Anda di halaman 1dari 25

EVIDENCE BASED MIDWIFERY

“Asuhan Antenatal berdasarkan Evidence based”

Dosen Pengampu :
Ika Murtiyarini, S.ST, M.Keb

Disusun Oleh:
1. Sri Lestari (PO71241230213)
2. Lastiur (PO71241230206)
3. Soraya Mardini (PO71241230287)
4. Eryca Purwaningtyas (PO71241230210)
5. Yuanita Nugraheni (PO71241230260)
6. Sopiana (PO71241230269)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAMBI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM
STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Evidence
Based Midwifery “ Asuhan Antenatal Berdasarkan Evidence Based”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas di program studi Sarjana Terapan
Kebidanan jurusan Kebidanan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi. Tujuan
penulis membuat makalah untuk memperdalam pemahaman tentang Evidence Based
Midwifery khususnya Asuhan Antenatal.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Ika
Murtiyarini, S.ST, M.Keb selaku dosen pengampu yang telah banyak membantu
penulis dalam membimbing maupun memberikan dukungan, arahan, materi dan
bantuan selama menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Jambi, Agustus 2023


Penulis

Kelompok

i
HALAMAN JUDUL.........................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 3

BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................
2.1 Pengertian Evidence Based........................................................................... 4
2.1.1 Manfaat Evidence Based.................................................................. 4
2.1.2 Evidence Based dalam praktek kehamilan....................................... 5-6
2.1.3 Ultrasonografi dalam kehamilan........................................................... 7
2.2. Konsep Dasar Pemberian Obat Dan Multivitamin Dalam Kehamilan........ 8-12
2.3 Konsep Dasar Pemeriksaan Obstetric Dan Ginekologi...................................13-16
2.4 Konsep Dasar Pemeriksaan Penunjang Pada Kehamilan (USG).................17-18

BAB 3. PENUTUP............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19
3.2 Saran.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUA
N
1.1 Latar Belakang

Evidence based artinya berdasarkan bukti, tidak lagi berdasarkan


pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti
inipun tidak sekedar bukti. Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
dipertanggungjawabkan.
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang
dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh bidan
dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil hingga
persiapan persalinannya. Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan
menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Anda perlu
memahami bahwa dengan adanya evidence based practice maka praktik asuhan
antenatal menjadi lebih terfokus pada pilihan praktik yang terbukti
menguntungkan klien (refocusing antenatal).
Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan
perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan
suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia, di lingkungan
ASEAN merupakan negara dengan kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang
berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan
perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Berdasarkan kajian yang disampaikan oleh Endang L Achadi dosen
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada Rakernas 2019 di
ICE, BSD, Tanggeran, Banten tentang Kematian Maternal dan Neonatal di
Indonesia. Setiap hari, 830 ibu di dunia (di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI
305) meninggal akibat penyakit / komplikasi terkait kehamilan dan persalinan.
Sebanyak 7000 bayi baru lahir di dunia meninggal setiap harinya (di Indonesia :
185/hari, dengan AKN 15/1000 kelahiran hidup. Dari data ini, terjadi peningkatan
AKI secara nasional. Menurut data SDKI AKI naik dari 2007 sebesar 228
1
menjadi 305/100.000 kelahiran hidup menurut SUPAS 2015.
Terjadinya peningkatan angka kematian ibu ini membuat para tenaga
kesehatan khusunya bidan yang berperan penting dalam penanganan masalah ini,
harus melakukan tindakan atau asuhan kebidanan yang sesuai dengan langkah-
langkah yang ada, yang telah diteliti dan terbukti mampu memberikan asuhan
terbaik bagi ibu dan bayi. Untuk itu, pembelajaran evidence base midwifery
sangat diperlukan dengan harapan dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi
di Indonesia ke depannya karena EBM yang dilakukan sesuai hasil penelitian
yang terbukti mampu memberikan asuhan yang baik bagi ibu dan bayi.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat


diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Pengertian Evidence Based?

2. Apakah Manfaat Evidence Based?

3. Apakah Evidence Based dalam praktik kehamilan?

4. Apakah Ultrasonografi dalam kehamilan?

5. Apakah Konsep Dasar Pemberian Obat Dan Multivitamin Dalam Kehamilan?

6. Apakah Konsep Dasar Pemeriksaan Obstetric Dan Ginekologi?

7. Apakah Konsep Dasar Pemeriksaan Penunjang Pada Kehamilan (USG)?

3.1 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam penulisan makalah ini yaitu untuk


mengetahui Asuhan antenatal berdasarkan Avidence Based.
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Pengertian Evidence Based

b. Untuk mengetahui Manfaat Evidence Based

c. Untuk mengetahui Evidence Based dalam praktik kehamilan


2
d. Untuk mengetahui Ultrasonografi dalam kehamilan

e. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pemberian Obat Dan Multivitamin


Dalam Kehamilan

f. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pemeriksaan Obstetric Dan Ginekologi

g. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pemeriksaan Penunjang Pada


Kehamilan (USG)

4.1 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Sebagai sarana belajar bagi penulis untuk mengaplikasikan teori dalam


perkuliahan untuk memenuhi tugas Avidence based serta menambah
wawasan pengetahuan dan pengalaman serta bahan dalam mempelajari
kesenjangan yang dapat dipraktekkan dan teori yang ada.
2. Bagi Poltekkes Kemenkes Jambi
Dapat dijadikan bahan referensi dalam perpustakaan dan agar mahasiswa
dapat memperbanyak pengalaman dalam menangani berbagai kasus dalam
kebidanan khususnya tentang Asuhan Antenatal berdasarkan Avidence Base.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Evidence Base Midwifery


Evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) dapat diartikan,
evidance (bukti atau fakta), base (praktik bedasarkan bukti). Jadi evidence base
adalah praktik berdasarkan bukti. Konsep evidence base secara mendasar dikenal
sebagai fakta (aktual atau tegas) yang dikhususkan untuk mendukung sebuah
kesimpulan. Evidence base di kesehatan lebih dikenal dengan evidence base
practice, yaitu di ilmu kedokteran dikenal sebagai “sesuatu yang teliti, eksplisit, dan
bijaksana yang digunakan sebagai bukti untuk membuat suatu keputusan tentang
perawatan individu seorang pasien” (Sacked et al. 1996).
Lomal et al. (2005) undertook a sistematic review to examine in detail how
the concept of evidence is treated in health care by those who produce evidence,
those who produce guidelines and those who make decisions. Evidance based
practice merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas asuhan
kebidanan. WHO juga telah menekankan bahwa praktik yang tidak efektif atau
berbahaya harus diganti dengan praktik yang sesuai dengan evidance based practice
(Iravani et al., 2016).

2.1.1 Manfaat Evidence Based

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence based antara lain :
1. Keamanan bagi tenaga kesehatan
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan Kewajiban sebagai profesional dalam memberikan
asuhan yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teori.

4
2.1.2 Evidence Based Dalam Praktik Kehamilan

Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yang
bertanggung jawab adalah dengan mengacu pada hasil penelitiann yang paling upto date.
Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti dijadikan sebagi
acuan dalam memberikan pelayanan.
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian
dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Praktik
berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari
penelitia terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara
individu.
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan
asuhan kehamilan sebagai berikut:
A. Kunjungan ANC minimal 4 kali Kunjungan
No Trimester Waktu Alasan perlu kunjungan
1. Trimester Sebelum 1.mendeteksi masalah yang dapat ditanagni
I empat sebelum membahayakan jiwa.
(4) 2.mencegah masalah, misal : tetanus neonatal,
minggu. anemia, dan kebiasaan tradisional yang
berbahaya.
3.membangun hubungan saling percaya .
4. memulai persiapan kelahiran dan kesiapan
mengahdapi komplikasi
5.mendorong perilaku sehat ( nutrisi,
kebersihan, olahraga, istirahat, seks, dll)
2. Trimester 14-28 Sama sengan trimester I , ditambah :
2 minggu kewaspadaan khusus terhadap hipertesi
kehamilan ( deteksi gejala pre-eklampsi, pantau
tekanan darah, evaluasi edema, proteinuria ).
3. Trimester I.28-36 -sama dengan trimester sebelumnya ditambah
3 minggu deteksi kehamilan ganda.
-sama dengan trimester sebelumnya, ditambah
II.>36 kelainan letak atau kondisi yang memerlukan
minggu persalinan di rumah sakit

5
B. Pemberian suplemen mikronutrien
Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg )
dan asam folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual hilang.
Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus dinasehati agar tidak
meminumnya bersama dengan teh/ kopi agar tidak mengganggu penyerapannya.

C. Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya untuk
pencegahan ter hadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus
yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan.

TT Interval Lama Perlindungan % Perlindungan


TT 1 Kunjungan ANC - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 3 tahun 80%
1
TT 3 6 Bulan betelan TT 2 5 tahun 95%
TT 4 1 Tahun setelah TT 10 tahun 99%
3
TT 5 1 Tahun setelah TT 25 tahun / seumur 99%
4 hidup

D. 10 T dalam pemeriksaan kehamilan


Pada pemeriksaan kehamilan bidan wajib memeriksa dan memberikan
10 T (Depker RI, 2009 ) yaitu:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Tablet Fe
3. Tekanan darah
4. Tetanus Toksoid ( suntik TT )
5. Tentukan status gizi ( mengukur LILA )
6. Tinggi Fundus Uteri
7. Tentukan presentasi Janin dan DJJ
8. Temu wicara

6
9. Tes PMS
10. Tes Laboratorium

2.2.3 Ultrasonografi dalam Kehamilan


Ultrasonografi adalah salah satu metode yang paling berharga untuk
mengevaluasi kehamilan. Walaupun dokter, rumah sakit dan perusahaan asuransi
ada yang tidak sependapat mengenai kapan ultrasonografi harus dilakukan atau
apakah setiap wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan ultrasonografi dalam
kehamilan, pemeriksaan ini tetapmasih merupakan alat yang berharga.
Ultrasonografi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki hasil kehamilan.
Pemeriksaan tersebut terbukti non-invasif dan aman. tidak ada risiko yang diketahui.
Manfaat USG kaitannya dengan kehamilan diantaranya:
a. Membantu mengidentifikasi awal dari kehamilan
b. Menunjukkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
c. Mengenali adanya dua janin atau lebih.
d. Mengukur kepala, perut, atau femur janin untuk menentukan usia
kehamilan.
e. Mengenali janin dengan sindrom down.
f. Mengenali kelainan janin, seperti hidrosefalus dan mikrosefali, dan
kelainan organ internal, seperti ginjal atau kandung kemih.
g. Mengukur jumlah cairan ketuban, yang merupakan tanda dari
kesejahteraan janin.
h. Mengidentifikasi lokasi, ukuran dan kematangan plasenta.
i. Mengidentifikasi abnormalitas plasenta, seperti kehamilan anggur,dll.
j. Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k. Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim setelah
persalinan.
l. Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan kehamilan
normal.
m. Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat yang tepat
guna untuk menempatkan jarum untuk mengangkat cairan ketuban dari
sekitar bayi.
n. Mendeteksi gerakan janin.

7
2.2 Konsep Dasar Pemberian Obat Dan Multivitamin Dalam Kehamilan

TELAAH JURNAL
Pendahuluan
 Abstrak

Kehamilan adalah kondisi istimewa dimana perhatian mengenai kesehatan lebih


dibutuhkan. Nutrisi dan kesehatan ibu dapat mempengaruhi bayi secara langsung
dan dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Meskipun obat dapat
menyebabkan efek yang tidak diinginkan, obat untuk beberapa kasus seperti
hipertensi, asma, epilepsi, infeksi, dll tetap diperlukan. Obat seperti vitamin dan
mineral juga dibutuhkan karena ibu hamil membutuhkannya lebih banyak daripada
orang normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat
pada ibu hamil di Bali khususnya Denpasar Utara. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif, cross-sectional dengan bentuk survey. Kuesioner diberikan
kepada 96 responden pada bidan praktik swasta di daerah cakupan Puskesmas
Denpasar Utara II pada bulan Agustus – Oktober 2014. Terdapat 93,7% ibu hamil
yang menggunakan obat dengan jumlah resep 216 obat dengan rerata 2,24 resep per
ibu hamil. Mayoritas obat adalah suplemen besi yaitu 26.1%. Obat diresepkan
paling banyak pada trimester satu sebesar 47,7%. Sebanyak 97,7% obat
merupakan kategori A dan 2,3% kategori B. Pengetahuan responden sebagian
besar cukup (59, 4%) dan hanya terdapat 12,5% yang mempunyai pengetahuan
baik. Peneliti menyarankan pemberian edukasi lanjutan oleh dokter, bidan maupun
perawat pada ibu hamil serta keluarga agar lebih berhati-hati dalam pemilihan obat.

Deskripsi Jurnal
 Deskripsi Umum
Judul : Gambaran Pola Pengobatan Dan Tingkat Pengetahuan
Mengenai Penggunaan Obat Selama Kehamilan Di Puskesmas
Denpasar Utara Ii Bali
Penulis : Rizki Mega Aprilia, I Gusti Ayu Artini
Publis : Dipublikasikan Oleh E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO
7,JULI 2017 ISSN:2303-1395

8
Penelaah : Sri Lestari (PO71241230213)
Lastiur (PO71241230206)
Soraya Mardini (PO71241230287)
Eryca Purwaningtyas (PO71241230210)
Yuanita Nugraheni (PO71241230260)
Sopiana (PO71241230269)
Tanggal : 28 Agustus 2023
 Deskripsi Konten
o Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gambaran Pola Pengobatan Dan Tingkat
Pengetahuan Mengenai Penggunaan Obat Selama Kehamilan Di
Puskesmas Denpasar Utara II Bali
 Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa obat yang umum diberikan merupakan
suplemen besi, multivitamin, dan asam folat. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kurehsee dkk di India Barat. Perbedaan terlihat pada
urutan peringkat pemberian obat tersebut. Penelitian Kurehsee menyatakan bahwa
pola konsumsi obat pada ibu hamil yang menduduki peringkat tiga besar adalah
suplemen besi, asam folat, dan suplemen kalsium. Obat yang paling banyak
diresepkan merupakan tablet suplemen besi sebanyak 60 resep yang terdistribusi
pada umur kehamilan trimester pertama (18 resep), trimester kedua (33 resep), dan
trimester ketiga (9 resep). Kemudian disusul oleh pemberian multivitamin (45 resep)
dan asam folat (3 resep). Dari obat-obat yang diresepkan, sebanyak 97,7%
merupakan obat dengan kategori A dan sisanya merupakan obat dengan kategori B.

TELAAH JURNAL
Pendahuluan
 Abstrak

Vitamin A is a crucial micronutrient for pregnant women and their fetuses. In


addition to being essential for morphological and functional development and for
ocular integrity, vitamin A exerts systemic effects on several fetal organs and on the
fetal skeleton. Vitamin A requirements during pregnancy are therefore greater.
Vitamin A deficiency (VAD) remains the leading cause of preventable blindness in

9
the world. VAD in pregnant women is a public health issue in most developing
countries. In contrast, in some developed countries, excessive vitamin A intake
during pregnancy can be a concern since, when in excess, this micronutrient may
exert teratogenic effects in the first 60 days following conception. Routine prenatal
vitamin A supplementation for the prevention of maternal and infant morbidity and
mortality is not recommended; however, in regions where VAD is a public health
issue, vitamin A supplementation is recommended to prevent night blindness. Given
the importance of this topic and the lack of a complete, up-to-date review on vitamin
A and pregnancy, an extensive review of the literature was conducted to identify
conflicting or incomplete data on the topic as well as any gaps in existing data.
Artinya :
Vitamin A adalah mikronutrien penting untuk ibu hamil dan janin mereka. Selain
penting untuk perkembangan morfologis dan fungsional dan untuk integritas okular,
vitamin A memberikan efek sistemik pada beberapa organ janin dan kerangka janin.
Oleh karena itu, kebutuhan vitamin A selama kehamilan lebih besar. Kekurangan
vitamin A (KVA) tetap menjadi penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah di
dunia. KVA pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan masyarakat di sebagian
besar negara berkembang. Sebaliknya, di beberapa negara maju, asupan vitamin A
yang berlebihan selama kehamilan dapat menjadi perhatian karena, bila berlebihan,
zat gizi mikro ini dapat menimbulkan efek teratogenik dalam 60 hari pertama setelah
pembuahan. Suplementasi vitamin A prenatal rutin untuk pencegahan morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi tidak dianjurkan; namun, di daerah di mana KVA merupakan
masalah kesehatan masyarakat, suplementasi vitamin A dianjurkan untuk mencegah
rabun senja. Mengingat pentingnya topik ini dan kurangnya tinjauan yang lengkap dan
terkini tentang vitamin A dan kehamilan, tinjauan pustaka yang ekstensif dilakukan
untuk mengidentifikasi data yang bertentangan atau tidak lengkap tentang topik
tersebut serta kesenjangan apa pun dalam data yang ada.
Deskripsi Jurnal
 Deskripsi Umum
Judul : Vitamin A and Pregnancy: A Narrative
Review Vitamin A dan Kehamilan: Tinjauan
Narasi

10
Penulis : Sabina Bastos Maia, Alex Sandro Rolland Souza, Maria de
Fátima Costa Caminha, Suzana Lins da Silva, Rachel de Sá
Barreto Luna Callou Cruz, Camila Carvalho dos Santos and
Malaquias Batista Filho
Publis : Dipublikasikan Oleh Research Directorate, IMIP, Recife
50070-550, Pernambuco, Brazil

Penelaah : Sri Lestari (PO71241230213)


Lastiur (PO71241230206)
Soraya Mardini (PO71241230287)
Eryca Purwaningtyas (PO71241230210)
Yuanita Nugraheni (PO71241230260)
Sopiana (PO71241230269)
Tanggal : 28 Agustus 2023
 Deskripsi Konten
o Tujuan Penelitian
Given the importance of this topic and the lack of a complete, up-to-
date review on vitamin A and pregnancy, an extensive review of the
literature was conducted to identify conflicting or incomplete data on the
topic as well as any gaps in existing data.
Mengingat pentingnya topik ini dan kurangnya tinjauan yang lengkap
dan terkini tentang vitamin A dan kehamilan, tinjauan pustaka yang
ekstensif dilakukan untuk mengidentifikasi data yang bertentangan atau
tidak lengkap tentang topik tersebut serta kesenjangan apa pun dalam data
yang ada.
 Hasil Penelitian

According to current evidence, adequate levels of vitamin A during pregnancy


are of critical importance for the health of pregnant women and their fetuses.
Unfortunately, to date, VAD in pregnancy is considered a public health issue. In the
past decade, few studies have assessed the nutritional status of vitamin A in pregnant
Brazilian women, and further studies with new approaches and new designs should
be performed to assess the real magnitude of this problem, particularly in developing
countries.

11
Previous publications reporting a prevalence of 5.2% and 6.2% for serum retinol
levels below 0.70 _mol/L may suggest that VAD in pregnant women could finally be
close to coming within epidemiological control. Although this is a promising
prospect, in view of its importance in decision-making with regard to the
readjustment of policies and management of programs on the issue, it should be re-
evaluated in new assessments conducted in accordance with WHO and BRINDA
recommendations.
During the prenatal period, the current recommendation is that vitamin A
supplementation be reserved for the prevention of night blindness in populations
with a severe deficiency of this micronutrient. Further research is needed on the dose
and duration of vitamin A supplementationduring pregnancy. In contrast, in places
where VAD is rare, the recommendation is for caution with regard to excess dosing,
with vitamin A supplementation or even the ingestion of foods such as liver that are
rich in vitamin A being contraindicated.
Artinya :
Menurut bukti saat ini, kadar vitamin A yang cukup selama kehamilan sangat
penting untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya. Sayangnya, sampai saat ini KVA
dalam kehamilan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dalam dekade
terakhir, beberapa penelitian telah menilai status gizi vitamin A pada wanita hamil
Brasil, dan penelitian lebih lanjut dengan pendekatan baru dan desain baru harus
dilakukan untuk menilai besarnya masalah ini, terutama di negara berkembang.

Publikasi sebelumnya melaporkan prevalensi 5,2% dan 6,2% untuk kadar


serum retinol di bawah 0,70 _mol/L mungkin menyarankan bahwa VAD pada wanita
hamil akhirnya bisa mendekati kontrol epidemiologi. Meskipun ini merupakan
prospek yang menjanjikan, mengingat pentingnya dalam pengambilan keputusan
sehubungan dengan penyesuaian kembali kebijakan dan pengelolaan program
tentang masalah ini, hal itu harus dievaluasi kembali dalam penilaian baru yang
dilakukan sesuai dengan rekomendasi WHO dan BRINDA.
Selama periode prenatal, rekomendasi saat ini adalah bahwa suplementasi
vitamin A disediakan untuk pencegahan rabun senja pada populasi dengan
defisiensi mikronutrien ini. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis dan
durasi suplementasi vitamin A selama kehamilan. Sebaliknya, di tempat-tempat di
mana VAD jarang terjadi, rekomendasinya adalah untuk berhati-hati sehubungan
dengan dosis berlebih, dengan suplementasi vitamin A atau bahkan konsumsi
12
makanan seperti hati yang kaya vitamin A dikontraindikasikan.

2.3 Konsep Dasar Pemeriksaan Obstetric Dan Ginekologi

TELAAH JURNAL
Pendahuluan
 Abstrak

Kematian ibu saat ini masih tinggi yang disebabkan oleh faktor usia, terlambat
mengenali tanda bahaya, terlambat dalam penanganan kedaruratan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, keterbatasan pengetahuan dan taraf pendidikan. Oleh
karena itu diperlukan skrining kehamilan yang merupakan pemeriksaan kehamilan
untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang dapat
terjadi selama kehamilan, dan memastikan kesehatan ibu dan janin. Skrening sebagai
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencegah kesakitan dan
kematian ibu dan janin yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Tujuan kegiatan
adalah meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui skrining kehamilan meliputi
pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kadar Hb dan urine serta pendidikan kesehatan
tentang anemia dan Kekurangan Energi Kalori (KEK), Infeksi Saluran Kemih (ISK),
dan tanda bahaya dalam kehamilan. Metode penelitian adalah deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional dan partisipasi masyarakat untuk mendapatkan gambaran
kesehatan dan pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan dan KEK, ISK
dan tanda bahaya ibu hamil. Sasaran adalah ibu hamil sejumlah 34 orang, tempat
kegiatan di desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada tanggal
Februari sd April 2018. Hasil pemeriksaan ibu hamil sebagian besar tidak anemia,
ibuhamil (KEK) 2 orang dan Hipertensi 1 orang, pemeriksaan protein urine
41%positif, glukosa urine 100% negatif. Setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan
tentang anemia baik (50%), tanda bahaya dalam kehamilan baik (97%), pengetahuan

13
yang kurang tentang ISK (50 %). Skrening ibu hamil dapat mendeteksi secara dini
kesehatan ibu, mencegah dan memberikan penanganan awal sehingga tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut.
Deskripsi Jurnal
 Deskripsi Umum
Judul : Skrening Kehamilan Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan
Ibu Hamil Di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor,
Kabupaten Sumedang
Penulis : Sri Astuti, Didah, dan Neneng Martini

Publis : Dipublikasikan Oleh Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks


untuk Masyarakat ISSN 1410 – 5675
Penelaah : Sri Lestari (PO71241230213)
Lastiur (PO71241230206)
Soraya Mardini (PO71241230287)
Eryca Purwaningtyas (PO71241230210)
Yuanita Nugraheni (PO71241230260)
Sopiana (PO71241230269)
Tanggal : 28 Agustus 2023
 Deskripsi Konten
Tujuan Penelitian
Untuk memberikan solusi bagi masyarakat dalam menghadapi
permasalahan kesehatan ibu hamil yang ada. Upaya peningkatan kesehatan
melalui penapisan (skrining) ibu hamil meliputi pemeriksaan kehamilan,
pemeriksaan kadar Hb dan urine (protein dan glukosa) serta pendidikan
kesehatan tentang anemia dan KEK, Infeksi Saluran Kemih (ISK), dan
tanda bahaya dalam kehamilan
 Hasil Penelitian
Karakteristik ibu hamil, di dapatkan usia ibu hamil terbanyak antara 20-35
tahun, paritas terbanyak memiliki anak 2-4, dan usia kehamilan terbanyak di
trimester 2. Ibu dengan LILA normal (= 23,5 ) sebesar 94,0%, dan tekanan darah
normal (97%). Ibu hamil tidak anemia (97%), terdapat ibu dengan protein urine
negatif 59%, glukosa urine seluruhnya negatif (100%). Penyuluhan anemia, ISK dan
tanda bahaya pada ibu hamil. Gambara pengetahuan ibu hamil tentang anemia
14
setelah postes terdapat pening-katan, terbanyak mempunyai pengetahuan baik.
Pengetahuan tentang ISK terbanyak kurang sebelum dan sesudah penyuluhan,
walaupun terdapat ibu yang mempunyai pengetahuan baik. Gambaran hampir
seluruhnya ibu hamil mempunyai pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan
pada pretes maupun postes.

TELAAH JURNAL
Pendahuluan
 Abstrak

The proposed standards are directed towards the management of diabetic


women during pregnancy or puerperium, as well as, women who intend on
becoming pregnant or whose hyperglycemia was first detected during
pregnancy. The recommendations are a revised version of the standards originally
published in Ginekologia Polska in 2011 and 2015, respectively. The update
focuses on the nomenclature of diabetes in pregnancy standards of diagnosis and
therapeutic goals, which define the proper management of diabetes in pregnancy.
Artinya :
Standar yang diusulkan diarahkan pada pengelolaan wanita diabetes selama
kehamilan atau nifas, serta wanita yang berniat hamil atau yang hiperglikemianya
pertama kali terdeteksi selama kehamilan. Rekomendasi tersebut merupakan versi
revisi dari standar yang awalnya diterbitkan di Ginekologia Polska pada tahun 2011
dan 2015, masing-masing. Pembaruan berfokus pada nomenklatur diabetes dalam
standar diagnosis kehamilan dan tujuan terapeutik, yang menentukan manajemen
diabetes yang tepat pada kehamilan.
Deskripsi Jurnal
 Deskripsi Umum
Judul :Standards of Polish Society of Gynecologists and
Obstetricians in management of women with diabetes
Standar Perhimpunan Ginekologi dan Ahli Obstetri Polandia
dalam pengelolaan wanita dengan diabetes

15
Penulis : Ewa Wender-Ozegowska, Dorota Bomba-Opon, Jacek
Brazert, Zbigniew Celewicz, Krzysztof Czajkowski , Pawel
Gutaj, Aneta Malinowska-Polubiec, Agnieszka Zawiejska,
Miroslaw Wielgos
Publis : Dipublikasikan Oleh Ginekologia Polska 2018, vol. 89, no.
6, 341–350 ISSN 0017–0011

16
Penelaah : Sri Lestari (PO71241230213)
Lastiur (PO71241230206)
Soraya Mardini (PO71241230287)
Eryca Purwaningtyas (PO71241230210)
Yuanita Nugraheni (PO71241230260)
Sopiana (PO71241230269)
Tanggal : 28 Agustus 2023
 Deskripsi Konten
o Tujuan Penelitian
To know Gynecologists and Obstetricians in management of women
with diabetes.
Untuk mengetahui Ginekolog dan Ahli Obstetri dalam pengelolaan
wanita dengan diabetes.
 Hasil Penelitian
It is recommended to perform a 75 g oral glucose tolerance test six weeks
after Delivery with the results interpreted according to WHO guidelines for the
general population). In case of negative OGTT results, the test should be
repeated every year. According to international recommendations, HbA1c
measurements should be performed 6–13 weeks after delivery. Patients with
HbA1c = 6.5% should be diagnosed with diabetes mellitus and referred to
specialist care.
Artinya :

Direkomendasikan untuk melakukan tes toleransi glukosa oral 75 g


enam minggu setelahnya. Pengiriman dengan hasil yang ditafsirkan menurut
pedoman WHO untuk populasi umum). Dalam kasus hasil OGTT negatif, tes
harus diulang setiap tahun. Menurut rekomendasi internasional, pengukuran
HbA1c harus dilakukan 6-13 minggu setelah melahirkan. Pasien dengan HbA1c =
6,5% harus didiagnosis dengan diabetes mellitus dan dirujuk ke perawatan
spesialis.

17
2.4 Konsep Dasar Pemeriksaan Penunjang Pada Kehamilan (USG)

Review jurnal

 Judul: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL


TENTANG MANFAAT ULTRASONOGRAFI (USG)
DALAMPEMERIKSAAN KEHAMILAN

Penulis: Lady Tioro Coilal1, Legina Anggraeni2, Irwanti Gustina3

Hasil Penelitian

Penelitian ini menemukan hasil sebagian besar ibu hamil memiliki


pengalaman tentang USG pada kehamilan sebelumnya sebanyak 44 orang (88%)
dan ibu hamil yang tidak memiliki pengalaman sebanyak 7 orang ( 12%).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden saat ini
hamil untuk kedua kalinya atau lebih. Pengatahuan ibu hamil tentang manfaat
USG selama kehamilan memiliki pengetahuan yang baik. Responden mayoritas
masuk kedalam usia reproduksi sehat. Tingkat pendidikan responden tergolong
kepada tingkat Pendidikan tinggi, mayoritas reponden menjadi ibu rumah tangga
dan memiliki pengalaman sebelumnya untuk melakukan USG.

 Judul : Ultrasonografi Obstetri Dalam Prespektif Medis, Kaidah Bioetika Dan Islam

Penulis : KNasrudin A Mappaware1, Erlin Syahril2, Shofiyah


Latief3, Feby Irsandi4, Muhammad Mursyid5 Fadli Ananda1
Dian Fahmi Utami6

 Hasil Penelitian

USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk memantau kondisi janin,


perkembangan kehamilan, persiapan persalinan, dan masalah-masalah
lain.Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound
(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser.
Seorang wanita tidak dilarang berobat kepada dokter pria, terlebih lagi ia seorang
spesialis yang dikenal dengan kebaikan, akhlak dan keahliannya. Dengan syarat, bila
memang tidak ada dokter wanita yang setaraf dengan dokter pria tersebut. Atau karena
keadaan si pasien yang mendesak harus cepat ditolong, (karena) bila tidak segera,
penyakit (itu) akan cepat menjalar dan membahayakan nyawanya.

18
 Judul: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Untuk
Memeriksakan Kehamilannya Dengan Menggunakan Usg Di Poliklinik
Kandungan Bprsud Salatiga

Penulis : Lies Indarwati

 Hasil Penelitian
Berdasarkan data dari hasil yang telah diteli ti di poliklinik kandungan BPRSUD
Salatiga. Dari 5 responden yang berpengetahuan rendah ada 4 responden yang
periksa dengan menggunakan USG, hal ini disebabkan karena responden belum
begitu paham tentang manfaat dari pemeriksaan menggunakan USG dan kurangnya
info tentang pemeriksaan menggunakan USG secara medis. 1 responden tidak
periksa dengan USG dikarenakan disamping biaya untuk USG mahal, ibu
menyatakan belum mampu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG di
lihat dari pekerjaan suami. Dari 47 r esponden yang mempunyai pengetahuan
sedang ada 6 responden yang periksa dengan menggunakan USG. Hal ini
disebabkan karena ibu menyatakan ingin mengetahui jenis kelamin bayinya, dan
mengetahui perkembangan bayinya. Sebagian ibu menyatakan baru pertama kali
melakukan USG. 41 responden tidak periksa dengan USG disebabkan
karena sebagian ibu sudahtahu manfaat dari pemeriksaan USG sebelumnya. Selain
biaya menjadi pertimbangan untuk periksa dengan USG ibu menyatakan tidak
ada anjuran dari dokter atau bidan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1. Keamanan bagi tenaga kesehatan karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah

2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)


3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Saran
Seorang bidan dan tenaga kesehatan hendaknya sering-sering memberikan
pendidikan kesehatan pada masyarakat setempat agar masyarakat dapat merubah pola
pikirannya tentang pentingnya pemeriksaan pada kehamilan. Demikian makalah ini kami
susun, semoga makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada
kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta.
Ekawati, 2013. Hubungan antara persepsi penerapan metode bimbingan klinik
dengan tingkat kepuasan mahasiswa dalam pengalaman belajar klinik di RSUD
DR. Soegiri Lamongan.
E.U Djami, Moudy. 2013. Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik
Kebidanan(oudyamo.wordpress.com)
Green ML, Ciampi MA and Ellis PJ. 2015. Residents’ Medical information needs in
clinic : are they being met? Americal Journal of Medical : 218-233.
Hidayat et al, 2018. Buku Preseptorship dalam Clinical Teaching. Yogyakarta: Nuha
Medika
Hendiyeni dan Yeni, 2009. Menyajikan Presentasi Penelitian.
https://yeniherdiyeni.wordpress.com/2009/12/21/menyajikanpresentasipenelitia
n/. Diakses pada 12 Maret 2018.
Hamalik dan Oemar, 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Bumi Aksara : Jakarta
Mehrdad, N., Joolaee, S., Joulaee, A., & Bahrani, N. (2012). Nursing faculties’
knowledge and attitude on evidence based practice. Iranian Journal of Nursing
and Midwifery Research, 17(7), 506–511.
Melnyk, B. M., Gallagher-Ford, L., Long, L. E., & FineoutOverholt, E. (2014). The
establishment of evidencebased practice competencies for practicing registered
nurses and advanced practice nurses in real-world clinical settings:
proficiencies to improve healthcare quality, reliability, patient outcomes, and
costs. Worldviews on EvidenceBased Nursing, 11(1), 5–15.
Munadliroh, 2015.. Gambaran penerapan metode pembelajaran klinik Pada
mahasiswa praktik klinik keperawatan di RSI Sultan Agung Semarang.
Semarang: UNDIP; 2015;

21
Neill, K. K., & Johnson, J. T. (2012). An advanced pharmacy practice experience in
application of evidence-based policy. American Journal of Pharmaceutical
Education, 76(7), 133.
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Keperawatan
Profesional.
Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam dan Ferry, 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Paul Glasziou, Chris Del Mar and Janet Salisbury. 2012. Buku Kerja Evidence Based
Practice. Yogyakarta. Buku Seru. https://www.cochrane.org. telusuri Cochrane
library.
Ramadhani, 2014. Komparatif beberapa metode pembelajaran klinik terhadap tingkat
critical thinking pada mahasiswa profesi di Rumah Sakit Pendidikan FKIK
UMY di Yogyakarta.
Relly & Obermann, 2002. Pengajaran Klinis dalam pendidikan keperawatan, alih
bahasa Eni Noviestari. Jakarta: EGC
Siby, Helen dan Jane Munro. 2010. Evidence Based Midwifery. Malaysia : British
Library

http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-evidence-based-kebidanan-
dalam.html
https://independent.academia.edu/WaNa7
https://parianidina.wordpress.com/2014/10/13/evidenced-based/

22

Anda mungkin juga menyukai