Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODOLOGI DAN ETIKA PENELITIAN

Pengantar Metodologi, Pengetahuan, Ilmu dan Penelitian

Oleh : 1. Yara Anesia

2. Iis Dahlia

3. Zakiah

4. Cut Nabilla Naifa Syahira Wibawa

Dosen : Prof.dr. Fadil Oenzil, PhD, SpGK

PROGRAM MATRIKULASI KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua manusia mempunyai  sifat ingin tahu, apakah sifat keingintahuannya itu
hanya  sekedar pemenuhan dari apa yang ingin di ketahui  atau keingintahuannya itu
adalah untuk mengenal secara lebih mendalam, dari apa yang telah diketahuinya.
Bertolak dari dari sifat keingintahuan  tersebut banyak hal dan banyak cara yang
dilakukan oleh manuasia, kadang kala seseorang hanya meninjau sesuatu dari satu sudut
pandang saja, dan ada juga yang memandang dari berbagai sudut pandang, sehingga dia
mendapatkan gambaran tentang sesuatu secara mendalam, mendetil, lebih terperinci,
sehingga mereka dapat mengetahui hakekat dari sesuatu tersebut.
Pengetahuan sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang  dalam 
menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan prilaku  setiap hari dalam berbagai
bentuk perbuatan yang dilkukan setiap hari. Pengetahuan juga penting untuk menjawab
berbagai pertanyaan  tertentu yang diajukan.
oleh sebab itu kita harus dapat memamfaatkan segenap pengetahuan kita secara
maksimal. Untuk mencapai hasil lebih baik, dan untuk mendapatkan suatu kebenaran
dari pengetahuan yang diperoleh, maka diperlukan beberapa metodologi  yaitu ilmu
tentang cara atau jalan yang harus dillalui oleh para ahli ilmu pengetahuan untuk
mencapai kebenaran sesuatu yang di ketahui.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode penelitian?
2. Bagaimanakah pengertian metode penelitian menurut para ahli?
3. Apa itu metodologi ilmu pengetahuan?
4. Bagaimana susunan ilmu pengetahuan?
5. Seperti apa langkah-langkah dalam pengembangan ilmu pengetahuan?

C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami pengertian dari metode penelitian
2. Mengerti dan memahami pengertian dan metode penelitian menurut ahlinya
3. Mengerti dan memahami metodologi ilmu pengetahuan
4. Mengerti dan memahami susunan ilmu pengetahuan?
5. Mengerti dan memahami langkah-langkah dalam pengembangan ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk
mencapai suatu tujuan.
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang
sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang
mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi
yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi
dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan
suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori,
dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.
Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh
mengenai suatu subyek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu
atau metode ilmiah.
Penelitian sendiri berasal dari kata bahasa inggrisyang terdiri dari dua kata re yang
berarti lagi atau kembali dan search yang berarti mencari atau menguji secara cermat dan
hati-hati untuk mencoba atau membuktikan. Secara bersama-sama dua kata tersebut
(research) berarti studi atau penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati, sistematis,
sabar dalam satu bidang pengetahuan, yang dilakukan untuk menemukan fakta atau
prinsip.

Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu


pengetahuan.

1. Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang
belum pernah diketahui.
2. Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan
adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam
dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan


masalah dan mengantisipasi masalah.

1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk


memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya
diketahui.
2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

B. Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli


1. Pengertian metode menurut para ahli
a. Rothwell dan Kazanas : Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi.
b. Rosdy Ruslan : Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu
cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
c. Drs. Agus M. Hardjana : Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-
masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
d. Hebert Bisno : Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar
dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau
bidang disiplin dan praktek.

2. Pengertian penelitian menurut para ahli


a. Sutrisno Hadi : Research (Penelitian) sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.
b. Arief Furchan : hakekat penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada
pengkajian suatu masalah dengan tujuan untuk menemukan jawaban tentang
persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.
c. Fellin, Tripodi dan Meyer : Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang
dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
d. David H. Penny : Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.

3. Pengertian metode penelitian menurut para ahli


a. Nasir : Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
b. Winarno : Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan
teknik yg teliti dan sistematik.
c. Muhiddin Sirat : Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan
penentuan judul penelitian.
d. Sugiyono : Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

C. Metodologi Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan diambil dari kata science, yang berasal dari bahasa latin scienta dari
bentuk kata scire yang berarti mempelajari atau mengetahui. Ilmu adalah rangkaian
aktivitas manusia rasional dan konegtif dengan metode berupa aneka dan prosedur dan
tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan
penerapan.
The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahanyang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara
rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan seluruh pengetahuan
sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang dimengerti manusia.
Ilmu pengetahuan selalu dicirikan sebagai suatu metode. Sebagai suatu metode, ilmu
pengetahuan haruslah memiliki serangklaian proses cara kerja dan langkah-langkah
tertentu yang mewujudkan model penyelidikan ilmiah tertentu dan tetap. Rangkaian cara
kerja tersebut dalam prosedur keilmiahan disebut sebagai metode ilmiah (scientific
method) atau metodologi keilmuawan. Selain sebagai sebuah proses kerja, metode harus
menjadi semacam pola berfikir atau penunjuk jalan bagi seorang ilmuwan.
Seorang ilmuwan akan bekerja dengan hasil yang memuaskan dalam penelitiannya
apabila telah menentukan dengan tepat metode apa yang akan digunakannya. Sebagai
contoh, seseorang sedang meneliti suatu ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tengger,
maka ia harus menguasai metode dan teknik wawancara secara mendalam (depth
interview) agar mendapatkan data lengkap terkait penelitiannya. Metode yang
dilakukannya itu merupakan salah satu bagian dari metode yang sifatnya kualitatif.
Dengan demikian, kegiatan ilmiah tidak hanya ditandai dengan aktivitas dan
kreativitas seorang ilmuwan tapi juga ditandai dengan ciri metode ilmiah atau
metodologi ilmu. Metodologi ilmu sangatlah penting dalam proses kegiatan ilmiah.
Tanpa metodologi ilmu proses kerja ilmu tidak dapat bekerja dengan baik.
Dalam arti luas metodologi dipahami sebagai suatu analisis dan penyusunan
asas-asas, cara, atau proses yang mengatur penelitian ilmiah pada umumnya
serta pelaksanaannya dalam ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan tersebut terdapat
hubungan yang sangat erat antara subjek dan (peneliti) dan objek yang ditelitinya.
Metodologi ilmu memberikan pemahaman filosofis tentang hakikat suatu ilmu
(masalah kebenaran, objektivitas dan struktur ilmu), sedangkan metode penelitian
mengajak seorang peneliti paham dengan teknik penelitian (menggunakan instrumen
tertentu, misalnya wawancara, kuesioner, eksperimen dan sebagainya) dan langkah-
langkah kerja (mampu melakukan dengan baik dan cermat hal-hal yang berkaitan dengan
observasi, data hipotesis, teori dan sebagainya serta sanggup membuat suatu rancangan
penelitian untuk kegiatan penelitiannya).

D. Susunan Ilmu Pengetahuan


Dalam buku What is Science karya Archei J. Bahm di dalam bukunya Muhammad
Muslih bahwa secara umum membicarakan enam komponen dari rancang bangun ilmu
pengetahuan, artinya dengan enam komponen itu, sesuatu itu bisa disebut ilmu
pengetahuan, yaitu :
1. Adanya masalah (problem)
Dalam persoalan ini, Archei J. Bahm menjelaskan bahwa tidak semua masalah
menunjukkan ciri keilmiahan. Suatu masalah disebut masalah ilmiah jika memenuhi
persyaratan, yaitu bahwa masalah itu merupakan masalah yang dihadapi dengan
sikap dan metode ilmiah; Masalah yang terus mencari solusi; Masalah yang saling
berhubungan dengan masalah dan solusi ilmiah lain secara sistematis (dan lebih
memadai dalam memberikan pemahaman yang lebih besar). Untuk itu ia
menawarkan, masalah yang dapat dikomunikasikan dan capable, yang disuguhkan
dengan sikap dan metode ilmiah sebagai ilmu pengetahuan awal, sudah pantas

dikatakan ಯ masalah ilmiah (scientific problem).

2. Adanya sikap ilmiah


Sikap ilmiah, menurut Bahm paling tidak, meliputi enam karakteristik pokok,
yaitu: keingintahuan, spekulasi, kemauan untuk objektif, kemauan untuk
menangguhkan penilaian, dan kesementaraan. Pertama, Keingintahuan; Yang
dimaksud di sini adalah keingintahuan ilmiah, yang bertujuan untuk memahami. Ia
berkembang dan berjalan terus sebagai perhatian bagi penyelidikan, penelitian,
pengujian, eksplorasi, petualangan dan eksperimentasi.
3. Menggunakan metode ilmiah
Metode ilmiah meliputi lima langkah, yaitu 1) Menyadari akan masalah; 2) Menguji
masalah 3) Mengusulkan solusi 4) Menguji usulan atau proposal; dan 5)
Memecahkan masalah.
4. Adanya aktifitas
Ilmu pengetahuan adalah apa yang dikerjakan oleh para ilmuwan, yang kemudian
bisaa disebut dengan riset ilmiah. Riset demikian mempunyai dua aspek: individu
dan social Aspek Individu; Ilmu pengetahuan adalah suatu aktifitas yang dilaku-kan
oleh orang-orang khusus. Aspek Sosial; Aktivitas ilmiah mencakup lebih banyak
dari apa yang dikerjakan oleh para ilmuwan khusus.

5. Adanya kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah pengetuan yang dihasilkan. Makanya ilmu pengetahuan
sering dipahami sebagai kumpulan pengetahuan. Ide-ide adalah ilmu pengetahuan
itu sendiri. kesimpulan pemahaman yang dicapai sebagai hasil pemecahan masalah-
masalah adalah tujuan ilmu pengetahuan. Kesimpulan adalah akhir atau tujuan yang
membenarkan sikap, metode, dan aktifitasnya sebagai cara. Kesimpulan adalah ilmu
yang diselesaikan, bukan ilmu sebagai prospek atau dalam proses.
6. Adanya pengaruh
Ilmu pengetahuan adalah apa yang digarap oleh ilmu pengetahuan. Bagian apa yang
digarap oleh ilmu pengetahuan tersebut, kemudian menimbulkan pengaruh beraneka
ragam, yang dapat dihubungkan pada dua hal, yaitu;
a. Pengaruh ilmu pengetahuan terhadap teknologi dan industri, yang disebut ilmu
terapan.
b. Pengaruh ilmu terhadap atau dalam masyarakat dan peradaban.

E. Langkah Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, menyimpulkan bahwa penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan.
Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan serta jelas.
Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan
2. Mengadakan studi kepustakaan
Langkah kedua adalah mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti
sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. mencari
bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seorang peneliti.
3. Memformulasikan hipotesa
Merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang
materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4. Menentukan model untuk menguji hipotesa Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan,
langkah selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut.
Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang, seperti ilmu ekonomi misalnya,
pengujian hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang
telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan
antar fenomena yang secara implisit terdapat dalam hipotesa, untuk diuji dengan
teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang
dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data primer ataupun
data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan
fakta yang digunakan untuk menguji hipotesis perlu dikumpulkan. Teknik
pengumpulan data akan menjadi berbeda tergantung dari masalah yang dipilih serta
metode yang digunakan. Misalnya, penelitian yang menggunakan metode percobaan,
maka data diperoleh dari plot-plot percobaan yang dibuat sendiri oleh peneliti.
Penelitian yang menggunakan metode sejarah ataupun survei normatif, data diperoleh
dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada responden, baik secara langsung
ataupun dengan menggunakan questionair.
6. Menyusun, menganalisa, dan memberikan interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan analisa. Sebelum
analisa dilakukan, data tersebut disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa.
Penyusunan data dapat dalam bentuk tabel ataupun membuat coding untuk analisa
dengan komputer. Sesudah data dianalisa, maka perlu diberikan tafsiran atau
interpretasi terhadap data tersebut.
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-
penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan
generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk
diterima, ataukah hipotesa tersebut ditolak. Apakah hubungan-hubungan antar
fenomena yang diperoleh akan berlaku secara umum ataukah hanya berlaku pada
kondisi khususnya saja.
8. Membuat laporan ilmiah
Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai
teknik tersendiri pula.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan
masalah dan mengantisipasi masalah.
Sebagai obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode
pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan
berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan
sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas dasar hukum
logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif,
kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya relasi kausalitas.
Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang
merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif

B. Saran
Dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan mengikuti aturan-aturan dan juga
prosedur-prosedur, agar penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki jawaban yang
akurat terhadap suatu permasalahan
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Akasara, 2002),
hlm. 1.
Restu Kartiko W., Asas Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm.
40-41
Aji Damanuri, M.E.I., Metodologi Penelitian Mu’amalah, (Yogyakarta: STAIN Po
PRESS, 2010), hlm. 1.
Bertens, K. 1989. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu,
Gramedia: Jakarta.
Dani,Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks: Jakarta.
Muslih, Muhammad. 2004. Filsafat Ilmu; Kajian atas Asumsi Dasar Paradigma dan
Kerangka teori Ilmu Pengetahuan, Belukar: Yogyakarta.
Mustansyir, Rizal. 2006. Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai