0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan12 halaman
Protein adalah polimer alfa asam amino yang besar dan kompleks. Protein terdiri atas berbagai jenis yang berbeda dalam struktur, kelarutan, dan bentuk molekulnya. Protein memiliki peran penting sebagai enzim, transporter, pembentuk jaringan, dan media transmisi saraf. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan bahkan kematian.
Protein adalah polimer alfa asam amino yang besar dan kompleks. Protein terdiri atas berbagai jenis yang berbeda dalam struktur, kelarutan, dan bentuk molekulnya. Protein memiliki peran penting sebagai enzim, transporter, pembentuk jaringan, dan media transmisi saraf. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan bahkan kematian.
Protein adalah polimer alfa asam amino yang besar dan kompleks. Protein terdiri atas berbagai jenis yang berbeda dalam struktur, kelarutan, dan bentuk molekulnya. Protein memiliki peran penting sebagai enzim, transporter, pembentuk jaringan, dan media transmisi saraf. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan bahkan kematian.
Protein adalah senyawa organik yang molekulnya sangat besar dan
susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tetapi masih merupakan asam amino. Oleh karena protein tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsur seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C, H, O, N dan kadang- kadang mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau Mg. Penggolongan Protein Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya, yaitu protein fiber dan protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut. Molekul ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Sedangkan protein globular mempunyai bentuk molekul bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat. Pada umumnya gugus R polar terletak disebelah luar rantau polpeptida, sedangkan gugus R yang hidrofob terletak disebelah dalam molekul protein. Berdasarkan Kelarutannya a. Albumin Larut di air, garam encer, terdapat pada putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin), darah b. Globulin Larut dalam garam netral, tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, mengendap pada larutan garam konsentrasi tinggi (salting out) 1) Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin 2) Pada telur terdapat dalam bentuk ovoglobulin 3) Pada daging terdapat dalam bentuk miosin, aktin c. Prolamin Tidak larut dalam air, larut dalam etanol 50 -90%. Banyak mengandung prolin dan asam glutamat, banyak terdapat pada serealia d. Glutelin Protein yang larut dalam asam, basa encer, tidak larut dalam pelarut netral (mis : air, garam encer, alkohol), misalnya : glutein pada gandum, oryzenin pada beras. Berdasarkan bentuknya a. Protein globular Pada protein globular, rantai polipeptida melipat secara rapat dan biasanya larut dalam media cair. b. Protein serabut Pada keratin, protein serabut dari rambut, rantai poli peptida disusun sepanjang satu sumbu dan tidak larut didalam air. Sintesis Protein Di sistem pencernaan dengan bantuan enzim, protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino, kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesis sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi. Peran/Fungsi Protein Protein sangat diperlukan tubuh, fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel- sel yang telah rusak. Selain itu protein juga memiliki fungsi lain yaitu: a. Sebagai enzim Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. b. Alat pengangkut dan penyimpan Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran. c. Penunjang mekanis Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain. d. Media perambatan impuls syaraf Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata. e. Pengendalian pertumbuhan Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan. Manfaat Protein dalam Bidang Farmasi Dalam bidang farmasi terutama untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat. Salah satu vaksin manusia dan hewan yang saat ini banyak dikembangkan adalah vaksin subunit yang terdiri atas protein rekombinan. Selain di bidang farmasi dan kedokteran, protein rekombinan juga telah digunakan di berbagai industri lain seperti makanan- minuman, kosmetik (Botox), lingkungan, dan pertanian. Kekurangan Protein Kekurangan protein bisa berakibat fatal: Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin) Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat dikenali adalah: a. Hipotonus b. Gangguan pertumbuhan c. Hati lemak Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.