Di Susun Oleh :
Kelompok 1
1. Alviana A1A221235
2. Nurpina A1A221230
3. Lisa A1A221232
4. Olivia Selano A1A221233
5. Sucianti Nur A1A221234
6. Sulfa Salsabilah A1A221231
7. Nurfitri Keliobas A1A221229
Pelayanan Kesehatan”.
dikemudian hari.
bagi kita semua dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
…………………………………..………….....
(WHO)..........................................................
2.6
A. Kesimpulan ……………………........................22
B. Saran …………......................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
hal ini adalah sumber dari publikasi yang berkualitas yang sebelumnya
klinis mereka. Dengan kata lain Evidence Based Midwifery atau yang
kematian bayi.
Kebidanan?
Organization (WHO)?
pelayanan kebidanan.
kebidanan
BAB II
KAJIAN TEORI
Bukti ini pun tidak sekedar bukti tapi bukti ilmiah terkini yang
dipertanggung jawabkan.
bukti dari penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari
Temuan dan hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara
cepat digantikan dengan temuan baru yang secara cepat digantikan
pada primigravida, saat ini keyakinan itu digugurkan oleh temuan yang
temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaranhanya
Sebagian penggunanya.
observasi (III) dan terakhir expert opinion. Untuk mendapatkan bukti ini
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam
ibu maupun janin. Bidan yang terambiul harus tahu kapan ia harus
yang diberikan.
(WHO)
penggunanya.
dipertanggungjawabkan.
pasien.
bulletin, atau CD. Situs internet yang ada dapat di akses, ada yang
harus dibayar namun banyak pula yang public domain. Contoh situs
http://www.rem.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-
1/the-phyical-effect-of-exercise-in.
b. Midwifery Today:
http://www.midwiferytoday.com/articles/midwifestouch
c. International Breastfeeding
Journal:http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
d. Comfort in Labor:http://Childbrithconnection.org.
http://www.ejmanager.com/mnstemps/86/86.
ajcn.nutrition.org/
http://journals.lww.com/ajnonline/pages/default.aspx
khusus.
dan yang tidak. Banyak ibu yang digolongan dalam kelompok risiko
risiko rendah:
dapat dilakukannya.
hamil.
yang dibutuhkan.
c. Suplementasi yodium
d. Suplementasi vitamin A
Pada proses persalinan kala II ini ternyata ada beberapa hal yang
bersalin.
berdasarkan EBM
karena itu jika ibu tidak makan dan minum untuk beberapa
persalinannya
Dimana dengan asuhan sayang ibu ini kita dapat membantu ibu
telentang ini tidak boleh dilakukan lagi secara rutin pada proses
mengakibatkan
2. Posisi telentang dapat berbahaya bagi ibu dan janin , selain itu
uterus dan isinya akan menekan aorta, vena kafa inferior serta
anoreksia janin.
dan di
punggung dan aka nada rasa sakit yang lebih banyak di daerah
dan nyeri.
lebih seingkat.
sedikit.
menyebabkan
terjadinya peregangan bagian bawah simfisis pubis akibat berat
panggul.
lebih baik dan bayi baru lahir memiliki nilai apgar yang lebih
baik.
dalam
cepat.
d. Tindakan episiotomi
tindakan rutin ini tidak boleh dilakukan secara rutin pada proses
persalinan karena:
yang dilakukan terlalu dini, yaitu pada saat kepala janin belum
adalah:
3. Perineum pendek
2.7 Evidence Based Midwifery Dalam Asuhan Masa Nifas (Post Natal
Care)
selama waktu itu kehadiran yang continue dari bidan kepada ibu
tahunan.
purulenta.
bayinya
masa nifas
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
perdarahan abnormal.
abnormal.
istirahat.
tanda-tanda penyakit.
1998).
1. Tampon vagina
bidan pelaksana
tenaga medis dan banyaknya kasus risiko tinggi yang tidak dapat
anak di Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA). Pada tahun 1960,
KIA, khususnya layanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan Bayi
bersalin.
tugas lain.
Pembagian
pengawasan dokter.
tahun dan pada awalnya hanya menerima peserta didik pria. Dalam
tahun 1914 telah diterima juga peserta didik wanita pertama dan bagi
Klas) dan Bidan dari lulusan perawat (mantri) disebut bidan kelas dua
Pada tahun 1950 1953 dibuka sekolah bidan dari lulusan SMP
dua tahun dan terakhir berkembang menjadi tiga tahun. Pada awal
persalinan normal.
anak.
pada tahun 1985 dibuka lagi program pendidikan bidan (PPB) yang
dengan lama pendidikan satu tahun. Tujuan program ini adalah untuk
Bidan A.
propinsi dengan menerima calon peserta didik dari SMA. Pada tahun
dan kesehatan reproduksi lanjut usia (lansia). Saat ini dengan adanya
1. Spanyol
Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan lebih banyak. Pada tahun 1932
2. Belanda
pada tahun 1882 di Rotterdam dan yang ketiga pada tahun 1913
3. Kanada
persalinan.
4. Inggris
mandiri.
5. Amerika
episiotomi.
bidan.
professional bidan.
6. Australia
kebidanan sejak tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu,
persalinan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan bukti. Bukti ini pun tidak sekedar bukti tapi bukti ilmiah
bukti dari penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari
tenaga medis dan banyaknya kasus risiko tinggi yang tidak dapat
B. Saran
Jakarta.
Yogyakarta : Deepublish.
Pustaka.