Anda di halaman 1dari 19

NAMA:ROSA OCTOPIA

NIM:221091100008
PRODI:BIOLOGI
TUGAS:BIOKIMIA
PROTEIN
A.pengertian protein

P rotein
makronutrien.
adalah salah satu kelompok bahan
Dibandingkan dengan bahan
makronutrien lain(lemak dan karbohidrat)protein
berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul
dari pada perannya sebagai sumber energi. Keistimewaan
lain dari protein adalah strukturnya mengandung N, di
samping C,H,O, dan S. Protein merupakan makromolekul
terbanyak dalam sel (hampir setengah berat keringnya).
Protein juga merupakan polimer asam amino yang terikat
satu sama lain dengan ikatan peptida berbobot molekul
tinggi. Protein sederhana hanya mengandung asam-asam
amino sedangkan protein kompleks mengandung bahan
tambahan bukan asam amino seperti pada protein heme,
glikoprotein, dan lipoprotein.

G.J. Mulder (1838) seorang Belanda adalah pakar


kimia yang pertama–tama mengetahui betapa pentingnya
peran protein di dalam kehidupan. Mulder atas saran
pakar kimia terkemuka dizamannya Berzelius
menyebutkan senyawa yang penting itu Protein. Diambil
dari bahasa Yunani proteios artinya yang pertama atau
terutama. Kelak kemudian dari istilah itu ternyata benar-
benar tepat karena protein merupakan komponen utama
jaringantubuh manusia dan hewan. Bahkan protein
terlihat langsung dalam sistem komunikasi makluk (saraf),
sistem pertahanan tubuh (zat kebal/anti bodi), pengaturan
metabolik (hormon- hormon), transport oksigen (
hemoglobin), dan katalis reaksi biokimia

B.STRUKTUR PROTEIN
Protein dapat didefinisikan sebagai senyawa
makromolekul polipeptida yang berbobot molekul tinggi
dan tersusun dari sejumlah asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Di alam dapat dijumpai
beratus-ratus macam asam amino, namun hingga saat ini
diketahui bahwa pada dasarnya protein tersusun hanya
20-21 macam asam amino yang khas; Kecuali prolin dan
hidroksiprolin, semua asam amino pembangun protein
memiliki satu gugus pada atom C primer berdampingan
dengan salah satu gugus karboksi, dikenal sebagai asam
amino-α.

Selain itu tiap asam amino mempunyai gugus R


yang berbeda dan khas yang menyebabkan sifat-sifat unik
bagi asam amino disajikan tabel 4 disini memperlihatkan
asam-asam amino pembangun struktural yang umumnya
dijumpai lengkap denganstruktur molekulnya.

Di dalam molekul protein asam amino dihubungkan


satu sama lain oleh ikatan peptida yaitu ikatan yang
terbentuk antara gugus amin asam amino satu dengan
gugus karboksil unit asam amino.Kalau jumlah struktur,
dan susunansemuanya residu asam amino dalam sebuah
polipeptida diketahui, struktur primier polipeptida
tersebut terlihat jelas.

Asam amino yang gugus α-karboksilatnya ikut


terlihat dalam pembentukkan ikatan peptida disebut
sebagai “residu aminoasi”. Residu ini diberi nama dengan
menggantikan akhiran –at atau –inpada asam amino bebas
dengan akhiran –il,contohnya alanil,
aspartil,tirosinl.Peptida yang diberi nama sebagai derivat
residu aminoasil dengan gugus terminal karboksil yaitu
tetrapeptida Lys-Leu-Tyr- Gln ini merupakan derivat
Glutamin, dan disebut dengan lisil – leusil – tirosil –
glutamin. Akhiran –in pada glutamin
menunjukkanadanyaα-karboksilnya yang tidak terlibat
dalam pembentukkan ikatan peptida
Banyak senyawa peptida yang dihasilkan oleh fungus,
bakteri, dan spesies hewan rendah mengandung asam-
asam amino yang tidak terdapat dalam protein.
Polipeptida siklik tirosidin dan gramsidin, antibiotik dari
jamur yang biosintesisnya terjadi tanpa bergantung pada
mRNA, mengandung baik n-fenilalanin maupun lisin
merupakan homolog ornitin, semua ini salah satu contoh
peptida yang mengandung asam amino tidak lazim.
Tabel Asam- asam amino Pembangun Protein
Dikelompokkan dalam empat tingkatan struktur
yaitu:

1. Struktur Primer merupakan struktur linear dari


residu asam amino sepanjang rantai polipeptida,
yang melibatkan pembentukkan ikatan kovalen
berupa ikatan peptida dan ikatan disulfida dari intra
atau antar rantai polipeptida (Gb.2)

2. Struktur Sekunder merupakan struktur tiga demensi


dari rantaipeptida dimana terjadi pelipatandari
bagian-bagian rantai polipeptida membentuk
struktur tertentu yang beraturan seperti α-helik, yang
melibatkan pembentukan ikatan kovalen antar asam
amino dan ikatan disulfida dari sistein juga terdapat
ikatan-ikatan hidrogen dari gugus polar pada residu
asam amino Struktur sekunder yang merupakan
ikatan alfa-heliks dibawah ini)

3. Struktur Tersier merupakan tiga demensi dari


molekul protein secara keseluruhan. Dalam
pembentukkan struktur tersier disamping pelipatan
membentuk struktur tersier disamping pelipatan
membentuk struktur α heliks maupun lembar β, juga
terjadi interaksi-interaksi non kovalen lain seperti
Van der Waals dan interaksi gugus non polar yang
mendorong terjadinya pelipatan yang tetap dri rantai
peptida.

4. struktur Kwatener merupakan molekul yang


kompleks tidak hanya terdiri dari satu rantai
polipeptida, tetapi mengandung beberapa rantai
polipeptida. Jadi pada struktur ini, rantai polipeptida
yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi pula
satu sama lain baik berupa interaksi polar, non polar
amupun intereksi Van der Waals .
Kebutuhan protein dari makanan didasarkan pada
kebutuhan asam amino esensial atau Indispensable (tidak
dapat dibuat) dan asam amino non esensial atau
Dispensable (dapat dibuat) Tabel 2.2 di bawah ini. Protein
katalitik (Enzim) yaitu merupakan mayoritas jenis-jenis
protein, dengan sendirinya dipilahkan berdasarkan tipe
reaksi yang dikatalisis olehnya.Dari segi nutrisi asam-asam
amino dalam sistem biologi ada 20 macam seperti diatas.
Asam amino nonesensial lebih penting bagi sel, karena
dalam tubuh organisme ( misal Manusia) sudah terjadi
evolusi penurunan kemampuan untuk membuat sendiri
asam amino esensial.
Asam-asam Amino yang diperlukan Manusia
Asam Amino Esensial Asam Amino Nonesensial
Alanin
Arginin
Asparagin
Histidin
Sistein
Isoleusin
Glutamat
Leusin
Glutamin
Lisin
Glisin
Metionin
Hidrosipolin
Fenilalanin
Glisin
Treonin
Hidrosipolin
Triptopan
Prolin
Valin
Serin
Tirosin

KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSINYA

Protein dapat dipilahkan menurut fungsi biologisnya


misalnya sebagai protein struktural, katalitik, ataupun
protein transport di bawah ini.
Protein katalitik (Enzim) yang merupakan mayoritas
jenis-jenis proein, dengan sendirinya dipilah berdasarkan
tipe reaksi yang dikatalisis olehnya.
Selain penggolongan di atas protein pada tabel
6 diklasifikasikan pula berdasarkan komposisi zat-zat
yang menyusunnya. Dalam hal ini protein di bedakan
atas protein sedarhana danprotein majemuk. Hidrolisis
protein sederhana akan menghasilkan asam amino-alfa,
sedangkan dari protein majemuk selain asam amino juga
diperoleh senyawa bukan protein yang disebut gugus
prostik.
selanjutnya protein sederhana terbagi lagi menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan kelarutan dalam berbagai kelarutan,
sedangkan protein majemuk terbagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan jenis gugus prostetiknya. Klasifikasi protein lainnya
berdasarkan fungsi hayati adalah keratin dan kolagen digolongkan
protein strukturnya: miosin dan aktin pada otot daging termasuk
kelompok protein kontraktil.
Beberapa Fungsi utama Protein
Fungsi Protein (contoh-contoh)
Peranan katalisator Enzim-enzim
Kontraksi Aktin Miosin
Pengaturan gen Histon, protein represor, enzim
Peranan hormonal Insulin, dan hormon protein lainnya
Proteksi Fibrin imunoglobulin, interferon
Peranan regulasi Kalmodulin, Ca2 binding protein
Peranan Struktural Kolagen, elastin, keratin
Albumin (bilirubin, asam lemak, dll)
Transport Hemoglobin (oksigen), lipoprotein,
transferin (besi)

Protein sederhana terdiri dari:

1. Albumin yaitu protein yang larut dalam air dan


larutan garam encer; Terdapat dalam putih telur,
darah, susu, dan sayur-sayuran.
2. Globulin adalah protein yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam larutan encer garam encer. Banyak dapat di dalam
tubuh sebagai zat antibodi dan
fibrinogen.
3. Histon yaituprotein basa karena banyak
mengandung asam amino bermuatan positip,
seperti lisin dan/ arginin. Karena bersifat basa,
histon cenderung berikatan dengan senyawa asam
di dalam sel yaitu asam nukleat. Histon larut
dalam air dan tidak larut dalamlarutan encer
amonium hidroksida.
4. Globin pada mulanya protein ini dimasukan dalam
kelompok histon karena kelarutan yang sama. Tetapi
selanjutnya diketahui adanya perbedaan baik pada
titik isolistriknya, padasusunan asam aminonya,
maunya pada toksisitasnya. Histon kaya akan
arginin/ lisin dan sedikit mengangung tritofan. Tetapi
globin justru mengandung arginin dan tritofan
dalam jumlah sama, banyak mengandung histidin,
tetapi tidak mengandung isoleusin. Contoh globin
dan hemaglobin.
5. Glutelin ialah protein yang netral, tetapi dapat larut
dalam asam dan basa encer. Contohnya ialah glutelin
pada gadum.
6. Prolamin merupakan protein sederhana yang banyak
terdapat pada tanaman sayur. Nama prolamin
pertama kali di usulkan oleh Osborne karena
hidrolisisnya menghasilkan banyak prolin dan
amonia. Prolamin hanya larut dalam alkohol 70 -80
% tidak larut dalam air maupun alkohol absolut/
pelarut netral lainnya. Contohnya Zein pada jagung
dan gliadin pada gandum.
7. Skleroprotein atau albuminoid adalahprotein yang
mempunyai fungsi sebagai struktur kerangka dan
pelindung pada manusia dan hewan. Antara lain
ialah:
- Kolagen yaitu protein penunjang utama pada
tulang, persendian, dan tendon. Protein ini tak
dapat dicernaoleh enzim pepsin, dan tripsin
daripada pepsin. Bila dididihkan dalam air/
basa/ asam encer kolagen akan larut menjadi
gelatin yang mudah dicerna oleh enzim-enzim
tersebut.
- Elastin terdapat pada jaringan elastik seperti
tendon dan pembuluh darah. Protein ini lebih
mudah dicerna oleh enzim tripsin daripada
pepsin.
- Keratin tidak larut baik dalam air, asam/ basa
encer, maupun pelarut organik lainnya. tetapi
dalam kulit, rambut, dan kuku.
8. Protamin merupakan polipeptida yang relatif lebih
sederhana. Protein ini basa sifatnnya dan tidak
mengalami kougulasi oleh pemanasan. Protamin ini
larut dalam air dan banyak ditemui di dalam sperma
ikan, misalnya: salmin pada ikan salmon,
dan klupein pada ikan herring.

Protein majemuk, beberapa di antaranya:

1. Fosfoprotein, hasil hidrolisis fosfoprotein


adalah amino dan asam fosfat. Sebagai
contoh: kasein susu, dan ovovitein kuning
telur.
2. Glikoprotein, gugus prostetik protein ini
ialah karbohidrat atau turunan karbohidrat.
Contohnya : musin yang terdapat dalam air
liur, mengandung asam uronat dan mukoid
pada serum, telur mengandung polisakarida
glukosamin manosa.
3. Khromoprotein.
Di bawah ini adalah skema penggolongan protein
berdasarkan fungsinya.

Skema Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsinya


1. Protein Sebagai Enzim, merupakan protein yang
dapat berfungsi sebagai katalisator19. Hampir seluruh
reaksi kimia yang terjadi di tingkat sel dikatalisis oleh
enzim. Beberapa contoh enzim yang banyak
dimanfaatkan saat ini seperti, glukosa oksidase yang
mengkatalisis glukosa menjadi asam glukonat,
urikase yaitu enzim yang dapat membonkar
asam urat menjadi alantoin. Saat ini sudah ditemukan lebih dari 2000 jenis macam enzim yang
mengkatalisis reaksi kimia yang spesifik dan ditemukan dalam berbagai bentuk kehidupan.
2. Protein transport adalah protein yang dapat mengikat dan membawa molekul atau
ion yang khas dari satu organ ke organ lainnya. Contoh protein transport yang
mudah adalah mioglobin yang menyimpan dan mendistribusikan oksogen ke
dalam otot.

Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen melalui aliran darah


dari jantung ke jaringan yang memerlukannya untuk menghasilkan energi 20.
Hemoglobin juga merupakan protein transport yang terdapat dalam sel darah
20 | Dwimerah. Hemoglobin dapat mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru.
WahyudiatiOksigen dibawa dan dilepaskan pada jaringan periferi yang dapat dipergunakan
untuk mengoksidasi nutrient (makanan) menjadi energi. Pada plasma darah
terdapat lipoprotein yang berfungsi mengangkut lipida dari hati ke organ. Protein
transport lain yang terdapat dalam membran sel berperan untuk membawa
beberapa molekul seperti glukosa, asam amino dan nutrient lainnya melalui
membran menuju sel.

3. Protein Nutrient sering disebut juga protein penyimpanan, protein ini merupakan
cadangan makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan21.
Beberapa contoh protein ini, sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
seperti ovalbumin merupakan protein utama putih telur, kasein sebagai protein
utama dalam susu. Contoh lainnya adalah protein yang menyimpan zat besi yaitu
ferritin yang terdapat di dalam jaringan hewan.
4. Protein Kontraktil juga dikenal sebagai protein motil, di dalam sel organisme
protein ini berperan untuk bergerak seperti aktin dan myosin. Kedua protein ini
merupakan filament yang berfungsi untuk bergerak di dalam sistem kontraktil dan
otot kerangka. Contoh lainnya adalah tubulin

20 | Dwi
Wahyudiati
pembentuk mikrotubul merupakan zat utama penyusun flagel
dan silia yang menggerakkan sel.
5. Protein struktural, jenis protein ini berperan untuk menyangga
atau membangun struktur biologi makhluk hidup22. Misalnya
kolagen adalah protein utama dalam urat dan tulang rawan
yang memiliki kekuatan dan liat. Persendian mengandung
protein elastin yang dapat meregang dalam dua arah. Jenis lain
adalah kuku, rambut dan bulu-buluan merupakan protein
keratin yang liat dan tidak larut dalam air. Kolagen yang
terdapat dalam tulang rawan, tendon, dan tulang23.
6. Protein pertahanan seperti antibodi yang diproduksi oleh tubuh
berfungsi untuk melawan penyakit atau mencegah cedera yang
disebut protein defensif. Kehadiran antigen atau partikel asing seperti
bakteri, virus, serbuk sari atau jenis darah yang tidak cocok, memicu
produksi antibodi. Ini menentang antigen dan melemahkan itu,
sehingga dapat diberantas atau dihancurkan oleh sel-sel darah putih.
Antibodi juga disebut immunoglobulin.
Contoh Protein pertahanan: – Fibrinogen dan trombin merupakan
antibodi yang memfasilitasi pembekuan darah, dan mencegah
kehilangan darah setelah cedera. Mereka juga membantu dalam
proses penyembuhan, sehingga individu pulih lebih cepat.

7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi


mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Contohnya:
ialah hormone, seperti insulin yang mengatur
metabolism gula darah. Kekurangan insulin akan
menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah
hormone pertumbuhan dan hormone sex.

20 | Dwi
Wahyudiati
20 | Dwi
Wahyudiati
20 | Dwi
Wahyudiati

Anda mungkin juga menyukai