Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang ”ASUHAN

KEPERAWATAN DENGAN KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM” dapat selesai tepat

pada waktunya sebagai salah satu pelengkap tugas profesi ners yaitu seminar kasus.

Kelompok menyadari makalah ini masih jauh dari harapan pembaca yang mana di

dalamnya masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. Oleh

karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga

dalam makalah berikutnya dapat diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya.

Kelompok menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Solok,Januari 2020

Kelompok,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI .............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

C. Tujuan .......................................................................................................................... 5

D. Manfaat ……………………………………………………………………………… 5

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................................... 6

A. Definisi ....................................................................................................................... 6

B. Klasifikasi .................................................................................................................. 6

C. Etiologi ......................................................................................................................7

D. Menifestasi Klinis ..................................................................................................... 8

E. Patofisiologi .............................................................................................................. 8

F. Pemeriksaan penunjang ............................................................................................ 9

G. Penatalaksaan ........................................................................................................... 9

H. Pathway/woc ............................................................................................................. 11

BAB III ASKEP TEORITIS ..............................................................................................12

BAB IV ASKEP KASUS ……………………………………………………………………15

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan


khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang
aman dan melahirkan bayi yang sehat. Dalam menjalani masa kehamilan seorang
ibu akan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis
maupun psikologis. Perubahan akibat kehamilan yang dialami oleh seluruh tubuh
wanita mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integumen,
endokrin, metabolisme, muskuloskeletal, payudara, kekebalan dan sistem
reproduksi khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna (Prawirohardjo,
2010). Dalam hal ini hormon estrogen dan progesteron mempunyai peranan
penting (Ai Yeyeh, 2009).
Perubahan yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesteron dan esterogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu
sejak terjadinya proses kehamilan (Bobak, 2004). Menurut Madjunkova et al
(2013) Wanita hamil (50-90%) mengalami mual dan muntah selama trimester
pertama, 28% mengalami mual saja, sedangkan 52% mual dan muntah. Gejala itu
muncul biasanya pada minggu ke-4 dan menghilang pada minggu ke-16 serta juga
mencapai puncak antara minggu ke-8 dan minggu ke-12. Sekitar 53% dari
terjadinya muntah itu antara pukul 06.00 dan 12.00. Diantaranya 20-30% dari
wanita hamil juga dapat mengalami gejala mual dan muntah pada usia kehamilan
di atas 20 minggu sampai dengan waktu akan melahirkan.
Hiperemesis gravidarum merupakan keluhan mual dan muntah yang hebat
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, dehidrasi, atau gangguan elektrolit, penurunan berat badan
(lebih dari 5% berat badan awal), dan kekurangan nutrisi, sehingga menganggu
aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Dampak
tersering yang merugikan janin akibat muntah yang parah adalah kelahiran
prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Hal tersebut mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh
kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20 minggu, namun
pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan tahap
berikutnya (Runiari, 2010). Pada umumnya mual dan muntah merupakan gejala
yang wajar ditemukan pada kehamilan trimester pertama. Biasanya mual dan
muntah terjadi pada pagi hari sehingga sering dikenal dengan morning sickness.
Sementara setengah dari wanita hamil mengalami morning sickness, antara 1,2 -
2% mengalami hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang lebih serius (Huliana,
2010).
Menurut WHO (World Health Organization) jumlah kejadian mual dan
muntah mencapai 12,5% dari jumlah kehamilan di dunia (WHO, 2013). Di
Indonesia terdapat 50-90% kasus mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil.
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Keadaan inilah yang disebut emesis gravidarum (Prawirahardjo, 2010).
Melihat banyaknya kasus hiperemesis gravidarum yang terjadi pada
kunjungan ibu hamil di ruang KB Rawatan kesehatan ibu dan anak dimana
proporsi terjadinya hiperemesis gravidarum juga semakin meningkat.
Adapun salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum sehingga dapat mengurangi gejala dan mencegah morbiditas pada ibu
dan janin. Hal ini sejalan dengan uraian latar belakang dan fenomena yang
ditemukan, maka kelompok tertarik melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Usia Kehamilan 9-10 Minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA
SOLOK”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kelompok tertarik untuk merumuskan masalah
terkait asuhan keperawatan pada klien dengan Heperemesis Gravidarum diruang
Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk Memahami dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA
SOLOK.
Tujuan Khusus
1. Menyusun konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan HEGdi ruang
Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK.
2. Melaksanakan pengkajian dan mengidentifikasi data dalam menunjang asuhan
HEG di ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK .
3. Menentukan diagnosa keperawatan pada asuhan keperawatan klien dengan HEG
di ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK
4. Menentukan perencanaan asuhan keperawatan pada klien dengan
HEG di ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK
5. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada asuhan keperawatan
klien dengan HEGdi ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK
6. Mampu melaksanakan evaluasi pada asuhan keperawatan klien dengan
HEGdi ruang Kebidanan RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK

D. Manfaat Penulis
1) Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam
memberikan dan menyusun asuhan keperawatan pada klien dengan HEG.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi institusi dalam memahami asuhan keperawatan klien
dengan HEG, sehingga dapat menambah pengetahuan dan acuan dalam
memahami asuhan keperawatan klien dengan HEG.
3) Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberikan laporan dalam bentuk dokumentasi asuhan keperawatan kepada tim
kesehatan Rumah Sakit dalam memberikan asuhan keperawatan dengan klien
HEG.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah


berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu
kesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009). Wanita hamil memuntahkan
segala apa yang dimakan dan diminum sehingga berat badannya sangat turun, turgor
kulit berkurang,dieresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut
hiperemesis gravidarum (Sastrowinata, 2004).
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, hiperemesis gravidarum adalah
mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hari
yang tidak terkendali selama masa hamil yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan.

B. Klasifikas
Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :
a. Tingkat I
1) Ibu merasa lemah
2) Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
3) Nafsu makan tidak ada
4) Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik menurun
6) Turgor kulit mengurang
7) Lidah mengering mata cekung
8) Merasa nyeri pada epigastrium
b. Tingkat II
1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis
2) Berat badan turun
3) Tensi turun, nadi kecil dan cepat
4) Suhu kadang-kadang naik
5) Mata sedikit ikterik dan cekung
6) Turgor kulit lebih mengurang
7) Lidah mengering dan tampak kotor
8) Hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi
9) Aseton tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing
c. Tingkat III
1) Keadaan umum lebih parah
2) Muntah berhenti
3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
7) Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton
8) Mata cekung dan timbulnya ikterus

C. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada
bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan
kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan
susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu:
a.Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan
ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b.Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan
metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c.Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan
kehilangan pekerjaan.
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat
mempengaruhi penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan
muntah sekitar 60-80% pada (primigravida), 40-60% pada (multigravida).
D. Manifestasi Klinis
Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :
Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa
terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan
hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah yang berlebihan juga
dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi. Selain
mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat
mengalami gejala tambahan berupa :
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
c. Sangat sensitif terhadap bau
d. Produksi air liur berlebihan
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6
minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu. Mual dan muntah
yang dirasakan ibu hamil cenderung akan membuat mereka menjadi lebih lemah dan
akan meningkatkan kecemasaan terhadap kejadian yang lebih parah. Masalah
psikologis juga berperan pada parahnya mual dan muntah serta perkembangan
hiperemesis gravidarum.
Masalah psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan cenderung mengalami
mual dan muntah dalam kehamilan. Selain itu ketidakseimbangan psikologis ibu
hamil seperti cemas, rasa bersalah, mengasihani diri sendiri, ingin mengatasi konflik
secara serius, ketergantungan atau hilang kendali akan memperberat keadaan mual
dan muntah yang dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah
tersebut menjadi lebih buruk dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum
(Tiran, 2008)

E. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum
dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan
hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat
dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah
lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat
perdarahan gastrointestinal (Khayati, 2013).

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada penyakit hiperemesis
gravidarum menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) :
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN
c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH

G. Penatalakasanaan
Hiperemesis Gravidarum Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus
hiperemesis gravidarum menurut (Khayati, 2013) yaitu dengan cara :
a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
yang fisiologik.
b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah gejal yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tetapi sering.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
f. Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
g. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting.
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang, maka diperlukan
seperti :
a. Obat-obatan
1. Sedativa : Phenobarbital
2. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks
3. Anti histamine : dramamin, avomin.
H. PATHWAYS
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. Pengkajian
a. Identitas Kien
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama, alamat,
pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan tanggal pengkajian diambil) dan
identitas penanggung jawab (nama, umur, pendidikan, agama, suku, hubungan dengan
klien, pekerjaan, alamat).
b. Keluhan Utama
Biasanya pasien dengan HEG merasakan keluhan Mual muntah terus-menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun, merasa nyeri pada epigastrium, suhu badan dan tekanan darah menurun.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Meliputi keluhan yang tengah dirasakan pasien seperti rasa mual muntah yang
berlebihan dan mengganggu aktivitas klien sehari-hari yang terjadi selama masa
kehamilan
d. Riwayat kesehatan dahulu
Adannya riwayat Hiperemesis Geaviadrum yang pernah diderita sebelumnya
dan pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan yang
menyebabkan mual muntah.
f. Riwayat kehamilan
Mengetahui berapa umur kehamilan ibu saat ini, dan hal-hal yang
berhubungan dengan kehamilan
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga, tanyakan apakah sebelumnya
anggota dari keluarganya ada yang memiliki riwayat Hipermesis Grapidarum seperti
yang dialami klien saat ini, dan juga riwayat giekologi dalam keluarga seperti kista,
tumor dan masalah reproduksi lainnya.
h. Pola Aktivitas Sehari-hari
Kaji aktivitas klien sehari-hari. Apakah ada gangguan atau tidak. Kaji
bagaimana klien menjalankan aktivitas sehari-hari. Apakah klien memerlukan
bantuan atau tidak dalam beraktivitas. Klien mengalami Tekanan darah sistol
menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit). Frekuensi pernapasan
meningkat. Suhu kadang naik, badan lemah.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik pada pemeriksaan umum pasien memiliki kesadaran yang baik
(compos mentis).
1. Kepala
Inspeksi : Bersih atau tidak. Ada lesi atau tidak.
Palpasi : Ada atau tidaknya nyeri tekan, Krepitasi, Massa
2. Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis karena mual dan muntah, sclera ikterus.
3. Mulut
Inspeksi : Apakah bibir pucat atau kering, kelengkapan gigi, ada atau tidaknya
caries gigi.
4. Sistem reproduksi
pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui TFU, keadaan vagina (kebersihan)
dan payudara (keadaan bentuk dan warna aerola)
5. Sistem kardiovaskuler, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tekanan
darah, nadi dan suhu tubuh pasien
6. Sistem perkemihan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui frekuensi BAK
dan BAB pasien dalam satu hari, warna dan bau
7. Sistem gastrointestinal, pemeriksan ini dilakukan untuk mengetahui pola makan
pasien dan masalah pencernaan yang muncul pada pasien seperti porsi makan
pasien, mual dan muntah
8. Sistem neurologis, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sistem nurologis
pasien
9. Sistem integumen, pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan
integument pasien seperti akral, elastisitas, warna dan turgor kulit
10. Sistem muskuloskeletal, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan
otot, kelemahan dan kekakuan otot pasien

3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b.d muntah yang berelebihan, peningkatan asam lambung
b. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d frekuensi mual dan
muntah berlebihan
c. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebihan
d. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

4. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA SLKI SIKI


1 Nyeri berhubungan Tujuan : a.Identifikasi lokasi,
dengan muntah yang Setelah dilakukan intervensi 3 karakteristik, durasi,
berelebihan x 24 jam maka nyeri menurun frekuensi, kualitas,
Dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
- Keluhan nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
- Meringis menurun c. Identifikasi respons nyeri
- Gelisah menurun non verbal
- Tekanan darah membaik d. Berikan teknik
- Nafsu makan membaik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (mis,
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
kopres hangat/dingin , terapi
bermain).
e. . Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis, suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
f. Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
g. Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Ketidakseimbangan Kriteria hasil: Nutritiont management:
nutrisi kurang dari - Adanya peningkatan a.kaji adanya alergi
kebutuhan tubuh b.d berta badan makanan
mual muntah - Berat badan ideal b.Kolaborasi dengan ahli
sesuia dengan tinggi gizi untuk menentukan
badan jumlah kalori dan nutrisi
- Mampu yang dibituhkan pasien
mengidentifikasikan Nutrition monitoring:
kebutuhan nutrisi c.BB pasien dalam batas
normal
d.Monitor adanya penuruna
berat badan
e.monitor jumlah tipe
aktifitas yang biasa
dilakukan

3. Kekurangan volume Tujuan a.Monitor status hidrasi


cairan b.d kehilangan Ekulilibrium antara volume (misal frekuensi nadi,
cairan yang berlebihan cairan membaik. kekuatan nadi, akral,
Kriteria hasil : kelembaban mukosa, turgor
- Asupan cairan meningkat kulit, tekanan darah)
-Asupanmakanan meningkat b. Monitor berat badan
- Dehidrasi menurun c. Monitor hasil
- Tekanan darah membaik pemeriksaan laboratorium
- Membran mukosa membaik (misal hematokrit, berat
-Berat badan membaik jenis urine, BUN, Na, K,
CI)
d. Catat intake-output

BAB IV
ASKEP KASUS DENGAN HEG

Lampiran 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI


KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN ANTENATAL

1. DATA UMUM
Nama Klien : Ny.S

Umur : 27 tahun

Alamat : Koto Anau

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Suku Bangsa : Minang

Nama Suami : Tn.E

Umur Suami : 30 tahun

Pekerjaan : Tani

Tanggal Masuk : 24-12-2020

Tanggal Pengkajian : 28-12-2020

2. KELUHAN UTAMA
Mual muntah sejak dari seminggu yang lalu dari pagi ±10 kali, perut terasa sakit dan nyeri
sampai ke ulu hati, pasien mengatakan sakit kepala bahkan sampai pingsan.

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu.

4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit.

5. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien tidak memiliki penyakit yang berkaitan dengan organ wanita.
Genogram:

Keterangan :

= = =

= = =

---------- =

6. RIWAYAT OBSESTRI
1. Menstruasi
a) Menarche : Klien menstruasi pertama kali SMP
b) Siklus menstruasi : Teratur
c) Karakteristik : Ada gumpalan dan darah segar

2. G3P2A0H2
a) HPHT : Klien mengatakan HPHT lupa dan tidak ingat
b) Usia kehamilan : ±10 minggu

3. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini


Trimester Keluhan

I Mual dan muntah


II

III

4. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

No Tahun Tipe Lama/ Tempat/ BBL Kond Masalah Komplikasi


Lahir Persalinan isi Nifas & Selama
Proses Penolong Saat Laktasi Kehamilan
Persalinan Persalinan Lahir

1. 2011 Partus ±1/2 jam Bidan 3000 Baik - -


normal gr

(LK)

Partus 3000
2. 2016 normal ±1/2 jam Bidan gr Baik - -

(PR)

7.KEBIASAAN YANG MERUGIKAN


Tidak ada

8.IMUNISASI
Klien mengatakan ada ikut imunisasi tetapi terkadang pergi, terkadang tidak. (Kurang
lengkap)

9.KEBUTUHAN DASAR
a. Nutrisi
i. Pola makan, frekuensi, jenis, jumlah
Klien mengatakan pola makan sekarang menurun 2x1 sehari terkadang habis dan
terkadang tidak habis, karena mual muntah yang sedang dialaminya.
ii. Perubahan pola makan selama hamil
Klien mengatakan selama hamil pola makan tidak teratur karena sering mual dan
muntah.

iii. Alergi makanan


Klien mengatakan tidak ada memiliki alergi terhadap makanan.

iv. Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi


Klien mengatakan tidak nafsu makan karena mual dan muntah.

b. Eliminasi
i. Buang air kecil
Klien mengatakan BAK lancar.

ii. Buang air besar


Klien mengatakan BAB lancar.

c. Aktifitas dan latihan


i. Aktifitas selama hamil
Klien mengatakan aktivitasnya terganggu. Klien sulit beraktivitas karena mual
muntah yang dialaminya.

ii. Keluhan dalam beraktivitas


Klien mengatakan selama hamil sulit beraktivitas karena mual muntah yang
dialaminya dan terkadang suka merasakan pusing.

d. Istirahat dan tidur


Klien mengatakan tidak ada keluhan atau gangguan.

e. Seksualitas
Tidak ada keluhan.

f. Persepsi dan kognitif


i. Status mental : baik
ii. Sensasi
1). Pendengaran : normal
2). Berbicara : normal
3). Penciuman : normal
4). Perabaan : normal
5). Kejang : normal
6). Nyeri : normal

g. Persepsi dan konsep diri


i. Motivasi terhadap kehamilan
Keluarga mendukung klien terhadap kehamilan ini.

ii. Efek kehamilan terhadap body image


Klien mengatakan terjadinya perubahan berat badan selama masa kehamilan.

iii. Orang yang paling dekat


Suami,orang ta (Ibu kandung), dan kakak laki-laki.

10.Keluarga Berencana
Klien mengatakan memakai KB.

11.Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 110/90 mmHg
2. Nadi : 80x/mnt
3. Temperatur : 36,5°c
4. Respirasi rate : 20x/mnt
b. Status gizi
1. Berat badan : 55 kg
2. Tinggi badan : 155 cm
c. Kepala, Leher :
Kepala
Inspeksi : Rambut berwarna hitam, tidak ada pembengkakan.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri.
Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Mata

Inspeksi : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Kesimpulan maslah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Hidung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Telinga

Inspeksi : Simetris dan tidak ada penumpukan serumen.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Mulut

Inspeksi : Bibir tampak pucat dan mukosa bibir kering.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Leher

Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Dada

Paru – paru

Inspeksi : Tidak ada retraksi dinding dada.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Sonor.

Auskultasi : Vesikuler
Jantung

Inspeksi : Dada simetris.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Normal

Kesimpulan masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

d. Abdomen :
 Uterus
 Tinggi fundus uterus : cm, Kontraksi : tidak
 Leopod I :

 Leopod II :

 Leopod III :

 Leopod IV :

 Pigmentasi
 Lineanigra : -
 Stariae : -
 Fungsi pencernaan : Normal
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

e. Perineum & Genital :


Vagina : varises : tidak

Kebersihan : Bersih

Keputihan : Tidak ada

Hemoroid : Tidak ada

 derajat : - lokasi : -
 berapa lama : - nyeri : -
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

f. Ekstremitas
 Ekstremitas atas : Normal
Edema : Tidak

Varises : Tidak

 Ekstremitas bawah : Normal


Edema : Tidak

Varises : Tidak

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya

Tanggal dan Jenis Hasil Pemeriksaan dan Interpretasi


Pemeriksaan Nilai Normal
24-12-2020

Hematologi lengkap

-hemoglobin 12,7
-eritrosit 4,32
-hematokrit 34,3%
-leukosit 9,1
-trombosit 334
24-12-2020

-rapid test Non reaktif


-urinalisa keton +3

Terapi Medis yang Diberikan

Jenis Terapi
Tanggal Rute Terapi Dosis Indikasi Terapi

Ranitidine IV 50 mg Untuk menangani


produksi asam lambung
2x50 mg berlebihan.

Andonsentron IV 4 mg Untuk mengatasi mual


3x1 dan muntah
Data fokus

Data subjektif: Data objektif


1.Klien mengatakan mual dan muntah sejak 1.klien tampak menaham rasa mual
1 minggu yang lalu SMRS
2.klien mengatakan nyeri perut sampai ke 2.klien tampak lemah dan lemas
ulu hati.
3.bibir tampak pucat dan mukosa bibir
3.klien mengatakan pusing dan sakit kepala
kering.
bahkan sampau pingsan.
4.klien mengatakan nafsu makan sedikit 4. TD : 110/90 mmHg
berkurang, dan setiap makan pasti keluar
Nadi : 80x/mnt
lagi.
Suhu : 36,5°C
5.klien mengatakan pusing.
6.klien mengatakan aktivitasnya terganggu Rr : 20x/mnt
selama hamil karena mual muntah yang
dialaminya dan terkadang merasa pusing
saat ingin beraktivitas.

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. Ds Kehamilan usia 10 minggu Nausea
-klien mengatakan mual dan (Trimester I)
muntah sejak 1 minggu
SMRS
-klien mengatakan nafsu Mual muntah sejak 1
makan sedikit berkurang. minggu yang lalu

Do
-klien tampak menahan rasa
mual.
-klien tampak lemah dan
lemas.
-mukosa bibir tampak
kering,bibir tampak pucat
2. Ds Mual dan muntah Gangguan nutrisi
-klien mengatakan mual dan kurang dari
muntah. kebutuhan tubuh.
-klien mengatakan nafsu
makan menurun.
-klien mengatakan makan
sedikit, tapi muntah lagi.
-klien mengatakan pusing.
Do
-klien tampak menahan rasa
mual dan muntah.

3. Ds Kelemahan fisik Intoleransi Aktivitas


-klien mengatakan pusing.
-klien mengatakan aktivitas
terganggu
-klien mengatakan saat ingin
beraktivitas kadang suka
pusing.
Do
-klien tampak lemas
- TD 110/90 mmHg
- Nadi 80x/mnt

Diagnosa Keperawatan

1. Nausea berhubungan dengan kehamilan.


2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Perencanaan

No Diagnosa SLKI SIKI


1. Nausea berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen mual
dengan kehamilan. keperawatan selama 2x24 -identifikasi faktor
jam diharapkan tingkat penyebab mual
nausea menurun dengan -monitor mual
kriteria hasil : -monitor asupan dan
-keluhan mual muntah kalori
berkurang. -kendalikan faktor
-nafsu makan meningkat. lingkungan yang
-perasaan ingin muntah menyebabkan mual dan
menurun. muntah.
-pucat membaik -anjurkan istirahat dan
tidur yang cukup.
2. Gangguan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 2x24 -monitor intake dan
berhubungan dengan mual jam diharapkan kebutuhan output
muntah. nutrisi terpenuhi dengan -timbang BB
kriteria hasil : -anjurkan pasien makan
-klien tidak lagi mengalami dalam porsi kecil tapi
nausea sering.
-BB meningkat selama
kehamilan.
-nafsu makan meningkat

3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan -kaji tingkat


berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 kemampuan klien
kelemahan fisik. jam diharapkan intoleransi dalam melakukan
aktivitas dapat teratasi akivitas.
dengan kriteria hasil: -berikan dukungan
-klien mampu melakukan kepada klien dalam
aktivitas secara mandiri melakukan aktivitas.
-klien tampak sehat dan
segar
-klien dapat beraktivitas
seperti biasanya.

Implementasi

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


1. Nausea berhubungan -mengidentifikasi faktor S : pasien mengerti dan
dengan kehamilan penyebab mual paham tentang mual dan
-memonitor asupan nutrisi muntah yang sedang
dan kalori dialami.
-mengidentifikasi O : pasien tidak pucat
lingkungan yang lagi
menyebabkan mual dan A : masalah teratasi
muntah sebagian
-menganjurkan pasien P : intervensi
istirahat dan tidur yang dilanjutkan
cukup
2. Gangguan nutrisi kurang -memonitor TTV S : klien mengatakan
dari kebutuhan tubuh -mengidentifikasi faktor sudah mau makan sedikit
berhubungan dengan mual penyebab dari mual dan demi sedikit, mual dan
muntah muntah muntah menurun
-menganjurkan klien makan O : klien menghabiskan
sedikit tapi sering ½ porsi makanan
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. Intoleransi aktivitas -mengkaji tingkat S : klien mengatakan
berhubungan dengan kemampuan klien dalam masih sedikit lemas
kelemahan fisik melakukan aktivitas O : klien tampak lemah
-memberikan dukungan A : masalah belum
kepada klien dalam teratasi
melakukan aktivitas P : intervensi dilanjutkan
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu
kesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009). Wanita hamil memuntahkan
segala apa yang dimakan dan diminum sehingga berat badannya sangat turun, turgor
kulit berkurang,dieresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut
hiperemesis gravidarum.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dalam penerapan proses asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemis Gravidarum. Hasil studi kasus ini
dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan studi kasus berikutnya,
dan dapat menambah keterampilan dan kemampuan penulis dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada ibu hamil dengan HipermesisGravidarum.
2. Bagi rumah sakit
Untuk menambah pengetahuan tentang Hiperemis Gravidarum dan sebagai bahan
masukan dalam memberikan asuhan keperawatan terutama ruangan KB Rawatan
RSUD M.NATSIR Kota Solok.
3. Bagi pasien
Untuk mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk tidak terjadi komplikasi dari
Hiperemis Gravidarum dan bisa menjaga kehamilan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, I. (2009). Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC.


Alvenia, L. (2016). Upaya Peningkatan Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Hiperemesis
Gravidarum Di Rsu Assalam.
Kusmiyati, Y. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Platinum.
Lombogia, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Indomedia Pustaka.
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Runiari, N. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum.
Jakarta: Selemba Medika.
SDKI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: PPNI
SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan
Keperawatan, (Edisi 1), Jakarta. PPNI.

Anda mungkin juga menyukai