandiafan339.blogspot.com/2012/12/makalah-kerusakan-
lingkungan-hidup.html)

7
Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan Lingkungan.
(http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan- li
ngkungan_1785.html.)

Anda mungkin juga menyukai