NIM : 200903501076
PENELITIAN
DOSEN PENGAMPUH :
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2021
UJIAN AKHIR SEMESTER
SOAL-SOAL JAWAB
Jawab : Penelitian adalah suatu usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang
telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa
yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan. Mengapa saya menjawab
demikian karena dengan kita melakukan penelitian kita dituntut untuk menjadi
orang yang teliti pada sesuatu hal atau bidang yang mengalami kekurangan atau
kejanggalan sehingga kita menggali lebih dalam hal yang ingin kita teliti dan
menggali fakta-fakta yang ada dilapangan apabila kebenarannya masih diragukan.
Dari banyak pendapat juga bahwa penelitian itu merupakan jalan untuk
menemukan jawaban dari sesuatu yang masih diperdebatkan di masyarakat
Jawab : Ilmu pengetahuan sangat berkaitan dengan penelitian atau kajian, ilmu
pengetahuan dapat maju dan berkembang karena adanya penelitian, sedangkan
cara – cara penelitian dapat berkembang karena adanya pengembangan dalam
ilmu pengetahuan. Keduanya yakni ilmu dan penelitian itu mempunyai tugas
akhir yang sama, yaitu menunjukkan kebenaran yang disbut kebenara ilmiah,
kebenaran yang diperoleh berdasarkan data empiris serta dilakukan berdasarkan
atau menurut caraatau prosedur ilmiah. Keduanya saling melengkapi untuk
membuktikan suatu kebenaran
1) Penelitian Murni
Penelitian murni disebut juga dengan penelitian dasar. Penelitian murni ini
bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan
yang langsung bersifat praktis. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985),
menyatakan bahwa penelitian murni atau penelitian dasar merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui. Jenis penelitian ini berbeda dengan
penelitian terapan.
2) Penelitian Terapan
3) Penelitian Aksi
4) Penelitian Kebijakan
5) Penelitian Evaluasi
6. Apa yang dimaksudkan metode ilmiah dan non ilmiah dalam menemukan
kebenaran dalam suatu penelitian. Mana yang paling baik mengapa? Jelaskan!
Jawab : Metode ilmiah adalah metode disipliner dan metode ilmu pengetahuan
yang funsional terhadap masalah tertentu. Metode ilmiah wujudnya adalah
metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat
melalui metode ilmiah.
Sedangkan Metode non ilmiah adalah kegiatan manusia dalam usaha mencari
ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya
metode ilmiah, dilakukan berbagai cara diantaranya ialah penemuan ilmu
pengetahuan secara kebetulan, menggunakan akal sehat (common sense),
mengunakan intuisi, melalui wahyu, melalui usaha coba-coba (trial and eror), dan
lain sebagainya.
Jawab : Metode ilmiah adalah suatu cara atau tata cara yang sistematis yang
digunakan para ilmuan dalam memecahkan masalah atau mencari jawaban atas
masalah- masalah yang dihadapi dalam suatu penelitian.
Metode mana yang harus digunakan? Jawabannya tergantung dari beberapa hal
sebagai berikut ini.
a) Aliran yang dianut. Positivism atau Non-Positivism
b) Kondisi atau lingkungan yang terjadi.
c) Tingkat keluasan dan kedalaman penelitian yang diinginkan. Jika tujuan dari
penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan
d) Jika dimungkinkan, kedua metode ini dapat digabungkan untuk digunakan
bersama-sama. Penggabungan metode-metode ini dikenal dengan
istilah triangulation
Jadi yang paling baik digunakan adalah yang metode ilmiah karena dengan metode
ilmiah kita dapat meneliti secara sistematis dan mencari kebenaran-kebenaran yang
ada.
8. Mengapa dalam penelitian seorang peneliti perlu memiliki cara berpikir
skeptis, analitis, dan kritis? Jelaskan sebaik mungkin!
3. Jelaskan apa itu teori? Sebutkan apa arti penting landasan teori dalam kegiatan
penelitian?
Jawab : Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata rapi
dan sistematis memiliki variabel dalam penelitian karena landasan teori menjadi
landasan yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan. Pengertian lain dari
landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep, proposisi yang telah disusun
rapi, dan sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan
teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.
Landasan teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat teori-teori dan
hasil-hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan yang memiliki fungsi
sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan pekerjaan penelitian. Landasan teori
juga sering disebut kerangka teori. Dengan adanya landasan teori merupakan ciri
bahwa teori merupakan pisau analisis yang digunakan untuk mengupas atau
menyelesaikan masalah yang terjadi pada penelitian. Dengan teori, peneliti akan
lebih mudah dalam memaknai suatun fenomena ataupun gejala sosial
C. Metode Penelitian
1. Rancangan atau desain penelitian
Jawab : pengertian variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
Jawab :
c. Penelitian Kasus
Yani (nama samaran) menjadi korban perdagangan manusia atau human
trafficking pada tahun 2013 hingga 2018. Dalam rentang waktu lima tahun, ia
mengalami banyak penyiksaan dari pelaku, baik pelaku penyalur maupun
pelaku transaksi. Ia mengalami banyak penyiksaan baik fisik, seksual maupun
psikis. Selama itu pula, ia kerap melakukan percobaan bunuh diri. Ia merasa
malu, tidak berharga, tidak bernilai dan berbagai emosi negatif lainnya.
Tindakan yang ia lakukan berakhir sebagai upaya untuk menyakiti dirinya.
Semua itu dilakukan, lantaran ia menganggap hal tersebut sebagai media
pembebasan dirinya. Hingga pada akhir tahun 2018, Yani berhasil kabur dan
mencari pertolongan. Setelah itu, ia dibawa ke layanan pemulihan bagi para
penyintas kasus perdagangan manusia. Kondisinya saat itu sangat tidak baik. Ia
kerap menangis histeris, hingga beberapa kali melakukan percobaan bunuh
diri. Akan tetapi, pada akhir tahun 2019, setelah satu tahun melewati masa
pemulihan, kondisi Yani jauh membaik. Ia nampak bisa bangkit dan perlahan
pulih menjadi dirinya sendiri. Ia mampu menghadapi fase hidup yang
membuatnya berkali-kali ingin mengakhiri hidupnya. Selama proses pemulihan
sepanjang satu tahun, Yani menunjukkan perubahan besar yang membuatnya
bisa menerima apa yang sudah ia lalui. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Yani
memiliki resiliensi setelah mengalami kasus perdagangan manusia.
4. Jenis Data
a. Apa yang disebut data kuantitatif dan kualitatif ? Jelaskan perbedaan
keduanya?
Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat
dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data kualitatif karena
berdasarkan kualitas dari suatu objek atau fenomena.Karena kualitas umumnya
tidak mampu dijelaskan dalam bentuk angka dan statistik maka data kualitatif
umumnya disajikan dengan menggunakan penjelasan deskriptif.
Sedangkan Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat
diukur, dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka.
Umumnya, data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena
yang jelas dan sudah ada instrumen ukurnya. Biasanya data kuantitatif
diperoleh ketika melakukan penelitian yang bersifat statistik. Penelitian seperti
ini mengumpulkan banyak data yang kemudian akan dianalisis menggunakan
analisis statistika untuk menginterpretasi data tersebut menjadi sebuah statistik.
1) Metode Penelitian
Data kualitatif umumnya dihasilkan oleh penelitian yang menggunakan metode
kualitatif. Pada penelitian kualitatif, data didapat dari proses induktif yaitu
metode berpikir yang berangkat dari premis khusus menuju kaidah
umum.Penelitian kualitatif berfokus pada penjabaran dan mendeskripsikan
suatu fenomena berdasarkan aspek kualitas nya yang umumnya tidak dapat
diukur dengan ukuran baku. Sementara itu, data kuantitatif dihasilkan dari
penelitian yang menggunakan metode kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif,
data didapat dari proses deduktif—induktif, bergantung pada hasil yang
diinginkan peneliti.Penelitian kuantitatif fokus pada data terukur yang nantinya
akan dipakai untuk menarik kesimpulan dan memberikan penilaian terhadap
objek yang diteliti tersebut.
2) Objek yang Diteliti
Data kualitatif umumnya dihasilkan ketika peneliti hendak memfokuskan pada
suatu objek penelitian. Data kualitatif akan merekam dan mendeskripsikan
semua jenis fenomena yang berkaitan dengan objek penelitian. Itulah mengapa
data kualitatif kurang tepat jika didapatkan dari penelitian yang melibatkan
lebih dari satu objek, karena menyebabkan cakupan data terlalu luas.
Data kuantitatif bisa didapatkan ketika peneliti hendak memfokuskan pada
lebih dari satu objek penelitian, atau satu objek penelitian yang memiliki
banyak objek lain didalamnya. Berbeda dengan metode kualitatif yang turut
mendeskripsikan proses pemerolehan data, pada metode kuantitatif hanya
berorientasi pada hasil data. Dengan demikian, data kuantitatif bisa diperoleh
dengan melibatkan lebih dari satu fokus penelitian. Meskipun begitu, data
kualitatif yang akurat juga dapat dihasilkan dari penelitian kualitatif terhadap
banyak objek. Namun, harus dilakukan langkah-langkah khusus seperti
segmentasi objek penelitian untuk mengurangi generalisasi dalam penelitian
tersebut.
3) Wujud Data
Wujud data kualitatif adalah informasi verbal dan deskriptif mengenai suatu
objek. Informasi ini umumnya disajikan dalam bentuk uraian, deskripsi,
interpretasi, serta penilaian atas fenomena dan proses selama penelitian
dilakukan. Karena data kualitatif tidak melibatkan data numerik yang bisa
dihitung, maka tidak membutuhkan sajian tambahan seperti grafik, diagram,
dan alat interpretasi statistik lainnya. Sementara itu, wujud data kuantitatif
adalah informasi numerik yang dapat dihitung dan dikuantifikasi. Data ini
lebih bersifat pasti karena disimbolkan dengan angka atau rumus-rumus
tertentu.Penyajian data kuantitatif dapat berupa jumlah angka, statistik yang
dijelaskan dalam tabel, diagram, kurva, dan sebagainya. Data kuesioner yang
berupa penilaian dengan poin dalam sebuah penelitian juga tergolong data
kuantitatif.
5) Orientasi Penelitian
Pada penelitian kualitatif, orientasinya adalah pada proses dan eksplorasi data.
Itulah mengapa hasil penelitian kualitatif juga mendeskripsikan dan
menjabarkan proses yang dilalui. Data digunakan sebagai titik tolak untuk
menjelaskan proses penelitian hingga sampai pada hasil. Eksploratif disini
bermaksud bahwa umumnya, hal-hal yang diteliti secara kuantitatif umumnya
belum memiliki standar baku apapun yang dapat dijadikan landasan. Oleh
karena itu, penelitian ini umumnya berorientasi pada proses penelitiannya dan
bagaimana bisa membentuk landasan teori baru untuk penelitian-penelitian
kedepannya.
Pada penelitian kuantitatif, orientasi penelitian berfokus pada hasil yang
didapatkan. Tanpa terlalu mengindahkan bagaimana proses untuk mendapatkan
data, hasil akhir adalah fokus utama. Data pada penelitian kuantitasi dijadikan
sebagai titik tolak untuk penarikan kesimpulan penelitian tersebut, apakah
sudah sesuai atau belum dengan hipotesis yang disebutkan diawal. Oleh karena
itu, penelitian kuantitatif berorientasi pada pembuktian, validasi, dan
memberikan konklusi kepada suatu permasalahan secara absolut dengan data-
data yang valid secara ilmu statistika.
6) Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri dan
catatan-catatan serta observasi yang dibuatnya. Hal ini terjadi karena umumnya
data yang dihasilkan adalah data deskriptif dan penggambaran mengenai suatu
hal. Beberapa instrumen pendukung lain yang kerap digunakan misalnya tabel
pengumpul data, tabel analisis data, hasil rekaman wawancara, serta foto-foto
observasi wilayah.
Sementara itu, pada penelitian kuantitatif, instrumen yang digunakan lebih
bervariasi, tergantung pada data statistik seperti apa yang ingin didapatkan.
Pada umumnya peneliti menggunakan angket atau kuesioner untuk
mengumpulkan data.
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau
kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil
pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data
dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda
(metode observasi).
1) Data Primer:
faktual dan asli.
Berasal dari peneliti pertama. Data primer adalah data yang belum pernah
dikumpulkan sebelumnya, dan dikumpulkan semata-mata untuk tujuan
penyelidikan. Data primer mengacu pada data yang berasal dari peneliti
untuk pertama kalinya
Proses pengumpulan data langsung di lapangan. Data primer didapatkan
dengan melibatkan partisipasi aktif dari peneliti. Biasanya, data primer
dikumpulkan melalui kegiatan survei, observasi, eksperimen, kuesioner,
wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data
lapangan.
Membutuhkan sumber daya, seperti waktu tenaga, dan biaya yang besar.
Data primer biasanya didapatkan dengan membutuhkan banyak sumber
daya yang digunakan, seperti waktu, biaya, dan tenaga.
Selalu spesifik sesuai kebutuhan peneliti. Data primer selalu spesifik yang
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Data primer ini biasanya dapat
mengontrol atau menentukan kualitas penelitian.
Dalam bentuk data mentah. Data primer adalah data pertama kali yang
dikumpulkan oleh peneliti melalui upaya pengambilan data di lapangan
langsung. Karena hal inilah data primer disebut sebagai data pertama atau
data mentah.
Lebih valid dan akurat. Pada data primer biasanya mengacu pada data real-
time atau data yang terus berkembang setiap waktu.
2) Data sekunder:
Hasil analisis dan interpretasi dari data primer atau data yang berkaitan
dengan masa lalu.
Berasal dari peneliti sebelumnya. Data sekunder mungkin telah
dikumpulkan sesuai dengan persyaratan penyelidikan pemilik. Data
sekunder adalah data yang sudah ada, yang dikumpulkan oleh lembaga dan
organisasi penyelidik sebelumnya
Proses pengumpulan data tidak langsung ke sumbernya. Proses
pengumpulan data sekunder lebih cenderung mudah dan cepat dilakukan.
Peneliti bisa mendapatkan berbagai data sekunder dengan memanfaatkan
sumber publikasi pemerintah, situs, buku, artikel jurnal, catatan internal
organisasi dan lain sebagainya.
Sumber daya yang dibutuhkan seperti waktu, tenaga, dan biaya relatif tidak
besar, cepat, dan mudah. Data sekunder cenderung lebih praktis, murah,
dan cepat didapatkan karena bisa diperoleh dari berbagai macam sumber
dengan akses yang mudah
Tidak spesifik dan tidak mempunyai kontrol terhadap data karena peneliti
merupakan tangan kedua. Data sekunder tidak spesifik untuk kebutuhan
peneliti, serta tidak memiliki kendali untuk menentukan kualitas data.
Sudah berbentuk informasi sudah terjadi pengolahan data. Data sekunder
merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan
sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi
kebutuhan data penelitian. Data sekunder ini biasanya bisa didapatkan
melalui buku, publikasi pemerintah, catatan internal organisasi, laporan,
jurnal, hingga berbagai situs yang berkaitan dengan informasi yang sedang
dicari.
Kurang valid dan kurang akurat. Data sekunder biasanya merupakan data
yang berhubungan dengan masa lalu atau lebih bersifat tetap.
3) Perbedaan data primer dan sekunder berdasarkan pendapat para ahli.
Berikut beberapa pendapat para ahli tentang perbedaan data primer dan
sekunder:
Menurut Uma Sekaran: data primer merupakan data yang didapat dari
tangan pertama dengan melakukan spesifik studi untuk mendapatkan
tujuan informasi dari data tersebut. Sedangkan data sekunder yaitu data
dengan pengumpulan informasi berdasarkan data yang ada.
Menurut Sugiyono: data primer merupakan sumber data dalam pemberian
informasi dilakukan secara langsung pada pengumpul penelitian. Data
sekunder yaitu data yang digunakan hanya sebagai pendukung dari data
primer.
Menurut Umi Marinawati:data primer merupakan sebuah informasi yang
asal usulnya dari sumber asli. Data sekunder merupakan sumber data yang
diperoleh secara tidak langsung atau bukan asli seperti dari majalah, buku
atau surat kabar.