AKTUALISASI DIRI
OLEH:
D3 KEPERAWATAN IA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
D3 KEPERAWATAN
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…...................................................................................1
Kata Pengantar ….................................................................................2
Daftar isi….............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
…..................................................................4
1.1 Latar belakang ...............................................................................4
1.2 Rumusan masalah…......................................................................4
1.3 Tujuan
makalah…..........................................................................5
1.4 Manfaat makalah
….......................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
…...................................................................5
A. Definisi Aktualisasi Diri.................................................................6
1. Pengertian Aktualisasi Diri
….................................................6
2. Faktor faktor yang mempengaruhi aktualisasi
diri...............7
3. Karakteristik aktualisasi
diri...................................................8
4. Penilaian Aktualisasi Diri
......................................................12
3
BAB III
PENUTUP…..........................................................................22
A. Kesimpulan…...............................................................................22
B. Saran…..........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
…......................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Abraham Maslow adalah salah satu penganut aliran humanistic, ia terkenal
dengan aktualisali diri, diamana aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tertinggi,
sebelumnya ada kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan keberadaan,
penghargaan dan baru naik ke aktualisasi diri.
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia
dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang
kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan.
Secara ringkas empat jenjang basic need atau deviciency need, dan satu jenjang
metaneeds atau growth needs. Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya
kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang
menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi
kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan
rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul
kebutuhan cinta dan keberadaan, begitu seterusnya sampai kebutuhan akan
4
aktualisasi diri muncul. Akan tetapi kebanyak orang setelah mencapai kebutuhan
akan penghargaan tidak begerak ke kebutuhan akan aktualisasi diri. Terdapat
beberapa karakterlistik tentang orang yang sudah mencapai aktualisasi diri dan
berbagai hambatan untuk mencapai aktualisasi diri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari konsep aktualisasi diri ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri ?
3. Apa saja karakteristik aktualisasi diri ?
4. Bagaimanakah cara mencapai aktualisasi diri ?
5. Apa saja hambatan dalam akualisasi diri ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep aktualisasi diri
2. Untuk mengetahui apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi
konsep
aktualisasi diri
3. Untuk mengetahui karakteristik dari konsep aktualisasi diri
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mencapai konsep aktualisasi diri
5. Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam mencapai konsep
aktualisasi
diri
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa
mampu mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai konsep
aktualisasi diri agar memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan
praktikum ataupun kerja lapangan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
diri dari fisiologis ke psikologis (Retnaningsih, 2001 dalam Widayanti,
2011).
Menurut Rogers (2008) (dalam Listiyowati, 2012), mengemukakan
teori bahwa setiap makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk
beraktualisasi diri. Kecenderungan aktualisasi diri adalah motivasi yang
ada dalam diri setiap manusia yang bertujuan mengembangkan seluruh
potensi nsebaik mungkin. Menurut Rogers aktualisasi diri merupakan
proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi-
potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan
perkembangan hidup seseorang ketika mencapai usia tertentu, seseorang
akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari psikologis ke psikologis
(Hambali & Jaenudin, 2013).
1) Budaya masyarakat
Ialah yang tidak mendukung upaya aktualisasi diri
seseorang karena perbedaan karakter. Pada kenyataan lingkungan
masyarakat tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri
warga.
7
2) Faktor lingkungan
8
lain, serta mampu menganalisis secara kritis, logis, dan mendalam
terhadap segala fenomena alam dan kehidupan.
Karakteristik tersebut tidak menimbulkan sikap yang emosional,
melainkan lebih objektif. Ia akan mendengarkan apa yang diinginkan,
dan ditakuti oleh orang lain. Ketajaman pengamatan realitas kehidupan
akan menghasilkan pola pikir yang cemerlang menerawang jauh ke
depan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan atau keuntungan sesaat.
b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya
9
d. Terpusat pada persoalan
10
Merupakan manifestasi dari rasa syukur atas segala potensi yang
dimiliki pada orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Ia akan
diselimuti perasaan senang, kagum, dan tidak bosan terhadap segala apa
yang ia miliki. Walaupun hal yang ia miliki tersebut merupakan hal
yang biasa saja.
Implikasinya adalah ia mampu mengapresiasikan segala apa yang
dimilikinya. Kegagalan seseorang dalam mengapresiasikan segala yang
dimiliki dapat menyebabkan ia menjadi manusia yang serakah dan
berperilaku melanggar hak asasi orang lain.
h. Kesadaran sosial
i. Hubungan interpersonal
11
Sifat demokratis ini lahir karena pada orang yang mengaktualisasikan
diri tidak mempunyai perasaan risih bergaul dengan orang lain. Juga
karena sikapnya yang rendah hati, sehingga ia senantiasa menghormati
orang lain tanpa kecuali.
k. Rasa humor yang bermakna dan etis
12
4. Penilaian Aktualisasi Diri
13
4. Kesatuan, Kekacauan, ketidak Kesewenang-wenangan
kemenyeluruhan terhubungan
14
tatanan. perasaan tidak
aman.
15
1. Bentuk dukungan sosial
16
yang membuat stress. Terdiri dari nasehat, arahan, saran ataupun
penilaian tentang bagaimana individu melakukan sesuatu. Misalnya
individu mendapatkan informasi dari dokter tentang bagaimana
mencegah penyakitnya kambuh lagi.
e) Dukungan kelompok
17
dan penolakan sosial, mengatasi masalah interpersonal, dan belajar
bagaimana menghargai diri dan orang lain.
3. Penilaian dukungan sosial
b.Dukungan Keluarga
1. Bentuk Dukungan Keluarga
18
Dukungan emosional terdiri tindakan empati, mendengarkan
dan umumnya berada di sama bagi seseorang bila diperlukan.
Diekspresikan melalui kasih sayang, cinta atau empati yang bersifat
memberikan dukungan. Kadang dengan hanya menunjukan ekspresi
saja sudah dapat memberikan rasa tentram.manfaat dukungan ini
adalah secara emosional menjamin nilainilai individu (baik pria
maupun wanita) akan selalu terjaga kerahasiaanya dari
keingintahuan orang lain.
c. Dukungan informasional
d. Dukungan penilaian
19
aktualisasi diri. Dukungan keluarga yang buruk adalah keluarga tidak
memberikan dukungan, pengawasan, menekan dan memaksa anak
dalam memilih pilihan yang meraka inginkan, sehingga anak merasa
tidak percaya diri, merasa takut, dan tidak mau bersosialisasi.
20
Maslow 1943 dalam Sari, 2011 mengemukakan beberapa hambatan-
hambatan dalam mengaktualisasikan diri yaitu sebagai berikut:
1. Berasal dari diri sendiri Berupa ketidaktahuan, keraguan, dan bahkan juga
rasa takut dari individu untuk mengungkapkan potensi-potensi yang
dimilikinya, sehingga potensi itu tetap laten.
2. Berasal dari luar Berupa kecendrungan kepribadian individu terhadap sifat-
sifat, bakat, atau potensi-potensi, dimana aktualisai diri hanya mungkin
terjadi apabila kondisi lingkungan menunjangnya.
3. Berasal dari pengaruh negatif Hambatan ini berupa pengaruh negatif yang
dihasilkan oleh kebutuhan untuk melakukan aktualisasi diri, seperti dalam
hal mengeluarkan pendapat, mengambil resiko, membuat keputusan,
melepaskan kebiasaan lama yang tidak konstruktif. Hal ini akan
memberikan ketakutan pada individu yang tidak mampu melakukannya,
hingga nantinya ketakutann itu akan mendorong individu-individu tersebut
untuk bergerak mundur dalam pemuasaan kebutuhan. Jadi, disini individu
dituntut untuk bersedia dan terbuka terhadap gagasan dan pengalaman-
pengalaman baru.
Berkurangnya interaksi antara dia dengan orang lain. Hal ini sangat
tidak baik dalam lingkungan yang harusnya dapat bersosialisasi.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita harus berinteraksi dengan orang-
orang di sekitar.
21
Cenderung menutup diri. Dalam hal ini dia selalu menutup diri dan
tidak ingin ada orang yang tahu tentang masalah apapun yang dia
hadapi. Dia akan berpikir hanya dia yang mampu mengatasi masalah
yang dia hadapi, sehingga dia tidak ingin menceritakan atau
mengungkapkannya ke orang lain. padahal Semua orang pasti
membutuhkan bantuan dari orang lain.
Jika aktualisasi diri pada setiap orang dapat berjalan dengan baik,
maka semua itu tidak akan terjadi. Ini semua tergantung kita yang
melakukannya. Kita harus bisa memikirkan hal positive dan
menafsirkannya agar tidak akan ada penyimpangan aktualisasi diri yang
menimbulkan masalah sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
terpuaskan, baru muncul kebutuhan cinta dan keberadaan, begitu seterusnya
sampai kebutuhan akan aktualisasi diri muncul.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
23
https://www.researchgate.net/publication/319964250_Pluralisme_dan_Akt
ualisasi_Diri
https://s.docworkspace.com/d/ALwbv9PLsvYvgoOH99-mFA
https://text-id.123dok.com/document/eqo56w0my-faktor-penghambat-dalam-
beraktualisasi-diri-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-aktualisasi-diri.html
24