Anda di halaman 1dari 18

Advertisementhttp://sawittoku.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-protein.

html
http://www.scribd.com/doc/92962322/Klasifikasi-Protein
http://matakristal.com/klasifikasi-protein/
http://equentinh.wordpress.com/2014/03/03/protein-struktur-protein-penggolongan-protein-
fungsi-protein-asam-amino-esensial-non-esensial/
http://wanenoor.blogspot.com/2011/06/protein-adalah-senyawa-organik-
kompleks.html#.VFn7dXb0Qwo
http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-dan-fungsi-protein.html
Protein adalah senyawa organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus (wikipedia).

Fungsi utama protein Sebagai enzim, Alat pengangkut dan penyimpan Misalnya
hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit sedangkan mioglobin
mengangkut oksigen dalam otot,penunjang mekanis, Media perambatan impuls syaraf
misalnya berbentuk reseptor, dan Pengendalian pertumbuhan.

Secara singkat penjelasan tentang protein sebagai berikut :

PROTEIN yaitu Polimerisasi asam amino

Fungsi protein secara singkat yaitu sebagai : katalitik (enzim), kontraksi, pengatur
gena, pencegahan, hormon, struktural, transport.

Asam amino merupakan bagian-bagian dari protein. atau kata lain asam amino akan
membentuk protein.

Ikatan-ikatan kuat pada protein : peptida, disulfide dan ikatan lemah : hidrogen, ionik
(garam), van der waals (hidrofobik).

Sifat-sifat umum dari protein yaitu :

REAKSI WARNA :
Asam amino : Ninhidrin
Protein : Biuret

DENATURASI protein : perubahan sifat protein sehingga tidak alamiah lagi /kerusakan
protein. sebab sebab denaturasi protein yaitu :
secara fisis : dikocok, sinar, dingin, panas
secara kimiawi : + asam, basa, organik
Pada denaturasi : ikatan lemah hilang ikatan kuat masih

Klasifikasi protein berdasar sifat protein :

1. Kelarutan : albumin, globulin, fibrinogen

2. Bentuk : globuler, fibrosa

3. Sifatnya dengan elektroforesis

4. Sedimentasi : VLDL, IDL, LDL, HDL.

5. Imunologis : Ig A, D, E, G, M.

6. Struktur tiga dimensi : primer, sekunder, tertier, kuarterner

7. Fungsi biologis : struktural, enzim

Untuk mengetahui kecukupan protein yaitu dengan mengukur keseimbangan nitrogen.


Keseimbangan nitrogen : perbedaan antara N yang masuk : keluar
Positif : Masuk > keluar contoh anak sedang tumbuh, ibu hamil
Negatif : Masuk < keluar contohnya pasien setelah operasi, kanker lanjut, kwashirkor,
marasmus, makan protein.
Sumber: SILAHKAN KLIK SINI

ASAM AMINO
asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel. atau asam
amino adalah bagian penyusun dari protein.
- Asam amino esensiil yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan hewan)
- Sifat : Asam amino di alam ± 300 macam yang menyusun protein (manusia, hewan,
tumbuhan) = 20 macam asam amino esensial
- Rumus asam amino : Dua gugus dapat mengalami ionisasi : - COOH (asam) dan -NH2
basa

Pengelompokan asam amino : berdasarkan R

Alifatis = Gly (G), Ala(A), Val (V), Leu (L), Ile (I)
Hidroksi (-OH) = Ser (S), Thr (T), Tyr (Y)

Sulfur (S) = Cys (C), Met (M)

Asam & amida = Asp (D), Asn (N), Glu (E), Gln (Q)

Basa = Arg (R), Lys (K), His (H)

Cincin aromatis = His (H), Phe (F), Tyr (Y), Trp (W)

Asam imino = Pro (P)


Sumber: artikel terkait KLIK SINI.
Sumber : Biokimia Herper 2009

KLASIFIKASI DAN FUNGSI PROTEIN

01.51 chemisty of unja

2 comments

1. Klasifikasi Protein

a. Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :

Protein bentuk serabut (fibrous)


Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama
lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah
rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim
pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot,
arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku.
Miosin merupakan protein utama serat otot.
Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan
garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah
denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat
dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-
jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein
terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu
kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan
hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.

b. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :

bumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur, albumin serum.
obulin : tidak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam larutan garam,
konsentrasi meningkat. Contoh : Ixiosinogen dalam otot.
utelin : tidak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Contoh : Histo dalam Hb.
lamin/Gliadin: larut dalam alcohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun alkohol absolut. Contoh :
prolaamin dalam gandum.
Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Contoh : Hisron dalam
Hb.
Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air dan
tak terkoagulasi oleh panas. Contoh : salmin dalam ikatan salmon.

c. Berdasarkan senyawa pembentuk, terbagi sebagai berikut:

Protein sederhana (protein saja ) Contoh : Hb


Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein konjugasi,
sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein sederhana. Contoh : 9
Glikoprotein terdapat pada hati.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein
terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu
kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan
hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
d. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial. Dikelompokkan kedelapan asam amino
esensial yang harus disediakan dalam bentuk jadi dalam menu makanan yang dikonsumsi
sehari-hari.

 Isoleusin
 Leussin
 Lisin
 Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin (semi esensial) secara
tidak sempurna.
 Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi esensial) tidak secara
sempurna, akan tetapi paling tidak dapat menghematnya.
 Threonin
 Triptopan
 Valin

Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.

1. Enzim

Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira seribu macam
enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam
jasad hidup. pada jasad hidup yang berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula.
Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida
dan sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida.
Contoh enzim: ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam
poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator
pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.

2. Protein Pembangun

Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.


Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada kromosom;
glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur membrane, merupakan protein
komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin,
terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin, terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan
serabut dalam jaringan penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis
(ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).

3. Protein Kontraktil

Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak.
Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam myofibril;
dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).

4. Protein Pengankut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan
pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai contoh misalnya: hemoglobin,
terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi
sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat
pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak
dalam darah; β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin, sebagai
alat pengangkut ion tembaga dalam darah.

5. Protein Hormon

Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh misalnya:
insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone adrenokortikotrop, berperan
pengatur sintesis kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan
tulang.

6. Protein Bersifat Racun

Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya: racun
dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan; racun ular, suatu protein
enzim yang dapat menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane
sel; risin, protein racun dari beras.

7. Protein Pelindung

Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh
misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen
yang merupakan protein asing, dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan
sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam
mekanisme pembekuan darah.

8. Protein Cadangan

Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai
contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam putih telur; kasein,
merupakan protein dalam biji jagung.

2. Fungsi Protein
Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses
pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kita

a. Sebagai Enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya
terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.

b. Alat Pengangkut dan Penyimpan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan
oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit,
sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan
komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling
bergeseran.

c. Penunjang Mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat
mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti
virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.

d. Media Perambatan Impuls Syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin,
suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.

e. Pengendalian Pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
My Distraction World
Everything that happens in this world is not a coinfidence

Search

Main menu
Skip to primary content

 Home
 About

Post navigation

← Previous Next →

Protein, Struktur Protein, Penggolongan Protein, Fungsi Protein, Asam


Amino Esensial & Non-Esensial

Gallery

Posted on March 3, 2014

3 Votes

Apa yang dimaksud dengan Protein?

Pengertian Protein

Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”. Istilah itupertama kali
digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua
enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk
rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai
hormon.

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar
bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting
dalam fungsi kehidupan.

Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ – amino. Massa molekul relatifnya adalah
sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.
beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga
(Cu), dan iodin (I). pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap ∝ -amino
berhasil didefinisikan.

Struktur Protein

Struktur protein dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu struktur primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner. Struktur primer adalah struktur linear dari rantai protein. Dalam struktur
ini tidak terjadi antaraksi, baik dengan rantai protein yang lain maupun di antara asam amino
dalam rantai protein itu sendiri.

Struktur sekunder adalah struktur dua dimensi dari protein. Pada struktur ini terjadi lipatan
(folding) beraturan, seperti α–heliks dan β–sheet, akibat adanya ikatan hidrogen di antara gugus-
gugus polar dari asam amino dalam rantai protein.

Struktur tersier merupakan struktur tiga dimensi sederhana dari rantai protein. Dalam struktur ini,
selain terjadi folding membentuk struktur α–heliks dan β–sheet, juga terjadi antaraksi van der
Waals dan antaraksi gugus nonpolar yang mendorong terjadi lipatan.

Struktur tertinggi dari protein adalah struktur kuarterner. Dalam struktur ini, protein membentuk
molekul kompleks, tidak terbatas hanya pada satu rantai protein, tetapi beberapa rantai protein
bergabung membentuk seperti bola.

Jadi, pada struktur kuartener molekul protein di samping memiliki ikatan hidrogen, gaya van der
Waals, dan antaraksi gugus nonpolar, juga terjadi antaraksi antar rantai protein baik melalui
antaraksi polar, nonpolar, maupun van der Waals. Contoh dari struktur ini adalah molekul
Hemoglobin, tersusun dari empat subunit rantai protein.

Fungsi Protein

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi
sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk
hidupContoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel
dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak bersenyawa
dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk
hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu.

Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang
siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:

 Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
 Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
 Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
 Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein mengaktifkan
dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
 Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa
penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat
larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam
sekat-sekat rongga tubuh.
 Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam
tubuh.

Penggolongan Protein

1. Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisnya:

 Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai kataisator brokimia. Hamper semua reaksi
organic dapat di katalisis oleh enzim. Aktivitas enzim bergantung pada ketahanan struktur
sekunder, tersier, dan kuarter. Suatu enzim merupakan protein elips yang sisa asam amino
polarnya ada bagian luar sehingga dapat dipastikan larutan dalam cairan tubuh.
 Protein transport merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau sel darah
merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
 Protein natrium (penyimpan) adalah proteinyang berfungsi mengubah energi kimia menjadi
energy gerak. Misalnya, aktin dan myosin yang berperan dalam system kontraksi otot rangka.
 Protein struktur adalah protein yang berperan dalam kekuatan struktur biologi atau
perlindungan. Misalnya, kalagen (banyak terdapat pada rambut, kuku, bulu burung), fibrion
(komponen utama pada serat surat dan jarring laba-laba).
 Protein pertahanan (antibody) adalah protein yang melindungi organisme terhadap serangan
organisme lain (penyakit). Misalnya, imunoglobin atau anti bodi dapat menetralkan protein
asing ilepaskan oleh bakteri dan virus.
 Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contohnya: ialah hormone, seperti insulin yang mengatur metabolism gula darah. Kekurangan
insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah hormone pertumbuhan dan
hormone sex.
 Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk
mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan myosin, yaitu protein yang
berperan dalam system kontraksi otot kerangka.

1. Berdasarkan Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globular dan protein serabut.
Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat (globular),
yang memiliki fungsi gerak.

Contoh: Hemoglobin dan enzim

Protein serabut memiliki fungsi pelindung, contoh: L–keratin pada rambut dan kolagen pada
urat.

1. Berdasarkan Komposisi Kimia

Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan protein
terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh: enzim
ribunoklease.

Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain

Contoh:

1. Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak)


2. Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat
3. Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
4. Ikatan Peptida

Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida, yaitu ikatan C–N
hasil reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus amino dari asam amino lain.
Perhatikan reaksi kondensasi berikut.

Reaksi tersebut merupakan contoh dipeptida, yaitu molekul yang dibentuk melalui ikatan peptida
dari dua asam amino. Suatu polipeptida (protein) adalah polimer yang dibentuk oleh sejumlah
besar asam amino melalui ikatan peptida membentuk rantai polimer.

Penamaan dipeptida atau tripeptida disesusaikan dengan nama asam amino yang berikatan.
Huruf akhir dari nama asam amino yang disatukan diganti dengan huruf l’. Contoh, jika alanin
dan glisin menjadi dipeptida, nama dipeptidanya adalah alanilglisin.

Asam Amino

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit:
keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa” atau α). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan,
asam amino bersifatamfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat
penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Asam Amino Essensial & Non-Essensial

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga
harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa
diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam amino esensial.

Jenis-jenis asam amino essensial :

Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai
bercabang)

 Membantu mencegah penyusutan otot


 Membantu pemulihan pada kulit dan tulang

Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai
bercabang)

 Membantu mencegah penyusutan otot


 Membantu dalam pembentukan sel darah merah

Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai
bercabang)

 Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
 Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak

Lycine (Lys, K)

 Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubugn
lainnya
 Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
 Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilage
dan persendian)

Tryptophan (Trp, W)

 Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)


 Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

Methionine (Met, M)

 Prekusor dari cysteine dan creatine


 Menurunkan kadar kolestrol darah
 Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada
hati dan ginjal
Threonine (Thr, T)

 Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi


 Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
 Komponen penting dari kolagen
 Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian

Phenylalanine (Phe, F)

 Prekursor untuk tyrosine


 Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
 Digunakan dalam terapi depresi
 Membantuk menekan nafsu makan

Jenis-jenis asam amino non-essensial :

Aspartic Acid (Asp, D)

 Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy


 Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
 Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan

Glyicine (Gly, G)

 Membantu tubuh membentuk asam amino lain


 Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi
energi)
 Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
 Berpotensi menghambat keinginan akan gula

Alanine (Ala, A)

 Membantu tubuh mengembangkan daya tahan


 Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan
lain untuk mendapatkan energi dari asam amino

Serine (Ser, S)

 Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel


 Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf

Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :

Arginine (Arg, R), (asam amino essensial untuk anak-anak)

 Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan


 Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk
aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
 Bersama glycine dan methionine membentuk creatine

Histidine (His, H), (asam amino essensial pada beberapa individu)

 Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh


 Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
 Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi

Cystine (Cys, C)

 Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok


 Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
 Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
 Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian,
ligamen, dan lain-lain)
 Siap diubah menjadi energi
 Salah satu elemen besar dari kolagen

Glutamic Acid (Glu, E), (Asam Glutamic)

 Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
 Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain

Tyrosine (Tyr, Y)

 Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon


thyroid
 Meningkatkan mood dan fokus mental

Glutamine (Gln, Q)

 Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia


 Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
 Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
 Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
 Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
 Mengingkatkan volume sel otot

Taurine

 Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak


 Membantu dalam meningkatkan volume sel otot

Ornithine
 Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
 Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
 Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati
 ---------

 Klasifikasi protein berdasarkan daya kelarutannya

 1). Albumin : protein yang dapat melarut dalam air, dan dapat dipresipitatkan dari larutan
padakonsentrasi garam yang tinggi.

 2). Globulin : protein ini umumnya tidak melarut dalam air yang basa, garam, dan dapat
melarutdalam larutan garam encer.

 3). Glutelin : protein yang tidak melarut dalam larutan netral, retapi melarut dalam asam atau
alkaliencer.

 4). Prolamine : protein yang melarut dalam 70-80% etanol dan tidak melarut dalam air atau
etanolabsolute.

Klasifikasi Protein
Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya, kelarutannya, adanya

senyawa lain dalam molekul, dan tingkat degradasi.

a. Struktur susunan molekul

1. Protein fibriler adalah protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-

pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa ataupun alkohol. Kegunaan protein ini terutama

hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contohnya adalah kolagen yang terdapat

pada tulang rawan, myosin pada otot, keratin pada rambut, fibrin pada gumpalan darah.

2. Protein globuler yaitu protein yang berbentuk bola. Protein ini banyak terdapat pada bahan

pangan seperti susu, telur, kacang-kacangan dan daging. Protein ini larut dalam air, larutan
garam dan asam encer dan juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi

garam, pelarut asam dan basa.

b. Kelarutan

1. Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya albumin telur, albumin serum

dan laktalbumin dalam susu.

2. Globulin : larut dalam air, terkoagulasi dalam panas, larut dalam larutan garam encer.

Contohnya miosinogen dalam otot, legumin dalam kacang-kacangan.

3. Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam/basa encer. Contohnya

glutenin dalam gandum dan orizenin dalam beras.

4. Prolamin : larut dalam alkohol 70-80 % dan tak larut dalam air maupun alkohol absolut.

Contohnya gliadin dalam gandum dan zein pada jagung.

5. Histon : larut dalam air dan tak larut dalam amonia encer. Contohnya globin dalam

hemoglobin.

6. Protamin adalah protein paling sederhana dibandingkan protein-protein lain tetapi lebih

kompleks daripada pepton dan peptida. Protein ini larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh

panas. Contohnya salmin dalam ikan salmon.

c. Senyawa lain/ protein konjugasi

1. Nukleoprotein tersusun oleh protein & asam nukleat dan terdapat pada intisel,kecambah biji-

bijian.

2. Glikoprotein tersusun oleh protein & karbohidrat dan terdapat pada musin pada kelenjar ludah,

tendomusin pada tendon, hati.


3. Fosfoprotein tersusun oleh protein & fosfst yang mengandung lesitin dan terdapat pada kasein

susu dan vitelin/kuning telur.

4. Kromoprotein tersusun oleh protein & pigmen dan terdapat pada hemoglobin.

5. Lipoprotein tersusun oleh protein & lemak dan terdapat pada serum darah, kuning telur, susu,

darah.

d. Tingkat degradasi

Degradasi biasanya merupakan tingkat permulaan denaturasi.

1. Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.

2. Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan denaturasi.

Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean, metaprotein) dan protein turunan

sekunder (proteosa, pepton dan peptida).

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai