Anda di halaman 1dari 12

PENGETAHUAN KEBIDANAN

EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

DISUSUN OLEH :

Putri Anjumi Zairoh (1052201007)


Nurhaliza (1052201009)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya. Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan baginda Nabi
Muhammad SAW. Dengan mengucap rasa syukur kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Pengetahuan Kebidanan”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evidence Based dalam Praktik
Kebidanan dan sekiranya makalah ini dapat memenuhi tugas kelompok yang telah diberi.
Makalah ini disusun atas dukungan beberapa pihak. Maka dari itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb selaku dosen mata kuliah Evidence Based dalam
Praktik Kebidanan.
2. Orang tua yang telah mendoakan dan mendukung kami untuk menjalankan dan
menyelesaikan penulisan makalah ini.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
kesempurnaan. Dengan ini kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dengan baik.

Jakarta, 01 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Kehamilan..............................................................................................3
2.2 Filosofi Asuhan Kehamilan...........................................................................................3
2.3 Continuity Of Care (Asuhan Kehamilan Mengutamakan Kesinambungan
Pelayanan).............................................................................................................................4
2.4 Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan................................................................................4
2.5 Sejarah Asuhan Kehamilan...........................................................................................5
2.6 Penerapan Evidence Based Practice dalam Kebidanan.............................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8
3.1 Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kebidanan atau obstetri ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari
tentang soal terkait kelahiran bayi. Objek ilmu tersebut ialah masa kehamilan, masa
persalinan, masa nifas dan bayi yang baru dilahirkan (saifudiin, 2010).
Ilmu kebidanan ialah ilmu yang mempelajari masa kehamilan, masa persalinan, dan
masa nifas. Tujuan ilmu kebidanan itu ialah untuk membimbing masa kehamilan, masa
persalinan, masa nifas dan masa pemberian ASI (manuaba,2012).
Definisi menurut WHO. Bidan ialah seseorang perempuan yang telah diakui secara
sah dalam program pendidikan kebidanan dan yang telah diakui secara yuridis, yaitu saat
dimana seorang bidan ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan kebidanan,
mendapatkan kualifikasi, serta terdaftar disahkan dan telah mendapatkan ijin untuk
melaksanakan praktik kebidanan.
Definisi Bidan menurut IBI. Bidan ialah seorang perempuan yang telah lulus dari
pendidikan Bidan dan telah diakui oleh pemerintah dan organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia setempat, serta memiliki kompetensi, kualifikasi untuk
diregister, sertifikasi atau secara sah telah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan.
Definisi Evidence Based ialah proses sistematis untuk mencari, menilai dan juga
menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai dasar untuk pengambilan sebuah keputusan
klinis. Dapat disimpulkan bahwa Evidence Based sebagai asuhan kebidanan yang
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

Pengertian evidence based practice Evidence based practice (EBP) ialah suatu proses
yang dapat membantu tenaga kesehatan atau tim medis lainnya agar dapat uptodate dan
mengetahui cara agar mampu mendapat informasi terbaru yang bisa dijadikan bahan untuk

1
membuat suatu keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan
perawatan yang terbaik terhadap pasien (Macnee, 2011).
Sedangkan menurut (Bostwick, 2013) evidence based practice ialah suatu starategi
untuk mendapat ilmu pengetahuan dan skill untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang
positif sehingga bisa menerapakan EBP didalam praktik tersebut.
Evidance based practice merupakan ialah suatu cara untuk memperoleh knowledge
atau pengetahuan terbaru berdasarkan evidence atau bukti relevan untuk membuat suatu
keputusan klinis yang efektif dan untuk meningkatkan skill dalam praktik klinis dan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

Rumusan Masalah
- Bagaimana memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengetahuan kebidanan
evidence based dalam praktik kebidanan?

Tujuan
- Mencegah atau mengurangi kerugian karena sebelumnya tidak mengetahui apa yang
dimaksud dengan Etika dan Hukum terkait Kebidanan.

Manfaat
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa tentang pengetahuan
kebidanan evidence based dalam praktik kebidanan.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

Menurut federasi obstetri internasional, kehamilan berarti fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum. Jika dihitung pada saat fertilisasi sampai kelahiran, kehamilan normal
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, trimester pertama berlangsung dalam 12
minggu, lalu trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke tiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifuddin, 2009:213).
Kehamilan ialah masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya proses kehamilan normal iaalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua yaitu dimulai bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan (Sarwono, 2007:89).
Tujuan utama asuhan kehamilan ialah untuk memfasilitasi, dan menerima hasil yang
sehat dan positif bagi ibu ataupun bayinya, dengan cara membina hubungan saling percaya,
mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan
memberikan pendidikan.Asuhan ANC yang penting untuk menjamin proses alamiah berjalan
dengan normal selama kehamilan.

2.2 Filosofi Asuhan Kehamilan

Filosofi ialah pernyataan mengenai keyakinan atau nilai, value yg dimiliki, dan dapat
berpangaruh pada sikap perilaku seseorang atau kelompok (Pearson & Vaughan, 1986).
Filosofi asuhan kehamilan ialah keyakinan yang dianut bidan dan dijadikan sebagai panduan
yang dipercaya dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan.
Kehamilan ialah merupakan proses yang terjadi secara alamiah. Perubahan yang terjadi
pada wanita selama kehamilan normal ialah bersifat fisiologis dan bukan patologis. Bidan juga

3
harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan, menghindari tindakan yang bersifat medis
yang tidak terbukti manfaatnya.

Lingkup asuhan kehamilan meliputi : Diagnosis dari kehamilan. Penilaian atau evaluasi
kesejahteraan, kesehatan wanita. Penilaian atau evaluasi kesejahteraan termasuk kesehatan
janin. Terdapat keringanan terhadap tindakan untuk kegelisahan kehamilan. Mengantisipasi
bimbingan dan instruksi Skrining komplikasi maternal dan janin.

2.3 Continuity Of Care (Asuhan Kehamilan Mengutamakan Kesinambungan


Pelayanan)
Continuity Of Care sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dari tenaga profesional sehingga perkembangan kondisi klient dapat terpantau dengan baik
klient menjadi lebih percaya dan terbuka kepada tenaga kesehatan atau profesional (Enkin,
2000).
Pelayanan kesehatan berpusat pada wanita (women centered) maupun keluarga (family
centered). Wanita (ibu) ini menjadi peran utama pada asuhan kebidanan artinya bahwa
asuhan yang diberikan harus sesuai pada kebutuhan ibu, dan bukan kebutuhan atau
kepentingan bidan. Asuhan diberikan kepada keluarga juga karena keluarga ialah bagian
integral atau tidak bisa terpisahkan dari ibu hamil.
Didalam pengambilan keputusan haruslah kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya,
dan bidan, dengan syarat ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
Ibu juga mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ibu akan
memperoleh pelayanan kesehatannya.
2.4 Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

Prinsip asuhan kehamilan oleh bidan selama melakukan asuhan ialah kehamilan dan
kelahiran proses yg normal, alamiah, dan sehat. Pemberdayaan Ibu ialah peran utama didalam
asuhan kehamilan. Bidan harus memberdayakan ibu dengan cara meningkatkan pengetahuan
ataupun pengalaman melalui pelayanan kesehatan. Seperti berikut :
a. Otonomi
Yang mengambil keputusan ialah ibu atau keluarga. Dan untuk mengambil
suatu keputusan harus mendapatkan informasi. Lalu bidan juga harus memberikan
informasi yang akurat atau valid mengenai resiko atau manfaat dari semua prosedur,
obat-obatan, tes atau pemeriksaan sebelum memutuskan untuk menyetujuinya atau

4
tidak. Sebagai seorang bidan kita juga harus membantu ibu dalam memilih atau
membuat suatu keputusan yang terbaik untuk ibu atau bayinya.

b. Tidak membahayakan
Intervensi yang harus dilaksanakan berdasarkan indikasi yang spesifik, bukan
karena tes-tes rutin, obat atau prosedur pada kehamilan yang dapat membahayakan
bagi ibu atau janin. Bidan yang terampil harus mengetahui kapan ia harus bertindak
atau melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukan harus aman dan berdasarkan
bukti ilmiah.
c. Tanggung Jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan oleh bidan harus didasari ilmu, analisis, atau
pertimbangan yang matang. Pelayanan kesehatan yang diberikan juga harus
berdasarkan kebutuhan ibu atau janin, bukan atas kebutuhan bidan.

2.5 Sejarah Asuhan Kehamilan


Gangguan pada kesehatan didalam masa kehamilan, kesulitan dalam persalinan
mengakibatkan resiko atau ancaman bagi jiwa ibu maupun bayi. Peran dukun setempat yang
ada didesa sangat berpengaruh dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Lalu jumlah
persalinan yang ditolong dukun lebih banyak dibandingkan dengan pertolongan persalinan
oleh bidan dan dokter.
Kehamilan dan persalinan ialah peristiwa fisiologis atau alami. Kematian sang ibu dan
bayi dalam persalinan ialah akibat infeksi atau kelainan patologis. Banyak kasus-kasus
beresiko tinggi dan tidak dapat ditangani. Yang paling utama ialah daerah yang jauh dari
fasilitas kesehatan, dan kewenangan bidan untuk melaksanakan tindakan terhadap kasus-
kasus patologis itu terbatas, misalnya bidan melakukan tindakan manual plasenta, forsep
kepala, letak rendah, pemberian infus, dan pengobatan sederhana.
Dan dengan melakukan ANC, kehamilan dan persalinan ibu didalam kondisi selamat
selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan tanpa trauma fisik atau mental yang akan
merugikan. Lalu bayi yang dilahirkan sehat fisik ataupun mental, dan ibu siap merawat dan
juga memberi ASI pada bayinya.

5
2.6 Penerapan Evidence Based Practice dalam Kebidanan

Penerapan evidence based practice didalam asuhan kebidanan, ialah berupa penerapan


pada penggunaan obat atau vaksin, penggunaan alat-alat diagnostik, prosedur tindakan,
sistem (sistem penatalaksanaan, sistem operasi pendukung layanan, program berkelanjutan,
dll).

Asuhan kehamilan, penerapan didalam evidence based practice dapat berupa:


1. Obat dan vaksin: anti anemia, vaksin TT, analgetik dan antibiotic, emolien topical.
2. Alat: Test Pack, Dopler, CTG, USG.
3. Prosedure : screening dan deteksi dini pada ANC (KSPR, Kartu Soedarto), massage
perineum.
4. Sistem : metode one-way text-messaging program, Mobile Obstetrik Monitoring,
kelas ANC, SIMPUS KIA

Asuhan persalinan, penerapan didalam evidence based practice dapat berupa:


1. Obat : uterotonika, terapi inhalasi, analgetik menggunakan LEA (Lumbal Epidural
Anastesi).
2. Alat : management nyeri dengan sit bath, cold pack, hot pack; Electronic Fetal
Monitoring.
3. Prosedure : gentle birth, acupressure, hypnotherapy, estimasi jumlah perdarahan pasca
persalinan.
4. Sistem : pencegahan dan penatalaksanaan infeksi persalinan.
Asuhan nifas, penerapan didalam evidence based practice dapat berupa:
1. Obat : tablet Fe, vitamin A, analgetik dan antibiotic.
2. Alat : scort menyusui, breast pump, cold pack untuk perineum.
3. Prosedure : totok payudara, metode penyimpanan ASI perah.
4. Sistem : kunjungan nifas.

6
Asuhan bayi baru lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah, penerapan didalam evidence
based practice dapat berupa:
1. Obat dan vaksin : imunisasi dasar dan lajutan, vitamin K.
2. Alat : inkubator, foto terapi, resuscitator untuk bayi.
3. Prosedure : metode kanguru, sirkumsisi, neonatal screening, muscle pumping, baby
massage.
4. Sistem : kelas ibu balita, kunjungan neonatal.
Asuhan kesehatan reproduksi, Keluarga Berencana, dan perimenopause, penerapan
didalam evidence based practice dapat berupa:
1. Obat dan vaksin : Hormone Replacement Therapy for anti aging, vaksin HPV, vaksin
hepatitis dewasa.
2. Alat : mammography, USG trans vaginal.
3. Prosedure : screening keganasan pada cerviks (IVA test, Pap’s Mear), skrining
pranikah dan pra hamil.
4. Sistem : klinik Kespro dan infeksi menular seksual (PKBI), pendidikan kesehatan
teman sebaya (kader remaja), Posyandu remaja, Posyandu Lansia.

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehamilan berarti fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum. Jika dihitung
pada saat fertilisasi sampai kelahiran, kehamilan normal berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, lalu trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke tiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Saifuddin, 2009:213).
Penerapan evidence based practice didalam asuhan kebidanan, ialah berupa penerapan
pada penggunaan obat atau vaksin, penggunaan alat-alat diagnostik, prosedur tindakan,
sistem (sistem penatalaksanaan, sistem operasi pendukung layanan, program berkelanjutan,
dll).

3.1 Saran
Dengan demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk
menambah ilmu pengetahuan khususnya pada materi evidence based practice dan juga
bermanfaat bagi semua orang. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila terdapat kesalahan, mohon untuk dimaafkan dan dimakluminya, karena kami
hanya hamba Allah SWT yang tak luput dari kesalahan dan hanya Allah SWT pemilik
kebenenaran.

DAFTAR PUSTAKA

8
[ CITATION pat16 \l 1057 ]

[ CITATION yul20 \l 1057 ]

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia 2005. Ringkasan sejarah perkembangan pendidikan
bidan dan praktik kebidanan di beberapa mancanegara dan di Indonesia. Jakarta
.

Anda mungkin juga menyukai