Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEBIDANAN

“CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT”

DISUSUN OLEH :
IIS DAHLIA

PROGRAM MATRIKULASI S2 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Continuing Professional Depelopment” makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Konsep Kebidanan.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Padang, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
2.1 Definisi Continuing Professional Development (CPD)........... 2
2.2 Lingkup Kewenangan Bidan................................................... 2
2.3 Komponen-Komponen Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Bidan....................................................................................... 3
2.4 Pengembangan Profesi............................................................. 5
2.5 Pendidikan Dan Publikasi Ilmiah............................................ 5
2. 6 Pelatihan Midwifery Update (MU)......................................... 6
2.7 Re-registrasi............................................................................. 7
BAB III PENUTUP................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan sebagai tenaga profesional strategis yang berhubungan dengan
peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Berdasarkan data Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) November tahun 2015 jumlah bidan di
Indonesia adalah 353.003 orang yang tersebar di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dan pendidikan ( Rumah sakit, Puskesmas, RSAB, Bidan di Desa,
BPM, Institusi Pendidikan dan institusi lainnya), untuk menyiapkan bidan yang
mampu memberikan pelayanan berkualitas dan menyiapkan generasi penerus
bangsa, tanggap terhadap situasi terkini serta mampu mengatasi berbagai situasi
kompleks yang dihadapi perempuan sepanjang siklus reproduksinya serta bayi
dan balita sehat, dibutuhkan bidan yang kompeten dan selalu memelihara serta
meningkatkan kompetensinya agar sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi di bidang kesehatan/kebidanan.

Seiring dengan perkembangan dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan


teknologi, kompleksnya berbagai isu strategis terkait pelayanan kebidanan,
pendidikan berkelanjutan merupakan suatu keharusan bagi profesi bidan. Undang-
Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan mengamanatkan agar
setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik, wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR). STR berlaku selama 5 tahun. Alur regulasi untuk sertifikasi
ulang (re-sertifikasi) dan untuk regitrasi ulang (re-registrasi) bidan melalui
portofolio pengembangan keprofesianberkelanjutan bagi bidan. Sehingga perlu
disusun suatu pedoman pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi bidan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dimasyarakat.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimanan continuing professional development kebidanan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Continuing Professional Development (CPD)


Suatu pembinaan secara sistematis bagi bidan yang bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kompetensi serta mengembangkan sikap
profesional. Pengembangan profesian wajib diikuti oleh setiap bidan sebagai
bagian dari pembinaan melalui mekanisme sertifikasi, registrasi, lisensi.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

2.2 Lingkup Kewenangan Bidan


Berdasarkan PERMENKES nomor 28 tahun 2017 tentang izin dan
penyelenggaran praktik bidan
1. Pelayanan kesehatan ibu
2. Pelayanan kesehatan anak balita dan pra sekolah
3. Pelayanan kesehatan reproduksi dan KB
Peran bidan
1. Sebagai pelaksana pelayanan
2. Sebagai pengelola pelayanan
3. Sebagai pendidik
4. Sebagai peneliti
Berdasarkan KEPMENKES No. 369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan
dapat praktek di setiap tatanan pelayanan kesehatan (mandiri, kolaborasi tim
kesehatan). Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tenaga kesehatan
wajib memiliki izin dari pemerintah, untuk memperoleh izin tersebut bidan harus
memilki STR. Salah persyaratan untuk mendapatkan STR adalah memiliki
sertifikat kompetensi pendidikan vokasi atau sertifikat profesi bagi lulusan
pendidikan profesi.

2
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi
tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah
lulus uji kompetensi bagi lulusan pendidikan vokasi. Sertifikat profesi adalah
surat tanda pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi.
Registrasi adalah pencatatan resmi tenaga kesehatan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi aatu sertifikat profesi yang telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta mempunyai pengakuan hukum untuk menjalankan praktik.
Surat tanda registrasi bidan (STRB) adalah bukti tertulis yang diberikan
pemerintah daerah kabupaten/kota kepada bidan sebagai pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik kebidanan. Sertfikat kompetensi memiliki ciri-ciri :
1. Valid selama 5 tahun dan akan diperpanjang setiap tahun
2. Sertifikat kompetensi adalah dasar untuk mendapatkan STR
3. Sertifikat kompetensi diperoleh bagi peserta yang dinyatakan lulus uji
kompetensi
4. Surat tandan registrasi (STR) akan berlaku sepanjang sertifikat kompetensi
masih berlaku.
Persyaratan perpanjangan STR/re-registrasi
1. Memenuhi jumlah SKP minimal 25 SKP dalam 5 tahun
2. Perolehan SKP didapatkan dari hasil penilaian portopolio kegiatan
pengembangan keprofesian.

2.3 Komponen-Komponen Kegiatan Pengembangan Keprofesian Bidan


Komponen-komponen kegiatan pengembangan keprofesian bidan meliputi :
1. pelaksanaan kegiatan praktek profesi
2. kegiatan pendidikan berkelanjutan
3. kegiatan pengabdian masyarakat dan profesi
4. kegiatan pengembangan profesi
5. kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah

3
kegiatan praktik profesi mencakup kegiatan pelayanan kebidanan pada piraktik
mandiri dan/atau institusi pelayanan kesehatan (RS, Puskemas dan jaringannya
serta klinik) meliputi :
1. pelayanan pra-nikah, masa sebelum hamil
2. pelayanan ibu hamil, ibu bersalin dan BBL, ibu nifas
3. pelayanan imunisasi pada bayi, anak balita dan pra-sekolah, anak sekolah
4. pelayanan kegawatdaruratan maternal neonatal, stabilisasi dan rujukan.

kegiatan pendidikan berkelanjutan


1. kegiatan yang wajib diikuti bidan melalui pendidikan non-formal untuk
meningkatkan dan memelihara pengetahuan dan keterampilan
professionalnya antara lain; seminar, workshop, simposium, pertemuan ilmia
dan lainnya (minimal 2 SKP dalam 5 tahun)
2. pelatihan midwifery update (2 SKP egdalam 5 tahun)
3. pelatihan klinis antara lain; APN, CTU, resusitasi, kegawatdaruratan maternal
neonatal, manajemen laktasi, pencegahan infeksi dan pelatihan klinis lainnya.
4. Pelatihan non-klinis; komunkasi, manajerial, kepemimpinan, ABPK,
kewirausahaan, dan lainnya.

Kegiatan pengabdian kepada masyrakat adalah kegiatan atau program yang


dilakukan oleh bidan dalam memberikan pengaruh positif oleh bidan dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan ibu dan
anak, kesehatan reproduksi dan pelayanan keluarga berencana. Kegiatan
pengabdian masyarakat yaitu:
1. Menjadi panitia dalam palayanan masyarakat/kemasyarakatan
2. Pengurus IBI ranting/cabang/daerah/pusat
3. Tim kelompok kerja (pokja)
4. Pengurus UPBD bidan delima
5. Bakti sosial
6. Tim penanggulangan bencana/tanggap darurat
7. Tim audit maternal perinatal

4
8. Penyuluhan kesehatan masyarakat
9. Mendapatkan penghargaan
10. Tim penilai jabatan fungsional
11. Bidan koordinator
12. Fasilisator bidan delima
13. Bimbingan teknis oleh bidan KEMENKES, DINKES Provinsi, DINKES
Kab/Kota

2.4 Pengembangan Profesi


Pengembangan profesi adalah kegiatan dalam rangka penerapan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketermpilan mutu pelayanan
dan pendidikan kebidanan. Pengembangan profesi diantaranya :
1. Pimpinan institusi pendidikan/direktur/wadir/kajur/kaprodi
2. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
3. Direktur RS (eselon II/setara)
4. Kepala Puskesmas (eselon III/setara)
5. Manajer keperawatan/kebidanan
6. Pimpinan daerah eksekutif/legistatif
7. Pembimbing klinik dan penguji klinik
8. Penyusun pedoman/standar/modul
9. Reviewer secara terstuktur
10. Pembimbing dan penguji lapora tugas akhir, KTI, skripsi, tesis dan
disertasi
11. Menjadi narasumber
12. Mengajar sebagai dosen tetap maupun tidak tetap
13. Dosen yang melakukan bimbingan klinik
14. Tenaga laboram institusi pendidikan

2.5 Pendidikan Dan Publikasi Ilmiah


Pendidikan dan publikasi ilmiah adalah kegiatan yang di lakukan bidan dalam
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan di

5
bidang pelayanan/pendidikan kebidanan. Publikasi ilmiah merupakan wadah bagi
para dosen dan mahasiswa serta peneliti untuk menyapaikan gagasan ilmiah hasil
penelitian dan kajian akademik lainnya. Macam-macam penelitian dan publikasi
ilmiah diantaranya :
1. Publikasi karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal atau majalah tingkat
lokal, nasional dan internasional yang teridakreditasi maupun tidak
terakreditasi
2. Oral presentasi dan poster
3. Menulis dalam majalah bidan
4. Menterjemahkan buku/mengedit buku
5. Karya ilmiah populer
6. Penyusuna/edit buku/monografi baik yang bersifat bersifat ilmiah maupun
populer di bidang kesehatan/kebidanan
7. Mengasuh rubrik di media massa
8. Editor jurnal ilmiah.

2.6 Pelatihan Midwifery Update (MU)


Pelatihan midwifery merupakan pelatihan wajib bagi seluruh anggota IBI
yang akan melakukand re-registasi kompetensi dan re-registrasi (perpanjangan
serkom dan perpanjangan STR). Tujuan pelatihan:
1. Meningkatkan kompetensi bidan sesuai dengan perkembangan pelayanan
2. kebidanan
3. Memberikan penyegaran
4. Mempertahankan kompetensi
Pelaksana/Penyelenggara : di Tingkat PP IBI / PD IBI / PC IBI, Persyaratan
Pelatih yaitu telah mengikuti TOT Midwifery Up-date, Lama Pelatihan minimal
20 Jam Pelajaran, Materi Midwifery Up-date merupakan gabungan dari : ANC,
INC, Emergency, Maternal & Neonatal dan CTU, Kode Etik Bidan serta
Perkembangan, Kebijakan yang berkaitan dengan profesi Bidan ( Pendidikan,
Pelayanan, Profesi dll

6
2.7 Re-registrasi
Re-registrasi adalah proses perpanjangan STR sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Untuk Re-Registrasi setiap bidan harus mengumpulkan minimal 25
SKP. Nilai SKP diperoleh dari kegiatan pengembangan keprofesian (lima
Komponen) – ada dalam logbook. Persyaratan re-registrasi :
1. Fotokopi KTP 1 lembar
2. Fotokopi kartu anggota IBI yang masih berlaku 1 lembar
3. Fotokopi STR sebelumnya 1 lembar
4. Fotokopi kartu NPWP (Jika yang sudah memiliki)
5. Fotokopi ijasah terakhir yang dilegalisir (cap basah) 2 lembar
6. Borang Data Diri Pemohon (lihat dalam buku Log)
7. Foto terbaru menggunakan seragam IBI lapangan, ukuran 4 x 6 berwarna
latar merah sebanyak 3 lembar
8. Fotokopi Sertifikat Kompetensi yang dilegalisir bagi bidan yang lulus per 1
Agustus 2013 sebanyak 2 lembar
9. STR Asli
10. Borang re-registrasi selama 5 tahun : Kinerja Kegiatan Praktik
Profesi/Pelayanan Kebidanan, Kinerja Pendidikan Berkelanjutan, Kinerja
Pengabdian Kepada Masyarakat, Kinerja Pengembangan Profesi, Kinerja
Kegiatan Penelitian dan Publikasi Ilmiah
11. Bukti pembayaran biaya administrasi penghitungan SKP dan penerbitan
rekomendasi OP
12. Bukti pelunasan iuran anggota IBI. Pelunasan iuran anggota IBI diberlakukan
sejak bidan menjadi anggota IBI

Tata cara pengajuan :


1. Bidan mengajukan perpanjangan STR beserta berkas persyaratan dan buku
log kepada Pengurus Ranting
2. (PR IBI) dan atau Pengurus Cabang (PC IBI), serta membayar biaya
administrasi perpanjangan STR.

7
3. Pengurus Ranting melakukan verifikasi dan validasi terhadap keabsahan data
dan bukti fisik dari bidan
4. tersebut.
5. Pengurus Ranting melanjutkan permohonan perpanjangan STR ke Pengurus
Cabang
6. Pengurus Cabang menilai kecukupan jumlah SKP dan bukti pendukung
kegiatan yang telah dicapai oleh
7. bidan yang bersangkutan.
8. Bila persyaratan belum terpenuhi, PC IBI memberikan feedback ke Pengurus
Ranting agar bidan yang
9. bersangkutan memenuhi kekurangannya.
10. Bila persyaratan sudah terpenuhi, PC IBI mengusulkan permohonan
rekomendasi perpanjangan STR ke
11. Pengurus Daerah (PD IBI) dengan melampirkan rekapan data hasil penilaian
pencapaian nilai pemohon
12. dan bukti transfer biaya administrasi perpanjangan STR.
13. PD IBI memberikan rekomendasi untuk perpanjangan STR.
14. Ketua PD IBI mengusulkan perpanjangan STR kepada MTKP dengan
tembusan ke PP IBI.
15. MTKI akan menerbitkan STR sesuai ketentuan yang berlaku melalui MTKP.
16. STR yang telah diperpanjang diserahkan kepada PD IBI dan diteruskan ke PC
IBI untuk diserahkan ke Pengurus Ranting agar di distribusikan kepada bidan
yang bersangkutan

Persyaratan pengajuan STR online :


1. Memiliki alamat email sendiri
2. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
3. NPWP (jika yang sudah memiliki)
4. Alamat Korespondensi (jika alamat berbeda dengan
5. tempat tinggal)
6. Alamat tempat kerja (jika sudah bekerja)

8
7. Ijazah terakhir
8. Sertifikat Uji Kompetensi (untuk Registrasi baru)
9. Surat rekomendasi kecukupan SKP dari Organisasi Profesi (untuk
Reregistrasi/Perpanjangan STR). Proses pengajuan STR online dapat diakses
melalui website www.mtki.kemkes.go.id.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan sebagai tenaga profesional harus mampu memberikan pelayanan
berkualitas dan menyiapkan generasi penerus bangsa, tanggap terhadap situasi
terkini sehingga dibutuhkan bidan yang kompeten dan selalu memelihara serta
meningkatkan kompetensinya agar sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi di bidang kesehatan/kebidananka. Untuk meningkatkan kompetensinya
dapat dilakukan pelatihan klinis seperti APN, CTU, resusitasi, kegawatdaruratan
maternal neonatal, manajemen laktasi, pencegahan infeksi dan pelatihan klinis
lainnya.

3.2 Saran
Diharapkan pada dengan adanya Continuing Professional Developmet
para bidan dapat meningkatkan mutu dalam pelayanan kebidanan khususnya
kesehatan ibu dan anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


369/MENKES/PER/III/2007.

Rustiyanto E. ETIKA PROFESI: Perekam Medis & Informasi Kesehatan.


Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga


Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai